![]() |
Foto Asep Haryono |
Catatan Asep Haryono
Ini pengalaman yang nyaris bikin sport jantung. Dompet kesayangan saya warna hitam nyaris tercecer (baca: hilang). Kejadiannya hari Senin , 26 Nopember 2012 yang lalu ketika saya baru menginjakkan pantat eh salah kaki di "habitat" saya di lantai 5 Graha Pena Pontianak Post.
Saya yang datang ke kantor bersiul siul sepanjang hari dengan tak jemu jemu (eeits udah kaya lirik lagu anak anak-red) mendadak wajah nya berubah menjadi pucat. Saya kaget ketika saat meletakkan Tas Kanisius saya di meja kerja, dan membuka dalamnya dan tidak menemukan dompet hitam kesayangan saya. Dimana .. Dimanaa,,,
Waktu menunjukkan pukul 08.00 WIB seharusnya saya sudah mulai menjalankan aktifiti , tiba tiba mendadak kaget, dan kebingungan. "Perasaan saya sudah menaruk dompet hitam saya di dalam tas ini, dan biasanya sih gitu nih dimana ya, perasaan di sini deh" gumam saya dalam hati. Saya pun langsung mengambil langkah taktis mengontak sang istri tercinta, Rudi Maryati, S.Pd, yang saat itu masih di rumah dan belum berangkat ke lokasi tugasnya mengajar di SMA Negeri 1 Kubu Raya. Beliau pun tidak tahu, blengggggggg terasa lemas semua persendian saya. Memang saya punya sendi yah?
Beberapa menit setelah itu, saya memposting berita kehilangan di jejaring sosial Facebook dan juga mentweet di akun Twitter saya dengan breaking news singkat "Telah tercecer dompet warna hitam berisi KTP, SIM, dll atas nama Asep Haryono hari ini. Jika menemukan harap kontal di nomor 08134525****" . Berbagai respon dan reply mengalir deras ke HP Jadul saya, Semuanya bernada prihatin saja hiehiheiheie. Malah ada yang respon status saya dengan ucapan syukurin lu kurang sodaqoh kali segala. IHeihiehiehieieiehieieiehiehiehie
Begitu Telitinya Sampai Nda Ingat
Belum lepas rasa kaget saya, saya pun menaruh harapan bahwa teman saya di kantor tadi malam melihat dompet warna hitam kesayangan saya itu. Saya pun mencoba menghubungi salah satu rekan kerja saya, Kessusanto Liusvia atau yang biasa disapa Kekes via telepon. (Saya nda pake BEBE - tidak mau punya soalnya - red). Dari Kekes pun juga tidak diperoleh informasi yang melegakan, beliau tidak melihatnya dan tidak melihat meja kerja saya. Wis plek badan tamah lemas. Kok lemas sih apa kurang makan?
Oh tidak, makan saya cukup, malah berat badan saya nambah 1 kilo bulan ini. Nah bukannkah itu prestasi hiheiheiheiiee. Saya lemas karena membayangkan betapa sulitnya mengurus kembali surat surat penting atau pun dokumen seperti Kartu Tanda Penduduk (Identity Card), SIM (surat izin mengemudi atau Driving Licence), Kartu Suami PNS , Kartu NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak), serta dokumen penting lainnya. Pasti repot luar biasa mengingat waktu untuk mengurus gituan (halaha paan tuh gituan hiehiehe) tentu tidak sebentar. Saya sudah membayangkan birokrasi yang berbelit belit.
Yang lebih membuat saya suedih adalah saya belum sempat membuat salinan (fotokopi-red) dari masing masing surat penting (KTP,SIM, dll) itu. Jadi jika benar benar HILANG tak rudu rudu bisa jadi urusannya jadi runyam. Hilang tak rudu rudu adalah ungkapan dalam Bahasa Pontianak yang artinya kira kira "hilang tidak jelas juntrungannya, hilang tak jelas rimbanya".
