Surat Pos Tetap Abadi

Gambar dari Internet
Tak Lekang Karena Zaman
Catatan Asep Haryono

Sejak kenal dengan Surel (Surat Elektronik) atau biasa disebut dengan electronic email banyak dari kita yang kini sudah tidak lagi fokus untuk mengirimkan surat kepada kerabat, sahabat, handai tolan , orang tua atau kepada siapa saja dengan menggunakan media Surat Pos dengan memakai perangko (stamp) sebagai ongkos kirimnya.

Hmmmm. Surat Menyurat atau biasa dikenal dengan Korespondensi sudah lama saya geluti bahkan saat saya masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas di era tahun 1989 yang lalu hingga jaman Kuliah di era tahun 1990.  Nah berapa tahun itu masa masa indah hobi surat menyurat? hiheiheiheiee. Selamat menghitung ya. Kalau sudah ketemu angkanya berapa tahun silahkan dikomentari di kolom komentar dalam blog saya yang sederhana ini heihiehiee..

Saya waktu itu bersekolah di SMA Negeri 2 Bekasi era taon 1989 an (saat itu memang tinggal dengan orang tua di Bekasi-red) dan sudah akrab dengan surat menyurat atau hobi korespondensi ini. Apa saja yang saya kirim surat, dan kepada siapa saja? Ow banyak macamnya. Sebagian besar adalah Sahabat Pena yang saya peroleh dari majalah remaja semacam HAI, dan juga dari majalah remaja lainnya (kecuali majalah Trubus-red).

Selain itu , masih saat saya masih di SMA, saya hobi berat ngirimin Surat kepada beberapa edutaan Besar Asing (Luar Negeri) yang ada di Jakarta seperti Australia, Amerika Serikat, Kanada, Jerman dan banyak lagi lainnya. Alamatnya saya peroleh dari Diary, dan semuanya saya mintai Brosur atau Buku tentang negara tersebut. Lalu dibalasnya nda? Dapat jawabann nda surat surat yang saya kirim tersebut?

Dari Buku Sampai Brosur
Memang tidak semua surat surat pos yang saya kirimi ke berbagai kedutaan besar Asing (:Luar Negeri) di Jakarta itu yang membalasnya, namun ada beberapa juga yang bahkan mengirimi saya berkali kali seperti berlangganan. Hiheiheiee. Asyiknya memang jika surat dibalas lengkap dengan surat pengantarnya bahkan surat yang saya kirim kepada Presiden Soeharto (almarhum) pun dibalasnya dengan mengirimkannya kepada saya berupa 1 (satu) buah foto beliau sekeluarga, dan juga kartu ucapan lainnya.  Sayang sekali foto keluarga alm Soeharto itu tidak disertai tanda tangan aselinya. Sampai sekarang surat dan juga foto Alm Soeharto masih saya simpan dengan baik. 

Apa lagi dapatnya nih? Ya dari Kedutaan Besar Chile di Jakarta juga membalas surat saya berupa 1 (satu) buah Buku tentang pariwisata Negara dan Bangsa Chile lengkap dengan surat pengantarnya yang ditanda tangani langsung oleh sekretaris kedutaannya, Patricio Utreras.  Ya saya masih ingat namanya, walaupun surat balasan mereka sudah tidak ada lagi (myelip entah dimana).  Satu hal yang unik adalah tanda tangan sang sekretaris tersebut saya jadikan sebagai inspirasi tanda tangan saya sampai sekarang.  Yang jelas tanda tangan Patricio Utreras sangat unik dan sangat memikat hati saya luar biasa. 

