Catatan Asep Haryono


Tanggal 23 Oktober 2015 kemarin adalah hari jadi kota Pontianak yang ke 244 (Dua ratus empat puluh empat) tahun, dan dirayakan dengan sangat meriah diantaranya fashion road, festival drum band pelajar dan masih banyak lagi.  Namun pada tanggal yang sama pulalah istri tercinta tepat berhari jadi atau berulang tahun.  Mungkin tidak nyaman jika disebut ulang tahun yang keberapa yang jelas sudah tidak muda lagi heiheie.  

Tepat pukul 19.10 WIB malamnya, kami sekeluarga memutuskan untuk "merayakan" atau selebrasi ulang tahun bunda dengan acara yang sederhana saja yakni menikmati makan malam di Rumah Makan Ulam Singkil.  Tempat makan yang satu ini sudah lama tidak kami kunjungi.  Terakhir saya dan kawan kawan menikmati Makan Siang dengan Ikan Nila di Rumah Makan Ulam Singkil ini pada tanggal 29 Mei 2013 yang lalu.  Laporannya pun sudah diangkat di blog kesayangan ini juga.

Saya sekeluarga makan malam di Rumah Makan Ulang Singkil tepat pukul 19.30 WIB dengan seat (duduk) di bagian dalam.  Menu yang sudah menjadi pilihan adalah Paket Ber-4 Di Rumah Makan Ulam Singkil ini.  Menunya sudah ready yaitu 1 bakul nasi,  2 ekor ikan Nila goreng , Teri Samgbel Bajak, 1 mangkuk Sayur Asem  dan lalapan.  Nah biar tidak penasaran silahkan langsung saja dinikmati foto foto di bawah ini :



PAKET BER-4 :  Paket ber-4 di Rumah Makan Ulam Singkil ini memang sudah pas untuk disantap 4 orang. Foto Asep Haryono
PAKET BER-4 :  Paket ber-4 di Rumah Makan Ulam Singkil ini memang sudah pas untuk disantap 4 orang. Foto Asep Haryono
MAKAN MALAM:  Acarfa syukuran ulang tahun bundanya dirayakan sederhana saja dengan makan malam di Rumah Makan Ulam Singkil. Dari kanan ke kiri : Tazkia Putri (5 thn), Bunda , dan Mas Abbie (7 Thn). Foto Asep Haryono
MAKAN MALAM:  Acarfa syukuran ulang tahun bundanya dirayakan sederhana saja dengan makan malam di Rumah Makan Ulam Singkil. Dari kanan ke kiri : Tazkia Putri (5 thn), Bunda , dan Mas Abbie (7 Thn). Foto Asep Haryono
ULAM SINGKIL :  Plang Rumah Makan Ulam Singkil yang terletak di kawsan Jalan Sumatera yang buka setiap hari kecuali hari Minggu dari jam 09.00 - 21.00 WIB.  Foto Asep Haryono
ULAM SINGKIL :  Plang Rumah Makan Ulam Singkil yang terletak di kawsan Jalan Sumatera yang buka setiap hari kecuali hari Minggu dari jam 09.00 - 21.00 WIB.  Foto Asep Haryono
PAKET BER-4 :  Inilah sajian Paket ber-4 di Rumah Makan Ulam Singkil ini yang kami pesan. Porsinya memang pas untuk disantap ber 4 dan harganya relatif terjangkau. Foto Asep Haryono
PAKET BER-4 :  Inilah sajian Paket ber-4 di Rumah Makan Ulam Singkil ini yang kami pesan. Porsinya memang pas untuk disantap ber 4 dan harganya relatif terjangkau. Foto Asep Haryono

Khusus untuk ikan Nila nya sendiri jika berukuran sedang jumlahnya bisa mencapai 2 ekor, sedangkan jika Ikan Nilanya ukuran besar jumlahnya 1.  Boleh dipilih mau ikan Nila nya di bakar atau di goreng mana saja boleh.   Alhamdulillah kami sekeluarga menikmatinya dengan nyaman dan dengan suasana yang santai sekali.    (Asep Haryono).
Hallo Wisatawan


Makan di rumah adalah hal yang biasa saja bukan.  Makan di rumah makan dengan suasana yang umum juga hal  yang biasa.  Tetapi menikmati makan di sebuah restoran  yang full back to nature atau kembali ke alam adalah hal yang unik dan terkesan istimewa.   Nah pada kesempatan yang berharga kali saya ingin mengajak anda untuk virtual tour berkunjung ke rumah Makan Rindang Alam yang terletak di kawasan Pal Lima, Pontianak. Kalimantan Barat.

Gosip tentang nikmatnya salah satu menu andalan di Rumah Makan Rindang Alam ini yakni Kepiting Asam pedas sudah merebak dimana mana se antero Pontiana.  Bahkan pernah ada seorang wartawan di sebuah koran ternama di kota Pontianak yang menuliskan kegemarannya bersantap menu Kepiting Asam pedas di Rumah Makan Rindang Alam ini. Mungkin bisa juga disebut dengan Restoran Rindang Alam.


Rindang Dan Nyaman
Sebelum saya menceritakan beberapa menu andalan dari Restoran Rindang Alam ini, perkenankan saya mencoba menggambarkan suasana dalam Restoran yang pernah disambangi Benu Boloe yang tenar dengan sajian kuliner di salah satu TV Swasta itu. 

Restoran Rindang Alam ini ditata dengan konsep alam dengan mengusung tema ranch atau ala peternakan sapi yang biasa dijumpai di luar negeri.  Sensasi ala ranch itulah yang dicoba untuk diusung di restoran ini seorang pengusaha Pontianak ini.  Suasana yang rindang dikelilingi ole pohon nan rindang dipadu dengan kolam ikan yang tenang diiringi dengan semilir angin segar menambah sensasi luar biasa ika bersantap di restoran ini.


Rasa Yang Seanggun Penampilan
Restoran Rindang Alam ini terletak
di Jalan Ampera dekat Polsek Kota Pontianak.  Jika anda berkunjung ke kota Pontianak jangan lupa untuk menyempatkan diri untuk icip icip menu menu seafood andalan Restoran Rindang Alam yang konon menempati areal tanah sekitar 1,6 Ha ini.   



Ketika saya dan kawan kawan kantor datang berkunjung untuk membuktikan kelezata Seafood andalan Rumah Makan atau Restoran Rindang Alam ini beberapa waktu yang lalu, saat saya  memasuki Ranch Resto and Cafe Rindang Alam ini , saya  sudah disambut oleh staf dan karyawan Resto yang ramah dan bersahabat.

Selanjutnya saya di "giring"  menuju ruangan dalamnya.  Saya pun dipersilahkan untuk terus memasuki koridor menuju bagian dalam resto yang di kanan kirinya penuh dengan aneka tanaman buah buahan dan juga bunga bunga.  Betapa tenangnya suasana di dalam Restoran ini.  Hanya terdengar desiran angin sepoi sepoi, nan syahdul  Begitu tenang dan henngnya suasananya  sampai jarum jatuh pun bisa terdengar nyaring di sini

"Silahkan pak mau pesan apa, daftar menunya sudah ada di depan bapak"  sapa karyawan restorannya sambil menunjuk lembaran lembaran daftar menu yang diprint warna warni dan dilapisi oleh pelindung plastik tahan air semacam laminating atau pres.



