gbr dari internet
Cornelis Christiandy Gubernur Dan Wakil Gubernur Kalbar 2012-2017
Setumpuk "PR" Dan Kerja Keras Sudah Menanti
Catatan Asep Haryono

Berakhir sudah pesta demokrasi yang anggun dan elegan yang berhasil ditoreh oleh seluruh masyarakat di Propinsi Kalimantan Barat dengan ditetapkannya pasangan Nomor Urut 1 yakni Cornelis dan Christiandy Sanjaya dengan peraihan suara terbanyak dari 14 (Empat Belas) Kabupaten di Kalimantan Barat.

Pasangan yang kondang disebut dengan "CC": (double C) ini sudah ditetapkan oleh KPU sebagai Gubernur dan Calon Gubernur Kalimantan Barat untuk masa bhakti 2012-2017.

Proses Pemilihan Gubernur (PilGub) nya serentak dilaksanakan di seluruh propinsi Kalimantan Barat pada tanggal 20 September 2012 yang lalu, dan saya dan istri mendapat undangan untuk memilih di lokasi TPS (Tempat Pemungutan Suara) di Gedung atau Balai LPPM yang berlokasi di dalam kampus Universitas Tanjungpura, Pontianak
Gambar dari internet
Duta Pariwisata Pontianak Yang Harus Dibina
Catatan Asep Haryono

Jika tidak ada aral melintang dan kendala yang berarti maka kegiatan rutin yang berisi dan berjudul "Pemilihan Bujang dan Dare Pontianak Tahun 2012" ini akan digelar pada tanggal 30 September 2012 bertempat di Rumah Adat Melayu Pontianak.   Bagi warga kota Pontianak tentu sudah tidak asing lagi baik untuk even tahunan tersebut dan atau gedung tempat pelaksanaan even tersebut.

Namun bagi warga di luar kota Pontianak, baiklah saya katakan saja bahwa gedung pelaksanaan acara rutin taunan tersebut, Rumah Adat Melayu, terletak di Jalan Sutan Syahrir Pontianak, dan merupakan salah satu bangunan yang unik dan juga merupakan icon Pariwisata kota Pontianak hingga sekarang. 

Kegiatan ini digelar dalam rangka turut memeriahkan HUT Kota Pontianak yang ke 241  (Dua Ratus Empat Puluh Satu) tahun tepat pada tanggal 23 Oktober 2012 yang akan datang ini.  Berbagai persiapan sudah dilakukan sebelum pelaksanaan gawe tersebut.   Nah baru baru ini (Kamis 26 September 2012) para finalis Bujang dan Dare Pontianak 2012 datang mengunjungi Pontianak Post, Gedung Graha Pena Lantai 5 lengkap dengan para panitia dan manejemennya. Berikut adalah pantauan saya yang saya tulis di sini.
Foto Asep Haryono
Cukup Lucu dan Menggemaskan
Catatan Asep Haryono

Kawan kawan apakah ada yang pernah mendengar atau tentang Tokoh Angry Bird?. Dari susunan katanya saja "Angry" yang dalam Bahasa Inggris itu berarti "marah". Ya benar sekali penggambarannya memang sesuai dengan karakter aseli si Angry Bird ini yang mencuatkan wajah atau air muka yang temper alias marah. Wow. Bisa marah gitu?

Sebenarnya sebagai orang tua, saya kurang begitu hapal dengan karakter dan tokoh tokoh kartun yang disukai anak anak (Ternasuk anak saya, Abbie, tentunya-red). Tapi sebagai seorang ayah dari sepasang anak yang manis dan unyu unyu saya jadi tau dan melihat sendiri preferensi anak anak saya dalam hal mainan.  Saya melihat anak lelaki pertama saya, Abbie (hampir 5 thn sekarang usianya-red) sangat menggemari maenan yang banyak dijual di jalan jalan. 

Nda suka maenan yang ada di toko Maenan ya? Ah siapa bilang.  Anak saya kalaw ketemu sama Toko Mainan sudah langsung gabruk aja apa aja ditunjukkin minta dibelikan sama ayahnya.  Namanya juga anak anak mungkin mereka tidak tau kalaw pas hari itu ayahnya sedang bokek alias tanggal tuir.  Yah namanya juga anak pasti mereka tidak mau tau ada uang atau tidak ayahnya, mereka tidak akan mengerti, tidak mau mengerti, dan mereka hanya mau dimengerti. Nah loh.

Tergilas Produk Asing
Tapi memang unik ya kesukaan atau preferensi anak dalam hal memilih maenan berubah ubah sesuai dengan masanya atau umurnya. Saya masih ingat waktu Abbie masih berusia sekitar 1 taunan dia sangat suka apa saja yang berbentuk atau mempunyai roda empat alias mobil mobilan.  Jadi setiap kali ketemu sama Mall, atau Toko Mainan dia pasti merengek rengek minta dibelikan mobil mobilan.  Mulai dari mobil berjenis dan berbahan dasar plastik dan atau mobil dengan tenaga battery.

Dari maenan mobil mobilan berharga puluhan ribu rupiah sampai di atas angka seratus ribuan rupiah, hadeeuuuh.  Tapi ya asyik juga kok karena menyenangkan anak anak sejauh itu mereka sukai sangat positif dan para orang tua sebaiknya bijak dalam hal membelikan anak anak maenan seperti ini.  Karena kalaw keseringan membeli maenan tentu akan menguras anggaran keluarga ya nda sih. Hehehe.  Tapi kalaw tidak dikabulin mereka pasti mewek alias nangis.  Yang namanya anak anak untuk urusan nangis mah bukan monopoli anakcewek saja. Anak cowok ya kalaw mau nangis ya nangis aja, Hhiehiehieie.


ANGRY BIRD : Tas Angry Bird yang diambil gambarnya hari Kamis (27 September 2012) jam 06.20 WIB pagi saat akan berngkat mengantarnya ke sekolah.  Foto hak cipta Asep Haryono

FOTO BARENG :  Anak saya, Abbie, foto bareng dengan Tas Angry Bird kesukaannya.  Bahkan game Angry Bird pun sampai dia kuasai. Hmmmm. Foto hak cipta Asep Haryono

Nah sekarang Tokoh Angry Bird ini lagi didemenin sama Abbie.  Konon dalam ceritanya sih tokoh Angry Bird ini musuh bebuyutan sama sekelompok Babi hijau jahat. Saya tau karena sering meliat Abbie memutar film film tema Angry Bird di rumah hehehhee.  Jadi tau deh siapa sih musuh abadi tokoh Angry Bird ini ya karena dari film film yang diputeri anak saya itu hhiehiehiehiehiee.   Bukan hanya Tas bergambar Tokoh ANgry Bird saja yang disukainya, semuanya yah dari buku gambar dan lain sebagainya. Bahkan Laptop Bundanya pun juga sudah dijejali dengan game Angry Bird. Wow

Mulai dari maenan kapal kapalan, mobil truck, kereta Thomas and His Friends sudah lewat, nah   sekarang sedang demen demennya sama Tokoh Angry Bird.  Inilah realita anak sekarang sodara sodara. Padahul eh padahal banyak sekali tokoh idola anak anak nusantara yang tidak kalah hebatnya dengan tokoh kartun atau anime luar negeri seperti si Komo,  Boneka si UNYIL, Gundala Putra Petir dan masih banyak lagi. Padahal dulu film kartun KUM KUM sempat merajai dunia anak anak di era 80 an kalaw tidak salah. Oala anak jaman sekarang. Bagaimana para orang tua harus menyikapinya? (Asep Haryono)


Foto Asep Haryono
Sensasi Kebersamaan Dengan Sahabat
Catatan Asep Haryono

Makan siang yang nikmat dengan menu yang asyik dan cita rasa yang lezat di kota Pontianak bukanlah hal yang sulit. Bagi mereka para pencinta kuliner di Kota Pontianak tentu sudah tidak asing lagi dengan Restoran "BAMBU EMAS" yang terletak di Jalan H.Agus Salim Nomor 168 Pontianak ini.

Untuk menuju ke restoran yang konon merupakan masih satu grup dengan Restoran Rindang Alam yang sangat terkenal di kota Pontianak itu tidaklah sulit dan cukup mudah ditemukan karena memang letaknya sangat tepat berada di jantung kota Pontianak.   Kebetulan saja letak Restoran ini cukup dekat dengan Kantor saya yang berada di bilangan Jalan Gajah Mada Pontianak.

