TOPI :   Alhamdulillah.  Walau belum sampai ke Aussie, ya minimal ngerasain Topi nya dulu aja deh Sebuah Topi berbahan bagus bordiran dengan logo KangGuru dan tulisan Australia pemberian sahabat saya Pak Haji Daeng Effendy Ali di Sydney Foto Asep Haryono
TOPI :   Alhamdulillah.  Walau belum sampai ke Aussie, ya minimal ngerasain Topi nya dulu aja deh Sebuah Topi berbahan bagus bordiran dengan logo KangGuru dan tulisan Australia pemberian sahabat saya Pak Haji Daeng Effendy Ali di Sydney Foto Asep Haryono




Catatan Asep Haryono

Jika tidak salah dalam catatan saya bulan Juni 2017 kemarin tepat 1 (satu) tahun KangGuru Indonesia berakhir atau ditutup (closed) oleh Pemerintah Australia melalui Indonesia Australia Language Foundation. Mungkin banyak yang belum mengetahui apa yang dimaksud dengan KangGuru Indonesia? Baiklah akan saya coba bahas secara garis besar apa yang dimaksud dengan Kangguru Indonesia itu.

Would you like to know what I mean about KangGuru Indonesia and some information on the latest development about Australia-Indonesia Partnership? KangGuru Indonesia proud to use the hastag "Good Neighbours Make Good Friends" as the spirit for all the goods thing we did to foster the relationship between Australia and Indonesia.  Its actually you can easily find out all about the Australia-Indonesia relationship by reading of people to people activities, links, ties and exchanges through google and from the Embassy Of Australia in Jakarta.. 

Kang GURU Indonesia (KGI), former name was KanGuru Radio English (KGRE) is one of the good elements of  English language and information services to Indonesia from the government of Australia started in 1989.  Iif I was not mistaken, if the KangGuru Indonesia still exist until today, they will be celebrating 28 years of service as a part of the Australia Indonesia relationship. 

KGI has recently revised the popular teacher packages for both junior and senior high school levels in Indonesia, and combined with the FREE Listening and Reading Class Sets,  assists thousands of English language teachers across Indonesia. 

Mulai memberikan kontribusinya terhadap Indonesia sejak tahun 1989, KangGuru Indonesia merupakan salah satu badan nirlaba yang mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Australia melalui program Bantuan Australia (Australiand Aid) dengan koordinatornya dari Pemerintah Australia yang diselenggarakan oleh Indonesia Australia Language Foundation (I/A/L/F) yang berpusat di Denpasar (Bali).     




Beberapa program unggulan dari Kanguru Indonesia (dahulu bernama KangGuri Radio English-red) antara lain adalah pelatihan atau training bagi penerima beasiswa Australia (ADS) , Pembinaan guru guru Bahasa Inggris di daerah terpencil (remote areas), pembangunan Sekolah bantuan Australia untuk pendidikan Dasar (Australia Indonesia Basic Education Program), Pembinaan Klub Bahasa Inggris tingkat SMP/SMA se Indonesia dalam wadah Joey, program Siaran KangGuru di stasiun Radio Republik Indonesia (RRI) se Indoneisa, pelatihan (workshop) dan masih banyak lagi lainnya.

Dalam perkembangannya KangGuru Indonesia tidak bisa terlepas dari peran serta 7 (tujuh) Champions yang merupakan perwakilan dari 7 provinsi di Indonesia :  Suryadi (Madura), Syahrir Badulu (Makasar), Ririn Pudha (Kediri), Keyko (Semarang), Saptari Wibowo (Medan), dan Fadel dari (NTB), dan saya sendiri mewakili Pontianak. Ditutup untuk selama lamanya.

Ini meruoakan hak preogratif Pemerintah Australia yang memiliki project ini sedangkan posisi Pemerintah Indonesia hanyalah mitra dan sebagai penerima bantuan program dari Australia tersebut. 


Sebagai orang yang pernah "bekerja" untuk Pemerintah Australia selama 5 tahun (2001 s/d 2005) ada banyak manfaat yang saya peroleh.  Saya bisa melihat sendiri banyak sekolah sekolah di Indonesia di Indonesia yang dibangun atas bantuan dari Pemerintah Australia.

Selain itu melalui KangGuru Indonesia juga saya sudah mengunjugi Bali sampai 10 (sepuluh) kali dari periode tahun 2005 - 2010.  Dari semua itu, hanya 1 yang belum kecapaian sampai saat tulisan ini naik, yaitu ingin berkunjug ke Australia. Saya ingin sekali merasakan downunder itu seperti apa.

Taunya hanya di TV, Film dan Youtube saja, berkunjung sesungguhnya belum pernah.  It was strange as it may seems. I have been working for KangGuru Indonesia for almost 5 years, but I have never had any opportunities to travel Australia.  Saya cuma punya TOPI nya saja yang dari Australia.  Topi pemberian sahabat saya di Sydney Pak Haji Daeng Ali Effendy.   Saya ingin sekali berkunjung ke Australia. (Asep Haryono)













Catatan Asep Haryoono *


Jika tidak ada perubahan, bulan Juni 2016 ini menjadi tahun terakhir kiprah KangGuru Indonesia setelah lebih dari 27 tahun berkiprah turut mempererat hubungan kerjasama saling menguntunhkan antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Austraia dalam program kemitraan bersama Indonesia Australia (Indonesia Australia Partnership).

