UPDATE Terbaru : 4 September 2025: 22.18 WIB
Catatan Asep HaryonoDalam menjalankan aktfitasnya di Indonesia para champion ini tidak mendapat bayaran sama sekali. Para Champion adalah sukarelawan (Volunteer) yang "bekerja" sesuai arahan dan guideline dari KangGURU Indonesia yang berpusat di Denpasar Bali,.
Setiap bulan para perwakilan KangGURU Indonesia, Champion , ini memberikan laporan berkala kepada KangGURU Indonesia, dan hampir setiap tahun para perwakilan KangGURU Indonesia ini berkumpul di Bali. Tepatnya berkumpul di markas KangGURU Indonesia yang berpusat di Gedung Indonesia Australia Languagre Foundation (I/A//L/F) jalan Sesetan Denpasar Bali.
Saat ini di Indonesia baru ada 7 (tujuh orang) Champion yang ditunjuk oleh KangGURU Indonesia yakni Saptari Wibowo (Medan), Suryadi Ningrat (Madura) , Keyko Sri Rahayu (Semarang), Rini Pudya (Jakarta), Fadil (Mataram) , Syahrir Badulu (Makasar) dan saya sendiri Asep Haryono (Pontianak). Sedangkan KangGURU Indonesia sendiri mendapat sokongan dana penuh dari pemerintah Australia melalui AusAID Jakarta
Pada prinsipnya mengapa bisa terpilih menjadi pekerja sukarelawan (Volunteer) Kang Guru Indonesia saya sendiri kurang mengetahuinya dengan jelas, karena selama ini saya hanya aktif saja di forum Kang Guru Indonesia berkomentar ngalor ngidul ke sana kemari seperti halnya forum forum yang sudah ada di belantara internet lainnya seperti forum SCTV, Kasak Kusuk (KasKus) dan lain sebagainya. Setiap dari kami (7 orang Champion-red) mempunyai cerita masing masing kenapa bisa terpilih.
Begitu lamanya saya aktif "berkicau" di forum Kang Guru Indonesia (Sekarang forum online di website Kang Guru Indonesia sudah dihapuskan) selama kurang lebih 5 (lima) tahun, saya ditawari untuk bergabung sebagai pekerja sukarelawan (Volunteer) Kang Guru Indonesia dalam sebuah surel (Surat Elektronik) yang dikirim kepada saya. Saya ditawari bergabung sebagai salah satu Volunteer Kang Guru Indonesia lengkap dengan sejumlah "reward" dan "fasilitas" yang ditawarkan minus uang. Kang Guru Indonesia tidak pernah memberi gaji atau upah dalam bentu uang tunai (cash).
Walau kami sekarang sudah "penisun", namun tidak masalah jika saya perkenalkan kepada kawan kawan semuanya siapakah ke 7 (tujuh) pekerja sukarelawan Kang Guru Indonesia saat ini. Baiklah akan saya coba perkenalkan secara singkat biodata, profil dan akifitas mereka
Saptari Wibowo
Namanya Saptari Wibowo. Dia saat ini menjabat sebagai ketua klub Bahasa Inggris di Medan yang bernama Medan English Speaking-Club (MES-C) .
Klub yang dia pimpin sudah berlangsung atau eksis sejak tahun 2001 sampai sekarang. Saptati juga aktif sebagai pembawa acara interaktif siaran Bahasa Inggris di Radio RRI Medan (PRO 1) 94.3 FM dalam acara " AFTERNOON CHAT" yang diudarakan setiap hari Rabu dari Jam 16.20 till 17.00 WIB. Beliau sudah berkeluarga dengan 2 orang anaknya,
Fadel bergabung dengan Kang Guru Indonesia juga sejak tahun 2001 yang lalu. Beliau juga pernah menjabat sebagai Ketua (Chairman) Klub Bahasa Inggris yang diberi nama ALFA English Club juga di kota Mataram. Baru baru ini Fadel tertimpa musibah, anak pertamanya lahir sudah dalam keadaan meninggal dunia beberapa bulan yang lalu,
Ririn Pudya
Tercatat pernah Aktif sebagai Penyiar Radio program Bahasa Inggris di Radio Bonansa di Kediri. Bersuamikan orang Belanda yang sangat mendukung bisnisnya di Bali, Ririn banyak membantu kegiatan Kang Guru Indonesia di Denpasar. Ririn adalah penyanyi Rock dan tergabung dalam Ikatan Musisi Rock Kediri.