Kepiting   Foto Shando Safela
Kepiting   Foto Shando Safela

Sesuai dengan namanya Resto dan Cafe Rindang Alam, suasana resto ini memang seperti berada di alam terbuka terasa menyejukkan. Foto Efrizan/Pontianak Post
RINDANG ALAM : Sesuai dengan namanya Resto dan Cafe Rindang Alam, suasana resto ini memang seperti berada di alam terbuka terasa menyejukkan. Foto Efrizan/Pontianak Post
Bagaimana anda tidak betah berlama lama di resto Rindang Alam ala ranch ini.  Suasana sejuk menyejukkan dikelilingi pepohonan.  Udara yang segar semilir angin seperti dalam AC terasa di koridor ini,  Foto Shando Safela
 TEDUH : Bagaimana anda tidak betah berlama lama di resto Rindang Alam ala ranch ini.  Suasana sejuk menyejukkan dikelilingi pepohonan.  Udara yang segar semilir angin seperti dalam AC terasa di koridor ini,  Foto Shando Safela



Sambil mengeluarkan pensil dan notes kecil, karyawan itu tetap berdiri siap mencatat menunggu pesanan dari saya.  Saya dengar Menu Kepiting Saos Naga juga sangat kondang sangat kondang di resto and cafe Rindang Alam ini. "Ah jadi penasaran nih mau coba" gumam saya dalam hati


Saya pun dengan cekatan menyambar lembaran demi lembaran daftar menu tersebut dan memperhatikan beberapa detil menu seafood yang menjadi idola di Ranch Resto and Cafe Rindang Alam ini.  "Saya pesan Kepititing Saos Naga, dan air Jeruk satu gelas ya".  Selera memang tidak dapat diperdebatkan.  "Seperti apa sih menu Kepiting Saos Naga itu" tanya saya kepada karyawan yang mencatat pesanan saya.


"Kepiting Saos Naga disajikan dengan lumeran saos buah naga yang berasa asam manis, dan dagingnya yang lembut semakin oke jika dicocol dengan saos buah naga, dan ini menu andalam kami pak,  ini memang tiada duanya deh"  rayu petugasnya. 


"Menu baru lainnya adalah Sayur keladi Cah Tengkuyung. Rempah-rempah spesial berpadu dengan empuknya daging keladi. Wah kalau Semakin menjadi-jadi deh ketika kepiting saos naga dan dan sayur keladi cah tengkuyung tadi bertemu dengan nasi bakar ala Rindang Alam" kata Karyawan tadi sambil menutup catatannya.." Oke dokehh  sajikan semuanya ya" kata saya.


Tak berapa lama kemudian, datangnya pesanan pesanan kami dan kami pun sudah tidak sabar lagi untuk segera mencicipi aneka hidangan dan menu yang sudah kami pesan terutama saya yang memesan Kepiting Saos Naga dan Sayur Keladi Cah Tengkuyung.    Penasaran ya kaya apa?  Nah selamat menikmati foto yang saya sajikan di bawah ini.




Sayur Keladi Cah Tengkyung
Sayur Keladi Cah Tengkyung.   Foto Shando Safela


Wah ternyata saya baru paham yang namanya Kepiting Saos Naga ya karena Kepitingnya harus dilumeri dahulu dengan Saos Buah Naga yang disebut oleh karyawan resto tadi.  Begitu juga dengan Sayur Keladi Cah Tengkuyung yang berwarna amat menggoda. 


Dan dalam sekejam suap demi suap nasi dan menu maknyus tersebut sudah kami santap bersama kawan kawan.  Sensasi bersantap makan siang hari itu bertambah syahdu dengan semilir angin sepoi sepoi dan memandang ala ranch di sekelilingnya. Luar biasa sensasinya


Ada juga menu yang saya lihat bentuknya yang menawan, mencerminkan cita rasanya yang seanggun penampilannya seperti Ikan Gurami Saos dan Sayur, juga Cumi Bakar Isi Keju yang fotonya juga saya sampaikan di sini.  "Wah ini luar biasa baru kali ini saya merasakan Cumi bakar berisi parutan keju yang menggoda dan enak banged" kata saya.  




Sayur Keladi Cah Tengkyung
Ikan Gurami Saos.  Foto Shando Safela


Cumi Isi Keju.  Foto Efrizan
Cumi Isi Keju.  Foto Efrizan



Ranch Resto and Care Rindang Alam ini bisa dicapai dengan kendaraan roda dua maupun Empat, dan rutenya sangat mudah dijumpai.  Bagaimana dengan harganya? 


Harganya cukup terjangkau, dan jangan bandingkan dengan sensasi ala ranch seperti di luar negeri . dan lingkungan yang asri penuh aneka kebun buah buahan menjadikan Ranch Resto and Cafe Rindang Alam menjadisalah satu icon kuliner yang terkenal di kota Pontianak sampai kini.   (Asep Haryono)



Lokasi       :  Ranch Resto and Cafe Rindang Alam. Pal 
                     Jalam Ampera Dekat Polsek Kota Pontianak
Buka         :  Senin s/d Sabtu.  Jam 09.00 s/d  21.00 WIB




Temukan Lokasinya di Sini

View Larger Map


Catatan Asep Haryono

Ini memang bukan nama seseorang yang berpangkat Kolonel.  Bukan. Sama sekali tidak ada kaitannya dengan jabatan strategis atau fungsional Kemiliteran.  Namanya Colonel Yakiniku Rice.  Sekilas memang nama seseorang berpangkat Kolonel. Namun sesungguhnya ia adalah salah satu menu A la  Carte Kentucky Fried Chicken (KFC).   Makan malam saya dan Tazkia hari Ahad 19 Januari 2015 kemarin sempat membawa oleh oleh 1 (satu) paket Colonel Yakiniku Rice ini.

Niat awalnya sih hanya membeli beebrapa potong pakaian anak anak di Ramayana Mall yang berlokasi di Jalan Tanjung Pura Pontianak.  Namun karena nyaris masuk waktu Sore hari, dan kebetulan di rumah sedang tidak ada masak sama sekali.  Kulkas di rumah pun isinya hanya air putih, dan es batu aja. Wahahahah Jujur kacang ijo sekali sayah.   Ya sudah untuk menu makan malamnya,  saya putuskan untuk mabawa paket  Colonel Yakiniku Rice ini.  Bawa pulang aja. Makan di rumah.

