Ketika saya dan para perwakilan Kang Guru Indonesia selesai menyelesaikan pertemuan dengan staff Indonesia Australia Language Foundation (I.A/L/F) di Denpasar, Bali, tanggal 14 s/d 17 Desember 2011 yang lalu, kami dijamu makan siang oleh mereka. Ini adalah catatan wisata kuliner juga sih hiehehiee. Sesuai hasil polling sampai hari ini ternyata para pengunjung setia blog saya menghendaki saya posting Wisata Kuliner. Yuk dah hari ini dikabuli eh dikabulkan.
Hari itu 16 Desember 2012 sebenarnya itu saya dan teman teman para Champion Kang Guru Indonesia sudah sepakat ingin menikmati makan siang di Kedai NIKMAT Denpasar yang pernah kami singgahi pada tahun 2008 yang lalu. Turun dari All Seasons, kami maunya langsung ngacir cari makan siang di warteg itu saja.
Namun niat kami itu urung karena Mr Kevin Dalton, Project Manager Kang Guru Indonesia , meminta kami semua untuk lunch (Makan Siang-red) di Gedung IALF Jalan Sesetan saja. Nda usah kemana mana. Lagipula sudah ditawari sama bos, jadi nda enak juga kalau nda diladenin. HIheiheiheihiehehieee.
Ya sudah lah, karena memang saya termasuk menyukai hal yang free alias gratisan (Pemburu Gratisan bersertifikat, saya pun seru seru aja menerima ajakan Pak Kevin itu. Kawan kawan Perwakilan KangGURU Se Indonesia yang jumlahnya ber 7 (tujuh) itu juga mempunyai pendapat yang sama. Suka sama yang Free alias gratisan. HIheiheiheiehiehiee. Di mana mana yang namanya Gratisan biasanya enak, namun sayang ajian AJI MUMPUNG tidak bisa saya terapkan di sini.
Ternyata Salah
Kenapa nda bsia nerapkan AJI MUMPUNG? Ya karena semuanya sudah tersaji atau tersedia dan disajikan oleh Kang Guru Indonesia sebagai ucapan terima kasih karena sudah datang memenuhi undangan mereka. Dan kami ber 7 (Syahrir dari Makasar, Fadel dari NTB, Keyko dari Semarang, Wibowo dari Medan, Ririn dari Jakarta, Suryadi dari Madura, dan saya sendiri perwakilan dari Pontianak) juga diberitahu sama tempe kalau makan Siang (Lunch) nya ala Australian Sandwich . Halah apa pula namanya. Beberapa undangan yang hadir di acara itu.
"Kok bukan makan siang nasi sih" kata Fadel dari NTB. Hheihieheie namanya juga orang Indonesia yang sudah biasa dimanja dengan menu rice (nasi), jadi makan banyak pun kalau belum ketemu Nasi konon namanya bukan makan. Selain sebutan Ngemil atau cemilan saja, maka undangan makan siang Ala Australia ini kami anggap sebagai cemilan atau ngemil saja. "Halah paling juga ka ef si (baca : KFC) yang ada sayap dan dadanya tu" kata Wibowo dari Medan.
Sebelum acara makan siang di mulai, kami adakan silatrurahmi dulu dengan sesama Champion , sekalian jumpa dan silarurahmi dengan staf Indonesia Australia Language Foundation (IALF) dan pengajar Kang Guru Indoneisa yang rata rata bule OZ (Baca : Ozey) itu. Namun walaupun notabenenya labelnya "OZ" ada juga staf pengajar yang bukan orang Australia, Misalnya saja Sue Rodger yang bersuamikan orang Bali ini ternyata aseli orang Liverpool. "I love Beatles very much" katanya suatu ketika. HIeihee masa sih? Sama donk saya juga suka Paul Mc Cartney dengan tembang yang berjudul "Let It Be" nya itu. Hiehiehiheihe
Tidak ada sambutan atau pidato panjang panjang seperti tradisinya orang Indonesia, kebaisaan orang OZ ini tidak banyak pidatonya. Ada memang sih sambutan singkat dari Mr Kevin Dalton , Proejct Manager Kang Guru Indonesia, di acara Australian Sandwich party ini namun singkat saja. Langsung menyebut acara ini sukses diselenggarkan dan ucapan terima kasih. Huaaaa singkat sekali. Mungkin Pak Kevin ini tau anak anak nya sudah pada kelaparan. Jam juga sudah menunjukkan pukul 13.30 WIB Waktu Denpasar yang lebih cepat 1 jam dari Pontianak.
