Tag :
curahanhati,
Keseharian
- Asep Haryono | Jumpa Dengan Qoriah Kebanggaan Kalimantan Barat : Hajah Nursiah Ismail - Powered by Blogger
SIMPLYASEP.COM Namanya sangat terkenal, dan saya sering mendengar nama salah satu Qori kebanggan Kalimantan Barat yaitu Hajah Nursiah Ismail. Saya hanya bisa melihat dari website, mendengar dari Radio atau hanya melalui browsing di internet saja. Saya punya angan angan kapan saya bisa berjumpa langsung dengan beliau yang saya kagumi.
Namun syukur Alhamdulillah kesempatan itu datang juga. Hari itu tanggal 30 Januari 2021 sekitar Bada Isya, saya diajak oleh Bang Haji Muhammad Nur Hasan di Masjid Raya Mujahidin untuk hadir di acara HAPLAH. Tempatnya di Menara Radio Mujahidin FM, dan dalam acara itu hadur beberapa Qorah Kalimantan Barat yang sudah mengharumkan nama Kalbar di ajang MTQ baik tingkat Nasional dan atau Internasional. Ada qoriah Hajjah Nursiah Ismail juga.
Kesempatan itu tidak saya sia siakan . Saya ngobrol sebentar dengan Ibu Hajjah Nursiah Ismail dan sempat berfoto bersama. Syukorn ToYa atas jepretannya. Ini dia fotonya
Namun syukur Alhamdulillah kesempatan itu datang juga. Hari itu tanggal 30 Januari 2021 sekitar Bada Isya, saya diajak oleh Bang Haji Muhammad Nur Hasan di Masjid Raya Mujahidin untuk hadir di acara HAPLAH. Tempatnya di Menara Radio Mujahidin FM, dan dalam acara itu hadur beberapa Qorah Kalimantan Barat yang sudah mengharumkan nama Kalbar di ajang MTQ baik tingkat Nasional dan atau Internasional. Ada qoriah Hajjah Nursiah Ismail juga.
Kesempatan itu tidak saya sia siakan . Saya ngobrol sebentar dengan Ibu Hajjah Nursiah Ismail dan sempat berfoto bersama. Syukorn ToYa atas jepretannya. Ini dia fotonya
![]() |
JUMPA : Saya besama Qori Kebanggaan Kalbar, Ibu Nursiah Ismail. Foto H. Muhr Hasanammad Nu |
Siapakah Qoriah Hajjah Nursiah Ismail?
Dikutip dari Websit NU, disebutkab bahwa Nursiah Ismail mencapai reputasi tertinggi di bidang itu. Pada tahun 1969, ketnka usianya 12 tahun, ia menggondol juara I pada MTQ Nasional tingkat kanak-kanak, di Bandung, Jawa Barat. Pada tahun yang sama, ia mewakili Indonesia pada MTQ Internasional di Kuala Lumpur, Malaysia. Pada waktu itu, ia memperoleh juara kedua.
Disebutkan juga bahwa pada tahun 1973, Nursiah Ismail juga menyabet juara pertama tingkat remaja, pada MTQ Nasional di Mataram, Nusa Tenggara Barat. Kemudian 1975 pada MTQ Nasional di Palembang, Sumatera Selatan, Nursiah Ismail kembali meraih juara I tingkat dewasa. Di tahun itu pula, puncaknya prestasinya ia genapkan dengan sebagai Juara I MTQ Internasional di Kula Lumpur.
Faktor lain, Nursiah ditunjang kemerduan suara dan kemahiran dalam membawakan variasi-variasi baca Al-Quran. Menurut Nursiah, hal itu diwariskan dari darah seni ayahnya yang juga menyukai seni tarik suara.
Dikutip dari Websit NU, disebutkab bahwa Nursiah Ismail mencapai reputasi tertinggi di bidang itu. Pada tahun 1969, ketnka usianya 12 tahun, ia menggondol juara I pada MTQ Nasional tingkat kanak-kanak, di Bandung, Jawa Barat. Pada tahun yang sama, ia mewakili Indonesia pada MTQ Internasional di Kuala Lumpur, Malaysia. Pada waktu itu, ia memperoleh juara kedua.
Disebutkan juga bahwa pada tahun 1973, Nursiah Ismail juga menyabet juara pertama tingkat remaja, pada MTQ Nasional di Mataram, Nusa Tenggara Barat. Kemudian 1975 pada MTQ Nasional di Palembang, Sumatera Selatan, Nursiah Ismail kembali meraih juara I tingkat dewasa. Di tahun itu pula, puncaknya prestasinya ia genapkan dengan sebagai Juara I MTQ Internasional di Kula Lumpur.