Colonel Yakiniku Rice ini adalah salah satu menu andalan KFC (Kentucky Fried Chicken) dengan harga yang cukup terjangkau sekitar Rp.25.000,- (Dua Puluh Lima Ribu Rupiah).   Menu yang bernama Colomel Yakiniku ini sudah saya foto untuk kelengkapan artikel pendek ini.   Nah bagi yang belum tau silahkan untuk melihat foto di bawah ini :

Colonel Yakiniku Rice
Satu Paket Colonel Yakiniku Rice ini cukup terjangkau,.  Isi nya cukup banyak dan mengenyangkan untuk perut ukuran saya yang tidak jelas ini.  Foto Asep Haryono

Dari foto di atas bisa dilihat bahwa isi dari satu paket Colonel Yakiniku Rice ini merupakan gabungan dari Nasi putih yang pulenIrisan Salad dengan Mayones,  Saos Barbeque , dan tentu saja hidangan utamanya Ayam Goreng.    Dalam paket  menu tersebut juga sudah dilengkapi dengan Saos Sambal dan Saos Tomat masing masing sebanyak 1 (satu) pc.  

Bagi saya yang penggemar pedas ini Saos Sambal tersebut berasa kurang nendang pedasnya.  Saya mau pedasnya sensasional dan "hot" banged seperti mengigit buah cabe. Sekali gigit langsung terasa pedasnya.  Sambal organik atau sambal ulek menjadi fave setiap kali saya makan berat (Makan Siang) nyaris setiap harinya.  Tapi rasanya janggal juga, karena dalam Paket menu tersebut sambalnya memang sudah dari "sono" nya sudah ada batas pedasnya.  Jadi kalau belum puas dengan pedasnya ya silahkan tambahkan sendiri sambelnya.  Usaha sendiri  HIheiheiheiheie.


Untuk ukuran nasi Pulennya yang sudah ditakar tersebut juga pas untuk ukuran perut saya.  Nah kebetulan Putri Kecil saya juga senang dengan menu ini.  Jadi sambil nyuapin menu ini saya pun ikut makan bersama nya.  Satu piring berdua gitu deh Hheiehiheiehihee.    Intermezo aja.  Yang jelas satu paket menu ini sudah pas untuk ukuran kapasitas "tangki" perut saya. 

Satu catatan juga yang mau saya garis dibawah ini adalah cara membawanya jika menu
Colonel Yakiniku Rice ini tidak disantap di tempat.   Dalam wadah packingnya yang berbahan dan berutup plastik transparent itu harus dibawa dalam posisi mendatar (Horizontal).   Sebab jika paket menu ini dibawa dalam posisi vertikal, maka dikuatirkan isi dalam paketnya akan berantakan dan bercampur aduk.  Pengalamannya sama seperti membawa Nasi Kotak gitu deh.  Harus dibawa dalam posisi Horizontal. (Asep Haryono)

 


Catatan Asep Haryono

HUT Kota Pontianak yang ke 243 Tahun jatuh pada tanggal 23 Oktober 2014 kemarin semarak dirayakan oleh segala lapisan masyarakat.  Aneka gelaran kegiatan menandai dimulainya kegiatan meriah pestanya warga kota Pontianak sudah berlangsung sejak tanggal 1 hingga akhir bulan Oktober 2014 nanti Insya Allah.  Mulai dari kegiatan Arakan Pengantin, Festival Tari Melayu, Tradisi Meriam Karbit, Festival Drum Band, Fashion Show masih banyak lagi. Semuanya dalam "Pontianak Shopping Festival 2014" yang masih berlangsung hingga akhir Oktober 2014.  Lengkapnya bisa dilihat dalam website resminya di sini.

Hari itu Penulis tidak mengenakan Busana Khas Melayu Teluk Belanga sesuai dengan himbauan dari Walikota Pontianak, Bapak Sutardmidji SH, M.Hum, sesuai dengan surat edaran Nomor 140/TU.umum/2014 itu. Kebetulan Penulis tetap bertugas seperti biasanya sebagaimana unit Instansi lainnya baik swasta maupun Negeri tetap  tetap melaksanakan tugas seperti biasanya melayani Masyarakat.  Namun ada yang sedikit berbeda kemarin.  Ada "perayaan" kecil bersama kawan kawan di Pontianak Post.

Hari itu Bang Khairullrahman, ST , salah seorang petinggi di Redaksi Pontianak Post mengajak kita kita yang stand by hari itu di kantor untuk bersama sama Santap siang (Lunch). Yang hadir "diundang" saat itu adalah 2 (dua) orang anak magang , mba Ratna (Staf Sekretaris Redaksi, Silvina (Sekteraris Redaksi), Mba Mulyani (Desainer Iklan), dan penulis sendiri. 

Dengan menumpang mobil Bang Khairul (Saapan akrab kami kepadanya-red) meluncurlah kami ke salah satu restoran seafood yang cukup terkenal di kota Pontianak, D Bamboo yang terletak di Merdeka.  Biar nda pada penasaran silahkan dinikmati foto fotonya di bawah ini :


pesan order ya
MENU :  Kita semua dipersilahkan untuk memilih menu yang disukai.  Catatan jangan aji mumpung ya.  Hieie. Mumpungh ditraktir cari yang mahal.  No Way.  Foto Asep Haryono

santap es dulu
PEMBUKA:  Bang Khairul (Sebelah kanan dengan busana khas Melayu Teluk Belanga sedang menikmati Es Nona. Yang lain juga  ada yang sama pesanannya. Penulis sih es teh aja,  Suka bangedss.  Foto Asep Haryono
Paket ayam Bakar
MENU KU :  Satu persi Paket Ayam Bakar lengkap siap disantap. Ini pesanan penulis. Sebelum disikat baiknya diambil gambarnya dulu  Hiehiehie. Foto Asep Haryono
PULANG :  Dengan menumpang mobil Bang Khairul kita kita pun diantar "pulang". Kembali ke kantor sebab masih jam kerja. Foto dulu ya bang. Hiehiehie.   Foto Asep Haryono

Ini asyik banged. ya.  Ditengah hujan rintik rintik dan udara yang berhembus dingin menambah perut semakin "heboh" menikmati santapan makan siang hari itu.  Kawan kawan lainnya ada yang memesan Es Teller, Mie Ayam Pangsit, Ayam Kremes, Paket Ayam cobek, dengan pasangan minumannya masing masing. Ada yang pesan Es Nona (mirip Es Teler-red).  Penulis sendiri sebenarnya ingin ikut saja gimana "bos" yang traktir..

Memang ada PAKEM yang sudah kondang "mumpung ditraktir cari yang mahal" , ini sama sekali tidak penulis terapkan hari itu.  Hiehiheiehihee,  Maunya sih ikut saja apa yang dipesan sama yang ntraktir kita. Tapi hari itu yang traktir menyuruh untuk memesan sesuai menu kesukaannnya masing masing.