Secara kebetulan saja saya diajak oleh Pemimpin Redaksi Harian Pontianak Post,  Bapak Salman, untuk ikut icip icip di restoran BAMBU EMAS ini melalui pesan singkat (short message service) yang masuk ke Handphone Nokia C1-01 kesayangan saya.  Sebenarnya saya punya BB namun tidak saya pakai, dan saya berikan kepada istri saya saja yang menggunakannya. Bukannya saya anti BeBE namun selera aja. Yang namanya selera kan nda bisa diperdebatkan. Ya nda ciiiiiiiiiiin.

Sempat Terhambat Di Jalan
Pesan SMS saya terima tepat pada jam menunjukkan pukul 11.50 WIB kemarin (Rabu 26 September 2012) yang kebetulan saat itu saya sedang menjemput anak saya, Abbie Muhammad Furqan Haryono (hampir 5 tahun usianya-red) dari TK Islam Al Azhar Pontianak. Sebenarnya letak kampus TK Islam Al Azhar yang dimiliki oleh Yayasan Kejayaan Islam (YKI) ini letaknya tidak jauh dari Gajah Mada dan jalan H.Agus Salim yang juga alamatnya Resto BAMBU EMAS tersebut.

Namun karena muacetnya luar biasa di sepanjang jalur Jalan Ahmad Yani -Tanjungpura itulah yang menyebabkan saya agak "terhambat" di jalan.  Motor yang saya kendarai bersama Abbie, berjalan tersendat sendat atau merayap di sepanjang jalur jalan Ahmad Yani hingga menuju simpang Kota Baru. Selidik punya selidik rupanya sumber kemacetan yang utama adalah di depan Kampus Politeknik Pontianak. Saya tidak tau persis keramaian apa itu, namun dugaan adalah acara wisuda ke -III Tahun akademik 2011-2012. Oala puantesan jalanan jadi macet.

BAMBU EMAS :  Inilah restoran Bambu Emas yang masih satu group dengan Restoran Rindang Alam yang berhasil saya ambil gambarnya dibagian plangnya . Foto hak cipta Asep Haryono
 
  "Ya sudah ajak saja anakmu sekalian" kata Pak Salman beberapa hari sebelumnya kepada saya.  Saya sudah katakan kepada Bang Salman (sapaan akrab kami kepada beliau-red)  kalaw acaranya jam 12 siang makan bersama kawan kawan di jajaran Redaksi Pontianak Post di Resto BAMBU EMAS ini saya tidak bisa datang. Ya sudah saya bawa saja anak saya sepulang dari sekolah langsung menuju ke TKP.

Hanya beberapa menit di jalan, saya dan anak saya, Abbie, sudah menclok di halaman depan Restoran BAMBU EMAS dengan terlebih dahulu memarkir MIO KB 2040 UT warna merah marun di bangunan di sebelahnya. "Wah terlambat nih Bie" kata saya kepada anak saya, Abbie.  Begitu masuk ke bagian dalam Resto BAMBU EMAS tersebut, saya sudah disambut beberapa staf dan pegawainya yang mempersilahkan saya masuk lebih ke dalam lagi.  Saya belum pernah ke restoran ini sebelumnya.

Begitu masuk saya sudah melihat para petinggi Harian Pontianak Post termasuk beberapa redaktur pelaksana Pontianak Post sudah di posisinya masing masing hehehe.  "Hehe silahkan kang Asep di meja mana saja ini semuanya milik kita" kata Donatus Budiono yang akrab disapa Miank itu. Ssst, bang Miank ini juga seorang blogger kondang di Pontianak loh.  Akhirnya saya dan anak saya, Abbie, pun sudah mengambil posisi seat yang masih kosong , dan akhirnya acara makan memakan pun dimulai. Hiheiheiheihiee.

Rasa Yang Seanggun Penampilan
Saya , dan Abbie segera di "banjiri" oleh menu yang berjejeran di depan meja saya, dan saya lihat menu yang disajikan begitu menggoda.  Saya lihat ada kerupuk (Wah tau aja nih selera saya kerupuk makaseh makaseh hehehehehe),  Gulai , nasi goreng , kacang goreng, Teri, dan dilengkapi sambel dan kecapnya. Wah keren banged ini semua sesuai dengan selera saya hiehiehiehie.  Saya pun langsung mengambil Kamera Poket Nikon Coolpix 12 Pixel pinjeman teman saya untuk jepret jepret sini. Hasilnya? Silahkan dilihat di bawah ini ya. HIheiheihiehiehiiee:


ABBIE : Inilah Abbie , anak saya, yang sekalian saya ajak sepulang dari sekolah hari itu. Untuk makan siang bersama kawan kawan redaksi Pontianak di resto Bambu Emas.  Foto hak cipta Asep Haryono

NIKMAT : Inilah "kerumunan" menu yang saya dan Abbie nikmati siang itu sempat saya ambil gambarnya buat kawan kawan bisa lihat ada kerupuk, ada teri, gulai dan lain lainnya. Hmmm nikmat bukan hiheiheeie.  Foto hak cipta Asep Haryono
PETINGGI : Inilah kawan kawan dari jajaran Redaktur Pelaksana Pontianak Post semuanya terlihat sangat menikmati menu yang disajikan oleh Resto Bambu Emas siang itu.  Foto hak cipta Asep Haryono

KEBERSAMAAN : Bersama sama menikmati makan siang di Resto Bambu Emas juga dinikmati oleh kawan kawan di PonTV Pontianak Post. Tampak di sebelah paling kiri adalah Kekes, karikaturis /ilustrator, yang berkenan fotonya diambil juga di sini.  Foto hak cipta Asep Haryono

Sajian Nasi gorengnya yang nikmat apalagi dipadu dengan potongan ayam gorengnya yang empuk ditambah lagi dengan cocolan kecap dan tambahan kerupuknya menambah sensasi yang luar biasa saat menyantap makan siang di resto Bambu Mas tersebut.

"Ayah, minta lagi nasi gorengnya " merengek Abbie kepada saya.  Dan kami pun larut dalam kenikmatan makan siang hari itu, dan sebagai hidangan penutup saya pun mencoba Gulai yang tidak kalah sedapnya itu.  "Wah asyik nih" gumam saya dalam hati.  Kalaw kata pak Bondan sajian Resto Bambu Mas ini "maknyuss" gitu deh

Namun sayang saya dan Abbie tidak bisa berlama lama dan harus segera kembali ke rumah yang letaknya cukup "aduhai" jaraknya yakni di Komplek Duta Bandara Jalan Arteri Supadio Kabupaten Kubu Raya yang jarak tempuhnya bisa lebih dari 30 (tiga puluh) menit jika ditempuh dari jalan Gajah Mada.  Kok bisa selama itu?  Ya karena saya bawa motornya tidak pernah laju laju (Bahasa Pontianak yang artinya cepat-red) kalaw sedang membawa anak saya antar jemput sekolah.  Kalau saya sendiri yang bawa motor wah sudah kaya pembalap wuusssssssss wusssssssssss (Asep Haryono)


Foto Hak Cipta Asep Haryono
Catatan Asep Haryono

Bulan lalu para orang tua yang anaknya "dititip" kan di sekolah (Anak saya bersekolah TK A Idris di Perguruan Islam Al Azhar Pontianak-red) diminta oleh pihak Sekolah untuk mengumpulkan foto anak anaknya sejak dari lahir hingga usia sekarang ini.

Dalam surat edarannya yang disampaikan kepada para orang tua murid disebutkan bahwa foto foto yang dikumpulkan tersebut boleh bergaya bebas , dan harus dikumpulkan paling lambat tanggal 24 September 2012 kemarin. 

Selain foto foto yang dikumpulkan sejak Bayi sampai sekarang, pihak sekolah juga meminta satu buah foto lagi juga dalam gaya yang bebas untuk keperluan pengambilam rapot. Syukur Alhamdulillah foto fotonya sudah sudah saya susun dan sudah diserahkan kepada guru anak saya di sekolah tepat 1 (satu) hari sebelum "jatuh tempo" tanggal 24 September 2012 lalu.


Pentingnya Dokumentasi
Malam harinya sebelum "jatuh tempo" batas penyerahan foto foto tersebut, saya sempat mengajak anak saya, Abbie Muhammad Furqan Haryono (hampir 5 tahun usianya sekarang-red) untuk mengambil foto di Teknik Foto Jalan Gajah Mada hingga pulang agak larut.   Saya dan Abbie sempat "tertahan" di jalanan karena hujan yang turun agak lebat sedangkan kami tidak menyiapkan jas hujan.  "Wah kalaw tau akan turun hujan begini sudah dari tadi saya siapkan jas hujan dan ditaruh di jok motor" gumam saya dalam hati.

