simplyasep.blogspot.com Masih ingat fenomena "The Next Habibie" Dwi Hartanto yang pernah viral beberapa tahun yang lalu? Jika anda terlupa dengan kasus yang pernah membuat geger seluruh bangsa itu, saya akan coba mengingatkannya kembali.
Dwi Hantanto mengaku bahwa dirinya adalah lulusan Tokyo University, tepatnya post-doctoral Asisten Profesor di Technische Universiteit (TU) Delft dalam bidang aerospace. Ia mengklaim penelitiannya adalah tentang teknologi satelit dan pengembangan roket, Mengembangkan pesawat temour generas ke 6, dan berderet deret prestasi yang membuat decak kagum banyak orang. Namun nyatanta semua adalah kebohongan belaka.
Baca selengkapnya Dwi Hartanto Akhiri Kebohongannya
Hal ini diakui Dwi Hartanto bahwa Melalui klarifikasi dan permohonan maaf yang diunggah di situs Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Delft, Dwi sudah memberikan pernyataan sejujurnya terkait kebohongan sepihak yang dibuatnya secara sengaja dan diakuinya sebagai sebagai prestasi hebatnya itu
Kini "generasi penerus" Dwi Hartanto muncul lagi dan sedang viral di Indonesia yakni pengakuan mengejutkan datang dari seseorang yang bernama Ratna Sarumpaet.
Siapakah dia? Dia adalah salah satu politisi dan kader salah satu partai yang mengaku dirinya telah dianiaya pihak yang tidak bertanggung jawab hingga wajahnya bengkak dan lebam yang dimanfaatkan oleh beberapa pihak sebagai "amunisi" untuk menyudutkan dan menyerang pihak lain.
Padahal pada kenyataannya dia sendiri mengakui bahwa bengkak dan lebamnya itu bukan karena dianiaya orang seperti klaim sebelumnya melainkan karena menjalani operasi plastik di salah satu rumah sakit di Jakarta. Banyak yang sudah menjadi "korban" kabar Hoax Ratna Sarumpaet. Bahkan netizen pun banyak memblow up dan menampilkan aneka kreasi kartun dan MEME yang menyindir Ratna Sarumpaet
Walaupun Ratna Sarumpaet sudah memberikan pernyataan sebenarnya bahwa kabar dirinya dianiaya oleh orang itu tidak benar dan Ratna Sarumpaet sudah memohon maaf atas "kegaduhan" yang sudah dibuatnya.
Diakuinya bahwa kabar itu hanya untuk konsumsi anggota keluarganya saja namun dia tidak menyangka jika kabar penganiayaan yang sebenarnya hanya untuk alasan keluarga itu bak bola api menjalar kemana mana dan sudah viral. Dia pun terkejut dan tidak menyangka bisa sehebat itu tersebarnya
Polisi pun menyatakan klaim atau berita bohong soal penganiayaan dirinya itu tidak akan menunturnya ke jalur hukum Seperti yang dikutip dari halaman website resmi METRO KOMPAS Bahwa pengakuan aktivis itu tidak akan berbuntut panjang dalam artian tidak akan dijadikan Tersangka.
Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto menyatakan polisi justru alan mengusut penyebar kabar bohong tersebut karena dianggap telah meresahkan masyarakat. Pada awalnya saya percaya berita ini karena sudah diunggah di DETIK COM. Sahabat semuanya bisa membaca sendiri kutipannya dengan tautan linknya. Nah Baca selengkapnya Polisi Sebut Ratna Sarumpaet Tidak Akan Jadi Tersangka
Namun pada kenyataannya perkembangan baru sudah terjadi, Baru baru ini Kepolisian telah menahan untuk semntara Aktivis Ratna Sarumpaet saat akan bertolak menuju Chile. Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Jerry Siagian saat dimintai konfirmasi oleh DETIK COM memastikan Ratna Sarumpaet sudah tersangka. Baca selengkapnya Ratna Sarumpaet : Dari cerita Fiksi Sampai Balik Jeruji
Nah dari fenomena "Hoax" Dwi Hartanto dan Ratna Sarumpaet ini perlu mendapat perhatian kita bersama. Sudah menjadi tekad kita semua untuk bersatu melawan HOAX apa pun bentuk dan manifestasinya. Masyarakat tetap akan dihimbau untuk selalu check dan recheck kabar apa pun sebelum menyebarkannya kepada masyarakat di media sosial.