Jadi jika di Pontianak jam 13.00 WIB, maka waktu di Denpasar adalah sekitar jam 14.00 WIB. Begitu sambutan singkat, maka anak anak langsung gabruk. Untuk menu Australia nya yakni Sandwich itu sendiri dimasaknya di halaman.
Saya sempat mencoba memasak daging lonjong yang konon bernama Sosis itu di panggannya. Lihat koki pada masak saya jadi nafsu mau cobain masak. "Bli, boleh cobain masaknya mau tau nih" kata saya. Horee dipersilahkan. Ternyata susah juga, walau cuma kerjaannya bolak balikkin si daging lonjong tadi, akhirnya banyak juga yang gosong. Memang nda pengalaman
STANDING PARTY : Mungkin ini tradisi yang lazimnya di OZ, tidak ada banyak kursi disediakan di sini semuanya menikmati hidangan sambil berdiri. Foto Asep Haryono |
GOSONG : Lihat hasil kerja saya. semuanya berantakan alias Gosong. Untung aja Koki nya sedang keluar. Siapa yang mau makan hasil panggangan saya donk? Foto Mahendra/Kang Guru Indonesia |
Karena awam, maklum biasa dikampung, ketemu acara ginian jadi kikuk, juga dengan perwakilan Kang Guru se Indonesia lainnya juga agak kikuk. Kecuali Syahrir Badulu, perwakilan KangGuru Indonesia yang berasal dari Makasar (Sulawesi Selatan) ini sepertinya sudah terbiasa. Ayah empat anak yang ternyata berasal dari Bandung itu kini menetap di Makasar, guru Bahasa Inggris SMA di kota Angin Mamiri itu sampai sekarang. Hampir setiap hari saya kontak dengan Kang Syahrir ini.
Kang Syahrir ini mungkin sudah terbiasa dengan acara OZ Party seperti ini. Bisa saja, dan mungkin hal yang wajar karena S2 nya dalam bidang TESOL (Teachers of English to Speakers of Other Languages) ngambilnya di University of Victoria, New South Wales. Jadi yang namanya makanan seperti ini seperti cemilan aja baginya. Tapi tidak bagi kami yang biasanya nyantep pecel lele, sama bakwan tiba tiba ketemu Sandwich bisa langsung "mabok" hiheiheiheee.
Ada salad di sana. Saya lihat Ibu Sue Rodger lahap sekali dia dengan saladnya. Saya pun tergugah mau coba sekalian aja menantang diri sendiri dengan menu ini. Begitu saya icip icip sepiring kecil SALAD OZ berupa bawang bombay, Tomat , kentang, lobak dicampur mayones ternyata sangat tidak enak. Bagi lidah saya rasanya "aneh". Ujung ujungnya saya ngacir ke pojokan dan sepiring kecil SALAD tadi saya tinggalkan. Sambil pura pura nebar senyum sana sini saya pun menginvasi Sandwich.
Sambil Berdiri
Sayangnya saya pun mengalami nasib yang sama. Menu OZ Sandwich nya yang sama persis dalam foto yang saya unggah di sini juga terasa tidak nyaman bagi lidah saya. Daging Sosis sapinya terasa hambar, bawang bombay gorengnya anyir di hidung saya.
Yang keterima cuma lembaran roti tawarnya saja yang rasanya "pasaran" sebab di mana mana roti Tawar rasanya universal ya rasa roti. Akhirnya "perjuangan" saya hinggap di menu NUSANTARA. Nah ini diaaaaa. Menu INDONESIA. Ini saya hampir sepiring beneran. Hiehihiehe. Hidup INDONESIA. Merdekaaaaaaaaaaaaaa. Hiheihihiee.
Sebenarnya saya sempat merekam VIDEO acara ini, namun karena waktu juga, dan keliatannya loading lama karena filenya cukup besar. Dalam video itu saya sempat "mewancarai" Adi, Alumni S2 Ausrtalia, di acara ini saat dia menyantap menu Sandwich nya. Bagi yang belum jelas melihat paras Adi lebih jelas baiklag akan saya unggah foto dia in action saat Anniversary KangGuru Indonesia ke 20 thn bulan Nopember 2009 di IALF Denpasaru yang berhasil saya abadikan gambarnya. Rest in peace, Adi.
