Tulisan Ini Sudah Disampaikan Pada Diskusi Panel Social Media
Pada Forum Diskusi Komunitas Budha, 23 September 2012
Oleh Asep Haryono*
Maraknya pemberitaan musibah jatuhnya pesawat Sukhoi buatan Rusia di Gunung Salak, di Indonesia ini tidak urung juga telah “memakan” korban di pihak lawan kompetitor maskapai penerbangan canggih milik Rusia itu.. Salah seorang pramugari yang bernama Ekaterina Solovyova dari sebuah maskapai penerbangan terbesar di Rusia akhirnya kehilangan pekerjaannya (dipecat) hanya karena “kicau” annya di social network Twitter yang telah mencoreng nama maskapai penerbangan tersebut.
Ekaterina Solovyova membuat tweet “"Hah? Apakah ada Superjet yang terjatuh? Hahaha! Pesawat itu memang jelek, sayangnya yang jatuh bukan punya Aeroflot (kalau iya) akan berkurang satu." Dan tweetnya sempat direkam orang yang merasa keberatan dan mengadukan hal ini kepada maskapai Aeroflot. Walaupun Tweet nya sudah dihapus oleh yang bersangkutan, namun rekaman tweetnya sudah sampai ke pihak Aeroflot dan berbuntut pada pemecatannya itu.
Nah itu adalah salah satu dampak negatif dari pemanfaatan Twitter yang seharusnya tidak terjadi lagi di mana saja bahkan untuk di Indonesia sekalipun. Tapi kenyataan sekarang adalah justru dengan hadirnya media media berbasis internet yang kemudian dikenal sebagai Social Network seperti Facebook, Myspace, Twitter dan lain sebagainya tidak urung menimbulkan berbagai dampak bagi para penggunanya. Dampak positif dan juga negatifnya sang Social Network seolah adu balap dengan kenikmatannya Hadirnya jejaring Sosial semacam Twitter misalnya tidak urung telah merubah kehidupan pribadi para penggunanya, termasuk perilaku berhubungan dengan orang lain.
Dampak Sosial Twitter Yang Kurang Baik
Social Network seperti Twitter tidak urung telah banyak membawa banyak kemajuan dalam usaha bisnis dan juga untuk keperluan lainnya seperti untuk mempromosikan usaha dan juga kegiatan social. Berbagai media televisi di tanah air yang sudah punya nama (seperti Trans TV, Metro Tv, Indosiar, RCTI dan masih banyak lagi) kini sudah tidak lagi membiarkan informasi yang mereka punya tanpa memanfaatkan Twitter.
Saya sendiri pernah mengalami dampak buruk yang saya alami sendiri dari Twitter ini beberapa bulan yang lalu yang telah membuat saya cukup merasa dipermalukan yang luar biasa. Walau sekarang saya kembali aktif di Twitter, namun kenangan tersebut tidak mudah hilang begitu saja. Apa yang terjadi sebenarnya?.
Saat itu saya sedang menulis tentang salah satu obyek wisata yang ada di Bali, Krisna, yang secara kebetulan artikel yang saya tulis tersebut tidak mencantumkan beberapa bagian dari situs orang lain tanpa mencantumkan sumbernya. Artikel itu saya publish di website pribadi saya sendiri
Copy Paste dari sumber lain sebenarnya adalah hal yang biasa saja dalam dunia dunia maya karena banyak yang sudah melakukan kegiatan tersebut. Namun akan menjadi berita besar dan luar biasa jika hal tersebut diketahui pemilik aselinya. Tindakan yang saya lakukan tersebut nyaris menyerupai tindakan Plagiat.
Secara kebetulan si pemilik aselinya akhirnya mengetahui apa yang saya lakukan, dan dia segera mengirimkan email “protes” kepada saya melalui Buku Tamu (guestbook) di website pribadi saya. Baru saja saya akan mengirimkan balasan berupa pernyataan maaf di website saya sendiri, mendadak Twitter ramai membicarakan kasus saya ini. Bahwa ada seorang pekerja media yang melakukan tindakan plagiat.
Begitu ramainya Twitter membicarakan kasus saya tersebut, sampai menjadi bahan diskusi bersama. Banyak kawan kawan saya yang menanyakan kebenaran atas Tweet yang beredar itu. Hal ini akhirnya sampai juga ke telinga saya yang saat itu memang sudah punya account Twitter namun jarang saya gunakan. Nah dari pengalaman itulah saya bisa menarik kesimpulan bahwa betapa hebatnya Twitter dalam mem blow up suatu peristiwa yang sedang terjadi, yang sedang kita alami, dan atau kejadian yang menimpa orang lain.
