Tag :
Malioboro,
Travel Notes
- Asep Haryono | Menikmati Makan Malam Di Malioboro - Powered by Blogger
Catatan Asep Haryono
Terima kasih atas komentar dari kalian semua atas tulisan saya kemarin yang berisi dan berjudul "Bakpia Pathok Oleh Oleh Khas Djogja" yang tayang pada tanggal 28 Februari 2015 yang lalu. Diantara para pengunjung terselib komentar dari MamiE FuNkY. Saya jadi grogi dikunjungi oleh Travel Blogger yang sudah berpengalaman Travel Dalam dan Luar Negeri seperti MamiE FuNkY ini. Grogi sekaligus bangga blog saya yang gado gado ini dikunjungi oleh beliau.
Jogja memang tidak akan pernah habis diceritakan. "Masak ya ke Jogja terus,emang gak bosen ya kang?" tanya Mba Dwi Puspita atau biasa kita kenal dengan Mba Dwi'ex Someo, blogger cantik dari Surabaya dalam komentarnya. Alhamdulillah saya merasa ingin sekali datang dan datang lagi ke Jogjakarta. Rasanya selalu ada yang "kurang" kalau berada di Jogjakarta. Nah kali ini oleh oleh kunjungan saya ke Jogja 17-19 Februari 2015 saya kembali menurunkan catatannya. Kali ini fokus pada Jajanan lesehan di Malioboro. Menikmati Makan Malam Di Malioboro.
Saya dan Istri turun dari Hotel tempat kami menginap di kawasan Sosrowijayan yang memang sangat dekat dengan Kawasan wisata Malioboro. Direkomendasikan jika niatnya ingin explore (menjajagi, menjelajah-red) Mailoboro disarankan untuk mencari akomodasi (penginapan) dekat dengan Kawasan Malioboro. Rata rata untuk kelas Budget Hotel (Hotel murah meriah-red) sekitarMalioboro harganya merakyat dengan sewa per malamnya mulai dari Rp.120.000,- ke atas. Nah kami turun sekitar pukul 20.00 WIB. Dengan berjalan dari Hotel langsung ke Malioboro. Mau makan. :P
Ada banyak lesehan di Malioboro. Berjejer sambung menyambung menjadi satu itulah Indonesia. hiehiehie. Mau pilih yang mana terserah anda. Saya dan Istri memilih random (acak) saja. Karena nyaris menu menu Kuliner di lesehan sepanjang Malioboro mempunyai kemiripan satu sama lainnya. Menu menu standar seperti Pecel Ayam, Nasi Goreng , Bakso Sapi , Pecel Lele, dan tentunya Gudeg ada di mana mana. Rata rata lesehan Malioboro nyaris sama "jualannya". Jadi kami bebas saja milihnya.
Akhirnya pilihan jatuh suka suka kami saja. Saat duduk dengan manis sambil melihat menu menu yang ada , tiba tiba "musisi jalanan" mulai beraksi (pinjam istilah dalam lagunya mas Katon Bagaskara-red). Lagu yang dinyanyikannya pun cukup enak dii dengar dan berbahasa Indonesia. Nah ini dia. Tadinya saya sudah menduga lagunya berbahasa Jawa Saya tidak paham Bahasa Jawa kecuali istri saya yang memang asli "pabrikan" Jogjakarta. Andai lagunya berbahasa Jawa pastilah saya akan minta istri saya menterjemahkannya ke dalam Bahasa Indonesia.
Satu catatan di sini adalah Musisi Jalanan ini datang silih berganti. Jadi siapkanlah uang recehan anda untuk sekedar memberi insentif kepada para Musisi Jalanan Malioboro ini. Sekali mereka datang kemudian pergi, kemudian datang lagi Musisi Jalanan yang lain. Entah secara kebetulan atau bagaimana saat kami menikmati santap malam di lesehan Malioboro ini tercatat ada 3 (tiga) Musisi Jalanan yang menghibur kami. Baik perorangan maupun kelompok. Hiehiheiheihee.