CANADA : Ini adalah salah satu contoh Kartu Pos yang saya terima dari sahabat pena saya di Canada. Kartu pos ini diterima di era taon 2004 yang lalu. Alamat saya Jalan Sekadau P.50 Komplek Untan adalah alamat lama saya saat masih ngekos. Saat itu saya sudah bekerja.  Foto Dok Asep Haryono

AUSTRALIA :  Salah satu sahabat pena saya adalah Dave Fisher, yang beralamat di 52 Kevin Ave, Rntree Gully, Victoria 3156, Australia, adalah seorang musisi. Beliau menulis lagu tentang Bali. Dia mengirim CD lagu lagunya buat saya,. Dikirim langsung dari Australia.  Posnya dialamatkan ke kantor saya. Paket Pos isi CD lagu ini diterima sekitar tahun 2004 juga  Foto Dok Asep Haryono


Kemudian surat balasan datang dari USIS (United States Information Service) atau Dinas Penerangan Kedutaan Besar Amerika Serikat yang terletak di Jalan Medan Merdeka Jakarta juga saya terima dalam bentuk Leaflet atau Brosur tentang lembaga tersebut dan juga buku saku kecil, namun tidak ada pengantarnya sama sekali.  Kemudian ada juga balasan dari Kedutaan Swiss berupa Buku tentang negara Swis lengkap dengan Poster yang guedee sekali jadi agak repot saat saya tempel di dinding kamar saya waktu SMA era tahun 89 dulu.  

Nah bagaimana dengan surat menyurat kepada sahabat Pena? Huaaa jangan ditanya.  Surat menyurat yang saya terima dari berbagai sahabat pena sudah satu lemari begitu banyaknya yang saya terima. Semuanya lengkap dengan perangko yang masin menempel dengan baik di masing masing surat tersebut. 

Dapat Perangko Gratis
Satu hal yang menjadi catatan saya selama "karir" korespondensi atau hobi surat menyurat dari tahun 1989 tersebut adalah pemakaian bahasa Inggris yang acak kadut bin berantakan yang nekad saya pakai sejak saya duduk di SMA waktu itu.  Aseli saya tidak tau banyak bahasa surat menyurat dalam bahasa Inggris (English letter writing) namun nekad saja.  Betul atau salah cuek aja yang penting kirim, kirim , kirim. Begitu balasan diterima dan dapat buku apalagi dapat surat pengantarnya wuiiiiiiii senangnya bukan main. Hiheihiehiehiheiheie

Ada yang unik juga hobi surat menyurat ini keterusan sampai saya duduk di bangku kuliah di Pontianak (Kalimantan Barat) era tahun 1990 an. Bahkan begitu gandrungnya saya sama hobi surat menyurat berperangko ini sampai saya harus menyewa Kotak Pos di Kantor Pos Giro cabang Kampus Universitas Tanjungpura (UNTAN) yakni P.O.Box 6247 Pontianak.  Saya masih hafal karena saya menyewanya lebih dari 5 tahun dengan ongkos sewa perbulannya sangat murah waktu itu hanya 1000 rupiah saja kalaw tidak salah. 

KOTAK POS : Nah seperti inilah P.O.BOX atau kotak Pos yang saya sewa di Kantor Pos Giro Pontianak. Saya sebagai penyewa punya kuncinya di kotak yang saya sewa.  Saya tinggal cek aja di kotak pos yang saya sewa tersebut. Asyik dan Gaya udah kaya pemilik perusahaan aja eui. Foto ini dari Internet


Apa manfaatnya sewa kotak pos di Kantor Pos?   Salah satu manfaatnya adalah surat yang datang dan dikirimkan kepada saya akan ditaruh di kotak pos tersebut. Jadi biarpun saya pindah alamat kosan waktu itu,. saya tenang saja karena semua kiriman surat, wesel, atau pos selalu saya ambil di kotak surat saya di kantor pos tersebut.  Nah tertarik mau sewa kotak pos? Hubungi saja kantor PT.POS dan Giro di kota masing masing, isi formulirnya, dan selamat memanfaatkanya. Nah bagi penggemar hobi surat menyurat (Korespondensi) penggunaan kotak POS cukup ampuh buat menerima surat atau kiriman pos buat kita walaupun kita sudah berpindah pindah alamat. 

