Tag :
advertisement
- Asep Haryono | Berjualan Di Tengah Acara Seminar ? Mengapa Tidak - Powered by Blogger
www.simplyasep.com Jangan terkecoh dengan foto artikel ini yang bergambar kue DONAT dengan judul artikelnya yang tidak sesuai satu sama lainnhya. Hhahaha. Bebas aja saya mah kali ini. Kalau dalam lomba Blog jelas ini merupakan salah satu pelanggaran Term Of Service yang biasanya ada disetiap pelaksanaan lomba yakni Kesesuaian Tema. Jelas artikel ini tidak masuk sama sekali. Hahahha
Nahcdiantara kawan kawan semua ada yang menyukai kue Donat? Donat yang merupakan padanan kata dari serapan kosa kata dalam Bahasa Inggris "DONUT" merupakan salah satu jajanan pasar (kalau boleh saya bilang seperti itu) yang juga banyak penggemarnya di tanah air, Indonesia tercinta.
Dan salah satu penggemar Kue DONAT itu adalah saya sendiri. Saya sendiri tidak ingat lagi kapan pertama kali saya menyantap kue lembut dengan lingkarang di tenganya ini?. Dalam beberapa pertemuan undangan yang saya hadiri dalam beberapa bulan terakhir ini, beberapa dinataranya punya kesempatan berjumpa dengan donat donat nan mungil ini.
Tetapi benarkah DONAT itu bentuknya mungil atau kecil kecil? Beberapa kali saya berkesempatan mencicipi salah satu merek DONAT terkenal di Indonesia dan konon merek ini juga turunan dari dari Luar Negeri, ukuran donatnya besar besar. Saya yakin 1 buah kue DONAT dengan ukuran besar ini cukup mengenyangkan bagi penikmatnya. Saya sendiri juga pernah merasakan menikmati DONAT dengan ukuran yang besar.
Dan kesempatan meniikmati lezatnya DONAT datang kembali saat saya berkesempatan menghadiri undangan diskusi tentang kelestarian hutan yang bertajuk "Forest Talk With Bloggers" yang diselenggarakan oleh Yayasan Doctor Syahrir di Hotel IBIS Pontianak tanggal 20 April 2019 yang lalul Di sela sela acara tersebut, para peserta dijamu dengan berbagai hidangan termasuk hidangan ringat berupa KUE DONAT yang fotonya sempat saya ambil gambarnya di bawah ini. Photo all right reserved by www.simplyasep.com tentunya.
Menikmati DONAT saat itu memang memiliki keasyikan sendiri. Sebenarnya saat itu DONAT memang tidak disediakan secara khusus oleh pihak HOTEL kepada para tamu atau peserta diskusi tentang Kelestarian Hutan tersebut. Namun ada salah seorang Panitia pelaksana kegiatan tersebut yang "menjajakan" kue produksi buatannya berupa DONAT dengan berbagai varian rasa yang fotonya sudah saya sertakan di atas ini.
Jelas ini adanya transaksi terselubung. Maksudnya di sini adalah adanya aksi perdagangan di sela sela sebuah acara atau even yang sedang berlangsung. Jelas ini sah sah saja. Justru sang "pelaku" ( Kalau boleh saya menggunakan istilah itu-red) JELI dalam melihat peluang pasar. Di setiap acara seminar, workshop, diskusi atau sarasehan tentunya dihadiri oleh banyak peserta. Nah ini merupakan peluang besar untuk memasarkan produk anda di sela sela kegiatan tersebut.
Jadi selain memasarkan produk melalui jejaring SOSIAL MEDIA seperti Facebook, Twitter, Instagram, yang secara kontekstualnya berbasis DARING (Dalam Jaringan) atau menggunakan dunia maya, maka memasarkan produk melalui kegiatan OFF AIR atau dilapangan ini juga tidak kalah dahsyatnya., apalagi d dalam sebuah acara workshop, seminar, diskusi atau konferensi semacam ini.