Malamnya saya susun di atas kertas karton dan karena saya kurang mahir dalam mendekorasi dan mendesain lembaran foto fotonya yah jadilah lembaran album foto mini tersebut dengan gaya dan hiasan ala kadarnya. "Ah yang penting foto fotonya sudah mewakili anak saya dari bayi sampai sekarang ini, dan sip lah tinggal diserahkan" gumam saya dalam hati.  Akhirnya singkat cerita lembaran foto mefamorfosis anak saya tersebut sudah diserahkan dengan selamat dan gegap gempita. Hahahaha.

Kemudian, hari kemarin Selasa, tanggal 25 September 2012 saat saya mengantar Abbie ke Sekolah (Tugas negara antar jemput-red) saya kaget juga ternyata seluruh kelas anak saya (Kelas A Idris) dan beberapa kelas lainnya sudah terpasang dan berjejer cukup rapih di halaman dalam TK Islam Al Azhar tersebut. Saya pun segera mengabadikannya buat kenang kenangan

INDAH : Gallery foto metamorfosis anak dipamerkan di sini.  Foto hak cipta Asep Haryono

ANAK SAYA  : Nah yang paling atas itu gallery foto anak saya. Heheheh berantakan hehehe. Foto hak cipta Asep Haryono

PINK : Background warna Pink juga mendominasi galllery foto ini. Cewek cowok juga suka warna pink ini.  Foto hak cipta Asep Haryono

DAFFA :  Salah satu gallery teman sekelas anak saya, Daffa, susunan fotonya indah. Wah rajin bapaknya ya buat dekorasinya. Nda kaya saya kacaw hiehiehiehie. Foto hak cipta Asep Haryono

Dari sinilah saya melihat dan menyaksikan sendiri foto foto yang unik, menarik dan lucu lucu dari anak anak lainnya.  Foto yang indah, dan cantik susunan dekorasinya membuat saya takjut dan segera mengabadikannya dalam foto foto ini.   

Dari sinilah saya juga melihat betapa dokumentasi foto foto anak luar biasa manfaatnya.  Dengan mendokumentasikan foto anak dari Bayi sampai sekarang ini bisa kita lihat metamorfosis perubahan anak anak kita.  Saya jadi ingat jaman saya dulu yang sangat minimal foto foto jaman saya kecil dahulu. Ada memang namun terbatas.  Berasa pentingnya dokumentasi foto keluarga. (Asep Haryono)
gambar dari internet
Tulisan Ini Sudah Disampaikan Pada Diskusi Panel Social Media
Pada Forum Diskusi Komunitas Budha, 23 September 2012
Oleh Asep Haryono*

Maraknya pemberitaan musibah jatuhnya pesawat Sukhoi buatan Rusia di Gunung Salak, di Indonesia ini tidak urung juga telah “memakan” korban di pihak lawan kompetitor maskapai penerbangan canggih milik Rusia itu.. Salah seorang pramugari yang bernama Ekaterina Solovyova dari sebuah maskapai penerbangan terbesar di Rusia akhirnya kehilangan pekerjaannya (dipecat) hanya karena “kicau” annya di social network Twitter yang telah mencoreng nama maskapai penerbangan tersebut.

Ekaterina Solovyova membuat tweet “"Hah? Apakah ada Superjet yang terjatuh? Hahaha! Pesawat itu memang jelek, sayangnya yang jatuh bukan punya Aeroflot (kalau iya) akan berkurang satu." Dan tweetnya sempat direkam orang yang merasa keberatan dan mengadukan hal ini kepada maskapai Aeroflot. Walaupun Tweet nya sudah dihapus oleh yang bersangkutan, namun rekaman tweetnya sudah sampai ke pihak Aeroflot dan berbuntut pada pemecatannya itu.

Nah itu adalah salah satu dampak negatif dari pemanfaatan Twitter yang seharusnya tidak terjadi lagi di mana saja bahkan untuk di Indonesia sekalipun. Tapi kenyataan sekarang adalah justru dengan hadirnya media media berbasis internet yang kemudian dikenal sebagai Social Network seperti Facebook, Myspace, Twitter dan lain sebagainya tidak urung menimbulkan berbagai dampak bagi para penggunanya. Dampak positif dan juga negatifnya sang Social Network seolah adu balap dengan kenikmatannya Hadirnya jejaring Sosial semacam Twitter misalnya tidak urung telah merubah kehidupan pribadi para penggunanya, termasuk perilaku berhubungan dengan orang lain.

Dampak Sosial Twitter Yang Kurang Baik
Social Network seperti Twitter tidak urung telah banyak membawa banyak kemajuan dalam usaha bisnis dan juga untuk keperluan lainnya seperti untuk mempromosikan usaha dan juga kegiatan social. Berbagai media televisi di tanah air yang sudah punya nama (seperti Trans TV, Metro Tv, Indosiar, RCTI dan masih banyak lagi) kini sudah tidak lagi membiarkan informasi yang mereka punya tanpa memanfaatkan Twitter.

Gambar dari Internet
Saya sendiri pernah mengalami dampak buruk yang saya alami sendiri dari Twitter ini beberapa bulan yang lalu yang telah membuat saya cukup merasa dipermalukan yang luar biasa. Walau sekarang saya kembali aktif di Twitter, namun kenangan tersebut tidak mudah hilang begitu saja. Apa yang terjadi sebenarnya?.

Saat itu saya sedang menulis tentang salah satu obyek wisata yang ada di Bali, Krisna, yang secara kebetulan artikel yang saya tulis tersebut tidak mencantumkan beberapa bagian dari situs orang lain tanpa mencantumkan sumbernya. Artikel itu saya publish di website pribadi saya sendiri

Copy Paste dari sumber lain sebenarnya adalah hal yang biasa saja dalam dunia dunia maya karena banyak yang sudah melakukan kegiatan tersebut. Namun akan menjadi berita besar dan luar biasa jika hal tersebut diketahui pemilik aselinya. Tindakan yang saya lakukan tersebut nyaris menyerupai tindakan Plagiat.

Secara kebetulan si pemilik aselinya akhirnya mengetahui apa yang saya lakukan, dan dia segera mengirimkan email “protes” kepada saya melalui Buku Tamu (guestbook) di website pribadi saya. Baru saja saya akan mengirimkan balasan berupa pernyataan maaf di website saya sendiri, mendadak Twitter ramai membicarakan kasus saya ini. Bahwa ada seorang pekerja media yang melakukan tindakan plagiat.

Begitu ramainya Twitter membicarakan kasus saya tersebut, sampai menjadi bahan diskusi bersama. Banyak kawan kawan saya yang menanyakan kebenaran atas Tweet yang beredar itu. Hal ini akhirnya sampai juga ke telinga saya yang saat itu memang sudah punya account Twitter namun jarang saya gunakan. Nah dari pengalaman itulah saya bisa menarik kesimpulan bahwa betapa hebatnya Twitter dalam mem blow up suatu peristiwa yang sedang terjadi, yang sedang kita alami, dan atau kejadian yang menimpa orang lain.

Temuan Menarik Dari Twitter
Seperti yang sudah dilansir oleh situs yang memaparkan beberapa temuan yang menarik dan patut mendapatkan perhatian bagi para pemakai atau penggunanya. Dari sebuah survey yang diadakan terhadap sekitar 3.000 pengguna Twitter yang terdiri atas 1.377 pria dan 1.540 wanita yang menjadi subyek dari dalam penelitian tersebut.

Bagaimana dengan dampak negatif dari Twitter. Sudah banyak sekali situs dan blog yang menyampaikan secara cemerlang juga lengkap mengenai dampak negatif social network Twitter ini.  Dampak negati Twitter bagi Pelajar juga sudah ditulis secara lengkap oleh seorang Blogger yang bernama Ridhota yang bisa kawan kawan baca artikelnya di sini. 

Beberapa dampak Negatif dari Twitter juga sudah dilansir oleh Detik COM misalnya seperti

1. Porno

Isu ini selalu menjadi masalah utama pada kemajuan teknologi. Pada Twitter, mungkin Anda tidak nge-tweet tulisan yang berbau porno, namun kadang ada pengguna iseng yang memberikan link ke situs porno melalui tweetnya. Jika Anda tanpa sengaja membuka situs tersebut dan berada pada kondisi dan lingkungan yeng tidak tepat, maka reputasi Anda bisa hancur seketika.

2. Direct Message (DM)
Jika Anda sudah berkeluarga, maka hindarilah perbincangan rahasia melalui DM dengan lawan jenis. Hal ini bisa memacu pertengkaran rumah tangga meskipun Anda tidak berselingkuh dengan orang tersebut.