Atas saran dari Pemimpin Redaksi Pontianak Post, Bapak Drs Salman, saya diminta segera membuat laporan kehilangan ke Polsek setempat. "Ini buat jaga jaga saja jangan sampai dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, namun sebaiknya cari dahulu siapa tahu terselip gitu" kata Pak Salman memberi masukan kepada saya. Saya pun mencari ke sana kemari mencari si dompet jreng jreng. Sudah kaya lagunya AYu Ting Ting gitu lah. Setelah yakin tidak ketemu ke sana kemari, akhirnya keputusan pun diambil yakni mendatangi kantor Kepolisian yang berlokasi di Jalan Soetoyo Pontianak. Kantor Polisi inilah yang terdekat dari kantor saya.
"Isi apa saja dompetnya dik" tanya Pak Polisi itu. "Banyak pak ada KTP, SIM, Kartu NPWP, ATM Bank **** (sensor), dan lain lain banyak pak" jawab saya. "Jangan lupa ya sertakan Surat Keterangan dari Perusahaan Leasing Motornya buat untuk STNK ataui fotokopiny STNK saja juga tidak apa , dan foto kopi Kartu Keluarga untuk KTP, nah jika sudah ada baru akan kami buatkan surat keterangan hilangnya" kata salah satu petugas yang piket di sana.
Nah itu dia Pak. Lawong foto kopinya aja saya tidak punya semuah Hiks hiks Huaaaaaaaa. Nah itu dia saya tidak punya salinan (fotokopi) nya masing masing dokumen sa ya itu. Hiks hiks hura huraaaaaa. Makin gontay saya keluar dari kantor Polisi yang markasnya terletak di samping Perpustakaan Daerah Dan Rumah Adat Betang itu
Belajar Dari Kasus Ini
"Tapi sebaiknya cari saja dahulu siapa tahu ada di rumah" gitu pesan Pak Polisi kepada saya. Mungkin Pak Polisi itu kasihan liat saya yang wajahnya cemberut ditekuk empat. Saya pun segera menghampiri motor Honda Supra Fit kesayangan saya yang sudah parkir di halaman Parkir Kantor Polisi itu dan berniat pulang ke rumah untuk mencari tahu keberadaan foto kopi dokumen dokumennya itu.
Saya pikir ide bagus juga mengontak orang rumah sebelum memutuskan pulang ke rumah. Jarak antara Kantor Polisi Jalan Soetoyo dengan rumah cukup jauh, dan perlu waktu 25 menit untuk sampai. Ya sudah gunakan saja Telpon biar cepet. Untik situasi gawat darurat seperti ini saya tidak pake SMS. Langsung telp biar mendapatkan respon cepat. Sebab kalaw SMS cenderung lama. "Bunda, kita punya dokumen atau fotokopi KTP dan STNK nda ya di laci? Tanya saya via handphone. "Oh ya Ayah, ada dompet ayah sudah ketemu kok dilipatan baju dalam lemari" kata Sang Istri di ujung sana.
Rasanya seperti mendapat durian runtuh saya senang bukan kepalang. Horeee jingkrak guling guling Dompet saya ketemu hiehiheiehie. Saya pun mengucapkan terima kasih kepada sang Istri yang berhasil menemukan dompet warna hitam kesayangan saya di lipatan baju dalam lemari. Saya segera memposting status di akun FB dan Twitter saya dengan breaking news lagi kali ini beda " Telah ditemukan dompet hitam kesayanagn saya oleh sang istri tercinta. Terima Kasih istriku . Saya memang ceroboh".
Tuingg saya baru ingat kalau saya sendiri yang menyimpan dompet saya itu ke dalam lipatan baju kemarin saat akan keluar rumah untuk pergi ke warung depan gang. Begitu rapih dan telitinya saya menyimpan dompet sampai saya tidak ingat lagi nyimpan dimana. Keblinger sendiri. Itulah saya yang ceroboh. Saya pun balik ke dalam kantor Polisi dan melaporkannay kepada petugas Piket bahwa dompet saya sudah berhasil ditemukan. "Wah syukurlah kalaw gitu" kata Petugas Piket. Saya pun kembali bergegas ke Kantor saya dan menjalankan aktifitas seperti biasanya, dan pulang ke rumah di sore hari.