Untuk Surat Pos tentu bisa masuk dalam kotak POS. Tinggal saya buka (unlock) kotak posnya dan mencek apakah ada surat buat saya atau tidak.  Bagaimana dengan kiriman Paket gede gede. Tentu tidak muat donk di kotak pos yang ukurannya kecil gitu. Ya jelas tidak dimasukkin donk.  Khusus untuk kiriman Paket Pos ukuran Besuaar atau gede, cuma ada surat panggilan saja yang dimasukkin petugas di kotak pos saya tersebut. Nah ambil surat panggilannya yang mirip kertas putih seukuran kartu pos, lalu ngambil paketnya ya di Kantor Pos secara manual gitu deh ceritanya.   Nah mau sewa Kotak pos kaya sayah?

Saya ada pengalaman waktu saya cek di kotak Pos tersebut saya mendapati sebuah kertas kecil bertuliskan Kantor Pos asing, dan begitu saya laporkan penemuan tersebut ke kantor pos akhirnya di dapat kabar bahwa kertas itu adalah kertas yang bisa ditukar dengan sejumlah perangko gratis. Horeeeeeeee dapat perangko gratis.  Akhirnya saya pun dapat beberapa buah perangko gratis bernilai lumayan yang bisa saya gunakan untuk berkirim surat sepuas puasnya selama 1 bulan hhiheiheiee. 

Tetap Diminati Masyarakat
Jaman saya kuliah dulu (Era taon 1990-1998) yang namanya Pos Wesel sudah lumrah bagi mahasiswa.  Beberapa mahasiswa angkatan saya dahulu gaptek sama Transfer Bank atau kiriman uang dari orang tua melalui rekening bank atau transfer.  Masih banyak dari kita, para mahasiswa daerah, waktu itu lebih sreg dengan menggunakan Pos Wesel. Jadi begitu paman pos lewat depan rumah (dahulu Pak Pos sebutannya),  semua penghuni kosan keluar berhamburan menemui paman pos. Hiehiehiee. 

POS WESEL : Seperti inilah POS WESEL yang jadul yang selalu saya terima setiap kali dapat kiriman uang dari orang tua di Bekasi saat saya masih kuliah di Pontianak di era 1990an dahulu.   Kini Pos dan Giro semakin modern dan semakin canggih dan pelayanan semakin disempurnakan demi kenyamanan pelanggannya.  Gambar ini dari Internet

Kini POS WESEL yang merupakan salah satu produk PT Pos Indonesia masih tetap diminati dan di hati masyarakat. Kini dengan semakin modern dan canggihnya produk PT Pos dan Giro kini masyarakat Indonesia bisa memanfaatkannya sesuai dengan keperluan dan keinginan masing masing. Kalau dulu saya cuma taunya POS WESEL saja ternyata di era modern sekarang ini ternyata banyak sekali fasilitas PT POS dan GIRO yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat di seluruh Indonesia.Seperti Express Mail Services (EMS), Paket Pos, Pos Express, Pos Kilat Khusus, Surat Pos Biasa dan masih banyak lagi. 

Khusus untuk POS WESEL sendiri kini sudah tersedia WESEL POS berlangganan atau Wesel Pos Instant. Jika kawan kawan mendapat kiriman weselnya rutin setiap bulan nah tentukan tanggalnya, dan bisa dikonsultasikan kepada Pos dan Giro di kota masing masing. Misalnya setiap tanggal 5 setiap bulan, maka kawan kawan bisa menerima POS WESEL setiap tanggal 5 nah ini yang disebut Pos Wesel Berlangganan, mudah dan praktis bukan?.  

Begitu pula dengan Pos Wesel Instant.  Begitu uang dikirimkan melalui Pos Instant, maka kawan kawan akan menerima KU (nomor Kiriman Uang), nah kirimkan nomor kiriman uang ini melalui SMS atau telepon kepada orang yang akan menerimanya. Dan si penerima akan mengambil uangnya dengan hanya menunjukkan nomor kiriman uang dan bukti KTP yang masih berlaku.  Asyik bukan?. Bahkan sampai sekarang berbagai dinas dan instansi pemerintah atau swasta tetap menggunakan jasa PT.POS dan GIRO dalam mengirimkan surat surat dinasnya.  Nah Masih banyak peminat PT POS dan GIRO bukan?

