Jangan Menggunjingkan Kesalahan atau Aib Orang Lain

www.simplyasep.com  Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing masing. Adalah hal yang  wajar saja karena alamiah dan manusiawi. Namun bagaimana rasanya jika kesalahan yang anda lakukan lalu menjadi bahan gunjingan orang lain?

Bagaimana rasanya menahan rasa malu ini karena kesalahan anda dipertontonkan banyak orang dan diperlihatkan di depan banyak orang? Bagaimana rasanya dipermalukan banyak orang? Kesalahan anda menjadi topik gosip orang orang disela sela istirahat jam makan siang?  Hampir tiada hari tanpa membicarakan kesalahan anda. 

Anda sebaiknya tidak cepat melakukan penilaian, tidak cepat menuduh sesorang tanpa melihat terlebih dahulu apa alasan dan motifnya mengapa orang itu melakukan kesalahan


Pelajari Dahulu Apa MOTIF nya
Orang berbuat kesalahan tentu mempunya alasan.  Kita tidak akan pernah tau sampai kita sendiri menanyakan kepada yang bersangkutan mengapa dia berbuat kesalahan itu.  Saya mengambil contoh yang ekstrim : Seorang Pencuri. Semua orang tau mencuri adalah perbuatan yang tidak baik, dan diancam dosa, dan hukuman di dunia seperti penjara dan lain sebagainya.

Nah cobalah anda bertanya kepada sang pencuri itu. Mengapa dia mencuri? Dari sini lah anda bisa memahami mengapa orang itu sampai melakukan perbuatan yang tidak terpuji itu. 

ILUSTRASI Rasa Malu. Gambar dari Internet
ILUSTRASI Rasa Malu. Gambar dari Internet

Bisa saja sang pencuri sudah tidak punya apa apa lagi untuk menganjal perutnya yang lapar karena seharian tidak makan. Bisa saja kan itu terjadi.  Walaupun cara yang dilakukannya salah yakni dengan mencuri, namun dari alasan dia mencuri orang pasti akan mengerti dan memahami latar belakangnya maupun motifnya dia mencuri.


Nah jika anda sudah mengetahui alasan, latar belakang dan motif dia mencuri, barulah pihak penegak hukum dapat memasukkan unsur dan alasan sang pencuri itu sebagai alasan yang meringankan hukuman yang akan diterimanya di dunia.  Pihak HAKIM tentu akan mempertimbangkan faktor yang meringankan hukuman yang akan dijatuhkan kepada sang pencuri ini. Nah HAKIM akan memutuskan dengan adil dengan mempertimbangkan faktor yang meringankan itu, dan barulah VONIS di jatuhkan.  Sang pencuri harus menanggung konsekuensi hukumnya.

Beda misanya orang mencuri karena ingin memperkaya diri sendiri dan atau memperkaya orang lain.  Namun sangat jarang kalau mencuri karena ingin memperkaya orang lain.  Dalam pandangan saya, justro KORUPSI lah yang berpotensi bisa memperkaya orang lain selain untuk memperkaya dirinya sendiiri.   Kita jangan terbuai dengan kisah dongeng ala "Robin Hood" yang diceritakan mencuri karena ingin menolong orang miskin.  Memang ada banyak kisah nyata yang terinspirasi dari kisah "Robin Hood" sekarang ini di dunia nyata.

Sekarang lagi tren orang gemar mencari keuntungan dengan cara cara yang tidak baik.  Menghalalkan segala cara agar bisa memperoleh keuntungan yang besar dengan cara yang mudah dan tidak melalui proses dan hanyha berorientasi pada hasil. Memang ada orang yang berperilaku seperti itu, dan memang cenderung menjadi kebiasaan (habit).  Kalau sudah ini MOTIFnya tentu akan lain lagi ceritanya. 

Pencuri adalah perbuatan yang tidak baik dan harus dihukum.  Tapi jika motif sang pencuri karena ingin mengganjal perutnya yang lapar, maka motif itu bisa meringankannya saat HAKIM membacakan keputusannya.  Beda mereka yang memang kegemarannya menumpuk kekayaan dengan cara yang tidak baik, menghalalkan segala cara. Kalau yang terakhir ini RASA MALU sudah tidak ada. Si pelaku sudah tidak punya RASA MALU.    Jadi pelajari dahulu alasan dan motifnya sebelum anda menilainya

Nah kaitannya dengan tema tulisan saya hari ini tentu sangat relevan.

Selain sang pencuri harus mendekam di tahanan sebagai konsekuensinya dia melakukan aksi kejahatan dengan mencuri, masih ada lagi sanksi yang rasa rasanya jauh lebih berat yakni sanksi dari Masyarakat.  Masyarakat akan mengucilkannya. Nama baiknya akan jatuh. Kalau sudah begini, siapa yang menanggung malu? Tentu ada banyak yang malu karena ulah sang pencuri ini. Bisa saja kedua orang tua, anak anaknya, hingga kerabatnya tentu akan MALU karena memiliki anggota keluarganya yang dipenjara karena mencuri.

Sungguh tidak nyaman rasanya dipermalukan


Kemana lagi wajah ini akan disembunyikan jika sudah begini.  Saya Alhamdulillah bukan mencuri. Namun saya bisa merasakan bagaimana RASA MALU itu. Bagaimana rasanya di PERMALUKAN banyak orang, rasanya sangat menyiksa dan membuat frustasi yang luar biasa,  Bagi anda yang belum pernah merasakan bagaimana rasanya diPERMALUKAN mungkin tidak akan bisa memahaminya.