Suryadi
Suryadi mengajar Bahasa Inggris di klub Bahasa Inggris di Madura, dan juga aktif di berbagai organisasi mitra Australia juga yang bernama LAPIS (Program Australia untum membantu studi keIslaman). Bulan Juli 2012 lalu Suryadi baru pulang dari Eropa mengikuti workshop LAPIS di sana
Tercatat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Makasar, dan masih menjabat sebagai Ketua Klub Bahasa Inggris yang dia beri nama "The Best Forum", dan juga aktif sebagai news anchor di RRI Makasar. Saya pernah mendapat supenir unik dari beliau berupa Salem cap Tawon. Hehehehe. "Biar nda digigit semut, atau nyamuk pake salop Tawon ini biar sembuh" katanya. Hehehhee
Keyko Sri Rahayoe
Keyko saat ini juga sebagai tenaga Sukarelawan (Volunteer) yang mengurus anak anak jalanan, dan anak terlantar di kota Semarang. Keyko sangat suka dengan makanan India karena dia juga banyak menjalin sahabat dari Negerinya Amitab Bachan tersebut. Guru Bahasa Inggris dan Juga Pekerja Sosial
Memiliki seritikat sebagai Pemandu Wisata Resmi Dinas Pariwisata Kalimantan Barat, dan pernah menjalani tugas sebagai pemandu wisata untuk daerah Tingakt I Kalimantan Barat selama beberapa tahun. Dari semua Champion Kang Guru Indonesia, saya saja yang aktif sebagai Blogger.
Menantikan EPOS
Nah sudah pada kenal semuanya bukan?. Saat ini kegiatan para Sukarelawan (Volunteer) Kang Guru Indonesia sudah secara resmi dihentikan (Pensiun) pada akhir Desember 2011 yang lalu karena saat ini semua program kerja Kang Guru Indonesia yang bekerja sama dengan Indonesia Australia Language Foundation (I/A/L/F) Denpasar itu sedang dievaluasi oleh Pemerintah Autralia.
Dalam salah satu amar keputusan tidak resminya, kegiatan Volunteer Kang Guru Indonesia ini merupakan salah satu dari 3(tiga) program Kang Guru Indonesia lainnya yang juga di hentikan yakni Klub Bahasa Inggris (KangGuru Connection Club), Asosiasi Presenter Radio Interaktive, dan Majalah Kang Guru. Selama ini majalah Kang Guru Indonesia dibagikan gratis 4 (empat) kali setahun. Nah dengan distopnya Majalah maka otomatis produksi Majalah Kang Guru juga dihentikan.
Kamu bisa baca - Ketika Cinta Bersemi Di Udara
Andai program 2013 ini berhasil disetujui oleh Pemerintah Australia, maka program 2013 nanti akan ditenderkan kembali oleh Pemerintah Australia bekerja sama dengan pemerintah Australia. Program yang ditenderkan nanti diberinama EPOS atau kepanjangan dari Education Partnership Outreach Service. Saya pribadi berharap EPOS ini berhasil dimenangkan tendernya oleh Kang Guru Indonesia dan IALF Denpasar sehingga kami semua, para perwakilan Kang Guru se Indonesia, bisa in action kembali seperti dulu.Semoga
Kevin
Dalton dan Warisan KangGuru Indonesia
Selama lebih dari
dua dekade, KangGuru
Indonesia (KGI) memainkan peran penting dalam membantu
masyarakat Indonesia belajar bahasa Inggris sekaligus mempererat hubungan
budaya antara Indonesia dan Australia. Di balik program besar ini ada sosok Kevin
Dalton, seorang pendidik penuh semangat yang menjadi salah satu
figur paling dikenal dalam dunia pembelajaran bahasa Inggris di Nusantara.
UPDATE Terbaru : 4 September 2025: 22.18 WIB
KangGuru Indonesia
(KGI) – IALF
Apa
itu KGI:
KangGuru Indonesia dimulai pada tahun 1989, atas
permintaan pemerintah
Indonesia dan didanai oleh pemerintah Australia,
dengan pelaksanaannya dilakukan oleh Indonesia Australia Language
Foundation (IALF) (IALF, Devex, DFAT).
Program ini
berpusat pada siaran radio mingguan berbahasa Inggris,
yang dilengkapi dengan bahan ajar, lokakarya pelatihan guru, dan konten
multimedia. Tujuannya adalah untuk menjawab kebutuhan pembelajaran bahasa
Inggris di seluruh Indonesia sekaligus membangun pemahaman lintas budaya serta
memperkuat hubungan Indonesia–Australia dengan semboyan “Good
Neighbours Make Good Friends.” (IALF +1)
KGI berkembang
melampaui radio dengan menerbitkan jurnal triwulanan
(kemudian berjudul Kangguru Indonesia), yang diproduksi
bekerja sama dengan Radio Republik Indonesia (RRI)
dan AusAID
(National Library of Australia).