Dengan tetap memakai pedoman "praduga tak bersalah:" penulis pesan menu biasa saja.  Paket Ayam bakar lengkap. Terdiri atas nasi , krsipi , kerupuk, dan satu potong Ayam bakar + Es Teh saja. Sederhana bukan. Alhamdulillah kami semau menikmati sajian Makan Siang hari itu dengan damai. Hiehiehiee  Terima kasih buat Bang Khairul sudah mentraktir kami semua. Semoga Allah SWT terus menambah rezeki bang Khairul Amin Ya Robbal Alamin.  (Asep Haryono).
Restoran bernuansa serbah tanaman Bambu Bambu nan rindang kemarin (Sabtu, 7 Desember 2013) itu terasa sangat sejuk karena diselingi dengan semilir angin yang berhembus dengan lembutnya.  Indahnya cuaca hari itu seoleh menjadi sahabat bagi saya dan kawan kawan awak redaksi Pontianak Post yang untuk kedua kalinya di undang untuk menikmati sajian Menu Baru di Restoran Bambu Emas yang terletak di jalan Agus Salim Nomor 168 itu. Seperti apakah suasananya di sana, berikut laporannya.  

Oleh Asep Haryono


"Mau disajikan apa dulu nih, apa mau nunggu kawan kawan lainnya atau menikmati sajian cemilan dahulu Talas Goreng yang sudah disiapkan oleh Chef berpengalaman kami" kata Bos Restoran Bambu Emas kepada kami kami yang sudah duduk dengan manisnya di ruangan yang juga sudah disiapkan di sana.

Ada banyak yang hadir di dalam acara sajian makan siang sekaligus mencicipi Menu Baru yang sudah disiapkan oleh Chef Restoran Bambu Emas ini.  Kawan kawan dari Pontianak TV beserta crew, reporter , dan cameraman hadir.  Tak ketinggalan pula kawan kawan saya, senior tentunya, jajaran petinggi Redaktur juga hadir. 

Bos Rumah Makan Bambu Emas ini juga menyilahkan awak media untuk melakukan liputan wisata Kuliner secara langsung dengen mewancarai juru masaknya yang sedang bertugas, dan sekaligus juga mendokumentasikannya.  Tak ketinggalan juga cameraman PonTV juga sibuk melakukan liputannya.  Saya sendiri yang kebetulan bukan wartawan juga ikut "sibuk" membuat "liputan ala blogger" alias untuk Citizen Journalism alias jurnalisme warga. Hiehiehihee.  Tak apa taa?

Beberapa menu andalan yang dicoba diusung dalam Restoran Bambu Emas ini cukup banyak sekali. " Beberapa menu yang ada dalam daftar menu kami ini semuanya Serba 15 ribu rupiah, sangat terjangkau untuk masyarakat untuk datang dan menikmati sajian menu kami" kata Bos Restoran Bambu Emas ini.  "Kami juga melayani sistem pesan antar juga baik untyuk gedung perkantoran, perumahana dan lain sebagainya, minimal pemesan 5 pack" tegasnya
 
TALAS : Ini namanya Talas Goreng. ISinya kejutan loh. Ada potongan jamur, daging ayam, dan kentang. Dicocol pake saos khusus. Huh nikmatnya. Foto Asep Haryono

CHEF : Dua pemuda ganteng ini adalah CHEF Restoran Bambu Emas yang siap melayani anda dengan cinta . Hiehiee. Lebay sayah e.  Foto Asep Haryono

Paket 15 Ribu Rupiah
Beberapa menu Paket serba Rp.15.000,- (Lima Belas Ribu Rupiah) yang disajikan dalam Restoran Bambu Emas ini ada berbagai macam yang bisa dipilih oleh para pengunjungnya.  Misalnya : Ayam Kalasan , Ayam PEnyet, Nasi Goreng Ayam , Nasi Goreng Ikan Asin , Nasi Goreng Pataya , Nasi Goreng Seafood, Nasi Wangi, Mie Goreng dan Kwe Tiaw.   Khusus yang disebut terakhir sering diplesetkan menjadi Mie Tiaw yang bentuknya pipih melebar.

  
Selain itu Restoran Bambu Emas ini juga menyediakan aneka DIM SUM dengan harga dibandrol seharga Rp.13.000,- (Tiga Belas Ribu Rupiah).   Wow terjangkau sekali bukan?.  Saya aja kalau makan di warteg minimal bisa habis 20 ribu perak.  Nah kalau menikmati sajian di Restoran Bambu Emas ini ada banyak menu pilihan yang bisa dipilih para pengunjungnya.  Semuanya enak enak.  Uhuiii.  

KOMPLIT : Menu yang saya icip icip diabadikan dulu buat kawan kawan lihat.  Ada bakpao Isi kacang tanah, Siomay, Lemper isi ayam, dan Pangsit Goreng. Uhuiii  Foto Asep Haryono

Nasi Goreng Ayam ini hanya Rp.15.000,- saja.  Foto Asep Haryono

Ayam Kalasan ini juga hanya Rp.15.000,- saja.  Foto Asep Haryono

NYAMAN : Beginilah bagian luar dari Restoran Bambu Emas. Agak masuk ke dalam akan ada ruangan lainnya yang ternyata cukup luas.  Foto Asep Haryono

Hanya merogoh Rp.15.000,- saja  anda sudah mendapatkan 1 porsi Nasi Goreng Seafood yang nikmat ini.  Foto Asep Haryono

RAMAH : Bos Restro Bambu Emas yang ramah, dan siap melayani para pengunjung.  Bahkan tidak segan segan turun langsung melayani pelanggan setianya. Foto Asep Haryono


Dalam kesempatan ini saya dan kawan kawan juga sudah mencicipi beberapa menu andalan mereka terutama di paket 13 ribu rupiah tersebut.  Misalnya saja Bakpao beraneka konten misalnya isi kacang ijo, isi daging ayam , isi srikaya, dan isi srikaya. Huaa semua seru karena dicocol dengan saus khusus yang sudah disiapkan.  Begitula dengan SIomay dan beberapa sajian goreng lainnya seperti Pangsit Goreng, dan Ceker Ayam spesial.  Uhuiii.    Rasa yang seanggun penampilan.

Restoran Bambu Emas ini memang menyediakan Paket Dim Sum 13 ribu rupiah.  Beberapa menunya selain yang sudah disebutkan di atas antara lain :  ini misalnya  Hakaw , Hamsul Kok Tim , Lobak Kaw Goreng , Lomak Kee , Cheong Fan Ayam , Cheong Fan Udang , Cheong Fan Sayur , Siolung Pao , Tim Cabe Udang , Brokoli Cah Ceker , Bakpao Sayur , Tim Ceker Ayam , Tim Sayur , Tim Cabe Udang , Tim Udang Tofu, Tim Udang Lumpia, Pangsit Goreng dan masih banyak lagi paket paket seharga 13 ribu rupiah lainnya. (Asep Haryono)

Abbie
Catatan Asep Haryono

Nah nah dari judulnya saja sudah bisa ditebak.  Ya benar sekali ini hanya cerita ringan saja saya dan anak saya, Abbie , pulang dari melihat lihat Pameran FOTO MAKRO di Ahmad Yani Mega Mall  kemarin Ahad (Minggu) tanggal 30 Juni 2013 sekitar jam 11.30 WIB.