Mulai memberikan kontribusinya terhadap Indonesia sejak tahun 1989, KangGuru Indonesia merupakan salah satu badan nir laba yang mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Australia melalui program Bantuan Australia (Australiand Aid) dengan koordinatornya dari Pemerintah Australia yang diselenggarakan oleh Indonesia Australia Language Foundation (I/A/L/F) yang berpusat di Denpasar (Bali).    

Beberapa program unggulan dari Kanguru Indonesia (dahulu bernama KangGuri Radio English-red) antara lain adalah pelatihan atau training bagi penerima beasiswa Australia (ADS) , Pembinaan guru guru Bahasa Inggris di daerah terpencil (remote areas), pembangunan Sekolah bantuan Australia untuk pendidikan Dasar (Australia Indonesia Basic Education Program), Pembinaan Klub Bahasa Inggris tingkat SMP/SMA se Indonesia dalam wadah Joey, program Siaran KangGuru di stasiun Radio Republik Indonesia (RRI) se Indoneisa, pelatihan (workshop) dan masih banyak lagi lainnya.


Dalam pertemuan terakhir yang saya hadiri dengan KangGuru Indonesia pada tahun 2011 di Bali bersama para Champions atau  perwakilan Kanguru di Indonesia yang berasal dari 7 propinsi antara lain Suryadi (Madura), Syahrir Badulu (Makasar), Ririn Pudha (Kediri), Keyko (Semarang), Saptari Wibowo (Medan), dan Fadel dari (NTB), dan saya sendiri mewakili Pontianak.  


KENANGAN : Ini kami para pekerja sukarelawan (Volunteer) Kang Guru Indonesia yang sudah pensiun sejak Desember 2011 yang lalu. Dari kanan ke kiri : Syahrir (Makasar), Wibowo (Medan) , Suryadi (Madura), Keyko (Semarang), Ririn (Kediri), Fadel (NTB), dan saya sendiri Aseo (Pontianak).   (Dokumentasi Kang  Guru Indonesia)
KENANGAN : Ini kami para pekerja sukarelawan (Volunteer) Kang Guru Indonesia yang sudah pensiun sejak Desember 2011 yang lalu. Dari kanan ke kiri : Syahrir (Makasar), Wibowo (Medan) , Suryadi (Madura), Keyko (Semarang), Ririn (Kediri), Fadel (NTB), dan saya sendiri Aseo (Pontianak).   (Dokumentasi Kang  Guru Indonesia)
STAKEHOLDER :  Bersama Priya Powel dari IALF pada pertemuan dengan pemehang saham dan sponsor KangGuru Indonesia,  Bali, bulan Oktober 2008. Dokumentasi Pribadi
STAKEHOLDER :  Bersama Priya Powel dari IALF pada pertemuan dengan pemehang saham dan sponsor KangGuru Indonesia,  Bali, bulan Oktober 2008. Dokumentasi Pribadi


GAYA:  Mau lihat tahanan? O bukan.  Hehe. Ini cuma gaya aja di depan Kejaksaan Negeri Denpasar, 2008.  Udah gaya bule. Ah masa sih. Dokumentasi Pribadi
GAYA:  Mau lihat tahanan? O bukan.  Hehe. Ini cuma gaya aja di depan Kejaksaan Negeri Denpasar, 2008.  Udah gaya bule. Ah masa sih. Dokumentasi Pribadi

Dalam pertemuan perayaan ke 20 Tahun KangGuru Indroonesia di Bali, sudah ditentukan bahwa KangGuru Indonesia diambi alih oleh project lain yang bernama  Education Partnership Outreach Service atau disingkat EPOS,  Hingga akhirnya KangGuru Indonesia mencapai akhir kejayaannya yakni pada tahun 2016 ini dengan ditutupnya KangGuru Indonesia untuk waktu  yang tidak dapat ditentukan lagi. 


Bisa jadi ditutup untuk sementara atau ditutup untuk selama lamanya.  Ini meruoakan hak preogratif Pemerintah Australia yang memiliki project ini sedangkan posisi Pemerintah Indonesia hanyalah mitra dan sebagai penerima bantuan program dari Australia tersebut.   Jadi jika yang punya program sekaligus yang punya duit mau berhenti,  dari pihak Indonesia hanya menerima keputusan tersebut.

Sebagai orang yang pernah "bekerja" untuk Pemerintah Australia selama 5 tahun (2001 s/d 2005) ada banyak manfaat yang saya peroleh.  Saya bisa melihat sendiri banyak sekolah sekolah di Indonesia di Indonesia yang dibangun atas bantuan dari Pemerintah Australia.  


Saya bisa mempelajari dan belajar bersama bagaimana memanage sebuah program diskusi siswa di kelas, mempelajari materi pelajaran Bahasa Inggris dengan kurikulum Australia yang sudah disesuaikan dengan konteks kurikulum Indonesia, persahabatan dengan perwakilan Kangguru di seluruh Indonesia, disamping kenyamaan materi yang juga sudah saya terima.  