Jangan tanya soal Western Union, karena saya sudah pengalaman mencairkan kiriman uang dari Google Adsense sebanyak dua kali melalui Western Union di kantor Pos Pontianak.  Ini memang terbukti.  Cukup dengan menyertakan Nomor Kiriman uang dari Western Union pengirim dan bukti KTP saja uang sudah bisa diambil tanpa ada potongan sedikit.   Menarik sekali bukan.  Secara pribadi saya akan selalu tetap menggunakan Surat Pos untuk berbagai keperluan saya seperti mengirim paket Buku, mengirim Kartu Lebaran ke Orang Tua, dan lain sebagainya.  

Walaupun kini sudah hadir era teknologi informasi yang sangat memudahkan kita seperti Electronic Mail atau E-mail dan  pesan singkat atau Short Message Services (SMS) dari handphone tidak akan mampu menggeser peran PT POS dan GIRO Indonesia dalam memberikan pelayanan terbaiknya kepada masyarakat yang jauh lebih luas sampai ke pelosok pelosok daerah di seluruh Indonesia.  POS dan GIRO akan selalu dihati masyarakat Indonesia sampai kapan pun.  (Asep Haryono)

35 comments:

  1. Waah itu yang kedutaan di bales gak mas suratnya??, Saya sih kelahiran 1986 mas jadi kayaknya saya gak terlalu suka surat-menyurat (gak ngaruh kali ya mas tahun lahir hahah) kecuali pernah sekali nembak cewek pertama kalinya pakai surat.. saya kan pemalu.. hahah :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hihi ternyataa...

      Pemalu itu asik, Rudy juga pemalu kok Kang, tapi asal jangan malu-maluin aja sih hihi...

      Delete
    2. @Arez Casev : Ya sebagian besar surat dari Kedutaan Besar asing di Jakarta membalas surat saya, isinya ada yang berupa buku (handbook) tentang negara yang bersangkutan sampai buku buku. Jarang ada yang kasih sopenir seperti VOA yang "rajin" mengirimkan supenir hhiehiehiheiee.

      @Rudy Arra : Hahahhaa kalaw malu nda perlu lah malu kan sudah pake celana. Hiheiheiheiheee

      Delete
    3. jadi lagi nggak pada pake celana nih?

      Delete
    4. Wah saya selalu pake celana. Ngomongin soal CELANA, ada cerita orang bule bertanya dalam bahasa Indonesia kepada seorang pedagang pakaian. "Berapa harga dalam celana?" kata si Bule. Penjualnya bengong dan bilang "wah pornoooo". Hiehiheie maksudnya sih berapa harga celana dalam

      Delete
    5. pola Diterangkan Menerangkan (DM) untuk celana dalam memang seksi

      Delete
    6. surat pos kok jadi celana

      Delete
  2. # Kotak Pos: ternyata murmer ya sewa-nya...cuma 1000 ? Saya dulunya mikirnya pasti mahal tuh kalau bisa punya kotak pos.

    # SPtnya mirip2 neh, suka nyurati kedutaan asing utk minta buku atau merchandise...hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. @Ririe Khayan : Iya jaman saya dulu sewa kotak Posnya murah sekali, itu dulu di era taon 1990 an. Bahkan dulu saya mau langganan perangko mesin alias perangko berlangganan namun sampai sekarang belum terealisasi.

      Oh ya kah mba Ririe suka kirim kirim surat ke Kedubes ya hiehiehiee satu point lagi kita punya kesamaan hobi "minta" buku dan supenir ke Kedubes hiheiheiheiee. Tosssssssss

      Delete
    2. ntar saya ikut2an minta ahh

      Delete
  3. Hmm ... POS yaa .....