Acara pameran FOTO nya sendiri sih sudah berlangsung sejak tanggal 27 Juni 2013 yang lalu, namun saya baru kesampaiannya pada hari menjelang penutupan (closing ceremony). Tulisan lengkap mengenai pameran Foto Makro nya Insya Allah saya sertakan pada hari yang lain.  Insya Allah ya. Soalnya kalau jani nanti ditagih hiheiheiheiheihieee.

Tadinya sih saya mau mengajak Abbie untuk makan diluar saja diluar saja, namun akhir akhir ini kondisi kota Pontianak yang cenderung panas menyengat mau tidak mau cuaca ekstrim seperti itu harus sedapat mungkin saya hindari.  Namanya juga anak anak pasti tidak tahan cuaca panas menyengat.  Saya pun mengajak anak saya makan siangnya di Es Teller 77.  Loh kok makan siang di Es Teller 77 sih?  Bukannya itu tempat orang jualan es? HIhihihhi.

Ternyata saya sempat kebingungan juga saat sudah "menclok" di Es Teller 77 saat disuguhi info atau daftar menu menu makanan dan minuman yang tersedia. Wow semuanya mengundang decak kagum eh salah mengundang nafsu.  Eala salah lagi semuanya mengundang selera hiehiehiee.  Ada berbagai menu masakan, cemilan, dan anek minuman tersedia di Es Teller 77 di Lantai II AYani Mega Mall ini.

Mulai dari Main Mealsnya seperti Ayam Cabe Ijo yang saya pesan dan juga Siomay nya. Ahaaa ada dua macam Siomay di sini,. ada Siomay Ikan dan SIomay Lengkap.  Akhirnya pilihan saya jatuh kepada Paket Siomay Lengkap dengan harga paket sekitar Rp.20 ribu rupiah. Sedangkan anak saya, Abbie, saya pesan Ayam Cabe Ijo namun untuk cabe atau sambelnya saya yang pakai.  Abbie tidak tahan cabai sepedas itu, kalau ayahnya sih sikaaaaaaaaaaat. Hiheiheie. Doyan ke lapar sayah nih?


Siomay Yang Saya Pesan.  Foto Asep Haryono

Menu Ayam Kremes buat Abbie.  Foto Asep Haryono


Nah asyik kan? Hiehiehiehihee.   Eh masih dapat bonus 1 botol Teh Sosro, ya lumayan juga. Tapi saya feeling aja ini bukan hadiah sebenere, tapi memang satu paket dengan pesanan yang saya tadi itu. Yang saya suka dari menu meals nya ini ada potongan Tomat dan Timun.  Ayamnya sih seperti ayam kremes, dan sambelnya ternyata bukan Ijo. Hahahaha. Memang saya modifikasi pesanannya jadi sambel biasa aja. Tidak pake sambel Ijo.   Sambel Ijo setau saya ciri khas menu Masakan Padang  ya. Mohon koreksi jika salah.

Sedangkan untuk Siomay Lengkapnya saya lihat item nya hanya ada Siomay Daging, Kol, Telur , dan ternyata tidak ada tahu atau kentangnya.  Wah kalau sudah begini nda lengkap donk namanya.  Setau saya sih komponen Siomay Lengkap harus ada Kentang, Tahu, dan kadang disertai dengan Pare.  Khusus untuk pare ini umumnya menu home made Siomay alias Siomay buatan sendiri di rumah.   HIheihee. Eala jadi lapar deh gara gara mosting Wisata Kuliner hihihihie.  Saya suka makan hiehieihee.  (Asep Haryono)
Catatan Asep Haryono

Bagi yang suka junk food tentu tidak asing lagi yang namanya Fried Chicken dan Burger. Kedua cemilan ini memang ditengarai banyak mengandung bahan pengawet  disamping juga dampak negatifnya yang lain.

 Bahkan dalam salah satu artikel di situs DETIK COM yang merupakan salah satu situs kesukaan dan favorit saya ini juga sudah ada artikelnya betapa jahatnya Junk Food semacam ini.

Dalam banyak situs banyak sekali terdapat informasi tentang berbagai bahaya yang ditimbulkan oleh cemilan "jahat" ini misalnya dampak junk food untuk kesehatran dan kesuburan wanita,  terhadap kesehatan otak manusia, hingga pada dampak junk food pada anak anak yang bisa menyebabkan anak menjadi kurang cerdas.  Nah kalau sudah begini, apa masih suka makan Junk Food
Catatan Asep Haryono

Rejeki menjadi Juara II dalam Lomba Blog Stand INTEL dalam rangka EXPO IT Nasional yang berlangsung dari tanggal 9 - 14 Mei 2013 di Gedung Pontianak Convention Center (PCC) Pontianak bulan lalu tentu saja saya syukuri dan saya berterima kasih kepada AllahSWT atas karunia gelar Juara II ini. Alhamdulillahirrobil Alamin. Tiada daya upaya melainkan kekuatan dan pertolongan dari Allah SWT

Sayang sekali saya tidak bisa "menyamai" prestasi anak saya, Abbie, yang bulan ini baru saja menyabet Juara I lomba Tilawatil Tingkat TK di Perguruan KB/TK Islam Al Azhar Pontianak.  Kalau saja saya menyabet Juara I kan bisa "seri" dengan anak saya, dan enak nanti tulisannya "Ayah dan Anak Sama Sama Juara I" hahahaha. Narsis e. Hiehiheiheiee. Namun ya begitulah ternyata harapan saya tidak terkabul jadi ya jadi nda "seri" deh hiehiehe.   Apa kabar semuanya kawan kawan?


Heheh nah cerita hari ini adalah syukuran saja. Acara makan maikan sebagai syukuran sederhana saja, saya mengajak salah satu rekan kerja saya   Acaranya sih kemarin hari Selasa, tanggal 28 Mei 2013, saya makan siang (lunch) di Rumah Makan Ulam Singkil yang terletak di bilangan Jalan Sumatera Pontianak.  Barangkali ada yang bertanya apa makna Ulam Singkil ini?  Saya sempat tanyakan kepada crew rumah makan tersebut bahwa itu nama sebuah Daun.  Detailnya cari sendiri ya hiehiehe. Soalnya saya nda membicarakan daun. Saya lagi berbagi menu masakan aja sih hiheiheiiee

Mencicipi Ikan Nila Bakar
Sebenarnya isu adanya Rumah Makan Ulam Singkil ini saya peroleh dari istri saya yangs udah merasakan nikmatnya makan siang (lunch) di Rumah Makan Ulam Singkil ini beberapa bulan yang lalu. Bahkan rencananya HUT saya bulan April 2013 yang lalu juga sudah direncakanakan untuk "dirayakan" di Rumah Makan khas Melayu ini, namun belum juga kesampaian.