Hanya saja anda harus bijak dan melihat situasi agar benar benar nyaman dan tidak menimbulkan preseden yang buruk terhadap produk dan karakter anda sebagai pengusaha. Bukan aji mumpung yang identik dengan pemasaran tanpa rasio perhitungan namun JELI dalam melhat peluang pasar yang terbuka lebar di depan mata. Jadi Berjualan Di Tengah Acara Seminar ? Mengapa Tidak .(Asep Haryono)
Nahcdiantara kawan kawan semua ada yang menyukai kue Donat? Donat yang merupakan padanan kata dari serapan kosa kata dalam Bahasa Inggris "DONUT" merupakan salah satu jajanan pasar (kalau boleh saya bilang seperti itu) yang juga banyak penggemarnya di tanah air, Indonesia tercinta.
Dan salah satu penggemar Kue DONAT itu adalah saya sendiri. Saya sendiri tidak ingat lagi kapan pertama kali saya menyantap kue lembut dengan lingkarang di tenganya ini?. Dalam beberapa pertemuan undangan yang saya hadiri dalam beberapa bulan terakhir ini, beberapa dinataranya punya kesempatan berjumpa dengan donat donat nan mungil ini.
Tetapi benarkah DONAT itu bentuknya mungil atau kecil kecil? Beberapa kali saya berkesempatan mencicipi salah satu merek DONAT terkenal di Indonesia dan konon merek ini juga turunan dari dari Luar Negeri, ukuran donatnya besar besar. Saya yakin 1 buah kue DONAT dengan ukuran besar ini cukup mengenyangkan bagi penikmatnya. Saya sendiri juga pernah merasakan menikmati DONAT dengan ukuran yang besar.
Dan kesempatan meniikmati lezatnya DONAT datang kembali saat saya berkesempatan menghadiri undangan diskusi tentang kelestarian hutan yang bertajuk "Forest Talk With Bloggers" yang diselenggarakan oleh Yayasan Doctor Syahrir di Hotel IBIS Pontianak tanggal 20 April 2019 yang lalul Di sela sela acara tersebut, para peserta dijamu dengan berbagai hidangan termasuk hidangan ringat berupa KUE DONAT yang fotonya sempat saya ambil gambarnya di bawah ini. Photo all right reserved by www.simplyasep.com tentunya.
Menikmati DONAT saat itu memang memiliki keasyikan sendiri. Sebenarnya saat itu DONAT memang tidak disediakan secara khusus oleh pihak HOTEL kepada para tamu atau peserta diskusi tentang Kelestarian Hutan tersebut. Namun ada salah seorang Panitia pelaksana kegiatan tersebut yang "menjajakan" kue produksi buatannya berupa DONAT dengan berbagai varian rasa yang fotonya sudah saya sertakan di atas ini.
Jelas ini adanya transaksi terselubung. Maksudnya di sini adalah adanya aksi perdagangan di sela sela sebuah acara atau even yang sedang berlangsung. Jelas ini sah sah saja. Justru sang "pelaku" ( Kalau boleh saya menggunakan istilah itu-red) JELI dalam melihat peluang pasar. Di setiap acara seminar, workshop, diskusi atau sarasehan tentunya dihadiri oleh banyak peserta. Nah ini merupakan peluang besar untuk memasarkan produk anda di sela sela kegiatan tersebut.
Jadi selain memasarkan produk melalui jejaring SOSIAL MEDIA seperti Facebook, Twitter, Instagram, yang secara kontekstualnya berbasis DARING (Dalam Jaringan) atau menggunakan dunia maya, maka memasarkan produk melalui kegiatan OFF AIR atau dilapangan ini juga tidak kalah dahsyatnya., apalagi d dalam sebuah acara workshop, seminar, diskusi atau konferensi semacam ini.
Hanya saja anda harus bijak dan melihat situasi agar benar benar nyaman dan tidak menimbulkan preseden yang buruk terhadap produk dan karakter anda sebagai pengusaha. Bukan aji mumpung yang identik dengan pemasaran tanpa rasio perhitungan namun JELI dalam melhat peluang pasar yang terbuka lebar di depan mata. Jadi Berjualan Di Tengah Acara Seminar ? Mengapa Tidak .(Asep Haryono)
No comments:
Thank you for your visit.. Be sure to express your opinion. Your comment is very important to me :)