    Jujur waktu aku ingin membagi-bagikan hadian Giveaway aku menggunakan jasa pos kang,
    Karena satu-satunya yang bisa mengantarkan barang jarak jauh itu ya Pos ...

    ReplyDelete
    Replies
    1. @A.Y.Indrayana :hiheihieie ada Nicholas Saputra eh salah ada mas A.Y.Indrayana nah benar kan. Mengirimkan Give Away juga bisa melalui produk PT Pos dan Giro dengan paket yang sesuai dengan pilihan kita masing masing. Mau yang cepet sekali wusss wusss atau yang biasa saja.

      Delete
    2. Mas Indra memang jujur

      Delete
    3. Jujur Kacang Ijo : wah enak tuh saya juga mau. Kan masih keluarga sama Bubur Ayam

      Delete
    4. hiii, plesettaan...

      Delete
  4. ane malah gak pernah kirim surat sob,paling kalau kirim surat cuma surat ijin gak masuk sekolah.hehe
    Ijin follow dulu kang asep.

    ReplyDelete
    Replies
    1. @Mahesa Guru : Oh ya kah hiheiheiheie hihihihihi menarik juga kirim suratnya pas izin nda masuk sekolah hieiehiheie Ya ya sama sama jaman saya juga dulu gitu heiheiheiie.

      Sama sama follow juga ya hiheiheieei Follow memfollow wah udah kaya maenan Twitteran. Hiheiheie. Salam dari Pontianak

      Delete
  5. gimana kalo kita surat-suratan yuk Kang Asep? lumayan loh buat kegiatan jari jemari.

    btw saya sampai saat ini masih surat2an sama Ibu saya loh. ada sensasi tersendiri di hati.

    ReplyDelete
    Replies
    1. @zachflazz : Iyabener sekali bang Zachflazz. Hiheiheie sejak kenal dengan Komputer, tangan saya sudah jarang dipakei untuk menulis surat di atas kertas surat. Menulis pake pulpen kini sudah sangat jarang saya lakukan sejak beberapa tahun yang lalu. Agak kagok juga rasanya hiheiheiee. Jari jemari terasa kaku kaku gitu.

      Delete
    2. saya juga agak kaku. jadinya tulisan saya jelek. apalagi kalo pake tangan kiri

      Delete
  6. Akuuu pengeeen punya kotak pos...
    Biar kalo ada yang ngirimin surat gak tau alamatku gitu.
    *siapa juga yang mau ngirimin surat* kokokok
    Aku juga mau doong dikirimi surat~

    ReplyDelete
    Replies
    1. @Tebak Ini Siapa : Hiheiheieie wah ada blogger fave saya, mba Una, hadir di sini. Bagi saya mba Una sudah seperti Trinity The Naked Traveler yang pengalaman wisata dan travelnya sangat keren. Hiheiheiheiee. Senang rasanya dikunjungi oleh blogger fave saya hiheiheiee.

      Iya sama seperti TWITTER. Bisa teteup kontak kontakan tanpa harus diketahui nomor Handphone atau BB kita hiehiehiee. Wah mba Una mau dikirimin surat ya? Maunya surat apa? hiehiheihee

      Delete
    2. Hadoooh blogger fave segala :P
      Pas banget aku barusan buka fotoku yang berdua ama trinity kwkwkwk
      Mauuu surat cintaaa kakakak

      Delete
    3. halahh, kalo dari mbak-mbak aja bilangnya fave. coba dari kita-kita.

      Delete
    4. Yaiyalah nek bilang ke kamu kan gengsi si kang asep, wkwkwk

      Delete
  7. Tapi menurutku saya harga POS Indonesia masih terlalu mahal, lama-kalamaan pastinya kalah saing dengan milik swasta.

    ReplyDelete
    Replies
    1. @Djangkaru Bumi : Saya kadang juga merasakan hal yang sama misalnya saja mengirim uang dengan WESEL POS Instant yang menurut pendapat saya masih terlalu tinggi biaya kirim yang dikenakannya.

