Kubu Raya. Ingin punya rumah sendiri adalah tekad bagi saya sekeluarga sejak belasan tahun yang lalu. Sejak pertama kali menginjakkan kaki di bumi Lintasan Khatulistiwa Pontianak, ibukota provinsi Kalimantan Barat pada tahun 1990 saya sudah berkali kali lompat sana sini mengontrak rumah.
Hal yang mengharu biru adalah saat saya sudah pada tahap acc dari pihak Bank selaku mitra dari Developer Perumahan Kota Raya. Semua berkas sudah diacc dan bahkan sudah lulus wawancara, namun begitu saat akan dilakukan akad, saya memutuskan cancel alias menunda, namun ujung ujungnya mundur aias tidak jadi
Baca juga - Bosan Mengontrak Rumah, Ingin Punya Rumah Sendiri
Konsekuensinya sudah jelas. Uang DP yang sudah dibayarkan itu hangus tidak tersisa. Kalau dipikir pikir sayang juga tapi itu sudah resiko dari kami selaku calon konsumen yang batal atau mengundurkan diri sepihak pada saat proses Akad kredit rumah akan dilaksanakan. Itu adalah cerita pengalaman saya mengurus KPR di perumahan Kota Raya Pontianak
Baca juga - Rumah Kontrakan Sering Kebanjiran
Perjalanan Mengurus KPR
Untuk perumahan atau KPR yang sebelumnya juga batal karena sebab yang tidak jelas. Kalau sebabnya duitnya kurang jelas nda ya. Ehm ehm. Pengrusan KPR sebelumnya adalah di Perumahan Zauzati Tanjung Raya Pontianak Timur juga tidak kalah serunya.
Gagalnya saya sekeluarga mengambil di Perumahan Zauzati ini selain karena dana untuk DP rumah yang belum memadai, juga lokasi rumah yang kami inginkan itu di "pimpong" kesana kemari, dan membuat keki juga nih.
Dan seperti dalam cerita pertama di atas, Karena saya membatalkan secara sepihak, maka uang DP yang sudah dibayar saat itu yakni sebear Rp.1.000.000,- kena Denda sebesar 50 persen. Hal yang sama juga saat kami mengurus permohonan di Perumahan Perumahan Adeniarasti padahal proses data pengajuan KPR rampung, ujung ujungnya Batal juga. (Asep Haryono)
Hal yang mengharu biru adalah saat saya sudah pada tahap acc dari pihak Bank selaku mitra dari Developer Perumahan Kota Raya. Semua berkas sudah diacc dan bahkan sudah lulus wawancara, namun begitu saat akan dilakukan akad, saya memutuskan cancel alias menunda, namun ujung ujungnya mundur aias tidak jadi
Baca juga - Bosan Mengontrak Rumah, Ingin Punya Rumah Sendiri
Konsekuensinya sudah jelas. Uang DP yang sudah dibayarkan itu hangus tidak tersisa. Kalau dipikir pikir sayang juga tapi itu sudah resiko dari kami selaku calon konsumen yang batal atau mengundurkan diri sepihak pada saat proses Akad kredit rumah akan dilaksanakan. Itu adalah cerita pengalaman saya mengurus KPR di perumahan Kota Raya Pontianak
Baca juga - Rumah Kontrakan Sering Kebanjiran
 |
| ZAUZATI : Inilah model KPR Zauzati di Tanjung Raya di era tahun 2016 yang ujung ujungnya batal alias tidak jadi . Foto Asep Haryono |
Perjalanan Mengurus KPR
Untuk perumahan atau KPR yang sebelumnya juga batal karena sebab yang tidak jelas. Kalau sebabnya duitnya kurang jelas nda ya. Ehm ehm. Pengrusan KPR sebelumnya adalah di Perumahan Zauzati Tanjung Raya Pontianak Timur juga tidak kalah serunya.
Gagalnya saya sekeluarga mengambil di Perumahan Zauzati ini selain karena dana untuk DP rumah yang belum memadai, juga lokasi rumah yang kami inginkan itu di "pimpong" kesana kemari, dan membuat keki juga nih.
Dan seperti dalam cerita pertama di atas, Karena saya membatalkan secara sepihak, maka uang DP yang sudah dibayar saat itu yakni sebear Rp.1.000.000,- kena Denda sebesar 50 persen. Hal yang sama juga saat kami mengurus permohonan di Perumahan Perumahan Adeniarasti padahal proses data pengajuan KPR rampung, ujung ujungnya Batal juga. (Asep Haryono)
No comments:
Thank you for your visit.. Be sure to express your opinion. Your comment is very important to me :)