Hikmah dari kejadian yang saya alami ini adalah saya harus membuatkan salinan atau Fotokopi surat surat penting saya misalnya KTP (Kartu Tanda Penduduk), SIM , Kartu Suami PNS, dan semua aja deh. Jadi jika terjadi hal hal yang tidak diinginkan seperti dompet kecopetan, dompet terjatuh atau bahkan dompet hilang, saya masih punya salinan atau fotokopi surat surat pentingnya. Sebab jika kita punya fotokopi dari surat surat penting tersebut akan sangat menguntungkan kelak dikemudian hari. Bikin baru pun relatif lebih mudah karena sudah memiliki salinan dan fotkopinya. Sebuah pelajaran hidup yang sangat berharga buat saya. (Asep Haryono)
Atas saran dari Pemimpin Redaksi Pontianak Post, Bapak Drs Salman, saya diminta segera membuat laporan kehilangan ke Polsek setempat. "Ini buat jaga jaga saja jangan sampai dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, namun sebaiknya cari dahulu siapa tahu terselip gitu" kata Pak Salman memberi masukan kepada saya. Saya pun mencari ke sana kemari mencari si dompet jreng jreng. Sudah kaya lagunya AYu Ting Ting gitu lah. Setelah yakin tidak ketemu ke sana kemari, akhirnya keputusan pun diambil yakni mendatangi kantor Kepolisian yang berlokasi di Jalan Soetoyo Pontianak. Kantor Polisi inilah yang terdekat dari kantor saya.
"Isi apa saja dompetnya dik" tanya Pak Polisi itu. "Banyak pak ada KTP, SIM, Kartu NPWP, ATM Bank **** (sensor), dan lain lain banyak pak" jawab saya. "Jangan lupa ya sertakan Surat Keterangan dari Perusahaan Leasing Motornya buat untuk STNK ataui fotokopiny STNK saja juga tidak apa , dan foto kopi Kartu Keluarga untuk KTP, nah jika sudah ada baru akan kami buatkan surat keterangan hilangnya" kata salah satu petugas yang piket di sana.
Nah itu dia Pak. Lawong foto kopinya aja saya tidak punya semuah Hiks hiks Huaaaaaaaa. Nah itu dia saya tidak punya salinan (fotokopi) nya masing masing dokumen sa ya itu. Hiks hiks hura huraaaaaa. Makin gontay saya keluar dari kantor Polisi yang markasnya terletak di samping Perpustakaan Daerah Dan Rumah Adat Betang itu
Belajar Dari Kasus Ini
"Tapi sebaiknya cari saja dahulu siapa tahu ada di rumah" gitu pesan Pak Polisi kepada saya. Mungkin Pak Polisi itu kasihan liat saya yang wajahnya cemberut ditekuk empat. Saya pun segera menghampiri motor Honda Supra Fit kesayangan saya yang sudah parkir di halaman Parkir Kantor Polisi itu dan berniat pulang ke rumah untuk mencari tahu keberadaan foto kopi dokumen dokumennya itu.
Saya pikir ide bagus juga mengontak orang rumah sebelum memutuskan pulang ke rumah. Jarak antara Kantor Polisi Jalan Soetoyo dengan rumah cukup jauh, dan perlu waktu 25 menit untuk sampai. Ya sudah gunakan saja Telpon biar cepet. Untik situasi gawat darurat seperti ini saya tidak pake SMS. Langsung telp biar mendapatkan respon cepat. Sebab kalaw SMS cenderung lama. "Bunda, kita punya dokumen atau fotokopi KTP dan STNK nda ya di laci? Tanya saya via handphone. "Oh ya Ayah, ada dompet ayah sudah ketemu kok dilipatan baju dalam lemari" kata Sang Istri di ujung sana.