      Misalnya saja kirim uang Rp.100.000,- nah saat menggunakan Wesel Pos Instant yang sampai ke tujuan detik itu juga dikenakan biaya kirim sekitar Rp.20.000,-. Nyaris 20 persen dari nilai biaya yang dikirimkan. Pahadal eh padahal kan sesama Kantor POS kok masih kena "cukai" gitu sih

      Delete
  8. Dari artikel diatas, pengalaman surat menyurat yang sangat luar biasa Kang. Pengalaman itu untuk diri saya belum kesampaian, hingga sekarang hanya dapat melalui email, dan BW di dunia inetrnet. He...x9

    Dan mengenai pelayananan POS kita, memang masih tergolong mahal. Apalagi sekarang merupakan persaingan usaha atau pun bisnis secara terbuka. Semoga perusahaab BUMN kita yang satu ini dapat menekan ongkosnya dengan meningkatkan mutu pelayanannya ya Kang.

    Sukses selalu
    Salam Wisata

    ReplyDelete
  9. waduh...jadi keinget waktu SMP-SMA, (91-97)semua kedutaan dikirimin surat, haha... Kebanyakan ngasih brosur atau peta negaranya. Ada juga yang ngasih kamus (kedutaan Jerman). Dan ada yg unik waktu ngirim ke kedutaan Inggris, minta kamus eh dapet surat balasan yg mengatakan permintaan maaf karena tidak bisa mengirimi kamus dan sebagai gantinya dikirimin brosur dan prangko bekas, hehe...

    ...setelah SMA mah udah gak jaman surat-suratan lagi...

    ReplyDelete
    Replies
    1. setidaknya usia Mbak Ririe udah transparan sekarang

      Delete
  10. barusan kita ber-sms-an, dan Kang Asep janji, karena timnas menang 1-0 versus Singapore, maka Kang Asep besok ngantor pake baju timnas. boleh tu Kang kalo dibikin postingannya. waahh, andai saya bisa melakukannya!

    ReplyDelete
    Replies
    1. @Zachflazz : Hiheiheiee iya ya benar sekali. SMS nya sambil nonton TV. Iya nih sudah pake kaos TIMNAS hiehiehiee. Laen sendiri. Yang laen pake Kemeja, saya aja yang pake kaos TIMNAS. Hiehiheiee cuek aja hiehiehiheiheiheiee

      Delete
  11. ehh, tapi postingannya Kang Asep besok temanya tentang DOMPET kan?

    ReplyDelete
    Replies
    1. @zachflazz : Iya postingan tentang Dompetnya sudah tayang hari Kamis, 29 Nopember 2012 tepat jam 00.00 WIB dini hari tadi. Hiheiheiheiheihieee

      Delete
  12. sudah jarang menggunakan surat pos mas
    tapi surat cinta masih ada yg abadi....eh maksudnya aq abadikan dalam album....hhihihihihihi

    ReplyDelete

Obrigada pela visita.. Não deixe de expressar sua opinião. Seu comentário é muito importante pra mim :)

Vielen Dank für Ihren Besuch. Sagen Sie Ihre Meinung. Ihr Kommentar ist mir sehr wichtig

Grazie per la tua visita .. Assicurati di esprimere la tua opinione. Il tuo commento è molto importante per me

Merci pour votre visite .. Assurez-vous d'exprimer votre opinion. Votre commentaire est très important pour moi

Spasibo za vash vizit. Obyazatel'no vyskazhite svoye mneniye. Vash kommentariy ochen' vazhen dlya menya

Thank you for your visit.. Be sure to express your opinion. Your comment is very important to me :)

Terima kasih atas kunjungan anda. Pastikan untuk mengekspresikan pendapat Anda.

Komentar Anda sangat penting bagi saya :)

Bandara Supadio Pontianak From Bali With Love Selfie Dengan Selebritis
| Copyright © 2013 Asep Haryono Personal Blog From Indonesia