Tag :
Keseharian,
Opinion
- Asep Haryono | Apakah Yahudi dan Zionisme Itu Sama? - Powered by Blogger
Apakah Yahudi dan Zionisme Itu Sama? Banyak orang sering menyamakan Yahudi dengan Zionisme, apalagi saat membahas konflik Israel dan Palestina. Tapi sebenarnya, keduanya sangat berbeda. Memahami perbedaan ini penting banget agar kita nggak salah kaprah.
Yahudi adalah agama. Sudah ada sejak ribuan tahun lalu, penuh dengan nilai-nilai spiritual dan budaya. Umat Yahudi tinggal di berbagai penjuru dunia, bukan cuma di Israel. Mereka menjalankan ibadahnya, merayakan tradisinya, dan berasal dari latar belakang yang sangat beragam. Kamu bisa saja Yahudi dan tinggal di Amerika, Prancis, bahkan Indonesia. Sama seperti agama lain.
Zionisme adalah gerakan politik. Dimulai akhir abad ke-19, tujuannya untuk membentuk negara bagi orang Yahudi. Setelah Perang Dunia II, tujuan itu tercapai dengan berdirinya negara Israel tahun 1948. Banyak orang Yahudi mendukung Zionisme, tapi banyak juga yang tidak. Bahkan, ada orang non-Yahudi yang mendukung Zionisme karena alasan politik atau agama.
Nah, yang sering jadi masalah adalah saat pemerintah Israel melakukan tindakan-tindakan keras terhadap Palestina seperti perluasan pemukiman, pendudukan wilayah, atau serangan militer orang jadi menyalahkan semua orang Yahudi. Padahal, itu salah besar.
Mengkritik pemerintah bukan berarti membenci agama atau etnis tertentu.
Banyak orang Yahudi di seluruh dunia yang juga menentang kebijakan Israel, bahkan sangat vokal menyuarakannya. Beberapa kelompok Yahudi yang anti-Zionisme antara lain:
• Jewish Voice for Peace
• Neturei Karta (komunitas Yahudi Ortodoks yang menolak negara Israel)
• Breaking the Silence (mantan tentara Israel yang bicara soal kekerasan yang mereka saksikan)
Jadi, yuk kita luruskan: jadi orang Yahudi tidak berarti otomatis mendukung Zionisme. Dan menolak Zionisme bukan berarti antisemit. Ini dua hal yang berbeda. Kita harus bisa membahas ini dengan hati-hati dan penuh empati karena ini menyangkut nyawa dan keadilan.
Kesimpulannya
Jangan menilai seluruh agama hanya karena tindakan pemerintah. Mari kita jadi masyarakat yang cerdas dan berhati lembut. Kalau kita mau perdamaian, kita harus mau saling memahami, bukan saling menyudutkan.
Yahudi adalah agama. Sudah ada sejak ribuan tahun lalu, penuh dengan nilai-nilai spiritual dan budaya. Umat Yahudi tinggal di berbagai penjuru dunia, bukan cuma di Israel. Mereka menjalankan ibadahnya, merayakan tradisinya, dan berasal dari latar belakang yang sangat beragam. Kamu bisa saja Yahudi dan tinggal di Amerika, Prancis, bahkan Indonesia. Sama seperti agama lain.
Zionisme adalah gerakan politik. Dimulai akhir abad ke-19, tujuannya untuk membentuk negara bagi orang Yahudi. Setelah Perang Dunia II, tujuan itu tercapai dengan berdirinya negara Israel tahun 1948. Banyak orang Yahudi mendukung Zionisme, tapi banyak juga yang tidak. Bahkan, ada orang non-Yahudi yang mendukung Zionisme karena alasan politik atau agama.
Nah, yang sering jadi masalah adalah saat pemerintah Israel melakukan tindakan-tindakan keras terhadap Palestina seperti perluasan pemukiman, pendudukan wilayah, atau serangan militer orang jadi menyalahkan semua orang Yahudi. Padahal, itu salah besar.
Mengkritik pemerintah bukan berarti membenci agama atau etnis tertentu.
Banyak orang Yahudi di seluruh dunia yang juga menentang kebijakan Israel, bahkan sangat vokal menyuarakannya. Beberapa kelompok Yahudi yang anti-Zionisme antara lain:
• Jewish Voice for Peace
• Neturei Karta (komunitas Yahudi Ortodoks yang menolak negara Israel)
• Breaking the Silence (mantan tentara Israel yang bicara soal kekerasan yang mereka saksikan)
Jadi, yuk kita luruskan: jadi orang Yahudi tidak berarti otomatis mendukung Zionisme. Dan menolak Zionisme bukan berarti antisemit. Ini dua hal yang berbeda. Kita harus bisa membahas ini dengan hati-hati dan penuh empati karena ini menyangkut nyawa dan keadilan.
Kesimpulannya
Jangan menilai seluruh agama hanya karena tindakan pemerintah. Mari kita jadi masyarakat yang cerdas dan berhati lembut. Kalau kita mau perdamaian, kita harus mau saling memahami, bukan saling menyudutkan.
Audio Message
No comments:
Thank you for your visit.. Be sure to express your opinion. Your comment is very important to me :)