Dengan KangGuru Indonesia juga lah saya bisa mengunjungi Bali sampai 10 kali dari periode 2001-2005 itu, penerbangan Garuda pulang pergi, menginao di hotel berbintang, dan spending money (uang saku) yang jumlahnya aduhai untuk ukurna saya.  Alhamdulillah.

Apa pun itu, dan keputusan sudah jelas bahwa KangGuru Indonesia akan ditutup (Close) pada bulan Juni 2016 ini.    Banyak catatan lain selama saya berkiprah di KangGuru Indnesia. Silahkan dilihat di sini untuk kompilasi laporan kegiatannya, Selamat Tinggal KanGuru Indonesia.  Tetangga yang Baik adalah teman yang baik juga (Good Neighbour make Good Friends). (Asep Haryono)
Catatan Asep Haryono

AIBEP adalah kepanjangan dari Australia Indonesia Basic Education Project yang pada intinya adalah Program Bantuan dari Pemerintah Australia kepada Pemerintah Indonesia dalam bentuk pembangunan sarana dan prasarana Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMU Sederajat).   Progam AIBEP ini merupakan salah satu bentuk kerja sama yang nyata antara Pemerintah Australia dan Pemerintah Indonesia yang tergabung dalam proyek Kemitraan Indonesia Australia atau Australia Indonesia Partnership.

Pada tamggal 7 - 8 Oktober 2010 yang lalu, 7 (tujuh) orang pemuda dari seluruh Indonesia yang ditunjuk oleh Pemerintah Australia melalui seleksi yang ketat yang dilakukan oleh KangGuru Indonesia bersama IALF (Indonesia Australia Language Foundation)  yang berpusat di Denpasar Bali, telah diundang untuk memberikan kursus singkat dan mengunjungi beberapa sekolah AIBEP di propinsi Bali.   

Ke Tujuh pemuda tersebut adalah Saptari Wibowo (Medan) , Fadel (Nusa Tenggara Barat) , Ririn Pudya (Jakarta) , Keyko Sri Rahayu (Semarang) , Syahrir Badulu (Makasar Sulawesi Selatan), Suryadi Ningrat (Madura) dan Asep Haryono (Pontianak Kalimantan Barat).  Profil lengkap dari masing masing pemuda ini bisa dilihat secara menyeluruh dalam profil KangGuru Champion

Beberapa Sekolah AIBEP yang berhasil kami kunjungi saat itu antara lain :
  • SMPN 4 Bebandem - Karangasem
  • SMPN 6 Amlapura - Karangasem
  • SMPN 5 Busungbiu - Buleleng
  • SMPN 3 Rendang - Karangasem
  • SMPN 5 Kubu - Karangasem
  • SMPN 4 Marga - Tabanan
  • SMPN 5 Baturiti - Tabanan
  • SMPN 5 Kubutambahan - BUleleng
  • SMPN 7 Kintamani - Bangli
  • SMPN 3 Ubud - Gianyar
  • SMPN 7 Alasangker - Buleleng

Sekolah sekolah tersebut di atas dibangun dengan Partisipasi masyarakat dan dengan menggunakan dana pinjaman Pemerintah Australia AIBEP Loan Agrement dan APBN (Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara) melalui program Block Grant Pembangunan Unit Sekolah Baru yang saat itu menggunakan Tahun Anggaran 2008 dengan nilai bantuan sebesar Rp.1.299.577.000 (Satu Milyar Dua Ratus Sembilan Puluh Sembilan Juta Lima Ratus Tujuh Puluh Tujuh Ribu Rupiah). (Asep Haryono)

KangGuru Indonesia Champion
Inilah team KangGuru Indonesia Champion yang ditugasi mengunjungi sekolah sekolah AIBEP di Bali tanggal 7-8 Oktober 2010 yang lalu.  Formasi lengkap. Dari kiri ke kanan : Fadhel, Asep, Syahrir (Depan), Suryadi, Ririn (Tengah), Keyko , Saptari WIbowo (Belakang). Dokumen KGI


Video Kunjungan KangGuru Indonesia ke Sekolah AIBEP Bali
7-8 Oktober 2010.   Video KangGuru Indonesia


Sejak Selebrasi KangGuru Indonesia yang ke 20 Tahun pada bulan Oktober 2011 kemarin, program Consultative KangGuru Indonesia  yang melibatkan ke 7 (tujuh) pemuda se Indonesia di atas dihentikan oleh Pemerintah Australia dengan supervisi dan pengawasan penuh dari Kedutaan Besar Australia di Jakarta.  Kegiatan ini kemudian berubah formatnya menjadi program EPOS (Education Program Outreach Service).  Program lainnya yang juga dihentikan adalah penerbitan Majalah KangGuru Indonesia dan KGEC (KangGuru English Club).   (Asep Haryono)
Bandara Supadio Pontianak From Bali With Love Selfie Dengan Selebritis
| Copyright © 2013 Asep Haryono Personal Blog From Indonesia