MC : Alm Adi saat menjadi MC di acara Selebrasi 20 Tahunn Kang Guru Indonesia Nopember 2009 lalu. Foto dokumentasi Asep Haryono |
R.I.P. Adi |
lagi2 saya pertamax
ReplyDeleteWah...mas Asep paling banyak makannya. :d
Deletemenunya lengkap...pas utk para Kang Guru
@Indah P : Hiehiehiehie selamat lagi mba Indah Pertamax selalu. Pertahan KEPERTAMAXAN mba Indah jangan sampai direnggut dengan paksa atau menyerahkan KEPERTAMAXAN ini kepada pria yang tidak bertanggung jawab. Huaaaaaaaah ngomong apa saya. *plak
Deletehmmmmm Yummmmmmiyy..!
Delete[ Gabung yuk ke Direktori Backlink Gratis Berkualitas No.1 Indonesia ]
Saya yang ke empat, asik bisa nambah makannya :D
DeleteHiheiheihiee iya mau nambah bole bole aja. Awas kebanyakan makan nanti kekenyangan. Kalau kekenyangan biasanya bisa cape alias bobo deh. Kalau sudah bobo nanti bawannya ngantuk lagi dan bobo lagi hiheiheiheiheee
DeleteMbak Indah P.
ReplyDeleteIndah Pertamax.
Hhiheiheei iya nih jangan jangan P nya itu artinya "pertamax"
DeleteKang Asep kayaknya memang susah melupakan kegiatan monumental di Bali ini.
ReplyDeletetapi memang selain acaranya asyik, temen-temennya juga asyik.
Saya bisa merasakan dari setiap kalimat kang Asep, sangat menghargai temen-temennya, sangat menghormati forumnya, dan sangat menyanjung partnernya yang dari luar negeri itu.
saya salut atas semuanya Kang.
@zachflazz : Iya benar sekali. BALI sudah seperti tanah kelahiran yang ke 3 buat saya. Yang pertama tentu saja di DKI Jakarta tempat saya dilahirkan, Bekasi tempat saya mengenyam bangku sekolah menengah, dan Pontianak saya bekerja dan berkeluarga. Bali sudah seperti tanah kelahiran juga hieiheiheiheiee.
DeleteTeman dan sahabat sangat berarti bagi. Lebih susah mencari sahabat dan teman daripada mencari musuh. Terima Kasih atas kunjungan Bang Zachflazz. Saya senang sekali dengan komentar bang Zach :)))
wiiih tanah kelahiran ke 3 hehe
Deletemasih tentang bali, jadi penasaran deh.. padahal cuma pantai ya?? hohohoho liat ditipi doang, kapan-kapan kesana deh, nunnggu ada yang traktir *gratisan maksute.
Deletepostingan memorial tentang almarhum adi, semoga ALLAH melapangkan jalannya menuju surga-NYA,
ReplyDeletelidah indonesia memang terkadang tidak cocok dengan masakan dari luar indonesia, tapi apa boleh buat, mau tak mau harus tetap mencoba...apalagi tak ada pilihan lain kan ...yang penting halalan toyiban :-)
@BlogS of Hariyanto : Lidah Indonesia memang tidak bisa dipaksa paksakan sama dengan lidah bule. Enak bagi mereka para bule belum tentu enak bagi lidah kita orang Indonesia. Tapi uniknya lidah bule ternyata tidak asing bagi menu Indonesia.
DeleteSekarang ini banyak bule yang suka sama sate ayam, rendang bahkan kerupuk. Mereka tidak segan segan memamerkan kesukaan mereka akan kuliner Indonesia. Seperti terbalik balik ya hiehiheiheiee
makanan indonesia itu full rempah2, bumbu yg tidak mereka temukan di sana.. wajarrr kalo rendang jadi makanan terenak nomor 1 di dunia
Delete@diniehz : Benar sekali. Dan ini sudah terbukti juga iklan Garuda Indonesia di koran koran juga menyajikan menu nasi dengan lauk rendang. Hmmmm. Rendang ya wah saya suka juga rendang yang aseli maupun yang tidak aseli. Sate ayam juga banyak peminatnya loh sama bule bule
Delete*kemudian laper*
DeletePaling enak makan sambil berdiri, karena bisa nambah porsi. Jika belum ketemu nasi memang belum sah dan abdol. Indonesia banget !
