www.simplyasep.com Membaca artikel DETIK COM tanggal 11 Januari 2019 yang berisi dan berjudul "Tahun 2019 Kemenkes Janjikan Perbanyak Kawasan Tanpa Asap Rokok" menarik untuk disimak. Bagaimana tidak ditengah upaya pemerintah membuka kesempatan kerja sebanyak mungkin berpacu dengan upaya negara melindungi rakyatnya dari rokok memang merupakan sebuah dilema.
Bagaimana tidak dilema. Jika ROKOK dibabat habis lengkap dengan produsen atau pabrik yang menghasilkannya, dijamin akan ada ratusan ribu pengangguran baru. Pabrik rokok juga termasuk yang menyerap tenaga kerja terbanyak saat ini di Indonesia, selain itu banyak dana dana CSR dan bantuan pembinaan olah raga tertentu di Indonesia juga mendapat kucuran dana segar dai pabrik rokok ini. Di sisi yang lain asap rokok juga menimbulkan bahaya dan mengganggu kesehatan banyak orang.
Kesehatan Itu Mahal
Siapa yang mau sakit? Saya rasa tidak ada satupin eh salah satupun manusia di dunia ini yang mau jatuh sakit, mau sakit, atau tertarik akan sakit?. Karena yang namanya sakit tentu saja tidak enak, jadi kalaw ada yang bilang sakit itu enak saya rasa perlu diperiksa kejiwaannya (Hehe becanda ya). Tapi tunggu dulu sakit apa dulu yang saya maksudkan sebagai pembuka tulisan saya yang singkat pada hari ini?
Ya tentu sakit dalam artian fisik seperti sakit gigi (Pernah sakit gigi rupanya-red), Sakit Flu, sakit tenggorokan , sakit mata (kebanyakan liat duit-red) , serta sakit sakit lainnya diluar sakit hati tentunya. Kalwa urusannya sudah sakit hati, lempengan saya tidak tau jawabannya, nah anak anak muda yang sedang kasmaran atau mereka yang sedang jatuh cinta tentu bisa memberikan jawabannya.
Tema tulisan hari ini memang kesehatan yang kebetulan saja jatuh pada hari Kamis, tanggal 31 Mei 2012 yang sudah ditetapkan sebagai hari Bebas Tembakau Sedunia. Apa iya sedunia? Ya benar memang Hari bebas Tembakau Sedunia karena sudah ditetapkan sejak tahun 1987 oleh negara-negara anggota WHO melalui sidang umum kesehatan dunia tanggal 7 april 1987. Hahaha kok tau sih, ya tau donk kan tinggal copy paste dari sumbernya disini hehehe.
Mengapa Harus Sehat?
Sudah banyak artikel, tulisan dan laporan yang dibuat oleh berbagai pihak betapa pentingnya menjaga kesehatan, baik kesehatan diri sendiri, kesehatan lingkungan , kesehatan jiwa dan juga kesehatan kantong. Upps untuk yang saya sebut terakhir (kesehatan kantong-red) obatnya hanya satu yakni dapat uang yang banyak gitu aja, dan itu adalah obat yang paling manjur.
O tidak bukan begitu maksud saya. Kita memang sebaiknya bisa menjaga kesehatan diri sendiri, dan juga kesehatan lingkungan karena keduanya sangat berpengaruh bagi kesehatan. Sok Tau Mode On. Menjaga kesehatan diri kadang jauh lebih sulit daripada menjaga kesehatan lingkungan karena menyangkut personal atau kebiasaan orang secara individual. Sedangkan menjaga kesehatan lingkungan adalah tanggung jawab bersama, jadi banyak orang yang ramai ramai menjaga kesehatan lingkungannya. Jadi jika anda absen gotong royong bersihkan sampah, kan masih banyak tetangga yang pergi. Nah anda bebas bukan? Hehehehe
Coba bayangkan saja kalaw tiba tiba anda sakit flu dan bersin bersin ke mana mana tanpa anda tutup dengan sapu tangan atau kain, dan tentunya, dan sudah pasti, debu debu beterbangan yang mengandung bakteri bakteri penyakit menyebar melalui udara bebas, lalu udara bebas itu tertiup angin dan menyebarlah virus bersin anda ke mana mana.
Dan yang paling beresiko adalah saya. Ya Siapa tau anda bersin di dekat saya, dan tentu saja saya berpeluang kena virus anda, dan saya bisa sakit karena anda. Nah loh. Kalau sudah begini saya tetular, tentu anda akan saya jadikan tersangka.
Tapi ngomong ngomong soal jatuh sakit, ini saya jadi teringat cerita rekan saya. Sebut saja namanya Bedul, nah si bedul ini kebetulan saja sakit typhus (tipes-red) dan harus di rawat di salah satu rumah sakit yang terletak di bilangan jalan Adi Sucipto.
Nah si Bedul ini kebetulan banyak rekan dan kerabat dan menjenguknya. dan membawakan untuknya berbagai macam buah buahan mulai dari anggur, jeruk, dan juga apel yang ranum ranum. Si Bedul tentu saja senang karena banyaknya buah buahan yang dibawa sahat dan reaknnya, namun di sisi lain dia juga sedih. Kok bisa sedih? Karena dia tidak bisa menikmati buah buahan itu dengan baik karena tentu saja lidahnya terasa pahit. Nah nah. Tentu tidak enak kalwa sakit bukan? Makan apa saja walau enak dan nyaman rasanya tentu tidak enak dilidah si sakit.