Temuan Menarik Dari Twitter
Seperti yang sudah dilansir oleh situs yang memaparkan beberapa temuan yang menarik dan patut mendapatkan perhatian bagi para pemakai atau penggunanya. Dari sebuah survey yang diadakan terhadap sekitar 3.000 pengguna Twitter yang terdiri atas 1.377 pria dan 1.540 wanita yang menjadi subyek dari dalam penelitian tersebut.
Bagaimana dengan dampak negatif dari Twitter. Sudah banyak sekali situs dan blog yang menyampaikan secara cemerlang juga lengkap mengenai dampak negatif social network Twitter ini. Dampak negati Twitter bagi Pelajar juga sudah ditulis secara lengkap oleh seorang Blogger yang bernama
Ridhota yang bisa kawan kawan baca
artikelnya di sini. Beberapa dampak Negatif dari Twitter juga sudah dilansir oleh
Detik COM misalnya seperti
1. Porno
Isu
ini selalu menjadi masalah utama pada kemajuan teknologi. Pada Twitter,
mungkin Anda tidak nge-tweet tulisan yang berbau porno, namun kadang
ada pengguna iseng yang memberikan link ke situs porno melalui tweetnya.
Jika Anda tanpa sengaja membuka situs tersebut dan berada pada kondisi
dan lingkungan yeng tidak tepat, maka reputasi Anda bisa hancur
seketika.2. Direct Message (DM)Jika
Anda sudah berkeluarga, maka hindarilah perbincangan rahasia melalui DM
dengan lawan jenis. Hal ini bisa memacu pertengkaran rumah tangga
meskipun Anda tidak berselingkuh dengan orang tersebut.3. WaktuSerunya
berbincang di Twitter sering kali membuat orang lupa waktu. Dalam
kondisi tertentu, Twitter dapat menggangu produktivitas Anda. Bahkan di
Florida, Amerika Serikat, ada ibu yang sibuk nge-tweet sementara anaknya
tenggelam di dalam kolam renang.4. IriKadang
seseorang nge-tweet sesuatu tentang dirinya dan kadang hal itu membuat
orang lain iri. Hal ini juga menjadi salah satu kelemahan Twitter karena
memacu orang lain untuk pamer dan jadilah time line Anda sebagai ajang
pamer yang memicu orang untuk bergosip.5. Twitter-mu Harimau-muAnda
mungkin pernah mendengar istilah "mulutmu harimaumu." Kiasan ini
ditunjukkan pada orang yang sering asal bicara agar berpikir terlebih
dahulu sebelum mengucapkan sesuatu. Hal ini juga berlaku pada twitter,
jika Anda tidak menjaga sikap dan ucapan saat nge-tweet, maka jangan
kaget jika suatu saat Anda mendapat hujatan dari orang banyak jika tweet
Anda menyinggung orang banyak
Bisa diPenjara Karena Twitter
Dari kasus yang saya alami di atas seperti yang sudah saya bahas di atas mengenai aktifitas plagiat yang dituduhkan kepada saya waktu itu membuat saya sadar betapa rawannya aktifitas berkicau di social network Twitter ini. Saya beruntung sekali karena pemilik situs web yang datanya saya “curi” waktu itu tidak mengajukan keberatan atau pengaduan kepada pihak lain yang bisa berakibat fatal.
Andai saat itu saya dilaporkan si pengirim Tweet tadi ke pihak berwajib, bisa jadi ceritanya akan berbeda. Karena menurut Undang-Undang (UU) Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Ancamannya mulai 7-12 tahun kurungan penjara
(Detik Com , 6 Februari 2012) .
Bahkan Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring sudah mengisyarakatkan akan menindak pengguna Twitter jika melakukan 5 (lima) hal yang menurut beliau bisa berpotensi dipenjara yakni pornografi, gambling (judi), ancaman., penipuan; dan blasphemy (penodaan terhadap agama). Nah marilah dari sekarang saya mengajak untuk bijak dan teliti dalam berinteraksi di social network yang bernama Twitter ini. Terima Kasih (Asep Haryono)
Fakta-Fakta Menarik Seputar Twitter
Saya sendiri gak begitu friendly dengan twitter, jarang banget login di twitter..