ReplyDelete@Djangkaru Bumi : Hiheiheie iya kah? katanya sih makan sambil berdiri tidak etis. Konon sunnahnya juga gitu ya. Saya kurang paham dalam hal ini. Tapi memang orang Indonesia biasanya sih gitu. Makan apa pun kalau belum ketemu nasi rasanya belum afdol, belum makan niehieiheiheiheiee
Deletebener.. makan baiknya duduk.
DeleteTepat sekali. Exactly Miss Syahdini. Saya juga sudah membiasakan anak anak saya untuk makan duduk, dan mengambil makanan dengan menggunakan tangan kanan. Mengajarkan kepada anak anak, bahwa sendok lah yang mendatangi mulut, bukan sebaliknya hiheihiehiheiee
Deletemantap deh kang aseeep d^.^b
Delete:( orangnya masih muda ya kang pedahal.. jadi inget ricky jo, meninggalnya juga gara2 serangan jantung :( :(
ReplyDelete@diniehz : Iya Adi ini orangnya baik, ramah, walaupun klemar klemer kemayu lemah gemulai, tapi orangnya sederhana, padahal gelar Masternya dari Australia. Saya dan kawan kawan di Kang Guru Indonesia aja kaget mendengar berita ini. Rest in Peace Adi. We never forget your smile.
DeleteIya saya pun liat tayangan presenter Olah Raga Ricky Jo tadi malam di Metro Tv. Turut berduka kita semuanya
hiks hiks aamiin
Deletesaya juga bakalan gak nyaman mas,,,
ReplyDeletemakan makanan seperti itu,,
maklum,lidahnya udah biasa makan makan kampung,..
hihi...
@San Sinichi : Hhahahaa sama donk. Lidah kita memang lidah Indonesia, perut Indonesia dan suka makanan Selera Nusantara yang memang terkenal SPICY, dan sangat nyaman. Maklum lidah sendiri hiheiheieee.
Deletekunjung perdana sambil menyimak mas, biar sambil berdiri klo menu makanannya lezat dan beramai-ramai, tetep aja menyenangkan, terima kasih telah berbagi mas
ReplyDelete@buret : Selamat dayang eh salah datang ya buat buret. Wah nama ID mu unik sekali. Hiehiehiee. Terima Kasih sudah mampir dan berkenan melihat melihat dan saya harap juga membaca artikel yang saya tulis di sini. Salam kami sekeluarga di Pontianak. Kalimantan Barat
Deletemakanan orang tajir hahahahaha #maklum.
ReplyDeleteHiheiheie iya kah. Masa sih? Sekarang ada tren orang Tajir pun suka sekali sama kuliner di pinggir jalan. Kadang susah membedakan mana yang Tajir dan mana yang tidak. Yang namanya urusan Selera memang universal dan siapa pun boleh menikmati hidangan di pinggir jalan hiheiheiheiheiee
Deletekalau ada kegiatan pasti ada menu makan..kayaknya gak afdol kalau gak ada makan karena logistik dan logika itu sangat berjejeran....dimana ada logika pasti disitu pasti ada logistik ya..hehheeee
ReplyDelete@Mbak Iis : Benar sekali. Saya pikir antara Logika dan Logistik memang saling berpengaruh satu sama lainnya. Hiheiheiee. Terima Kasih sudah mampir berkenan di sini. Salam
Deletekalo aku pasti uda gelar tikar makan di bawah sambil petangkringan *lesehan* #indonesiaBanget
ReplyDeletebang jangan lah kau masak lagi, bisa rugi itu kalo makanan gosong semua -_____-
Oia bang, kok apdetan postingan terbaru abang ini ga muncul di dasborku sih.. padahal aku bewe tiap hari dan ga pernah melewatkan acara nyari kopi di tetangga sebelah.. tapi sudah hampir 3 postingan abang ga muncul, kenapa eh kenapa.. tadi coba aku follow ulang blognya, smg besok bs terbaca lagi
btw, si adi kayaknya masih muda ya... kmatian memang rahasia Tuhan..
ReplyDeleteaduh jd lapar nich liat mkanan hehe...
ReplyDelete