Rasanya seperti mendapat durian runtuh saya senang bukan kepalang. Horeee jingkrak guling guling Dompet saya ketemu hiehiheiehie. Saya pun mengucapkan terima kasih kepada sang Istri yang berhasil menemukan dompet warna hitam kesayangan saya di lipatan baju dalam lemari. Saya segera memposting status di akun FB dan Twitter saya dengan breaking news lagi kali ini beda " Telah ditemukan dompet hitam kesayanagn saya oleh sang istri tercinta. Terima Kasih istriku . Saya memang ceroboh".
Tuingg saya baru ingat kalau saya sendiri yang menyimpan dompet saya itu ke dalam lipatan baju kemarin saat akan keluar rumah untuk pergi ke warung depan gang. Begitu rapih dan telitinya saya menyimpan dompet sampai saya tidak ingat lagi nyimpan dimana. Keblinger sendiri. Itulah saya yang ceroboh. Saya pun balik ke dalam kantor Polisi dan melaporkannay kepada petugas Piket bahwa dompet saya sudah berhasil ditemukan. "Wah syukurlah kalaw gitu" kata Petugas Piket. Saya pun kembali bergegas ke Kantor saya dan menjalankan aktifitas seperti biasanya, dan pulang ke rumah di sore hari.
Hikmah dari kejadian yang saya alami ini adalah saya harus membuatkan salinan atau Fotokopi surat surat penting saya misalnya KTP (Kartu Tanda Penduduk), SIM , Kartu Suami PNS, dan semua aja deh. Jadi jika terjadi hal hal yang tidak diinginkan seperti dompet kecopetan, dompet terjatuh atau bahkan dompet hilang, saya masih punya salinan atau fotokopi surat surat pentingnya. Sebab jika kita punya fotokopi dari surat surat penting tersebut akan sangat menguntungkan kelak dikemudian hari. Bikin baru pun relatif lebih mudah karena sudah memiliki salinan dan fotkopinya. Sebuah pelajaran hidup yang sangat berharga buat saya. (Asep Haryono)
haalah lupa naro toh mas.....tapi syukur alhamdulillah ga jadi hilang ya mas.
ReplyDeleteklu ilang kan repot.....:)
@Reo Adam : Hiheihiehiee iya bener sekali. Lupa narohnya. Begitu rapihnya saya menaruh dompet, sampai tidak ingat lagi tadi naroh dompet dimana hiheiheihee. Lucu ya temanya cuma Lupa Naroh dompet saja udah panjang kaya kereta api ceritanya. Terima kasih mas Reo Adam
Deletebukan repot lagi, ropet namanya!
Deletehihi... si mas da-ada saja, pst polisinya ikut tuing...tuing...
ReplyDelete@Sun : Hiheiheihiee iya benar sekali mba. Pak Polisi yang piket jadi bingun sendiri. Nih oran melapor kehilangan dompet, kemudian meralat nda jad melapor karena dompetnya sudah ditemukan. Hiheiheiheiee, aseli jadi malu sendiri
Deletepolisi tidur lain lagi bunyinya, "jeglug-jeglug!"
Deletebuktinya nyata kalau bang asep juga manusia :D
ReplyDeletealhamdulillah bang dompetnya udah nemu dan nggak jalan kemana-mana semedi manis dalam lemari ^^
waduhhhhhh, legaaa banget tu pasti rasanya Kang Asep, begitu ada berita dompet ketemu (biasanya kekuatiran muncul lagi saat istri nemuin dompet: "wah, ada foto siapa lagi ya di dompet", wkwkwk..just kidding).
ReplyDeletesaya juga belajar soal ini Kang. setidaknya saya mau memfotokopi semua dokumen di dompet. makasih pelajarannya Kang.