3. Waktu
Serunya berbincang di Twitter sering kali membuat orang lupa waktu. Dalam kondisi tertentu, Twitter dapat menggangu produktivitas Anda. Bahkan di Florida, Amerika Serikat, ada ibu yang sibuk nge-tweet sementara anaknya tenggelam di dalam kolam renang.

4. Iri
Kadang seseorang nge-tweet sesuatu tentang dirinya dan kadang hal itu membuat orang lain iri. Hal ini juga menjadi salah satu kelemahan Twitter karena memacu orang lain untuk pamer dan jadilah time line Anda sebagai ajang pamer yang memicu orang untuk bergosip.

5. Twitter-mu Harimau-mu
Anda mungkin pernah mendengar istilah "mulutmu harimaumu." Kiasan ini ditunjukkan pada orang yang sering asal bicara agar berpikir terlebih dahulu sebelum mengucapkan sesuatu. Hal ini juga berlaku pada twitter, jika Anda tidak menjaga sikap dan ucapan saat nge-tweet, maka jangan kaget jika suatu saat Anda mendapat hujatan dari orang banyak jika tweet Anda menyinggung orang banyak

Bisa diPenjara Karena Twitter
Dari kasus yang saya alami di atas seperti yang sudah saya bahas di atas mengenai aktifitas plagiat yang dituduhkan kepada saya waktu itu membuat saya sadar betapa rawannya aktifitas berkicau di social network Twitter ini. Saya beruntung sekali karena pemilik situs web yang datanya saya “curi” waktu itu tidak mengajukan keberatan atau pengaduan kepada pihak lain yang bisa berakibat fatal.

gambar dari Internet
Andai saat itu saya dilaporkan si pengirim Tweet tadi ke pihak berwajib, bisa jadi ceritanya akan berbeda. Karena menurut Undang-Undang (UU) Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Ancamannya mulai 7-12 tahun kurungan penjara (Detik Com , 6 Februari 2012) .

Bahkan Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring sudah mengisyarakatkan akan menindak pengguna Twitter jika melakukan 5 (lima) hal yang menurut beliau bisa berpotensi dipenjara yakni pornografi, gambling (judi), ancaman., penipuan; dan blasphemy (penodaan terhadap agama). Nah marilah dari sekarang saya mengajak untuk bijak dan teliti dalam berinteraksi di social network yang bernama Twitter ini. Terima Kasih (Asep Haryono)


Fakta-Fakta Menarik Seputar Twitter
Foto Hak Cipta Asep Haryono
Dari Sekedar Hobi Sampai Urusan Duit
Catatan Asep Haryono

Baru baru ini saya diminta menjadi pembicara (keynote speaker) oleh Komunitas Remaja Budha Pontianak , dan kegiatan tersebut berhasil diselenggarakan dengan gegap gempita di Vihara Vimala Kirti yang berlokasi di Jalan Arteri Supadio Kabupaten Kubu Raya kemarin, hari Minggu, tanggal 23 September 2012.

Tema yang diusung dalam acara gelar diskusi ala lesehan tersebut adalah "Social Network :  Sebuah Kebutuhan atau gaya hidup?"  tersebut berlangsung lebih kurang selama 2 (dua) jam nonstop tersebut diawali dengan kata pengantar dari Ketua Pelaksananya, Bang Iwan, begitu sapaan akrabnya, dan tanpa ada ba bi bu lagi langsung kepada topik yang akan dibahas ala lesehan sesuai dengan tema hari itu.  Sebagai pembukaan ditampilkan juga beberapa komentar komentar masyarakat mengenai Social Network ini dan ditampilkan dalam screen yang cukup besar.

Peserta Yang Antusias
Tema aselinya adalah "Social Network :  Sebuah Kebutuhan atau gaya hidup?" namun dalam diskusi yang digelar ala lesehan tersebut sudah mengarah secara spesifik kepada social network Twitter.  Banyak juga yang ingin dibahas oleh para peserta diskusi tersebut seperti forum komunikasi berbasis internet yang kini sudah banyak penggemarnya seperti kasak kusuk (KasKusers), Jejaring sosial Facebook yang sudah sangat terkenal tersebut, dan juga ngeblog.

Namun saya tidak sendiri sebagai teman ngobrol kawan kawan di sana, saya mengajak juga Dwi Wahyudi, Ketua Komunitas Blogger Dan Netter (Beleter) :Pontianak yang sangat menguasai dalam bidang dan ilmu blogging beserta teknik dan manfaat kegunaannya.  Pokoknya dari A sampai Z untuk urusan NgebloG saya berbagi obrolan dengan Bang Yudi sapaan akrab kami kepadanya. "Bang Dwi, ini materinya juga ada ngeblog log, jadi untuk yang membahas urusan blogging biar abang saja yang menyampaikan" bisik saya kepada beliau. 

PEMBUKA : Bang Setiwan membuka obrolan kami hari itu. Wah fotonya agak nda jelas ya soalnya nembaknya dari jauh, dan juga kamera poket alias saku. Mene ketehe kualitasnya hehehe.  Foto Hak Cipta Asep Haryono

ANTUSIAS : Ini adalah sebagian peserta diskusi lesehan yang hadir. Masih sedikit saat foto ini diambil.  Peserta  lainnya mulai berdatangan satu persatu hingga rame Sobs.  Foto hak cipta Asep Haryono




Beberapa peserta diskusi ala lesehan yang digelar hari itu memang terbanyak dari Mahasiswa dari beberapa kampus di Pontianak, dan beberapa lainnya adalah para pekerja alias orang kantoran. Mulai dari pegawai kantoran perusahaan swasta atau juga semi BUMN Lainnya.

Foto Asep
Salah satu pertanyaan yang diajukan kepada para pembicara diskusi lesehan tersebut adalah pertanyaan dari salah seorang peserta yang juga sudah bekerja sebagai accounting di perusahaan Meubel di kota Pontianak.

"Saya ingin mengajukan pertanyaan nih bagaimana sih caranya membuat blog dan apa saja manfaatnya tuh. Soalnya saya pernah diminta untuk mampir ke blog teman saya dan setelah saya lihat isinya gambar gambar Mobil saja dan itu saya tidak suka. Terima Kasih"  katanya.



Sebelum pertanyaan itu kami jawab, dari pihak moderator langsung melemparkan terlebih dahulu kepada para peserta untuk menjawb pertanyaan tadi. Selanjutnya pertanyaan tersebut di jawab ces pleng oleh dedemit maya bang Dwi Wahyudi yang kemampuan dan ilmu dan teknik Bloggingnya sudah kondang di kota Pontianak.


"Salah satu kendala adalah banyak orang yang ingin punya blog tetapi tidak hobi menulis padahal untuk menjadi seorang blogger tidak harus mempunyai wawasan atau pengetahuan dalam menulis. Dengan bahasa yang sederhana saja seperti gaya bertutur di blog itu sudah merupakan hal yang luar biasa" terang Dwi Wahyudi kepada peserta.   Saya sendiri menambahkan dampak buruk yang bisa ditimbulkan jika melakukan pelanggaran etika dan juga kesopanan dalam menggunakan Twitter disertai dengan ulasan dan contoh berdasarkan pengalaman sendiri

Saya sendiri aja berguru kepada Ayah satu anak, Najwan, ini, dan dari beliaulah pula saya banyak mendapatkan masukan mengenai teknik dan juga algoritma Google yang memang agak njelimet buat sayah.  Jadi kawan kawan sekarang sudah tau, siapa "guru spiritual" blogging saya di kota Pontianak terjawab sudah di halaman ini, dialah orangnya Dwi Wahyudi. Beliau adalah blogger tulen yang rela meninggalkan pekerjaannya dan terjun sebagai blogger. Pria kelahiran Pontianak, 2 Mei 1982 ini juga memiliki lembaga kursus dan pelatihan Bahasa Inggris di rumahnya di Kawan Pondok Indah Lestari. Awesome 

PRESENTASI  : Inilah Dwi Wahyudi in action dengan presentasinya tentang social network hari itu.  Peserta diskusi dan juga saya tentunya sangat menikmati sesi ini. Foto hak cipta Asep Haryono

Bagian PENUTUP
Sebagai penutup dari diskusi lesehan ini, kami menekankan kepada para peserta untuk menjaga sikap (attitude) dalam menggunakan social network semacam Twitter, Blogging, Facebook, dan juga fasilitas on line lainnya. "Bermain di jejaring sosial atau semacam social network itu tidak beda dengan apa yang kita lakukan dalam dunia nyata, jadi bijaksanalah dalam menggunakan social network tersebut, dan perlakukanlah orang lain sebagaimana kita ingin diperlakukan"  katanya sambil mengutip filsafat.