ReplyDelete@Ririe Khayan : Heheheh iya bener juga. Yah namanya juga selera, setiap blogger atau setiap dari kita punya preferensi tersendiri social media yang mana yang mereka sering gunakan. Tentu saja itu akan selalu dihargai :)))))))))
Deleteasyiiik ada temennya gak twitteran
Deletetos dulu kita mbak hehehe
saya juga jarang tweet atau fb kang asep
ReplyDeletekalau mau buka ya seperlunya saja, mau ngepost juga yg penting2 aja, biar aman
@Boll : hahaha ya sama juga saya. Saya juga sudah jarang pake fesbuk karena sudah sibuk dengan pekerjaan sehari hari dan juga keluarga , serta bisnis dan klien klien. Terima kasih sudah mampir. Selamat hari Selasa
Deletemasih bingung dalam penggunaaan twitter jd gak begitu aktif..
ReplyDelete@MbAK iIS : hEHEHE ya ya tidak apa. No Problemo mnba Iis. Salam kami sekeluarga di Pontianak
Deletesaya juga pernah mengalaminya sob,
ReplyDeletefb saya tiba2 upload gambar porno,setelah saya cek ternyata itu dari akun twitter ku.anehnya aq ga buat tweet sama sekali waktu itu.
kini twitku cuma buat koleksi aja,bahwasanya aq punya twitter hehe.
@Reo Adam : Hahahah ya ya banyak yang punya prinsip seperti itu mas, tapi nda apa yang penting punya. Perkara mau dikembangkan atau tidak mah urusan belakangan hihieiheiheiheiie.
Deletesaya nggak punya twitter Kang, jadi ijin nyimak aja ni disini. saya ada di level aman untuk dampaknya, kecuali saya tau2 kena kompensasi kemarahan teman2 yang pada abis twitteran, hihi
ReplyDelete@zachflazz : Oh ya kah? Saya sebenarnya sudah lama punya akun Twitter namun jarang dipake. Tau sering dipake karena bisa spread alias menyebar jauh lebih cepat dari publish di blog dan facebook.
DeleteSaya juga sudah mengalami mau di "tarik" dalam war di Twitter namun tidak saya layani
Selamat siang pa Asep...
ReplyDeleteSaya setuju dgn ungkapan 'twitter mu harimaumu'...banyak sekali yg nyablak di tweet ga karuan. Dan menyampaikan gosip yg ga jelas...
@Indri Rusli : Nyablag dalam bahasa Sunda artinya "merocos", "nyerocos" alias nda bisa diem mulutnya bawel terus. Bener nda sih? Hehehehe.
DeleteKalaw salah mohon dikoresksi ya soalnya saya blasteran "Barat" alias Ayah dari Jawa Tengah dam ibu dari Jawa Barat. Makasih sudah mampir ya Mas Indri Rusli. Salam kami di Pontianak
Begitulah dunia maya. Hal yang dianggap biasa menjadi luar biasa. tapi harus mensyukuri atas kasus yang sahabat alami, bahwa hak cipta harus di hormati. Walau kadang saya sendiri suka teledor juga. Pokoknya jangan takut bertweet dan jangan bosan untuk ngeblog terus.
ReplyDelete@Djangkaru Bumi : Benar sekali mas. Hak Cipta memang harus dihormati, dan kesalahan atau kekhilafan yang saya buat semoga tidak terjadi lagi di masa masa yang akan datang
DeletePokoknya, dalam bersosial melalui socmed, yang terpenting adalah mindset kita dalam menggunakannya. Mungkin jargonnya Ligwina Hananto, sang financial planner, bisa dipakai sebagai pemikiran awal setiap kita mau memakai socmed: "Tujuan lo apa?"
ReplyDeleteThanks for sharing this with us, Kang :)
@Diar Adhihafsari : Hmm menarik sekali tuh jargonnya Ligwina Hananto, sang financial planner. Apa beliau juga merilis artikel tentang keuangan Keluarga ya. Kayak Safir Senduk dan Rekan tuh. Kan keren juga bisa belajar pengelolaan dan manajemen keuangan keluarga dari pakarnya langsung.
DeleteAku dulu pake twitter,
ReplyDeletesekarang males... udah satu setengah tahun gak login, hahaha :D
@Tebak Ini Siapa : Heheheheh ya ya bisa dimengerti. Memang fansnya Twitter ini kurang peminatnya hiheiheiehiee. Wah sudah setengah tahun nda login ya, jangan jangan sudah ketutup dan harus buat lagi tuh mba Una
Deletefakta-faktanya unik gan
ReplyDelete@abdisme : Heheheheh ya ya unik juga ya. Terima Kasih sudah mampir ya mas. Salam kami sekeluarga di Pontianak
Deletesocmed seperti pisau yg tajam ... harus bijak saat menggunakannya
ReplyDeletebetul banget ,bahkan ada yg memiih tidak makan dari pada tidak sosmed
ReplyDeleteTempat Wisata Pilihan Yogyakarta