@zachflazz : Hiheiheiei dompet saya tidak ada apa apa bang Zachflazz. Hiheiheie cuma surat surat KTP, SIM, Kartu Suami PNS, dan masih banyak lagi lainnya dokumen penting, hiheihiehieiee. Nanti kalaw saya pasang foto Bang Zachflazz di dompet saya bisa lebih gawat lagi, BUBUR makan BuBur
Deletehuahahahaha... itu panci makan panci Kang
DeleteOh ya bener bener hieieie. Panci makan Panci. Sebagai sesama aktifis Panci halah apa lagi nih sebutannya. Atau sesama aktifis BURCI (Bubur sama Panci). Huaaaa apalagi sebutannya
DeleteKPK memang aktivis panci dan bubur
DeleteKayaknya pak Asep punya sifat sanguinis ya... agak ceroboh dan lupaan... hehehe... sama deh pak. Walau belum pernah mengalami hal seperti itu, tapi saya sering lupa naroh kacamata dan kunci motor.
ReplyDeleteada sanguinis, pasti ada ius soli nih
Delete@Niken Kusumowardhani : Hiheiheie ya bisa disebut seperti itu. Pernah suatu ketika saya ngubeng cari kunci motor kemana mana nda ketemu, nda taunya si kunci motor tergantung dileher ku sendiri. Hiheiheiheiheie.
Deletesaya punya dompet item juga, satu-satunya. sudah berumur 7 tahun (gak nanya ya? hehe..) Tapi dasar saya, saya gak suka pakek dompet. Paling uang atau ID card disisipin di tas gitu aja, dompetnya buat naruh KTP Indonesia, kartu ATM sama kartu gila KTKL (kartu2 yg gak penting).
ReplyDeleteKalau cowok dompet itu "the must have" ya? hehe...
@Rie Rie : Oh ada mba Rie Rie hiehieie ih senang saya dikunjungi oleh Blogger HongKong. Eh mba Rie Rie pasti dompetnya keren dari bahan bagus atau kulit ya bisa awet 7 tahun gitu. Wih kalaw dompet saya sih baru sebentar aja sudah dodol duel dompetnya tidak karu karuan hhiheiheiheieee.
DeleteTerima Kasih atas kunjungannya ya Mba Rie Rie. Salam buat blogger Tanah Air lainnya di HongKonng. Salam kenal dari Blogger Pontianak. Kalimantan Barat. Indonesia. Kapan kapan saya mau blogwalking lagi ke sana.
haha, untung deh pak.. rasanya memang lebih baik hilang dirumah daripada ilang dicopet dan sebagainya di jalan. kalo ada yang nemuin kebanyakan males ngebalikinnya ;)
ReplyDelete@EYSurbakti : HIHeihiee kalaw bisa sih malah jangan sampai hilang dimana juga. Nda enak kalwa hilang dompet karena isinya dokumen penting atau KTP, SIM segala macem. Capek ngurus kembali ke semua dokumen itu, waktunya itu yang nda ada. Hiheihiehiheiheiheiee.
DeleteKalau posisinya dibalik, kita yang menemukan dompet orang, apakah kita akan mengembalikan dompet tersebut ke pemiliknya? Bisa bisa kita yang dituduh copetnya hiheiheiheiheiee
siap siap digaplok sama polisinya pak..? :)
ReplyDeleteaku selalu scan ktp dll termasuk pas poto dan simpen diemail
kalo butuh tinggal ke warnet
harusnya sih semua isi dompet disimpen kopiannya termasuk duit...
@Rawins : saya setuju juga nih mas Rawins. Cuma saya bingung kalaw duit di scan ihieiehiheiee. Nanti bisa disangka ngedarin duit palsu hiheiheiehiheiheiee. Sekarang dokumen dan surat surat pentingnya sudah dibuatkan salinan dan fotokopinya. Buat jaga jaga
Deleteiya setujuh isinya dicopy juga. hitam putih aja
Deletesukurlah mas dah ketemu :) n memang semua id penting harus dikopi, waktu ane ngurus sim A n C kemarin juga dah diingatkan oleh petugas tuk segera mengkopinya agar gak repot kalau hilang :)
ReplyDelete@warung Coffee : Benar sekali pesan petugas itu. Ini tulisan untuk memberi peringatan keras buat saya sendiri untuk siap tanggap, dan membuat salinan dokumen penting dan disimpan dibanyak tempat.