Menu kuliner lesehan Malioboro memang sangat menggugah selera. Sedikit mengingatkan buat Sahabat yang kebetulan (Maaf) terkena penyakit tertentu yang melarang mengkonsumsi Kolesterol sebaiknya dijaga dengan baik ya. Soalnya nyaris semua lesehan Malioboro ini full daging dagingan mulai dari Jeroan babat, limpa, Ati Ayam, Daging Ayam , Sate Kambing Sate Ayam , Kepiting Rebus, Udang Goreng, Burung Dara goreng, dan masih banyak lagi.
Himbauan dari Dinas Pariwisata Jogjakarta juga sudah meminta para Wisatawan yang datang untuk menikmati Kuliner Malioboro agar tetap waspada, dan berhati hati dengan barang bawaannya. Khusus kepada para penjaja Makanan (Warung makanan) sepanjang Areal Malioboro dihimbau untuk tidak menggunakan Minyak Goreng berkali kali.
Mari kita ciptakan Kuliner di Malioboro yang sehat dengan tidak menggunakan Minyak Goreng yang sama berkali kali. Demikian bunyi papan informasi yang tersebar di beberapa sudut Malioboro. Benar juga ya.
Sebagai penutup artikel tentang Menikmati Makan Malam Di Malioboro akan saya tutup dengan rekomendasi untuk waspada terhadap Harga. Maksudnya, dan ini memang anjuran dari Traveler lainnya yang kami temui, agar mencek terlebih dahulu harga yang dupasang dalam lembaran menu dengan penjualnya. Sebagai contoh seporsi Bakso Sapi yang harganga tertera di Daftar Menu harus sesuai dengan yang kita santap. Jangan sampai anda "dijebak". Harga makanan dalam daftar menu ternyata tidak sama dengan yang anda makan. Enjoy Jogjakarta (Asep Haryono).
Jogja memang tidak akan pernah habis diceritakan. "Masak ya ke Jogja terus,emang gak bosen ya kang?" tanya Mba Dwi Puspita atau biasa kita kenal dengan Mba Dwi'ex Someo, blogger cantik dari Surabaya dalam komentarnya. Alhamdulillah saya merasa ingin sekali datang dan datang lagi ke Jogjakarta. Rasanya selalu ada yang "kurang" kalau berada di Jogjakarta. Nah kali ini oleh oleh kunjungan saya ke Jogja 17-19 Februari 2015 saya kembali menurunkan catatannya. Kali ini fokus pada Jajanan lesehan di Malioboro. Menikmati Makan Malam Di Malioboro.
Saya dan Istri turun dari Hotel tempat kami menginap di kawasan Sosrowijayan yang memang sangat dekat dengan Kawasan wisata Malioboro. Direkomendasikan jika niatnya ingin explore (menjajagi, menjelajah-red) Mailoboro disarankan untuk mencari akomodasi (penginapan) dekat dengan Kawasan Malioboro. Rata rata untuk kelas Budget Hotel (Hotel murah meriah-red) sekitarMalioboro harganya merakyat dengan sewa per malamnya mulai dari Rp.120.000,- ke atas. Nah kami turun sekitar pukul 20.00 WIB. Dengan berjalan dari Hotel langsung ke Malioboro. Mau makan. :P
Ada banyak lesehan di Malioboro. Berjejer sambung menyambung menjadi satu itulah Indonesia. hiehiehie. Mau pilih yang mana terserah anda. Saya dan Istri memilih random (acak) saja. Karena nyaris menu menu Kuliner di lesehan sepanjang Malioboro mempunyai kemiripan satu sama lainnya. Menu menu standar seperti Pecel Ayam, Nasi Goreng , Bakso Sapi , Pecel Lele, dan tentunya Gudeg ada di mana mana. Rata rata lesehan Malioboro nyaris sama "jualannya". Jadi kami bebas saja milihnya.