Saya sepakat dengan pernyataan Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto bahwa yang diusut tuntas adalah OKNUM yang menyebarkan berita HOAX hingga membuat kegaduhan dan keresahan dalam masyarakat. Jadi fokus utama saat ini adalah mengusut tuntas para pelaku penyebar berita HOAX bukan para hoax maker alias para pembuat berita HOAX.
HOAX memang bisa dibuat untuk berbagai kepentingan tergantung pada maksud dan motif para pembuatnya. Anda sendiri bisa saja mengklaim sebagai orang terganteng di seluruh dunia, dan itu adalah hak anda membuat pernyataan sepihak bahwa andalah satu satunya orang ganteng di dunia ini. Salahkah berita itu? Ini adalah contoh sederhana saja
Namun jika anda menyebarkan berita itu kepada masyarakat dan akhirnya membuat kegaduhan dan resah, maka andalah yang berpotensi menjadi tersangka karena menyebarkan berita HOAX dan membuat keresahan atau kata orang kegaduhan di dalam masyarakat. Ancamannya pun tidak main main, karena ada Undang Undang ITE yang siap mengintai anda
Jelas di sini PERANG BESAR kita semua adalah perang melawan HOAX akan semakin diuji dari waktu ke waktu. Dan ini menjadi pembelajaran bagi kita semuanya untuk lebih bijaksana dalam menggunakan sosial media. Jangan menyebarkan berita HOAX atau berita apa pun yang anda belum jelas asal usul dan kebenarannya. Ayo perangi HOAX bersama sama. Hanya ada satu kata Lawan HOAX. Ayo Bersama Sama Kita Lawan HOAX (Asep Haryono).
Dwi Hantanto mengaku bahwa dirinya adalah lulusan Tokyo University, tepatnya post-doctoral Asisten Profesor di Technische Universiteit (TU) Delft dalam bidang aerospace. Ia mengklaim penelitiannya adalah tentang teknologi satelit dan pengembangan roket, Mengembangkan pesawat temour generas ke 6, dan berderet deret prestasi yang membuat decak kagum banyak orang. Namun nyatanta semua adalah kebohongan belaka.
Baca selengkapnya Dwi Hartanto Akhiri Kebohongannya
Hal ini diakui Dwi Hartanto bahwa Melalui klarifikasi dan permohonan maaf yang diunggah di situs Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Delft, Dwi sudah memberikan pernyataan sejujurnya terkait kebohongan sepihak yang dibuatnya secara sengaja dan diakuinya sebagai sebagai prestasi hebatnya itu
Kini "generasi penerus" Dwi Hartanto muncul lagi dan sedang viral di Indonesia yakni pengakuan mengejutkan datang dari seseorang yang bernama Ratna Sarumpaet.
Siapakah dia? Dia adalah salah satu politisi dan kader salah satu partai yang mengaku dirinya telah dianiaya pihak yang tidak bertanggung jawab hingga wajahnya bengkak dan lebam yang dimanfaatkan oleh beberapa pihak sebagai "amunisi" untuk menyudutkan dan menyerang pihak lain.
Padahal pada kenyataannya dia sendiri mengakui bahwa bengkak dan lebamnya itu bukan karena dianiaya orang seperti klaim sebelumnya melainkan karena menjalani operasi plastik di salah satu rumah sakit di Jakarta. Banyak yang sudah menjadi "korban" kabar Hoax Ratna Sarumpaet. Bahkan netizen pun banyak memblow up dan menampilkan aneka kreasi kartun dan MEME yang menyindir Ratna Sarumpaet
![]() |
Warning HOAX. Gambar dari Internet |
Walaupun Ratna Sarumpaet sudah memberikan pernyataan sebenarnya bahwa kabar dirinya dianiaya oleh orang itu tidak benar dan Ratna Sarumpaet sudah memohon maaf atas "kegaduhan" yang sudah dibuatnya.
