Ketika Prasmanan Telah Tiba

Kubu Raya.  Rasanya sulit juga menghindari "kemaruk" saat diri ini sudah berhadapan dengan aneka hidangan menggugah selera dalam sebuah jamuan makan siang ala prasmanan baik di rumah dan atau di tempat resepsi atau pesta.  Hal ini seperti yang saya alami kemarin saat mengikuti Forum Discussion Group di Hotel Golden Tulip Pontianak

Selengkapnya baca - Dari Forum Group Discussion : Tangkal HOAX dan Bijak Dalam Sosial Media Jelang Pilkada Serentak 2018


Siapa yang tidak tergoda dengan aneka hidangan yang asyik dan bercita rasa dalam sebuah acara prasmanan yang fotonya sengaja saya unggah di bawah ini. Nah sabahat semuanya bisa melihat betapa "lengkap" nya makan siang saya di acara tersebut  di atas.  Apa ada yang kurang?   Rasanya tidak ada yang kurang. Kalau pun ada yang kurang ya sedikit misalnya salad atau buah buahan tidak tampak dalam foto di bawah ini.



MAKAN SIANG : Inilah menu makan siang saya saat itu.  Latah sama generasi Milenial.  Makanan difoto dulu sebelum disantap.  Foto Asep Haryono
MAKAN SIANG : Inilah menu makan siang saya saat itu.  Latah sama generasi Milenial.  Makanan difoto dulu sebelum disantap.  Foto Asep Haryono

Aji Mumpung

Sebenarnya ini tergantung pada konteksnya dan dalam situas yang bagaimana si "pelaku" menjalan ajian "aji mumpung" nya di acara prasmanan prasmanan seperti dalam foto di atas.  Konteksnya bisa bermacam macam mula dari acara syukuran, walimatul ursy (resepsi pernikahan), workshop, seminar, dan bahkan dalam konteks konferensi sekalipun.  Selalu tersedia menu makan siang.

Nah jika konteksnya perorangan atau individu dalam sebuab resepsi pernikahan misalnya, tuan rumah tentu menyediakan menu makan siang yang maksudnya para pengunjung BEBAS memilih menu mana saja yang disuka.  Tapi dalam prakteknya kadang tidak sesuai dengan keinginan yang punya hajat.  Ujung ujungnya beberapa "oknum" pengunjung yang keliatan "kemaruk"nya.  Mumpung gratis, semua menu dicobain.  Weleh weleh weleh.

Dari Sate, Bakso, hingga Pempek Palembang misalnya. Walaupun tiap tiap jenis menu kadarnya sedikit, namun merata semua yang tersedia dicobain. Apakah si "oknum" ini tidak mau rugi atas amplop yang dibawa kepada mempelai?  Atau mungkin si oknum ini ingin pulang "modal" atas amplop yang sudah diberikan pada acara tersebut.  Kacau donk kalau banyak yang seperti ini diantara kita. Jangan ada dusta di antara kita ya. Hahaha

Kasih amplop ke acara orang kawinan besarnya hanya dikisaran Rp.10.000,- bahkan Rp.5.000,- dalam amplop tertutup.  Namun  saat dipersilahkan oleh penyambut tamu atau tuan rumah untuk segera menuju ke hidangan yang sudah tersedia, semuanya menu dicobain semua. 

Tidak mau rugi gitu judulnya? Atau aji mumpung lagi nih ceritanya?.    Malu donk ah.  Kasih amplop ceban tapi makan hidangannya bisa lebih dari 50 ribu rupiah.  Hahaha. Saya termasuk "pelaku" nya juga sih.   Jangan ditiru attitude yang seperti ini ya. Don't try this at home. (Asep Haryono)










No comments:

Thank you for your visit.. Be sure to express your opinion. Your comment is very important to me :)

Bandara Supadio Pontianak From Bali With Love Selfie Dengan Selebritis
Designed by vnBloggertheme.com | Copyright © 2013 Asep Haryono Personal Blog From Indonesia