Nah pada saat kemarin Selasa, tanggal 28 Mei 2013 itulah kesempatan itu datang.  Istri saya pernah berpesan bahwa Menu Ikan Nila Bakar di Rumah Makan Ulam Singkil ini menghanyutkan dan nikmat, jadi saya pun segera "in action" untuk membuktikannya.   Begitu mobil Honda Jazz yang dikendarai rekan kerja saya sudah di parkir, saya dan rekan saya langsung duduk dengan manis, dan memesan menu menu yang ada di buku Menu yang sudah disiapkan.  Petugas atau crew Rumah makan Ulam Singkil yang berparas manis (ehm ehm) pun siap mencatat.

Saya pun memesan Ikan Nila Bakar lengkap dengan Sayur Asem, sedangkan minumannya Es Jeruk ukuran sedang.  Sebab kalau ukuran gede saya kuatir tidak habis soalnya perut saya kuecil tapi daya tampungnya buanyak heihiehiehe.  Sedangkan kawan saya memesan menu yang nyaris sama, hanya dia menambahkan pesanan Tempe Goreng aja.  Penasaran:?  Nih saya sampaikan foto fotonya di bawah ini.

KOMPLIT : Ini dia paket Menu Yang saya pesan. Foto Asep Haryono
NILA BAKAR:  Ini dia Nila Bakarnya. Foto Asep Haryono

RAMAI :  Ramai sekali pengunjungnya hiheihe. Foto Asep Haryono

Nah bagaimana sob?  Suasana yang cool sudah menanti kawan kawan untuk datang bertandang di rumah makan Ulam Singkil.  Saya tadinya mau mengambil beberapa foto lagi suasana di sekitar Rumah Makan Ulam Singkil dan juga di bagian dalam lainnya di rumah makan khas Melayu itu. Namun waktu itu memang harus segela kembali ke kantor jadi tidak sempat banyak foto yang saya ambil.

Yang jelas dapat saya gambarkan bahwa di sisi kanan atau kirinya ada Air Mancur yang jernih dan sejuk sekali jika mata memandangnya, ruangannya cukup luas dipadu dengan halaman parkir kendaraan di sebelahnya yang cukup luas untuk menampung banyak kendaraan pengunjung baik yang menggunakan Mobil atau motor.  Truk Molen pun bisa parkir hiehiheiee.

Soal rasa? ahaaa ternyata benar apa yang dikatakan istri tercinta. Menu Ikan Nila Bakar ini nikmat dan seperti kata pakar Kuliner Indonesia , Pak Bondan, ini rasanya Makyus hiehiehee.  Sausnya yang aduhai terasa enak dan nyaman dilidah dipadu dengan daging ikan Nila yang lembut menambah selera makan siang saya waktu itu terasa lengkap. 

Apalagi suasana cukup panas hari itu menjadi lebih ceria ditemani oleh sahabat yang baik, menu masakan yang enak, dan suasana makan yang menyenangkan.   Jangan kuatir soal Harga, karena di Rumah Makan Ulam Singkil ini semuanya terjangkau oleh kantong kok. Yuk ajak sodara kakak adik paman tante om mba dan mas mas semuanya yuk makan siang di Rumah Makan Ulam Singkil.  (Asep Haryono)

Catatan Asep Haryono


Hai semuanya, apa kabar di hari Jumat tanggal 19 Mei 2013 atau bertepatan dengan tanggal 29 Jumadil Akhir 1434 Hijriah ini?  Apakah semuanya sudah siap menjalankan aktifitas sehari harinya masing masing?.  Saya harap sudah ya.  Wah sudah cukup lama saya tidak menulis pengalaman wisata kuliner nih hiehiehiehiheie.  

Memang dalam polling yang saya gelar di blog kesayangan saya ini "enaknya saya nulis apa?.  Untuk sementara yang sudah memberikan suaranya total berjumlah 29 orang, dan sebanyak 13 suara yang masuk memilih  wisata Kuliner yang disukai. Hiehiheiheiee.  Rencananya sih ada 2 (dua) tema yang akan saya sampaikan pada hari ini, namun jika terlalu panjang kaya kereta api akan saya susulkan di hari kemudian, yakni Makan Sistim Hidang di Rumah Makan Padang, dan juga Kerak telor.
RM SAKATO :  Terletak di Jalan Adi Sucipto. Saat saya datang di sini semuanya memakai besana khas daerah mereka, wah seru juga, dan cukup unik.  Foto Asep Haryono

Ini akhirnya datang juga.  Dapat kesempatan menikmati makan siang gratis dengan sistim hidang.  Kejadiannya hari Kamis  9 Mei 2013 yang lalu ketika saya ditawari 2 (dua) buah voucher makan siang gratis dari Pemimpin Redaksi, Drs.B.Salman yang diberikan kepada saya.  Saya baca undangannya ternyata Makan Siangnya di Rumah Makan SAKATO (RM Padang) yang terletak dibilangan Jalan Adi Sucipto Pontianak.


Agak beda memang saat saya makan Siang di Ayam Bakar WONG SOLO beberapa waktu yang lalu dimana setiap menu yang saya dan keluarga order, disampaikan atau diantar ke meja tempat saya duduk.  Nah untuk kesempatan makan gratis di RM Sakato ini saya datang hanya bersama anak saya, Abbie.  Begitu saya sampai di RM Sakato jam 12.10 WIB saya langsung disambut dengan Bang Heri, Bosnya RM Sakato.  Ini kalau tidak salah dengar ya namanya hiehiehiheee.  

Ternyata yang selama ini sering saya lihat dan dengar tentang orang makan dengan sistim Hidang akhirnya saya alami juga hari itu.  Pertama sih datang cuma 2 (dua) Piring berisi nasi putih hangat saja.  "Pak ini undangannya di sini, lalu apa saya ambil sendiri menunya atau..?" Tanya saya.  Belum selesai saya bertanya sudah dipotong oleh staf RM Sakato "Oh undangan ya pak, silahkan saja duduk dulu ya".  Ya udah ikut aja hiheiheihiee.

Full Daging Dagingan
Akhirnya datang lah menu masakan sistim HIDANG nya, dan setelah tersaji dengan cukup lengkap di atas meja,. saya pun dengan reflek mengeluarkan kamera NIKON COOLPIX 12 Pixel kesayangan saya dan dengan riang gembira jeprat jepret menu yang ada di meja.  Sampai Abbie pun saya mintakan bergaya sedikit untuk diambil gambarnya bersama sama dengan para "gerombolan menu" dalam piring piring putih yangs udah ada di depam Meja.  Namanya juga anak , nda mau diarahkan gayanya, maunya gaya mereka sendiri hiehiehiehiheiee.


RAME : Inilah menu menu yang dihidangkan dalam sistim HIDANg di RM Sakato. TIdak semua menu ini saya sentuh, saya hanya sentuh beberapa saja. Sedikit saja yang daging dagingan.  Foto Asep Haryono

"Kalau di Rumah Makan Padang itu ada banyak macamnya Pak Asep, ada yang disebut Rumah makan KAPAU yang aseli pedes banged sambelnya, dan itu hanya ada di Jalan Tanjungpura, nah jika ingin merasakan sensasi Makan Padang yang pedas sambelnya enaknya di Nasi KAPAU itu"  kata Bang Dodon Jerry, blogger Pontianak, cameraman TV sekaligus pecinta Kuliner yang cukup punya nama di kota Khatulistiwa ini.