"Kalaw kawan kawan di sini akan menindaklanjuti atau follow up kegiatan diskusi hari ini bisa dilanjutkan juga kok misalnya praktek langsung membuat blogging, atau teknis lainnya dalam social network bisa menggunakan fasilitas yang bisa saya bantu nantinya dan itu semua gratis tanpa biaya" ajak Dwi Wahyudi.   Fasiltias net gratis atau Hot Spot/WIFI sudah disediakan oleh TELKOM dengan akses Speedy kata Dwi.  "Hanya saja kawan kawan bawa sendiri Laptopnya masing masing yah" Kata Dwi yang disambut dengan gelak tawa para peserta diskusi.  

Saya melihat ada semacam semangat baru dari kawan kawan remaja dari Forum Komunitas Budha Pontianak ini dalam memanfaatkan jejaring sosial dan social network tidak saja untuk bersenang senang namun bisa dimaksimalkan untuk keperluan yang lain yang tidak kalah serunya yakni bisa menghasilkan uang (earn money) dan juga memperluas jaringan atau network. (Asep Haryono)
Gambar dari Internet
Cukup Santai Dan Menyenangkan
Catatan Asep Haryono

Saya pernah memberikan materi baik sebagai salah satu pembicara (keynote speaker)  workshop  di kota Pontianak dan juga sering mendampingi pembicara lain di berbagai even seminar, pelatihan, diklat dan workshop, namun untuk tampil in person secara langsung (live) di depan kamera adalah sesuatu yang beda.

Pengalaman seperti ini rasanya sangat mirip saat ijab kabul pernikahan saya di Jogjakarta tanggal 11 Desember 2005 yang lalu di sebuah dusun di daerah Kulon Progo. Perasaan yang tenang dan damai walaupun di hadapan sorot banyak mata yang memandang juga saya alami saat tampil live di depan kamera.

Tepatnya kemarin pada hari Jumat tanggal 22 September 2012 tepat sekitar pukul 07.10 WIB saya diminta oleh Pemimpin Redaksi Pontianak Post Bapak Salman untuk mendampingi beliau tampil di acara yang berisi dan berjudul "Pontianak Pagi" di PonTV yang notabenenya masih satu grup perusahaan yang dimiliki oleh Harian Pontianak Post - Jawa Pos News Network (JPNN).   Bagi Bang Salman (Begitu sapaan akrab kami kepadanya-red) adalah hal yang biasa karena pengalaman beliau yang luar biasa di berbagai even dan forum di dalam dan di luar negeri.  Beda dengan saya yang "anak kemarin sore" untuk urusan ginian. Hehehee

Bingung Juga Dengan Alatnya
Begitu awamnya saya dengan peralatan yang harus di "sematkan" di kemeja saya saat akan live di depan kamera , sampai saya harus meminta "bantuan" Pak Salman bagaimana cara memasang alat tertentu di kemeja yang ternyata itu adalah sebuah microphone kecil.  Duh duh norak bangeds sekali saya waktu itu. Nyehehehe kalaw dalam bahasa Pontianaknya disebut "sepok" alias Norak, Jadul gitu deh.

Saya sempat di briefing dahulu oleh pewancara atau pembawa acara siaran tersebut, dan mencatat beberapa catatan yang dianggap perlu sebagai bahan diskusi atau obrolan kita pada hari itu.  Tema yang diusung dalam siaran kemarin adalah "HUT Pontianak Ke 241 Tahun tanggal 23 Oktober 2012 dan Lomba Blog",  Dalam hati rasanya plong juga karena saya di beri jatah untuk cuap cuap untuk tema Lomba Blog yang kebetulan adalah salah satu aplikasi saya.  Apalah jadinya kalaw cuap cuap soal Pilkada yang sudah pasti angkat tangan kalaw perlu angkat kaki karena memang tidak tau sekali sama eh sama sekali.

 Pertanyaan demi pertanyaan dari pembawa acara lancar bagaikan air mengalir di daun talas, eh salah air mengalir sampai jauh. Hehehehe. Untuk pertanyaan yang agak njelimet seperti HUT Pontianak Post, Agenda  kegiatan yang diusung oleh Pontianak Post dan juga hal hal yang bersifat policy saya serahkan sepenuhnya kepada Pak Salman untuk menjawabnya. Sedangkan untuk urusan teknik blogging, apa dan bagaimana ngeblog itu sudah menjadi mainan saya.  Saya sempat nervous karena menggunakan kemeja bermotif kotak kotak nanti dikira kampanye terselubung buat fans JOKOWI hahahaha.


DISKUSI : Inilah dokumentasi satu satunya yang berhasil di rekam saat berlangsungnya siaran live waktu itu. Kualitas gambarnya kurang bagus, namun cukup lumayan bisa dilihat dengan jelas. Dari Kiri Ke kanan : Pembawa Acara, Pak Salman dan saya sendiri. Foto Dokumentasi Pak Salman


Hehehe. Sayang sekali ketika saya konfirmasi kepada salah satu staf teknisi PonTV bahwa acara kemarin disiarkan live kemarin tidak direkam (record). Jadi saya tidak bisa dapat copy an dokumentasinya. Yaa tidak apa. Toh  saya saya sudah mendapatkan satu satunya dokumentasi ini.  Foto ini diambil dengan menggunakan kamera di BB Pak Salman (Saya sebenarnya punya BB sendiri namun tidak saya pakai-red), dan meminta salah satu crew cameraman untuk mengambil gambar kami bertiga.  "Foto aja nih, bisa ditulis diblog mu" kata Pak Salman saat itu. Oh roger that sir.  Ini coretan blognya hiheiheiheie

Interaktif Dan Menghibur
Beberapa telepon (Caller) masuk dan bertanya langsung baik baik pertanyaan yang ditujukan kepada Pak Salman maupun pertanyaan yang ditujukan kepada saya.  Selang beberapa menit acara obrolan dan diskusi via telepon tersebut diselingi dengan sajian musik gitar akustik yang cukup enak didengar.   Ada seorang penelpon dari Pontianak Tenggara yang mengajukan pertanyaan yang khusus ditujukan kepada saya "apakah membuat blog tersebut harus membayar dan bagaimana cara membuat blognya".

Saya pun menjawab pertanyaan tersebut yang pada intinya bahwa membuat blog sederhana sangatlah mudah dengan mendaftar di platform blog mana saja yang disukai boleh myspace, blogspot, wordpress dan lain sebagainya. "Mudah saja kok membuat blog sederhana dengan mendaftar di situs blognya, mengisi formulir yang ada, dan mulai memosting tulisan jadi deh tayang blognya di internet" jawab saya saat itu.  Sedangkan untuk "memoles" nya menjadi blog yang indah, dan cantik bias eh salah bisa menggunakan desain yang sudah jadi (blog template-red) yang sudah banyak tersedia di internet.

TOING IN ACTION :  Tema koran yang terbit hari itu juga sering dibahas oleh pembicara dan disiarkan secara live oleh PonTV milik Pontianak Post. Seperti dalam gambar ini  Pak Muslim "Toing" Minhard saat tampil di acara yang bertajuk "Pontianak Pagi". Foto Hak Cipta Asep Haryono

Pembawa acara juga mengetengahkan beberapa topik dan berita serta headline news yang diterbitkan oleh koran Pontianak Post hari itu dan dibahas bersama oleh pembicara, pada umumnya disampaikan langsung oleh Pemimpin Redaksi Harian Pontianak Post ,Bapak Salman. Beliau lebih senang di sapa dengan nama Pak Salman aja tanpa ada embel embel huruf "B" yang memang sebenarnya sudah melekat di nama aselinya. "Saya lebih senang nama saya disebut tanpa huruf B di depan nama saya soalnya takut disebut nama dari kelompok tertentu sih" ujarnya kepada pembawa acara.  Hehehe benar juga ya

 Saat berlangsungnya dialog interaktif dengan membuka line interaktif dengan mengajukan pertanyaan via telepon dan SMS juga cukup ramai. Hanya saja beberapa pertanyaan yang diajukan oleh penelpon tidak terdengar jelas oleh kami di studio. Mungkin karena volume nya yang kecil sehingga nyaris tidak terdengar.