Lalu apa untungnya bagi Anda memperbincangkan kesalahan atau aib orang lain? Pertanyaan ini saya tujukan kepada siapa saja yang hobi menggunjingkan aib orang lain, mendiskusikan kesalahan orang lain

Sebagai Contoh Yang Tidak Boleh Ditiru
Kira seperti apakah manfaat dan keuntungan anda membicarakan aib dan kesalahan orang lain?  Saya mencoba memaparkan beberapa poin sederhana di bawah ini yang menurut pandangan saya adalah MANFAAT atau KEUNTUNGAN bagi penyuka hobi bergunjing, para kelompok KELOMPENCAPIR (Kelompok pencela dan pencibir)


Pertama, Sebagai Contoh yang tidak layak ditiru. 
Nah anda menggunjingkan aib orang lain, menggosipkan kesalahan orang lain karena anda berniat menjadikan aib dan kesalahan orang itu sebagai MONUMEN peringatan bagi orang lain agar TIDAK atau JANGAN melakukan hal seperti itu. 

Di satu sisi memang "mulia" karena orang lain akan lebih waspada dan tau kalau berbuat salah itu berat konsekuensinya.  Namun di sisi yang lain adalah fatal bagi yang digunjingkan atau yang menjadi OBYEK bahan gunjingan. Rasa malu yang tidak tertahankan.  Kasihanilah dia. Kasihani orang itu


Kedua, Punya bahan yang layak disebarkan. 
Nah ini dia. Sekarang sudah ramai orang bersilaturahm di berbagai komunitas atau sosial media semacam WA group dan platform sosial media lainnya.  Anda merasa memiliki bahan gosip yang asyik untuk menjadi obrolan gosip anda semakin HOT dan sEru di group grup WA.  Anda lantas menyebarkannya kepada orang lain tanpa anda tau masalah yang sebenarnya. Tanpa menyelidiki kebenaran berita atau kabarnya anda lantas dengan sigap jari jemari anda menekan SEND.  Kabar itu menyebar kemana mana. 

Jika anda kenal orang yang sedang ANDA Gunjingkan kesalahannya itu mengapa anda tidak melakukan check and recheck terlebih dahuu kepada yang bersangkutan? Mengapa anda tidak mengonfirmasikan kebenarannya terlebih dahulu sebelum berita atau GOSIP itu anda sebarkan ke semua sosial media anda?  Kasihani dia. Anda tidak tau masalah yang sebenarnya, namun anda sudah terlanjur menyebarkannya. 

Jika sudah begini anda berpotensi terkena pasal ujaran kebencian dan pencemaran NAMA BAIK yang diancam pasal Pidana dan Perdata . Karena berkat berita yang anda SEBARKAN itu dan dibaca oleh banyak orang dan orang orang jadi ikut larut dalam frame yang anda buat

Bagaimana Jika BERITA Yang Disebarkan Memang Benar 
Andai pun berita yang anda sebarkan itu BENAR dan sesuai dengan kenytaannya, jika itu berisi AIB dan KESALAHANNYA, dalam pandangan saya juga kurang ada manfaatnya anda teruskan kepada yang lain, atau bahkan anda menambahkan "cerita baru" atau "bumbu bumbu" yang semakin enak untuk digoreng. Jadilah anda berpotensi menyebar ujaran kebencian yang diancam undan undang Informatika dan transaksi Elektronik (ITE)


Sebagai penutup dari tulisan saya kali ini adalah :

Pertama
Jika anda menerima GOSIP, BERITA atau KABAR yang berisi informasi yan anda sendiri tidak yakin akan kebenarannya, anda tidak tau masalah yang sebenarnya, menurut hemat saya ya sebaiknya cukup tertahan di perut anda sendiri.  Jangan disebarkan atau diteruskan kepada orang melalui akun sosial media anda karena ada berpotensi menjadi penyebar berita HOAX yang juga diancam pasal Pidana dan Perdata

Kedua, Jika anda menerima GOSIP, BERITA atau KABR yang berisi informasi tentang aib dan kesalahan orang lain, walaupun itu berita BENAR dan sesuai dengan FAKTA,  anda sendiri yang memutuskan apakah berita dan informasi itu LAYAK disebarkan atau tidak. 

Ketiga. Jika anda memang termasuk punya kegemaran BERGOSIP, cukup dalam lingkungan terbatas saja.  Cukup dalam lingkungan anda saja atau jalur pembicaraan pribadi (private) yang orang lain tidak perlu tau.  Walau bagaimana pun. Ingat lah selalu bahwa SOSIAL MEDIA itu bisa menaikkan nama seseorang setinggi langit, dan juga bisa menenggelamkan nama seseorang sedalam lautan.

Anda sendiri yang memutuskan,. ANda sendiri yang bertanggung jawab atas segala konsekuensi berita/informasi yang anda sebqarkan kemarin, hari ini dan mungkin masa yang akan datang. 
Jadilah pengguna sosial media yang BIJAK dan CERDAS.  Waspada Postingan mu  (Asep Haryono)

No comments:

Thank you for your visit.. Be sure to express your opinion. Your comment is very important to me :)

Bandara Supadio Pontianak From Bali With Love Selfie Dengan Selebritis
| Copyright © 2013 Asep Haryono Personal Blog From Indonesia