Akhirnya pilihan jatuh suka suka kami saja. Saat duduk dengan manis sambil melihat menu menu yang ada , tiba tiba "musisi jalanan" mulai beraksi (pinjam istilah dalam lagunya mas Katon Bagaskara-red). Lagu yang dinyanyikannya pun cukup enak dii dengar dan berbahasa Indonesia. Nah ini dia. Tadinya saya sudah menduga lagunya berbahasa Jawa Saya tidak paham Bahasa Jawa kecuali istri saya yang memang asli "pabrikan" Jogjakarta. Andai lagunya berbahasa Jawa pastilah saya akan minta istri saya menterjemahkannya ke dalam Bahasa Indonesia.
Satu catatan di sini adalah Musisi Jalanan ini datang silih berganti. Jadi siapkanlah uang recehan anda untuk sekedar memberi insentif kepada para Musisi Jalanan Malioboro ini. Sekali mereka datang kemudian pergi, kemudian datang lagi Musisi Jalanan yang lain. Entah secara kebetulan atau bagaimana saat kami menikmati santap malam di lesehan Malioboro ini tercatat ada 3 (tiga) Musisi Jalanan yang menghibur kami. Baik perorangan maupun kelompok. Hiehiheiheihee.
Para musisi Jalanan Malioboro siap menghibur anda selagi bersantap malam. Siapkan uang recehan anda buat mereka. Sodaqah gitu deh. Foto Asep Haryono |
Menu kuliner lesehan Malioboro memang sangat menggugah selera. Sedikit mengingatkan buat Sahabat yang kebetulan (Maaf) terkena penyakit tertentu yang melarang mengkonsumsi Kolesterol sebaiknya dijaga dengan baik ya. Soalnya nyaris semua lesehan Malioboro ini full daging dagingan mulai dari Jeroan babat, limpa, Ati Ayam, Daging Ayam , Sate Kambing Sate Ayam , Kepiting Rebus, Udang Goreng, Burung Dara goreng, dan masih banyak lagi.
Himbauan dari Dinas Pariwisata Jogjakarta juga sudah meminta para Wisatawan yang datang untuk menikmati Kuliner Malioboro agar tetap waspada, dan berhati hati dengan barang bawaannya. Khusus kepada para penjaja Makanan (Warung makanan) sepanjang Areal Malioboro dihimbau untuk tidak menggunakan Minyak Goreng berkali kali.
Plang Himbauan agar tidak memakai Minyak Goreng berulang kali. Plang ini berhasil diambil gambarnya saat penulis menyusuri kawasan Malioboro. Foto Asep Haryono |
Mari kita ciptakan Kuliner di Malioboro yang sehat dengan tidak menggunakan Minyak Goreng yang sama berkali kali. Demikian bunyi papan informasi yang tersebar di beberapa sudut Malioboro. Benar juga ya.
Sebagai penutup artikel tentang Menikmati Makan Malam Di Malioboro akan saya tutup dengan rekomendasi untuk waspada terhadap Harga. Maksudnya, dan ini memang anjuran dari Traveler lainnya yang kami temui, agar mencek terlebih dahulu harga yang dupasang dalam lembaran menu dengan penjualnya. Sebagai contoh seporsi Bakso Sapi yang harganga tertera di Daftar Menu harus sesuai dengan yang kita santap. Jangan sampai anda "dijebak". Harga makanan dalam daftar menu ternyata tidak sama dengan yang anda makan. Enjoy Jogjakarta (Asep Haryono).
Waah kangen ke Malioboro. Sekarang kalau ke Jogja jarang makan di Malioboro karena banyaknya pengamen :)
ReplyDeletepengamen kan ngerasain lapar juga
DeleteKlo pengamennya cantik sih gpp kn mas zach ?
Deleteemang kalo jelek diusir, gituh?
Deletesungguh terlalu
Hahahaha.... bkn di usir tapi mw di make up dulu .as zach ....