Inisiatif ini
secara resmi berakhir pada tahun 2016 (IALF +1).
Tentang IALF
Indonesia
Australia Language Foundation (IALF) adalah lembaga nirlaba ternama yang
menyediakan pelatihan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia,
administrasi
serta persiapan tes IELTS, dan pelatihan guru
melalui pusat-pusatnya di Jakarta, Bali, dan Surabaya (Devex).
Selain itu, IALF
juga menangani proyek pendidikan internasional penting seperti East
Timor English Language Program (ETELP) dan Kiribati
English Language Program (KELP), bekerja sama dengan pemerintah
dan organisasi internasional (Devex).
Kevin Dalton: Dari
Kepala Sekolah Menjadi Figur Media
Salah satu kunci
keberhasilan KGI adalah Kevin Dalton, yang
menjabat sebagai Manajer Proyek KangGuru Indonesia dari
markasnya di IALF Bali.
Awalnya, Dalton adalah
seorang kepala
sekolah di Victoria, Australia. Ia sudah memiliki pengalaman
mengajar di Indonesia, termasuk di sebuah universitas Islam, sebelum bergabung
dengan KGI. Ia juga pernah mengajar di sebuah sekolah bahasa Inggris selama
sekitar enam tahun. Pengalaman ini memberinya keahlian pendidikan sekaligus
pemahaman budaya yang membuat KGI terasa dekat dengan para pelajar Indonesia.r
Kamu bisa baca - Tragedy LOBSTER di Pantai Sanur
Namun Dalton bukan
hanya seorang pendidik ia juga menjelma menjadi figur media.
Melalui siaran radio, jaringan guru, serta tulisan-tulisannya di majalah Kangguru,
ia dikenal sebagai sosok yang ramah, komunikatif, dan penuh semangat. Seperti
yang pernah ditulis dalam sebuah artikel: “Media personality adalah deskripsi
pekerjaan yang tepat untuk Kevin.”
Menjembatani
Indonesia dan Australia
Di bawah
kepemimpinan Dalton, KangGuru Indonesia tidak hanya mengajarkan tata bahasa dan
kosakata. Program ini juga menekankan pemahaman timbal balik—memperkenalkan
masyarakat Indonesia pada budaya Australia sekaligus merayakan tradisi Indonesia.
Dengan menyatukan pertukaran budaya dalam pembelajaran bahasa, Dalton dan
timnya menjadikan bahasa Inggris lebih relevan, menarik, dan bermakna bagi para
pelajar.
Warisan yang Abadi
Walaupun KangGuru
Indonesia resmi berakhir pada tahun 2016, warisannya tetap hidup. Banyak guru
dan siswa yang tumbuh bersama majalah, siaran radio, dan lokakarya KGI masih
mengenang program ini dengan penuh nostalgia. Dan di pusat kenangan itu
berdirilah sosok Kevin Dalton—seorang pendidik yang menjelma menjadi nama besar
dalam perjalanan pembelajaran bahasa Inggris di Indonesia.
wah, banyak kegiatannya kang Asep dulu yaa...
ReplyDeletemoga aja berkelanjutan kang
dedengkotnya yang paling kanan tuh..hehe
ReplyDeletebtw, ini ada kaitannya dengan program AIPRD nggak, kang Asep?
Enaknya punya komunitas. Bisa berbagi pengetahuan. salam sukses !
ReplyDeleteSaya juga sudah bergabng pada komunitas yang cakupannya se-indonesia, yakni Rumah Indonesia ..
ReplyDeleteSukses selalu meski sudah pensiun kang. Hehehehehe
waaaaah, mas Asep aktif sekali di organisasi yaaaaa... Walopun dah pensiun, insyaallah sekarang msh dpt pensiunan nya kan *loh? Ilmu n kawan2 nya maksud nya... Hehehe...
ReplyDeleteKalau bertujuan positip mengapa harus di hentikan kegiatan itu gan?
ReplyDeletewuah, kok om nggak ada fotonya? kurang lengkap tuh...
ReplyDeleteBanyak pengalaman Bang Asep ya.....
ReplyDeletesemoga di 2013 ada kabar baik ya :)
ReplyDeletewiiihh keren bangett >,< gia mau keekkkk...
ReplyDeletegue juga seneng dengan aktivitas di organisasi. apalagi jika aktivitas sosial dan kemasyarakatan...hobby bangett!
ReplyDeletesemoga saja 7 para champion ini semakin semngat dan maju terus, dan semoga sedapat mungkin ada penghargaan yg luar biasa dari pemerintah ya sob...:D
ReplyDelete