Kesan saya yang baru pertama kali tampil di layar televisi lokal seperti di PonTV milik Pontianak Post ini adalah sesuatu yang luar biasa dan a little out of the ordinary buat saya yang awam ini.   Suatu pengalaman yang berharga yang akan saya simpan sebagai kenang kenangan.   "Apakah senang dan ingin tampil lagi seperti ini kelak di masa yang akan datang Sep? "  Hahaha. Saya sudah punya website dan blog pribadi sendiri, dan sudah melalang buana di jagat maya sudah cukup lama. Bagi saya itu sudah lebih dari cukup  (Asep Haryono).
Khusus Bagi Blogger Kota Pontianak Dan Sekitarnya
Catatan Asep Haryono

I. Peraturan dan Tata Tertib

  1. Peserta wajib mendaftar di Pontianak Post.
  2. Isi blog secara keseluruhan tidak mengandung SARA atau hal lain yang melanggar norma kesusilaan, hukum, termasuk hak cipta.
  3. Isi artikel dan gambar (foto atau animasi) adalah hasil karya sendiri (original).
  4. Design Header Blog bebas tetapi harus menempatkan logo IPC Pontianak(pelindo II), PEMKOT  Pontianak dan Pontianak Post dan mencatumkan judul "PONTIANAK OKTOBER FESTIVAL".
  5. Blog yang dibuat adalah hasil karya sendiri.
  6. Setiap peserta wajib memposting minimal 6-8 article dengan event berbeda
  7. Peserta bebas melakukan reportase terhadap panitia, peserta (stan) atau pengunjung dengan selalu membawa ID card yang diberikan oleh Panitia dan selama melakukan reportase dan selama melakukan peliputan jangan sampai menggangu jalannya acara.
  8. Peralatan untuk kebutuhan membuat Blog,Alat tulis menulis, kamera, notebook dan lainnya sepenuhnya di-siapkan oleh peserta masing-masing.
  9. Peserta yang melakukan pelanggaran terhadap aturan dapat dikenai sanksi berupa peringatan keras, pengurangan nilai hingga diskualifikasi.

II. Penilaian

  1. Penilaian sepenuhnya mutlak hak perogratif panitia dan segala keputusan tidak dapat diganggu gugat.
  2. Kesesuaian isi dengan tema kompetisi.
  3. Kreativitas dan ide dalam tulisan.
  4. Jumlah Posting Tulisan (Artikel) dan gambar serta Keoriginalan Tulisan Posting
  5. Cara penyajian tulisan dan gaya bahasa yang digunakan.

Formulir Lomba Blog bisa di download di sini

Formulir Lomba Fotografi bisa di download di sini


TOTAL HADIAH  Rp.15.000.000.- (Lima Belas Juta Rupiah)

Contact Person :
BomBom.
085750766106

Gambar dari Internet
Catatan Asep Haryono
Saat saya menulis postingan ini saya mendengarkan siaran penutupan Pekan Olah Raga (PON) XVIII Riau yang dipancarkan RRI Pontianak. Itulah salah satu manfaat tteknologi yang sangat bermanfaat bagi umat manusia, kita tidak harus datang secara langsung untuk mengikuti prosesi penutupan PON tersebut. 

Dengan membuka website dan atau mendengarlan radio saja sudah bisa kita lakukan secara “real time”.   Pada saat yang bersamaan di kota Pontianak, ibukota propinsi Kalimantan Barat (Kalbar) ini juga tengah berlangsung proses penghitungan suara sementara Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kalimantan Barat.

Proses pencoblosannya sendiri dilakukan pada hari Kamis tanggal 20 September 2012 dan khusus untuk saya sendiri, datang langsung ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang berlokasi di Gedung LPPM Kampus Universitas Tanjungpura Pontianak.  Saya menggunakan hak suara saya pada Pilgub tahun ini di TPS tersebut pada pukul 10.30 WIB.  Setelah selesai mencoblos, saya pun meninggalkan TPS tersebut dan langsung memacu motor MIO saya menuju bank ATM Bank B** untuk menarik sejumlah uang.
Gbr dari Internet
Catatan Asep Haryono

Berbagai peristiwa yang terjadi di Indonesia dan juga di luar negeri di mana saja berada kadang memerlukan perhatian kita bersama untuk tergerak aktif dalam membantu mereka dengan segenap kemampuan kita.

Misalnya saja aksi penggalangan dana dengan pengumpulan koin untuk kemanusiaan dan masih banyak lagi. Apa yang bisa kita lakukan untuk memperbaiki keadaan saudara saudara kita yang sedang dilanda kesulitan, musibah bencana alam, tanah longsor dan berbagai kemalangan lainnya? Dengan doa saja agar mereka terbebas dari segala kesusahan itu?

Berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa tentu saja sangat baik dan dianjurkan, namun tidak dapat merubah keadaan yang sebenarnya terjadi. Membiarkan terjadinya kemalangan dan kesusahan yang menimpa saudara saudara kita itu seharusnya tidak terjadi.

Dimanakah rasa keperdulian kita kalaw terus menerus begini? Sampai kapan bangsa Indonesia terbebas dari segala kemalangan dan kesusahan ini. Membantu saudaara saudara kita yang dilanda musibah harus dengan action atau tindakan yang nyata dengan hati sebagai permaisurinya. Mengapa kita harus memakai hati dalam setiap tindak tindakan kita?

Banyak Tekanan Kepentingan
Banyak contoh contoh nyata dalam kehidupan se hari hari dan terjadi di sekitar kita yang sering membuat kita merasa sedih, marah bercampur sedih. Banyaknya kepentingan yang melatar belakangi keputusan apa pun yang akan kita buat sering membuat kita “terpaksa” membiarkan terjadinya bencana terjadi di depan mata. Kita tahu saudara saudara kita itu sedang dilanda kesusahan, kemalangan atau kesulitan hidup, tetapi kita menutup mata dan tidak tergerak sedikitpun untuk membantu atau sekedar meringankan kesulitan mereka karena ada tekanan.

Orang orang yang berperilaku seperti itu patut kita kasihani. Kita kasihan mengapa orang orang itu tidak mau mendengarkan kata hatinya. Saya bisa memahami karena banyak dimensi yang berbenturan di sini. Banyak faktor yang bersliweran di sini berbenturan satu sama lainnya berkecamuk bak perang di dalam hatinya. Di satu sisi hatinya yang paling dalam mereka tahu bahwa kita harus membantu kesulitan dan kesusahan orang lain sebatas kemampuan, namun di sisi lain ada kepentingan yang harus dipatuhi dan dilindungi. Mengapa ini bisa terjadi?

Sebenarnya cukup mudah untuk menjawab pertanyaan di atas. Harus ada perjuangan yang luar biasa beraninya yang harus diambil untuk menentang kuatnya pengaruh tekanan agar keputusan yang diambil tepat. Resiko tentu sudah ada. Apakah akan kena teguran, atau sanksi atas tindakannya itu? Langkah berani seperti yang saya sebutkan tadi tidak mudah dilakukan orang, dan hanya mereka yang bisa menjembatani kepentingan dan kearifan lokal sajalah yang mampu memenangkan “peperangan” di dalam hatinya.

Andai kita tidak mampu secara terbuka atau diam diam dalam membantu meringankan kesulitan dan kesusahan orang lain, lakukanlah sesuatu yang “beda” tanpa harus melanggar kesetiaan dan loyalitas kita dalam membela kepentingan tadi. Jadi jika kita tidak mampu membantu meringankan kesulitan dan kesusahan orang lain maka berilah “sesuatu” agar mereka bisa bangkit dan menolong dirinya sendiri. . Kata orang jika kita tidak mampu memberinya ikan, nah beri saja mereka kail untuk bisa membantu mereka mencari ikan sendiri. Saya kira tindakan yang terakhir yang saya sebutkan tadi adalah upaya yang terakhir yang bisa kita lakukan.

Bagaimana Harus Bersikap
Bukan hal yang mudah untuk mengikuti kata hati. Melakukan suatu kebenaran tidaklah mudah bagi sebagian orang, justru sebaliknya yang terjadi sekarang adalah sebagian orang melakukan sesuatu yang dianggapnya benar. Ini ngawur sebenarnya. Berbuat sesuatu kebenaran adalah domain yang tidak bisa dikotak katik dipandang dari segala sudut. Melakukan sesuatu yang kita anggap benar adalah korup, dan bersifat otoriter. Dari sinilah kita tahu bahwa ada “musuh” baru yang harus diperangi yakni diri kita sendiri.

Mengapa pula kini kita berhadapan dengan diri sendiri? Dimanakah hati ini berperan dalam melihat suatu kebenaran?. Kita boleh saja tersinggung, marah dan terbakar emosi kita karena merasa diperlakukan tidak adil dan sewenang wenang oleh orang lain, tetapi pikiran dan tindakan kita haruslah tetap dingin, positive thinking dan elegan. Ada harga diri yang dipertaruhkan dalam upaya kita memperjuangkan apa yang seharusnya menjadi hak kita. Kita berhak memperjuangkan hak yang seharusnya milik kita karena sudah sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.