Delete@TatiT: Hahaha ya kalau Kangen obatnya hanya satu : Datang langsung sama yang dikangenin. Soal Pengamen (Musisi Jalanan) ini kadang mengganggu juga. Tapi ya dinikmati saja. Kalau ada recehan ya dikasih sei khlasnya. Toh mereka kan mencari nafkah juga lewat pengamen
Delete@Zach Flazz : Betul . Lapar bisa sapa aja. Bahkan saya yang memang mudah sekali merasa Lapar. Heihiehiehiheiheie
@Fiu : Pengamennya cantik ditanya dulu masih Single apa sudah Double. Kalau masih single nanti ditawarin sama Mas Fiu.
Wah ... cucok tuh kg asep ....hahaha
DeleteKita memang sepakat, selaras, serasi, seimbang
Delete#GBHN
Jadi tambah pengen ke Djogja saya jadinya kang ... Halaaah
Delete@Mang Yono : Wahahahahahaha. Di mana mana yang namanya Obat Kangen itu cuma ketemu langsung sama yang dikangenin hiehiehiehiheee
Deleteweleh-weleh, Kang Asep hbs dr Jogya tho? kalau tahu Kang Asep ke jogya, kita kan bisa kopdar tuh.
DeleteSalut Kang, ulasan kulinernya mendapatkan apresiasi dr food bolgger yg kondang.
@Ririe Khayan : Iya nih ada kunjungan MaMiE FunkY yang sangat berpengalaman dalam hal Traveling DN dan LN juga Food Blogger. Wah senangnya. HIheiheihieee
Deletemalioboro ajaklah daku kesana lagiiii...huhuhu..kang asep..makanannya kok sedep bget gitu sih
Deletebener2 wisata kuliner dimalioboro neh..nggak ngajak2 kang
ReplyDelete@Wong Crewchild : ALhamdulillah. Heieihie. Dimana mana yang namanya Traveling tidak lengkap rasanya jika tidak wisata Kuliner alias makan makan. Soalnya saya suka Makan dan Makanan sepertinya (juga) suka pada ku
Delete@Zach Flazz : Huaaaaaaaa Bayar melulu. Hiehiheiehihee. Boleh transfer nda?
kang asep emang begitu..ngak suka ngajak2...
DeleteKalau untuk kulineran lebih syahdu dikawasan Tugu pak, di sepanjang Malbor harganya lebih mahal :-)
ReplyDeletesaya setuju ini
Delete@Nasirullah Sitam : Wah iya saya juga sudah dengar kalau Kawasan (tugu) itu jauh lebih miring dibandingkan dengan kawasan Malioboro. Terima Kasih sudah kasih rekomendasi. Insya Allah jika ada kesempatan (ke Jogja) lagi saya coba mampir di usahakan
Delete@Zach Flazz : Sepakattttttt
kalau mahal sepertinya nggak deh...murah meriah yg kita cari...iya kan kang asep???
Deleteuntung Mbak Uut orang Yogya Kang. jadi pede aja ke malioboro
ReplyDeletesoalnya gini Kang, banyak kasus nih, pas makan di sana ternyata tagihannya di luar nalar, karena mungkin si pembeli keliatan asing dan ketiban penjual yang nggak OK. jadilah harganya dithuthuk siwur.
Nah itu dia yang sudah saya coba tekankan juga. Agar WASPADA saat kulineran di Malioboro. Pastikan HARGA makanan yang dimakan sama persis dengan daftar harga dalam MENU nya. Biar tidak dijebak. Memang ada keluhan beberapa wisatawan yang merasa dijebak. Saat membayar harga Makanan ternyata melonjak
DeleteCatatan tambahan : Makanya saat Kulineran di Malioboro saya ajak Istri saya yang memang Orang Jogjakarta. Dia yang nawar nawarin dengan bahasa Jawa yang sangat dia kuasai. Beda sama saya yang cuma bisa bilang beberapa kata Bahasa Jawa saja.
Deletekarena istri orang jogja makanya sering ke jogja..coba istri orang surabaya kita mah bisa kopdaran kang
Deletesaya sependapat kalo pengamen di sana menghibur. soalnya memang kebanyakan dari mereka handal bermain musik. nggak tau ya bisa begitu. beda banget sama di bekasi kan?
