Selera Memang Tidak Dapat Diperdebatkan

RM Simpang Ampek Gajah Mada.  Foto Asep Haryono
Hallo semuanya. Jumpa lagi bersama Asep Haryono di sini. Teman teman yang berada di luar kota Pontianak (Kalimantan Barat) dan juga yang berasal dari daerah lainnya se Indonesia tentu senang dengan masakan dan makanan tentunya bukan?.

Kalaw rekan rekan blogger semua suka makanan, ya demikian juga saya. Saya sangat suka makanan, dan juga suka makan, yah namanya juga Food Lovers jadi gitu deh. Rekan rekan tentunya banyak memiliki tempat jajanan favorit dan makanan (tepatnya Kuliner-red) yang disukai tentunya, begitu juga dengan saya.

Dalam postingan kemarin, sudah saya paparkan singkat saja tentang Angkringan Jogjakarta di Jalan Soekarno- Hatta , arah menuju Bandara Supadio , Kalimantan Barat, dan ternyata informasi terbaru saya terima dari rekan saya di kantor bahwa ternyata Angkringan juga ada ditempat lain. Wah ternyata semakin banyak saja pilihan Kuliner di Kota Pontianak ini. Dan saya rasa berbagai macam tempat makanan, jajanan favorit dan juga kuliner khas di Pontianak pada khususnya dan Kalimantan

Jajanan Pasar Yang Menjanjikan
Seperti yang saya katakan sebelumnya pada artikel saya sebelumnya di sini bahwa walaupun saya tinggal sudah menjejakkan kaki di pulau gemuk nomor 3 di Indonesia ini sejak  tahun 1990 lalu, saya masih adaptasi atau lebih tepatnya masih melalukan penyesuaian atas beberapa kuliner khas Pontianak, dan Kalimantan Barat yang masih saja belum bisa keterima di ldiah saya.  Bisa dibayangkan sejak tahun 1990 sampai sekarang pun saya masih belum bisa menikmati Tempoyak dengan ikhlas. Hehehe. Mungkin karena aromanya yang super kuat yang masih belum bisa diterima lidah saya. Saya perlu belajar

Terus terang saja saya tidak membenci tempoyak hanya karena aromanya yang begitu kuat, namun saya masih perlu waktu untuk bisa "menerima" makanan itu hinggap dilidah saya.  Bagaimana dengan "Pacri Nanas,  dan "bubor padas"?. Nyehehehhe khusus untuk kedua menu yang saya sebutkan tadi tentu sangat saya sukai, bahkan saya pernah berlebaran Idul Fitrie di Sambas, tepatnya di daerah Kampung Dagang Timur, dekat Istana Sambas dan Jembatan yang terkenal itu di era tahun 1990 an lalu.  


MERACIK : Abang penjual Es Sari Kacang ini begitu sigap meracik es Sari Kacang pesanan saya,  Beliau memang es sari kacang langganan saya.  Foto Hak Cipta Asep Haryono

ES SARI KACANG : Satu porsi gelas plastik Sari Kacang ini dibandrol dengan harga sekitar Rp.3.000,- (tiga ribu rupiah) yang cukup murah, enak dan cukup menyegarkan.  Foto Hak Cipta Asep Haryono

Kebetulan rekan Bahasa Inggris satu angkatan saya yang bernama Wahid, memang berasal dari kota Sambas, dan beliau mengajak saya untuk berlebaran Idul Fitrie di rumahnya yang terletak di Kampun Dagang Timur itu, kejadiannya emmang sudah lama sekitar tahun 1990an. 

Salah satu tradisi lebaran di Kota Sambas saat itu yang masih segar dalam ingatan saya adalah berlebaran dari satu rumah ke rumah yang lain secara beramai ramai, rombongan diiringi tabuhan musik rebana. (Maaf kalaw salah-red).  Betapa perut ini harus "kerja keras" karena dari satu rumah ke rumah yang lain harus icip icip makanan dari yang ringan sampai yang tidak ringan. Wow mancaaaapsss

Pertama kali saya menikmati "bubor padas" ketika saya memiliki kesempatan untuk mengunjungi salah satu teman saya dari FKIP Untan Jurusan Bahasa Inggris 90-an, Wahid. Orang dengan itikad baik dari knowledes Islam adalah Sambas mahasiswa, dan aku tahu dia cukup baik selama belajar di Fakultas Jurusan Bahasa Inggris. Dia membawa saya ke daerah di sekitar Kampung Dagang Timur Sambas pada tahun 1991, dan keluarganya menawari saya padas bubor. Saya merasa sangat bagus dan saya suka makanan begitu banyak dengan beberapa jenis makanan seperti daging sapi, emping dan lain-lain.
  