Persoalan akan semakin runyam jika sudah bersinggungan dengan kesalahan yang sudah kita buat di masa lalu. Catatan tinta hitam yang pernah kita buat menjadi catatan kelam kehidupan kita di masa lalu yang tidak bisa dilupakan.

Kesalahan memang bisa dimaafkan, tetapi tidak mudah untuk dilupakan. Saya rasa kesalahan adalah hal yang manusiawi. Tidak ada orang di planet ini yang tidak pernah membuat satu kesalahan. Kita belajar dari kesalahan. Nah yang kita sayangkan ini adalah menggunakan catatan kesalahan tersebut sebagai dasar pijakan keputusan yang akan dibuat dengan menafikan kebenaran. Di sinilah hati berperan.

Jika itu sudah meniadi haknya, maka berikan hak itu kepadanya. Seorang pelajar yang kedapatan melakukan tindakan kriminal dan harusdi tindak sesuai hukum yang berlaku yang berujung kepada penahanan fisik di penjara, tidak akan berkurang haknya untuk mengikuti ujian nasional.

Ini hanya contoh saja. Jadi bersikap adil bukanlah hal yang mudah. Jangan lagi berlandaskan perasaan (feeling) atau emosi dalam memandang suatu kasus. Berpikirlah dengan jernih. Memilah milah mana yang seharusnya menjadi hak orang lain, mana yang berupa kebenaran, dan mana kepentingan yang harus dilindungi. Semuanya terpulang kepada hati nurani kita masing masing. Hati tidak akan pernah bohong. (Asep Haryono)

Gambar dari Internet
Catatan Asep Haryono

Siapa bilang mendapat Gratisan itu menyenangkan? Tidak selalu jawab saya. Mengapa saya katakan demikian tentu ada Behind The Scene nya, dan pengalaman pahit tentang gratisan sudah saya alami, dan sedang saya alami.

Tentunya tanpa mengurangi rasa hormat sama yang memberiman "sesuatu" yang gratisan seperti itu kepada saya, beberapa cuplikan peristiwa atau hal tertentu justru membuat saya harus menerima kenyataan yang berbeda jauh darii harapan. Mendapat Gratisan memang tidak selalu menyenangkan, itulah tema tulisan saya pada hari ini.

Sebagai salah satu pemburu gratisan yang bersertifikat, tentu saya akan selalu mencari cara agar yang namanhya gratisan ini akan selalu menjadui bagian yang tidak terpisahkan dari hidup hehehee. Iyalah, selama masih bisa gratis , kenapa pula saya harus membayar. bukankah begitu?. Tapi itu selera juga ya. Tidak semua orang juga suka dengan gratisan. Banyak juga dari kita, mungkin kawan kawan, yang memilih membayar atau merogoh kocek untuk sesuatu yang sebenarnya bisa diperoleh gratisan, tapi tetap memilih yang bayar saja. Wow, its okey tentu. Hmmm

Gratisan Memang Unik
Nah beberapa pengalaman saya di bawah ini bertemakan "gratisan" yang saya rasakan, dan menimbulkan sedikit masalah. Salah satu hal  yang saya alami dari "gratisan" tapi merugikan pada akhirnya adalah fasilitas gratisan yang saya peroleh dari Internet.

Mungkin kawan kawan pernah dengar Geocities?  Ya alamat aselinya ada di www.geocities.com itu? Saya rasa kawan kawan banyak yang sering mendengar, pernah mendengar, atau bahkan tau tentang alamat itui?  Ya saya banyak menyimpan data data di Geocities yang akhirnya menghilang.  Situs itu mungkin bangkrut dan ditutup (closed) sampai sekarang tidak tau rimbanya.  Nah kan ini suatu bukti juga bahwa yang namanya Gratisan tidak selalu Happy Ending.

Begitu pula dengan "pesta gratisan" lainnya yang pernah saya rasakan dan ujung ujungnya mereka hilang dan lenyap begitu saja seperti fasilitas SMS gratis dari mtsn misalnya.  Kan pernah ada tuh fasilitas SMS gratis tersebar di mana mana, nah banyak dari mereka kini hilang tralala. 

Nah yang terbaru yang saya rasakan dari gratisan ini adalah barang atau pemberian barang atau bisa juga dikatakan berbentuk barang elektronik baik dari pihak lain atau dari rekan dan sahabat kita.  Kadang kita membeli sebuah produk terentu dan mendapatkan hadiah barang berbentuk barang.  Atau kita mendapat barang dari sahabat entah itu hadiah ulang tahun atau sebagainya.  Barang itu sebenarnya baik di awalnya, namun ujung ujungnya rusak.  Akhirinya saya merogoh kocek lagi untuk biaya dan ongkos perbaikannya yang tidak tergolong murah itu.

Gratisan Akan Tetap Di Hati
Nah ini dia yang akan menjadi fokus utama dan perhatian saya.  Pemburu gratisan.  Berbagai cara, trik, dan juga usaha akan saya lakukan demi mendapatkan gratisan yang lebih moncer, bermakna, dan juga memberikan manfaat yang banyak buat sayah.  Salah satu poin yang ingin saya tekankian di bagian akgir tulisan saya ini adalah jangan ragu, jangan bimbang dan jangan malu untuk mendapatkan gratisan apapun caranya, asal halal dan tidak melanggar ketentuan hukum yang berlaku, bagi saya pribadi adalah "wajib" untuk memburu gratisan apapun bentuk dan manifestasinya. Hehehehhee.

Walauu tidak setiap orang suka gratisan karena menurutnya hal hal gratisan akan membuat citranya jatuh karena banyak memiliki gratisan. Ah masa iya sih?  Ini pendapat saya aja loh.   Coba tengok sebentar pada negara adidaya seperti Amerika Serikat, Australia, dan umumnya negara negara asing selain Indonesia.

Mereka kadang tersinggung jika tidak diminta untuk membayar pajak. Beda dengan orang Indonesia yang "jagoan" dalam mencari hutang dari negara lain, namun "bandit" dalam urusan membayar hutang atau memberikan kesejahteraan bagi rakyatnya.  Orang asing asing senang jika diminta Negara untuk membayuar pajak. 

Profesor Syarif Ibrahim Alqadrie, Guru Besar Fakultas Sosiologi Universitas Tanjungpura (UNTAN) Pontianak pernah menyebut bahwa kebiasaan warga Amerika adalah membayar pajak Negara. "Apa saya ini keluarga kelas kambing tidak diminta membayar pajak?"  kata beliau.

Maka wajar saja dari pajak yang terkumpul itulah mampu menyejahterakan rakyatnya.  Lah bagaimana dengan negara Indonesia yang kita cintai ini. Udah deh malas saya ngomonginnnya.  Nah kembali ke soal di awal tadi, bagi saya Gratisan akan selalu di hati. Sudahkah kawan kawan memperoleh gratisan seperti yang banyak saya dapatkan akhir akhir ini.  Hidup Gratisan, Yess. (Asep Haryono)


Tulisan Ini Sudah Disampaikan Pada Diskusi Panel Social Media
Pada Forum Diskusi Komunitas Budha, 23 September 2012
Oleh Asep Haryono*

Maraknya pemberitaan musibah jatuhnya pesawat Sukhoi buatan Rusia di Gunung Salak, di Indonesia ini tidak urung juga telah “memakan” korban di pihak lawan kompetitor maskapai penerbangan canggih milik Rusia itu.. Salah seorang pramugari yang bernama Ekaterina Solovyova dari sebuah maskapai penerbangan terbesar di Rusia akhirnya kehilangan pekerjaannya (dipecat) hanya karena “kicau” annya di social network Twitter yang telah mencoreng nama maskapai penerbangan tersebut.

Ekaterina Solovyova membuat tweet “"Hah? Apakah ada Superjet yang terjatuh? Hahaha! Pesawat itu memang jelek, sayangnya yang jatuh bukan punya Aeroflot (kalau iya) akan berkurang satu." Dan tweetnya sempat direkam orang yang merasa keberatan dan mengadukan hal ini kepada maskapai Aeroflot. Walaupun Tweet nya sudah dihapus oleh yang bersangkutan, namun rekaman tweetnya sudah sampai ke pihak Aeroflot dan berbuntut pada pemecatannya itu.