ReplyDeleteapalagi di bogor, pengamennya banyak yang do=sol
Deletedi jakarta apalagi, banyak yang pake tepuk tangan doang
Deleterupanya memang saya ada di kesimpulan:
Deletepengamen di bekasi bogor dan jakarta memerlukan darah segar.
Klo butuh darah segar ... darahnya mas yan, seger bngt tuh mas zach ...
Deletebukannya mas yan malah yang suka menghisap?
Deletedrakula kan?
@Fiu : Drakula itu senangnya makan Klepon nda ya. Soalnya kalau Drakula senang sama Klepon bisa dipecat dari Dewan Kedrakulaan
Delete@Zach Flazz : Kalau Drakula malah takut sama Bang Zach. Takut dikasih klepon
Haaa ? Itu drakula era modern apa ya... kok sukanya klepon ?
Delete@Fiu : Drakula sekarang sudah tidak murni leluhur warisan nenek moyangnya. Drakula sekarang lebih modis, tidak menakutkan. Cemilannya sudah lebih mirip Manusia seperti Klepon, Pecel Lele, Siomay, Bakso dan Gado gado.
Deletesaya aja deh drakulanya
Deletepengen juga dengerin pengamen sana nyanyi nih jadinya...
DeleteKuliner jogjA emg maknyus2 kg ... dulu sy 2 minggu di jogja ampe mblenger ....heheh tpi skrg pngn ke jogja lg eh ....hehe
ReplyDelete@Fiu : Mbelenger itu apa artinya ya. Hiehiehie. Serenada Blogger yang tidak paham Bahasa Jawa
Delete@Zach Flazz : Bayarnya tunai apa kredit. Boleh pake DP Klepon
Mas zacch@ bsa dicicil ka ?
DeleteKg asep@ mblenger itu kenyang banget ....hehehw
ooooooooo
Deletemaknyus banget lah pastinya..apalagi ada kang asep..iya toh...
Deletepantesan mas asep ini suka ke jogja, istri mas ini org jogja toh?sampe bisa bahasa jawa..
ReplyDeleteWahahaha aya aya wae Kang Hendri ah. Saya bisa Bahasa Jawa nya hanya beberapa Kata saja, Paling banter nanyain nama orang. Saya lapar. Mau minum Wahahahaha terbatas sekali kosa kata (Bahasa Jawa) saya. Kasihan kan
Deletekulo tuwuk,
Deleteapa coba artinya?
Saya buka kamus dulu
Deletekalau istrinya orang surabaya ya pasti sering ke surabaya :)
DeleteSaya malah belum pernah ke Djogja kang, dulu waktu sekolah ada piknik ke Djogja, tapi namanya saya gak ada uang waktu itu saya gak jadi ikut, padahal ongkos dah dicicil dari SPP, ... masa di sana mau gigit jari doang... apalagi kalau melihat kuliner Djogya yang menggoda... aaah mending gak jadi dah kalau gak punya uang .... Kadang disitu saya merasa sedih ...
ReplyDelete@Yono Karyono : Wahahahahahahah' Kadang di situ saya merasa sedih" wahahahha. Sudah ketularan Virusnya Polwan Dewi Sudah merambah ke Mang Yono hahahahahahaha. Lucu juga
DeleteMang Yono saya ajak ke Yogya deh. gimana kalo sekarang juga? 5 menit nggak dateng kesini, hangus
Deletehahahah sudah kaya tiket Door prize
Deletesaya ke jogja cuma 1 kali seumur hidup yaitu pada tahun 2012 saja..pengen kesana lagi
DeleteCie yang jalan-jalan ke jogja ga ajak-ajak nih hehe, pasti seru tuh mas :D
ReplyDeleteHi hi mba Ai Hiehiehie. Iya nih kebetulan aja Berlibur sama Istri di Jogjakarta. Hiehiheie asyikkkkkkkk hiehiehiehiehiehiheiheee
Deletenih pertanda Mbak Ai pengen diajak kalo besok ke Yogya lagi
DeleteHeiheie wah kalau kopdar sama Mba Ai , kira kira saya bawa KLEPON aja kali ya
Deleteacie cie...jangan2 kang asep bulan madu lagi nih...acieee
Deleteharus siapin recehan yang banyak dong,, Belum makan aja sudah banyak pengamen yang silih berganti... saya ngincer iGA sapinya kang...