Memang sih rata rata di Rumah Makan Padang memang selalu tersedia sambel Ijo (Karena memang warnanya Hijau-red) gede gede namun tidak pedas.  "Nah itu memang dari RM Padang, tapi sambelnya memang tidak pedas, yang pedas aseli benar benar Lado (Cabe-red) ya di Nasi Kapau" tegas bang Jerry lagi. HIheiheihiee wah jadi penasaran niih kapan kapan saya mau mampir di Nasi Kapau seperti saran Bang Jerry tadi.

Dalam keadaan normal alias membayar dengan sistim HIDANG ini gimana tuh teksninya. "Kalau sistim Hidang biasanya mereka sudah paham takarannya, dan setiap menu di piring yang berubah susunan dan bentuknya akan dianggap sudah dimakan, dan akan dihitung. Tenang aja pak Asep, mereka sudah terlatih dalam kalkulasinya" kata Bang Dodon Jerry

Saat menikmati hidangan Sistim HIDANG kemarin itu rata rata banyak menu daging, alias Full daging dagingan seperti jeroan, hati, limpa, ayam bakar, ayam goreng, dan daging cincang.  Hanya sedikit yang non daging seperti telur dadar, dan SOP.  Nah SOP nya pun masih "dihiasi" daging.  Kalau saya amati dan rasakan SOP nya seperti Sop Iga gitu deh.   Saya sendiri bukan anti daging, namun mengurangi asupan daging dagingan yang berpotensi menambah Kolesterol itu.  Eniwei yang penting saya dan anak saya siang itu makan siang FREE alias gratis.  (Asep Haryono)
Catatan Asep Haryono

Apa yang ada dibenak pikiran jika mendengar atau menyebut "Moroseneng"? Bagi yang berdomisili di kota Surabaya (Jawa Timur) nama itu mungkin sudah tidak asing lagi.

Yah itulah nama salah satu Lokalisasi yang cukup terkenal di kota Surabaya dan mungkin sama kondangnya dengan lokalisasi Dolly. Namun yang saya maksud di sini adalah "Moro Seneng" dengan spasi. Ini adalah salah satu spot Kuliner yang cukup terkenal di kota Pontianak. Warung Moro Seneng

Yah inilah nama salah satu Warung yang berada di Paris I kota Pontianak, ibukota Propinsi Kalimantan Barat. Paris adalah nama kepanjangan dari "Parit Haji Husin" yang biasa disingkat dengan "Paris". Jadi jika disebut alamat Paris I berarti "Jalan Parit Haji Husin I".

Ini adalah catata kecil saja waktu saya mengajak anak dan istri untuk menikmati makan siang di Rumah Makan Moro Seneng yang berlokasi di Jalan Parit Haji Husin I Pontianak kemarin siang. Berikut laporannya untuk anda.

Ambil Sendiri VS Order
Mungkin agak berbeda saat kami menikmati santap Makan Siang di Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo beberapa pekan yang lalu dimana menu masakan yang akan kami nikmati berdasarkan Buku Order atau Daftar Menu yang sudah tersedia di meja.

Saya tinggal memanggil Crew Rumah Makan Wong Solo untuk mencatatkan menu makanan yang saya liat dalam daftar. Dan dalam waktu singkat menu masakan yang saya pesan sudah diantarkan langsung kepada saya. Nah di Warung MORO SENENG itu para penikmat kuliner atau pengunjung tinggal memilih sendiri menu yang disukainya, mengambil lauk pauk yang disukainya,, dan silahkan duduk di tempatnya masing masing.

Maka tidak berapa lama kemudian staff dan crew rumah makan MORO SENENG akan mendatangi meja makan dan mencatat menu masakan atau lauk yang sudah diambil. Begitu selesai, tinggal mendatangi kasir dan membayar di sana. Begitu mudah dan sederhana sekali bukan?. Nah mungkin dengan tampilan foto foto di bawah ini bisa lebih "bercerita" :


MORO SENENG :  Terletak di Jalan Parit Haji Husin I.  Aselinya lokasi ini berada di tepi jalan namun pindah. Jadi masuk dahulu di Gang Parit Haji Husin Satu dan kira kira 100 merer pasti akan ketemu Warung Moro Seneng ini.  Foto Asep Haryono
BEBAS  :  Mau duduk di mana saja silahkan bebas.  Kalau saya yang memang suka sudut kali ini duduknya tidak di sudut tapi di tengah hiheiheiheihee.   Foto Asep Haryono

PANJANG :  Sepanjang jalan kenangan ini isinya menu masakan yang sangat menggugah selera. Silahkan pilih menu yang disukai dengan PORSI yang anda suka. Awas kekenyangan ya.  Foto Asep Haryono
NASI :  Orang Indonesia atau Timur kalau nda ketemu nasi nda lengkap rasanya. Pengunjung bisa mengambil nasi di sebelah kiri.  Nasinya pulen, dan selalu tersaji hangat.  Sadaaap e.  Foto Asep Haryono

IKAN :  Ini menu makan siang yang saya santap, ada Ikan Asam Pedas, dan juga Sate Ati Ayam.  Porsi nasinya sedikit aja karena sedang mengurangi asupan Karbo. Halah *plak.  Foto Asep Haryono
Jadi bagaimana menurut kawan kawan mau pilih yang mana. Mau yang prasmanan alias ambil sendiri menu yang disukai lalu bayar?. Atau lebih senang duduk dengan manis memilih menu makanan dari Daftar Masakan yang ada di meja dan memesannya (order) dan makanan yang dipesan akan diantarkan langsung ke meja kita? Yang manakah yang kawan kawan sukai?

Kalau pertanyaan ini ditujukan kepada saya, maka tentu saya punya pilihan sendiri. Saya lebih suka ambil sendiri karena Porsi makanannya disesuaikan dengan daya tampung perut saya.  Saya bisa ambil makanan yang disukai dan dalam jumlah atau porsi yang saya sukai. Ini pas banged buat saya.  Beda halnya dengan Menu Masakan yang dipesan (Order). Karena bisa jadi menu yang sudah di ORDER ternyata porsi nya tidak sesuai dengan harapan saya. Bisa lebih sedikit atau banyak. (Asep Haryono) 

Foto Asep Haryono
Catatan Asep Haryono

Sudah beberapa hari terakhir ini reportase jalanan saya selalu bertema Kuliner atau wisata kuliner.  Sungguh menyenangkan menulis  liputan jalan jalan yang bertema makan makan karena memang saya sendiri suka makan  (Makanya badan saya melar-red). Namun bukan hanya karena saya termasuk  food lover alias pencinta makanan, dan berbagi cerita tentang wisata kuliner itu tidak akan pernah membosankan.