Diakuinya bahwa kabar itu hanya untuk konsumsi anggota keluarganya saja namun dia tidak menyangka jika kabar penganiayaan yang sebenarnya hanya untuk alasan keluarga itu bak bola api menjalar kemana mana dan sudah viral. Dia pun terkejut dan tidak menyangka bisa sehebat itu tersebarnya
Polisi pun menyatakan klaim atau berita bohong soal penganiayaan dirinya itu tidak akan menunturnya ke jalur hukum Seperti yang dikutip dari halaman website resmi METRO KOMPAS Bahwa pengakuan aktivis itu tidak akan berbuntut panjang dalam artian tidak akan dijadikan Tersangka.
Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto menyatakan polisi justru alan mengusut penyebar kabar bohong tersebut karena dianggap telah meresahkan masyarakat. Pada awalnya saya percaya berita ini karena sudah diunggah di DETIK COM. Sahabat semuanya bisa membaca sendiri kutipannya dengan tautan linknya. Nah Baca selengkapnya Polisi Sebut Ratna Sarumpaet Tidak Akan Jadi Tersangka
Namun pada kenyataannya perkembangan baru sudah terjadi, Baru baru ini Kepolisian telah menahan untuk semntara Aktivis Ratna Sarumpaet saat akan bertolak menuju Chile. Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Jerry Siagian saat dimintai konfirmasi oleh DETIK COM memastikan Ratna Sarumpaet sudah tersangka. Baca selengkapnya Ratna Sarumpaet : Dari cerita Fiksi Sampai Balik Jeruji
Nah dari fenomena "Hoax" Dwi Hartanto dan Ratna Sarumpaet ini perlu mendapat perhatian kita bersama. Sudah menjadi tekad kita semua untuk bersatu melawan HOAX apa pun bentuk dan manifestasinya. Masyarakat tetap akan dihimbau untuk selalu check dan recheck kabar apa pun sebelum menyebarkannya kepada masyarakat di media sosial.
Saya sepakat dengan pernyataan Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto bahwa yang diusut tuntas adalah OKNUM yang menyebarkan berita HOAX hingga membuat kegaduhan dan keresahan dalam masyarakat. Jadi fokus utama saat ini adalah mengusut tuntas para pelaku penyebar berita HOAX bukan para hoax maker alias para pembuat berita HOAX.
HOAX memang bisa dibuat untuk berbagai kepentingan tergantung pada maksud dan motif para pembuatnya. Anda sendiri bisa saja mengklaim sebagai orang terganteng di seluruh dunia, dan itu adalah hak anda membuat pernyataan sepihak bahwa andalah satu satunya orang ganteng di dunia ini. Salahkah berita itu? Ini adalah contoh sederhana saja
Namun jika anda menyebarkan berita itu kepada masyarakat dan akhirnya membuat kegaduhan dan resah, maka andalah yang berpotensi menjadi tersangka karena menyebarkan berita HOAX dan membuat keresahan atau kata orang kegaduhan di dalam masyarakat. Ancamannya pun tidak main main, karena ada Undang Undang ITE yang siap mengintai anda
Jelas di sini PERANG BESAR kita semua adalah perang melawan HOAX akan semakin diuji dari waktu ke waktu. Dan ini menjadi pembelajaran bagi kita semuanya untuk lebih bijaksana dalam menggunakan sosial media. Jangan menyebarkan berita HOAX atau berita apa pun yang anda belum jelas asal usul dan kebenarannya. Ayo perangi HOAX bersama sama. Hanya ada satu kata Lawan HOAX. Ayo Bersama Sama Kita Lawan HOAX (Asep Haryono).
Jaman fitnah dimana-mana, kita yang sekarang harus pandai memilah dan memilih mana berita yang benar. Wallahu'alam...
ReplyDelete