ReplyDeleteWahahaha oya. Kadang Sedikit agak kesal juga. Baru saja memberi tips pengamen yang menghibur kami saat makan malam. Lalu setelah dia pergi. datang lagi pengamen berikutnya terus sampai 3 kali. Hiehiehiheiheiheiee
Deleteapa IGA?
Deletesaya diajak dong
Hahaha mau di ajak makan Klepon ya. Heihiehiehiehiehiehe
Deletehahahaha...kasih 100 rupiah saja per pengamen kan gpp ya kang???
DeleteAduhhhh.. sedap-sedaonye nampak makanan itu.. satay tu paling mengundang selera :)
ReplyDeleteHIehiheie o really? Thanks for your awesome comments. I really appreciate it
Deletepastinya bikin ileran pula nih makanan...
Deleteya ampuun, ngiler
Deleteaku jg lg crita ttg jogja tuh mas asep.. dan ga bosen.. hihii.. semoga yg baca jg ga bosen.. haha
ReplyDeleteiih jd pengen deh nongkrong2 di malioboro.. huhuuu
Iya benar sekali. Baru saja saya mampir ke blog mba Cova, Wah Jogjakarta memang selalu membuat kangen dan kangen untuk datang lagi heihiehiehiehiehiehiehe
Deletentar kita nongkrong bareng2 yuk ah....
Deletekang asep yang bayarin
Deletemalioboro, bener bener sesuatu dan tak pernah kehabisan kata untuk diceritakan ;D
ReplyDeleteIya benar sekali. Saya sudah kangen untuk datang dan datang lagi ke Malioboro Jogjakarta
Deletebener sekali, pasti selalu ada cerita...
Deletesaya dong, baru dari bogor
DeleteYa ampunnn iuh kepitingnya bikin aku ileran kang...kang asepppp aku jadi lapar..padahal aku lagi diet,,,ayo mari dimari kita makan bersama kang....
ReplyDeleteya ampun ternyata Mbak Dwie hobi ngiler
Deleteterakhir aku main ke malioboro wkt aku msh SMP kang... :D
ReplyDeleteskrg pasti byk perubahan ya
iya dong
Deletekan ada pedagang ikan sekarang
wah ferbruari kemarin ke jogja ya kang asep wah semoga jogja bikin kangen terus ya kang hehe...mantap dah kang asep sampe jgja... sy kapan yah sampe ponti hehe ammiin dah...
ReplyDeletebareng2 naik perahu bareng saya mau?
DeleteWah sungguh mengesan
ReplyDeleteada makanan
ada hiburan
pasti sangat menyenangkan
Sayang aku belum ke sampaian
Seperti yang sahabat utarakan
saya dulu sering ke jogjakarta , kalau makan di sana saya suka sego kucing tapi dikit jadi yaa kadang gudeg tuh yang asli sana :D
ReplyDeleteSetuju! :D
ReplyDeleteMakanya aku ngga pernah berani makan di Malioboro, Kang.. Soalnya dulu tante ku makan di sana berempat, eh harus bayar sejuta. Dih.. -_-
Aku ke Jogya baru 2 kali saat kuliah dulu, cuma jalan-jalan aja di malioboronya, nggak pernah makan di situ. Ternyata banyak yg jual makanan juga ya. Klo makanan yg daging2 gitu aku nggak begitu suka, ikan2 malah doyan. Pecel lele suka, terong sama tempe penyet suka juga, yg penting sambelnyaa *eeh kok malah bahas makanan :)
ReplyDeleteBagus, keren banget nih artikel ... tempat wisata indonesia
ReplyDelete