Walaupun selera bisa saja berbeda dan memang selera tidak dapat diperdebatkan, namun cerita tentang makanan, orang orang yang hobi makan dan tempat jajanan makan selalu menarik untuk disimak.  Ketika saya dan 6  orang lainnya (Syahril, Bowo, Ririn , Keyko, Fadel, dan Suryadi) berkunjung ke Denpasar, Bali, tanggal 10 s/d 11 Juni 2010 lalu saya sempat mendokumentasikan acara Gala Lunch  (plesetan dari Gala Dinner kali ya) bersama staf KangGuru Indonesia - Indonesia Australia Language Foundation (I/A/L/F) di Rumah Makan Bumbu Desa Denpasar, Bali. Berikut laporannya

Mumpung Gratis Cari Yang Mahal
Ini ide dari saya semoga tidak ditiru oleh orang lain kalau ditraktir orang lain hendaknya cari yang mahal. Mumpung gratis cari yang mahal.  Faham ajian Mumpungisme dari saya yang berhasil saya jalankan waktu itu berhasil dengan gemilang dalam penerapannya di rumah makan tersebut
Dipilihnya rumah makan Bumbu Desa yang berelokasi di Jl. Puputan Raya no.42. Denpasar, Bali itu adalah ide orisininal dari pimpinan proyek KangGURU Indonesia, Project Manager, Mr Kevin Dalton, yang aseli orang Melbourne, Australia.  Beliau ini juga bisa berbahasa Indonesia. "I am able to speak your language but very carefully to speak out  ((Saya bisa berbahasa Indonesia namun sangat hati hati dalam penggunaannya) “kata Kevin Dalton suatu ketika Mungkin maksudnya takut salah dipahami oleh kami.


BUMBU DESA :  Inilah foto bagian depan Rumah makan Bumbu Desa di Denpasar Bali yang berhasil saya ambil gambarnya.  Foto Asep Haryono

PESAN :  Kawan kawan saya dari Perwakilan KanGURU di seluruh Indonesia sedang memesan menu yang disukainya. Disebelah kiri yang perempuan itu Ririn Pudya (Jakarta), dan yang cowok itu Fadil (NTB).  Foto Asep Haryono
BOS : Project Manager KangGuru Indonesia, Mr Kevin Dalton memberikan sepatah dua patah kata chit chat gitu deh disela sela jamuan makan siang.  Foto Asep Haryono


Kami ber 7 orang ini diminta memesan menu  makanan yang disukai dan dihidangkan dimeja dan siap disantap.  Sudah dapat “Lampu Hijau” dari Pak Kevin Dalton, Project Manager KangGuru Indonesia - IALF Denpasar Bali, sedangkan yang bertugas bayar membayar adalah Mba Ogi Yutarini, Staff KangGuru Indonesia-Project Coordinator.

Suasana pedesaan  dalam Restoran Bumbu Desa Denpasar Bali ini sudah terasa begitu kita memasuki ruangan yang sejuk ini sudah disuguhi berbagai hiasan bambu bambu yang mengingatkan para pengunjungnya akan suasana desa yang asri.  Adakah yang namanya Asri di sini? Ya ada. Ada sahabat saya yang punya nama depannya Asri.  Halah kok jadi ngawur begini sih.

Saya dan teman teman langsung merangsek ke meja Prasmanan yang sudah tersedia dan para staf dan crew Resto Bumbu Desa akan dengan sigap mencatat pesanan kami.  Bagaimana dengan lalap lapan dan sambal? Oh jangan kuatir. Bagi para pengunjung yang gemar lalap lalapan dan sambal juga sudah disediakan dengan manis di sini. Tempatnya agak terpisah dari menu menu prasmanan. Aneka sambal juga tersedia, dan kita dengan mudah menjemputnya lengkap dengan piring yang sudah disediakan.
 

PRASMANAN : Berbagai hidangan prasmanan tersaji di  sini. Pesanlah menu kesukaan anda pada staf dan crew Rumah Makan Bumbu Desa yang sudah siap dengan notes catatannya.  Saya pesan Gurame Bakar, Udang Bakar, Sayur Asem, Jus Jeruk dan lain lain.Banyak.  Foto Asep Haryono



OGI :  Mba Ogi (kedua dari kiri) itulah yang "ngeluarin" duitnya buat bayarin makan kita kita. HIheihee. Orangnya aseli bali kalau nda salah dari Buleleng beliau ini. Mbok Ogi sapaan Bali nya.  Foto Asep Haryono
BULE :  Banyak staf KangGURU Indonesia yang bule ikut dalam lunch, misalnya Mrs Sue Rodger.  Walau dia bekerja di KangGURU Indonesia yang notabene adalah komunitas Australia, namun Ibu Sue Rodger ini aseli orang Liverpool, England.   Foto Asep Haryono
LUPA : Seharusnya sebelum menu di meja saya sikat seharusnya menu masakannnya di foto dulu.  Mohon  maaf kalau foto menunya jadi "berantakan" gini. . . Foto Asep Haryono

Bagaimana dengan keseruan makannya?
Wah saya tidak hapal, pokoknya cukup banyak pilihan yang bisa dipilih oleh para pengunjung misalnya daging sapi berbagai ragam penyajian,, gulai, ikan ,  sayur asam, ikan gurame bumbu asam manis,  goreng gurame, , ayam bakar kecap,  tahu tempe bacem, tempe balut tepung, jagung goreng, sayur-sayuran juga ada..  Bagi yang suka tumisan juga ada plecing kangkung beserta keluarga dan sodaranya. Tumis TERONG juga disediakan di rumah makan ini.  Teman teman banyak yang pesan juga. Sayangnya saya tidak suka terong

Bowo yang dari Medan pesan menu kesukaannya, Soto.  "Yang namanya Soto ini kalau di Medan paling disukai, nah saya pesan Soto ini" katanya.  Keyko yang berasal dari Semarang (Jawa Tengah) juga tidak lupa memesan menu yang ada manis manisnya.  Maksudnya bukan pakai gula.  Umumnya hidangan khas Pulau Jawa adalah cita rasa yang manis, Gudeg.  Ririn yang dari Jakarta memesan menu Ayam Goreng.  Fadel yang dari Mataram pesan Nasi Goreng.  Syahrir yang dari Makasar sebenarnya mau pesen Coto Makasar.   "Ah sayang tidak ada ya" gumamnya waktu itu.  Beliau pun milih menu yang sama dengan saya. Sate udang dan Ayam Bakar

Kami semua menyantap menu yang sudah jadi pilihan kami masing masing dengan "riang gembira".  Riang karena bisa memilih menu menu yang menjadi idaman dan kegemaran kami.  Gembira karena kami semua ditraktir sama pengundang alias gratis.  Jadilah makan siang kami yang "riang gembira". Oleh hakarena itu lah mumpung gratis cari yang Mahal. Hehehe (Asep Haryono)
Bandara Supadio Pontianak From Bali With Love Selfie Dengan Selebritis
| Copyright © 2013 Asep Haryono Personal Blog From Indonesia