Es Sari Kacang. Foto Asep Haryono
Es Sari Kacang Yang Segar
Nah nah ini sudah spesifik nih,  Seperti yang sudah saya sebut diawal tadi bahwa khusus di Kota Pontianak sebenarnya juga termasuk pusatnya Kuliner di Kalimantan Barat ( ini menurut ukuran saya loh-red).

Bayangkan saja dari mulai Jajanan yang  sudah punya nama (baik papan nama maupun nama baik-red) sebut saja dari Siomay Bandung , Siomay Kantin Bu Jujuk , Bakso Setan (Huaaa-red) , Bakso Panama (Yang ini nanti saya tulis lebih detil karena pemiliknya saya kenal cukup baik , Kang Oton Rosyid-red),  Moro Seneng , Bakso Pangsit Paris, Ayam Penyet Bu Nina (eh apa Bu Nani ya-red), dan masih banyak lagi lainnya.

Nah begitu pula dengan Sajian Es Sari Kacang Hijau yang menjadi langganan fave saya terletak di Jalan Graha Korpri tepatnya persis di depan Restoran Fajar.  Penjualnya lelaki paruh baya yang kemudian mengaku bernama Pak Lah ini bercerita betapa dia memulai usaha jual Es Sari Kacangnya sejak tahun 2000 lalu "Anak saya satu sudah tamat SMA namanya Wendy dan sekarang buka usaha bengkel di sekitar kawasan Nusa Indah nama bengkelnya Gemilang Jaya" katanya.

Segelas Es Sari Kacang seharga 3 ribu rupiah tersebut cukup menyegarkan tenggorokan saya, dan dalam seminggu minimal 2 kali saya membeli es ini
Foto Asep Haryono

Bahkan untuk Wisata Kuliner ini juga sudah merambah ke Kabupaten Kubu Raya dengan Rumah Makan Dangau dan juga angkringan Jogjakartanya. Sudah saya postingkan tulisan saya tentang Angkringan Jogjakarta ini sebelumnya di sini.

 Bayangkan, rekan rekan tidak perlu jauh jauh ke Jogjakarta hanya untuk menikmati wedang Ronde, Nasi Kucing dan Nasi Gudeg yang amat terkenal di Jogja itu. Cukup datang di Pontianak, dan semuanya sudah ada di sini. Asyik sekali bukan?  

Segelas Es Sari Kacang seharga 3 ribu rupiah tersebut cukup menyegarkan tenggorokan saya, dan dalam seminggu minimal 2 kali saya membeli es ini. 

Menu jajanan lain yang saya suka adalah Makan Siang di Rumah Makan Simpang Ampek di Jalan Gajahmada.  Selain karena lokasinya cukup dekat dengan kantor saya, cukup dengan berjalan kaki, menunya enak enak menurut ukuran saya dan harganya miring sekali. 

Coba bayangkan saja, hanya dengan merogoh kocek sebesar Rp.6.000,- (Enam Ribu Rupiah) saja , kamu sudah mendapatkan satu bungkus Nasi dengan Menu 1 buah Ati Goreng, 2 buah Bakwan, Daun Ubi dan tentunya dengan Nasinya donk.  Murah bangeds untuk ukuran saya.  Dan sambelnya? Hmmm sambel ijo khas Padang yang menggugah selera , apalagi nasi bungkus standar mahasiswa 6 ribuan itu ditaburi bawang goreng,.Wedewwww nikmatnya, mertua lewat pun tidak perduli. Hehehe.

Bisa rekan rekan lihat gambar di awal postingan ini, nah itulah sajian etlase Menu di Rumah makan "Simpang Ampek" di Jalan Gajah Mada Pontianak yang konon merupakan cabang Jakarta.  Sebenarnya masih ada beberapa nama Rumah makan lain di Kota Pontianak yang juga mengusung nama "Rumah Makan Simpang Ampek" seperti yang saya liat di jalan Ahmad Yani, samping penjual buah buahan dan dekat dengan bangunan lama Rumah Makan Moro Seneng yang sudah pindah itu.

Saya sendiri kadang menyambangi tempat tempat kuliner itu seorang diri, asyik juga, namun lebih banyak dengan rekan kerja, dan kadang dengan keluarga.  Bersantap kuliner memang bisa dimana saja, dan setiap orang boleh boleh saja menikmati wisata kuliner di mana saja yang mereka sukai. Tidak ada larangan, tidak ada batasan, dan semuanya terpulang kepada selera kamu sendiri.

Nah kalaw wisata Kuliner di Kota Pontianak ini lebih ditata lagi dengan konsep dan perencanaan yang lebih baik, bukan tidak mungkin akan semakin banyak wisatawan dalam dan luar negeri yang mampir ke Kalimantan Barat karena pesona Wisata Kulinernya. 