Faktor lain, Nursiah ditunjang kemerduan suara dan kemahiran dalam membawakan variasi-variasi baca Al-Quran. Menurut Nursiah, hal itu diwariskan dari darah seni ayahnya yang juga menyukai seni tarik suara.
“Ayah saya memang orang seni. Dia salah seorang pemain gambus, senang nyanyi Melayu dan seni zapin Melayu seperti yang dikutip di Website NU Online.
Dia orang seni sejak bujangan,” ujar Nursiah, menjelaskan profil ayahnya. Masaa muda Nursiah juga sering menyanyi gambus dan kasidah grup Irhamni pimpinan Ahmad Mahmud. “Ibu masuk semua. Dangdut, pop juga bisa, kasidah apa lagi,” aku pengagum Umu Kultsum Mesir dan Nur Aisyah Jamil Sumatera Utara ini. Tapi, lanjut penyuka lagu Ifroh ya Albi ini, menyanyi waktu itu hanyalah sampingan saja. Yang diutamakan adalah seni baca Al-Quran. Kemerduan suaranya, meski menginjak usia 56 tahun, masih diakui sesama qoriah lain.
“Bu Nursiah itu seangkatan saya di tahun 75, ketika saya ikut MTQ Nasional remaja. Suaranya sampai sekarang masih bagus. Qoriah-qoriah nasional yang saya ngefans itu, salah satunya Bu Nursiah,” aku Hj. Maslahah Zen, qoriah nasional asal Surabaya, Jawa Timur. Hal itu dikuatkan pula oleh HM Tuwok, seorang qori asal Kalimantan Barat. “Meski sudah berumur, suaranya masih bagus,” terang Ketua Umum JQH NU Kalimantan Barat ini.
Karena itulah pada saat pembukaan MTQ Nasional VII, MTQ Nasional I dan Musyawarah Nasional IV JQH NU, ia didaulat mengumandangkan ayat-ayat suci al-Quran di hadapan ribuan orang, di stadion Sultan Syarif Abdurahman, Pontianak. “Walaupun nafas sudah pendek, tapi kita masih bisa memainkan variasi-variasi lagu,” terang Nursiah.
Sumber:
https://www.nu.or.id/post/read/38893/nursiah-ismail-qoriah-kebanggaan-kalbar
Dia orang seni sejak bujangan,” ujar Nursiah, menjelaskan profil ayahnya. Masaa muda Nursiah juga sering menyanyi gambus dan kasidah grup Irhamni pimpinan Ahmad Mahmud. “Ibu masuk semua. Dangdut, pop juga bisa, kasidah apa lagi,” aku pengagum Umu Kultsum Mesir dan Nur Aisyah Jamil Sumatera Utara ini. Tapi, lanjut penyuka lagu Ifroh ya Albi ini, menyanyi waktu itu hanyalah sampingan saja. Yang diutamakan adalah seni baca Al-Quran. Kemerduan suaranya, meski menginjak usia 56 tahun, masih diakui sesama qoriah lain.
“Bu Nursiah itu seangkatan saya di tahun 75, ketika saya ikut MTQ Nasional remaja. Suaranya sampai sekarang masih bagus. Qoriah-qoriah nasional yang saya ngefans itu, salah satunya Bu Nursiah,” aku Hj. Maslahah Zen, qoriah nasional asal Surabaya, Jawa Timur. Hal itu dikuatkan pula oleh HM Tuwok, seorang qori asal Kalimantan Barat. “Meski sudah berumur, suaranya masih bagus,” terang Ketua Umum JQH NU Kalimantan Barat ini.
Karena itulah pada saat pembukaan MTQ Nasional VII, MTQ Nasional I dan Musyawarah Nasional IV JQH NU, ia didaulat mengumandangkan ayat-ayat suci al-Quran di hadapan ribuan orang, di stadion Sultan Syarif Abdurahman, Pontianak. “Walaupun nafas sudah pendek, tapi kita masih bisa memainkan variasi-variasi lagu,” terang Nursiah.
Sumber:
https://www.nu.or.id/post/read/38893/nursiah-ismail-qoriah-kebanggaan-kalbar
Tetap sehat ya Bunda Hajjah Nursiah Ismail
Aamin Ya Rabb
Aamin Ya Rabb
No comments:
Thank you for your visit.. Be sure to express your opinion. Your comment is very important to me :)