Nah itu adalah salah satu dampak negatif dari pemanfaatan Twitter yang seharusnya tidak terjadi lagi di mana saja bahkan untuk di Indonesia sekalipun. Tapi kenyataan sekarang adalah justru dengan hadirnya media media berbasis internet yang kemudian dikenal sebagai Social Network seperti Facebook, Myspace, Twitter dan lain sebagainya tidak urung menimbulkan berbagai dampak bagi para penggunanya. Dampak positif dan juga negatifnya sang Social Network seolah adu balap dengan kenikmatannya Hadirnya jejaring Sosial semacam Twitter misalnya tidak urung telah merubah kehidupan pribadi para penggunanya, termasuk perilaku berhubungan dengan orang lain.

Dampak Sosial Twitter Yang Kurang Baik
Social Network seperti Twitter tidak urung telah banyak membawa banyak kemajuan dalam usaha bisnis dan juga untuk keperluan lainnya seperti untuk mempromosikan usaha dan juga kegiatan social. Berbagai media televisi di tanah air yang sudah punya nama (seperti Trans TV, Metro Tv, Indosiar, RCTI dan masih banyak lagi) kini sudah tidak lagi membiarkan informasi yang mereka punya tanpa memanfaatkan Twitter.

Saya sendiri pernah mengalami dampak buruk yang saya alami sendiri dari Twitter ini beberapa bulan yang lalu yang telah membuat saya cukup merasa dipermalukan yang luar biasa. Walau sekarang saya kembali aktif di Twitter, namun kenangan tersebut tidak mudah hilang begitu saja. Apa yang terjadi sebenarnya?. Saat itu saya sedang menulis tentang salah satu obyek wisata yang ada di Bali, Krisna, yang secara kebetulan artikel yang saya tulis tersebut tidak mencantumkan beberapa bagian dari situs orang lain tanpa mencantumkan sumbernya. Artikel itu saya publish di website pribadi saya sendiri

Copy Paste dari sumber lain sebenarnya adalah hal yang biasa saja dalam dunia dunia maya karena banyak yang sudah melakukan kegiatan tersebut. Namun akan menjadi berita besar dan luar biasa jika hal tersebut diketahui pemilik aselinya. Tindakan yang saya lakukan tersebut nyaris menyerupai tindakan Plagiat. Secara kebetulan si pemilik aselinya akhirnya mengetahui apa yang saya lakukan, dan dia segera mengirimkan email “protes” kepada saya melalui Buku Tamu (guestbook) di website pribadi saya. Baru saja saya akan mengirimkan balasan berupa pernyataan maaf di website saya sendiri, mendadak Twitter ramai membicarakan kasus saya ini. Bahwa ada seorang pekerja media yang melakukan tindakan plagiat.

Begitu ramainya Twitter membicarakan kasus saya tersebut, sampai menjadi bahan diskusi bersama. Banyak kawan kawan saya yang menanyakan kebenaran atas Tweet yang beredar itu. Hal ini akhirnya sampai juga ke telinga saya yang saat itu memang sudah punya account Twitter namun jarang saya gunakan. Nah dari pengalaman itulah saya bisa menarik kesimpulan bahwa betapa hebatnya Twitter dalam mem blow up suatu peristiwa yang sedang terjadi, yang sedang kita alami, dan atau kejadian yang menimpa orang lain.

Temuan Menarik Dari Twitter
Seperti yang sudah dilansir oleh situs yang memaparkan beberapa temuan yang menarik dan patut mendapatkan perhatian bagi para pemakai atau penggunanya. Dari sebuah survey yang diadakan terhadap sekitar 3.000 pengguna Twitter yang terdiri atas 1.377 pria dan 1.540 wanita yang menjadi subyek dari dalam penelitian tersebut,

Hasilnya sungguh mencengangkan ini. Berikut adalah beberapa temuan penting dari penelitian ini seperti yang dikutip dari (Detik Com ,  6 Februari 2012) .

1. Tak jujur dalam status
24 persen facebookers tidak memasang status relationship mereka sejujurnya. Dengan begitu, mereka lebih menyukai ‘opsi terbuka’ pada kemungkinan selingkuh atau meneruskan flirting engan orang lain. Tercatat 27 persen pengguna tidak memasang status hubungan sama sekali, dan setengah dari mereka masih melajang.

2. Sarana Flirting
70 persen pengguna mengaku memanfaatkan Facebook untuk merayu atau menggoda teman. Sebanyak 24 persen si penggoda ini mengunakan jejaring sosial untuk merayu orang lain ketimbang pasangannya sendiri.

3. Membakar cemburu
59 persen mengaku sering cemburu karena pasangannya berhubungan dengan orang lain di Facebook. Hasil penelitian Amy Muise Ph.D dari University of Guelph, mengindikasikan, Facebook berkontribusi memicu kecemburuan, bahkan pada orang yang sebenarnya tidak punya kecenderungan atau sifat cemburuan.

4. Bencana posting wall
29 persen mengatakan bahwa kiriman pesan di dinding (wall) atau foto dapat menimbulkan masalah dengan pasangan. Sebanyak 42 persen mengatakan, mereka mendapat keluhan dari pasangannya, dan 11 persen dari yang disurvey menempatkan pasangan mereka pada profil terbatas sehingga tak dapat mengakses atau melihat semua aktivitas yang dilakukannya di Facebook (baik kiriman di wall, kementar atau foto).

5. Pilih teman yang menarik
55 persen facebooker mengirim friend request kepada seseorang yang mereka anggap menarik dan penting. Sebanyak 23 persen mengirim ajakan teman pada orang tak dikenal tetapi berpenampilan menarik.

6. Cari mantan kekasih
85 persen pengguna mencari dan menelusuri mantan kekasihnya melalui Facebook. Sekitar 17 persen dari mereka selalu mengecek halaman mantan kekasihnya, setidaknya sekali dalam seminggu.

7. Mengintai pacar atau eks pacar
59 persen facebooker selalu ‘mengintai’ profil pasangannya atau mantan kekasihnya, mencari petunjuk tentang hubungan mereka dengan orang lain. Apakah Anda juga termasuk pengintai?

8. Cinta lama bersemi kembali
32 persen wanita mencoba menjalin kembali hubungan dengan kekasihnya di Facebook. Sekitar 16 persen dari wanita ini berstatus sedang menjalin hubungan dengan seseorang. Bagaimana dengan pria? Sekitar 36 persen pria mencoba menjalin kembali dengan mantannya melalui Facebook; 1 dari 5 pria ini mengaku sedang menjalin hubungan. Sementara itu sekitar 3 persen responden mengakhiri hubungannya dengan membatalkan status hubungan melalui Facebook.

9. Membobol akun pasangan
23 persen responden mengaku pernah membobol atau nge-hack akun pasangannya di Facebook * Sebanyak 18 persen responden mengaku tahu password pasangannya, sekitar 85% persen mengaku diberitahu password-nya, 16% menebak password-nya, dan 9% responden sengaja nge-hack akun Facebook pasangan.

10. Ajang selingkuh
23 persen responden mengaku pernah membobol atau nge-hack akun pasangannya di Facebook * Sebanyak 18 persen responden mengaku tahu password pasangannya, sekitar 85% persen mengaku diberitahu password-nya, 16% menebak password-nya, dan 9% responden sengaja nge-hack akun Facebook pasangan.


Bisa diPenjara Karena Twitter
Dari kasus yang saya alami di atas seperti yang sudah saya bahas di atas mengenai aktifitas plagiat yang dituduhkan kepada saya waktu itu membuat saya sadar betapa rawannya aktifitas berkicau di social network Twitter ini. Saya beruntung sekali karena pemilik situs web yang datanya saya “curi” waktu itu tidak mengajukan keberatan atau pengaduan kepada pihak lain yang bisa berakibat fatal.

Andai saat itu saya dilaporkan si pengirim Tweet tadi ke pihak berwajib, bisa jadi ceritanya akan berbeda. Karena menurut Undang-Undang (UU) Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Ancamannya mulai 7-12 tahun kurungan penjara (Detik Com , 6 Februari 2012) .

Bahkan Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring sudah mengisyarakatkan akan menindak pengguna Twitter jika melakukan 5 (lima) hal yang menurut beliau bisa berpotensi dipenjara yakni pornografi, gambling (judi), ancaman., penipuan; dan blasphemy (penodaan terhadap agama). Nah marilah dari sekarang saya mengajak untuk bijak dan teliti dalam berinteraksi di social network yang bernama Twitter ini. Terima Kasih (Asep Haryono)


Fakta-Fakta Menarik Seputar Twitter
Bandara Supadio Pontianak From Bali With Love Selfie Dengan Selebritis
| Copyright © 2013 Asep Haryono Personal Blog From Indonesia