Tidak ada yang tidak mungkin.  Di sinilah peran kita, blogger, yang bisa menceritakannya kepada dunia sesuai dengan gaya tulisan rekan rekan semuanya. Adakah tempat tempat kuliner yang menarik dan menjadi kesukaan kamu sekarang ini? Ceritakan donk, berbagi pengalaman kuliner tentu akan menambah wawasan dan informasi pengetahuan kita semua. (Asep Haryono) 

Lokasi       :  Pontianak. Kubu Raya. Kalimantan Barat
Lihat Lokasinya di
StreetDirectory di Bawah ini



10 comments:

  1. Saya sudah berbagi juga pengalaman kuliner hehe.. Kalau bubor paddas sih saya suka beudd.. somehow, setuju sekali dengan judul postingan kang asep. Sbg tambahan, selera orang lain juga sebaiknya tidak dihina. Saya sempat tersinggung dengan komentar salah seorang teman saat saya rekomendasikan sebuah tempat makan yang menurut saya *dan banyak orang lainnya* adalah tempat makan yg enak, tapi dianya ngasi komentar yg sungguh tak enak ditelinga. Yaaah, namanya juga selera orang, beda2 kan ya kang :)

    anyway, this post inspiring me alot :D thank you kang..

    ReplyDelete
    Replies
    1. @diniehz : Wah tersinggung ya? hhiheiheieie ya ya saya bisa memahami. Memang kalaw sudah menyangkut urusan selera memang tidak dapat diperdebatkan. Soalnya ya itu tadi karena selera dari kita masing masing berbeda beda. Jadi biarlah perbedaan itu ada. Dan dari perbedaan itulah kita belajar satu sama lainnya.

      Delete
  2. saya pikir artikel ini diikutkan dalam kontes tempat makan favorit. selamat bersenang-senang dengan wisata kulinernya pak, kalo saya masih muter-muter warteg sama jajan pinggir jalan

    ReplyDelete
    Replies
    1. @Muhammad A Vip : Hiheiheie yang diikutkan kontes adalah artikel yang lain yakni sensasi ala resto di Rindang Alam yang diselenggarakan oleh StreetDirectory yang sukses berlangsung beberapa bulan yang lalu. Alhamdulillah, menang walaupun cuma harapan saja dapat Voucher belanja 300 ribu rupiah hihieiheiheiheiee

      Delete
  3. ow, ini toh yg menjadi inspirasinya mba diniehz :D
    tapi pengalaman kuliner saya dikit banget sob, hihihiy, kurang suka jajan, eh makan juga deng :D
    palingan sukanya mie rebus, hahahaha :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. @Stupid Monkey : Wah kayaknya saling memberikan inspirasi aja deh soalnya untuk urusan selera memang berlainan dan untuk urusan saling memberi inspirasi sih Insya Allah sama lah hiheiheiheiieee.

      Wah fans Mie Rebus Ya. Wah sama

      Delete
  4. setuju banget Kang Asyep. lidah orang kan beda-beda, harus kita hormati bersama..
    kalo bagi saya, yang penting kenyang.. hihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. @zachflazz : hiheiheiheie ya memang begitulah. Yang Pentingv kenyang wah untuk yang satu ini kita sepakat lagi disamping sepakat sepakat lainnya. Eh ngomong ngomong di Pontianak juga ada loh wilayah atau jalan yang namanya Sepakat. Hiheiheiheiheiee

      Delete
  5. ini banyak yg nulis artikel ttg "Selera Memang...." , ada lomba ya? dimana-dimana??

    ReplyDelete
    Replies
    1. @Popi : hiehiheiheiheie ya sudah lewat dah hiehiehiehiehiehihee

      Delete

Obrigada pela visita.. Não deixe de expressar sua opinião. Seu comentário é muito importante pra mim :)

Vielen Dank für Ihren Besuch. Sagen Sie Ihre Meinung. Ihr Kommentar ist mir sehr wichtig

Grazie per la tua visita .. Assicurati di esprimere la tua opinione. Il tuo commento è molto importante per me

Merci pour votre visite .. Assurez-vous d'exprimer votre opinion. Votre commentaire est très important pour moi

Spasibo za vash vizit. Obyazatel'no vyskazhite svoye mneniye. Vash kommentariy ochen' vazhen dlya menya

Thank you for your visit.. Be sure to express your opinion. Your comment is very important to me :)

Terima kasih atas kunjungan anda. Pastikan untuk mengekspresikan pendapat Anda.

Komentar Anda sangat penting bagi saya :)

Bandara Supadio Pontianak From Bali With Love Selfie Dengan Selebritis
| Copyright © 2013 Asep Haryono Personal Blog From Indonesia