DeleteSebab akan berguna kelak suatu saat jika terjadi hal hal yang tidak diinginkan seperti hilang, tercecer atau kecopeten. Terima kasih ya sudah mampir.
sama-sama
Deletemuehuehuehue kemarin juga ada baca update twitternya kang asep.. ikut ngedoakan saja supaya dompetnya ditemukan.. lah ternyata malah nyelip toh hihihi..
ReplyDeletebukan kurang sedekah ya kang berarti, kurang teliti aja :p
kurang konsen yang pasti. kebanyakan ngelamunin Mbak Chantal pasti
DeleteUntung ketemu ya Kang :D #alhamdulillah ^^..
ReplyDeleteDompet sepupu saya hilang, apesnya dalam dompetnya ada KTM saya (kartu mahasiswa saya) -_-. Jadi, saya sekarang kerepotan untuk ngurus KTM baru. Mesti buat surat keterangan hilang ke kepolisian, setelah itu ke Bank (yang kerja sama dengan kampus saya dalam membuat KTM). Belum lagi nunggu KTM barunya jadi, wuahh bakalan lama -_-'. *Ko saya malah curhat? :D hehe
mau curhat keq, mau curcol, mau marah2, mau ribut di blog ini, saya pastikan: boleh!
Deletehahaha
ReplyDeletefaktor U itu mas
piss :D
uban.
Deleteselamat malam mas..
ReplyDelete^_^ aku juga pernah mengalami seperti mas asep alami..
aku kaget sekali pas dompetku hilang, eh ternyata aku salah simpan.. hehehe
Saya jg terkadang ceroboh, sama sprti mas Asep :)
ReplyDeleteduo ceroboh
DeleteSaya jg terkadang ceroboh, sama sprti mas Asep :)
ReplyDeletepasti besok postingannya berjudul "gandos oh gandos"
ReplyDelete@zachflazz : hiheiheiee iya bener juga hiehiehiee. Sudah dibocorkan beberapa jam kemarin hiehiehiee. Sekarang sudah tayang hiehiheiee. Eng ing eng
DeleteBagaikan hilang separuh nyawa kan bang. Saya pun pernah mengalaminya, ternyata cuma tertinggal di rumah aja.
ReplyDelete@HALAMAN PUTIH : Hhiehiehieiee. Rupanya yang tertinggal dompet di rumah bukan saya aja. Eh ada teman hiheiheiee. Tosssssssssssss
DeleteAlhamdulillah ya bang...si hitam....alias dompet nya bang asep...ketemu juga....hehe
ReplyDelete@budi os 19 : Iya saya memang ceroboh mas. Begitu rapih dan telitinya saya menyimpan dompet di rumah sampai saya sendiri tidak ingat lagi tadi itu nyimpan di mana ya. Alhamdulillah sudah diketemukan oleh sang Istri yang memang teliti.
DeleteOalah... tiwas gembar gembor di FB.. disebarin pake burung sgala, ga taunya.. kecerobohan sendiri.. :P
ReplyDelete@Lina Marliana : hheiheiieeiieeh iehiheheiiehiee
Deletejujur orang itu memulangkan wallet kak asep kembali. momoy kehilangan kad bank (ATM)
ReplyDeletehuhu...
bgus bgt... Cerita dari tegang, sedih, galau,... Sampai bhagia dan hikmahnya tak ketinggalan
ReplyDeleteterimakasih sharenya mas. Kalau gak ada kejadian yg smcam ni mgkin kita pula yang tak akan tahu perlunya fotocopy meski buram, hehe
hahahahahahahaha... uda muter kesana kesini, ternyata si dompet masih dalem lipetan baju. btw, kok bisa naro dompet dalem lipetan baju? jangan2 masih naro uang dibawah kasur juga ya pak? #piss
ReplyDelete