Haruskan MEROKOK itu Dilarang?
Berbagai bentuk kejahatan rokok sudah banyak yang tau. Berbagai informasi mengenai bahaya Merokok dan dampaknya bagi kesehatand diri dan lingkungan juga sudah banyak tersebar di berbagai media. Masyarakat sudah paham dampak buruk Asap Rokok dan Kebiasaan merokok bagi kesehatan. Berbanding lurus dengan para penggemar rokok atau perokok menyebar dan ada dimana mana disekeliling kita.
Ini memang dilema. Kita tidak mungkin , sekali lagi, melarang orang untuk merokok karena rokok sendiri dijual bebas di mana mana. Rokok merupakan salah satu produk yang banyak memberikan kontribusi yang positif bagi rakyat. Sudah bukan rahasia lagi banyak Beasiswa Olah raga dan even even olah raga nasional seperti Bulu Tangkis yang banyak mencetak atlit Bulutangkis yang ditakuti dunia semuanya berkat dukungansponsor Rokok.
Ini adalah fakta yang tidak bisa kita tolak. Perusahaan rokok di tanah air menyumbang banyak bagi kemajuan dunia Olah Raga Bulutangkis di Indonesia. Tidak perlu saya sebutkan nama produk Rokoknya. Saya kira sahabat semuanya sudah tau. Belum lagi perusahaan Rokok menyerap ratusan hingga ribuan tenaga Kerja. Selain Pajak rokok nya yang sangat besar dan memberikan pemasukan devisa yang aduhai bagi APBN Negara. Kalau sudah begini perusaan Rokok bak Hero (pahlawan) Bangsa.
Menurut Hasan Aoni Azis, sekretaris Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia mengatakan bahwa jika rencana Pemerintah menaikkan tarif cukai rokok berpengaruh negatif bagi Industri rokok nasional. Beliau mengatakan hal ini karena dampaknya akan sangat besar bagi perusahaannya. "Saat tarif cukai naik, beban produsen akan naik, sebab perusahaan harus menambah setoran cukai ke Pemerintah" tegas Hasan. (Tabloid KONTAN, halaman 15 tanggal 6 Februari 2015).
Andai perusahaan Rokok pada bangkrut alias Gulung Tikar. pasokan pemasukan devisa dalam bentuk cukai rokok kepada negara akan terhenti. Perusahaan rokok tutup maka otomatis mereka akan "merumahkan" (PHK-red) ribuan karyawannya. Ini akan berdampak semakin bertambahnya angka pengangguran di Indonesia. Semakin banyak pengangguran akan semakin rumit lagi pesoalan bangsa yang akan timbul.
Anda mau berhenti Merokok?
Alhamdulillah saya sendiri tidak atau bukan perokok baik Aktif maupun pasif. Malangnya saya yang bukan atau tidak perokok ini juga "menikmati" atau di "paksa" menikmati asap rokok dari perokok yang ada di sekitar saya. Misalnya saat di ruang tunggu publik seperti Halte, ada banyak perokok di sekitar saya. Tidak mungkin saya meminta orang untuk mematikan rokoknya. Bisa bisa saya dimarahin orang. Nekatisme itu namanya.
Agak susah juga saya menuliskan bagaimana atau adakah cara atau kita untuk berhenti merokok. Tentunya untuk mendapatkan data yang valid saya harus melakukan wawancara secara langsung kepada mereka yang sekarang ini perokok. Ada banyak memang kawan kerja saya yang diwaktu senggangnya tidak bisa meninggalkan kegemarannya merokok. "enak Sep habis makan lalu merokok sadaaaap. Coba deh" kata seorang kawan saya yang tidak mau disebutkan namanya itu. Hah, saya disuruh coba? Tidak la yawwww
Dalam buku "Anda Mau Berhenti Merokok Pasti Berhasil" yang ditulis oleh Dr.R.A.Nainggoland, cetakan ke 19 Terbitan Indonesia Publishing House Bandung, Cetakan ke 19 Tahun 2012 - ISBN 979-504-017-0, dalam Bab IV - Cara cara berhenti Merokok disebutkan ada beberapa caranya agar kebiasaan Merokok bisa dihentikan. Menurut Dr.R.A.Nainggoland kebiasaan merokok bisa dihentikan dengan cara
Nah apakah jika Sahabat sudah melaksanakan hal hal yang disebutkan dalam buku "Anda Mau Berhenti Merokok Pasti Berhasil" yang ditulis oleh Dr.R.A.Nainggoland, itu akan berdampak kepada penurunan Daya Beli rokok sehingga mengakibatkan "kepulan" Bisnis penjualan rokok di Indonesia akan cenderung menurun? Apakah kelak para perokok Indonesia pada mau insaf dan berhenti Merokok akan banyak menyebabkan Produsen Rokok jadi bangkrut dan gulung tikar?
Jika , misalnya saja, sudah tidak ada lagi perokok atau minimal jumlah Perokok di Indonesia menurun tajam bisa diperkirakan angka penjualan Rokok akan anjlok sangat tajam. Produsen Rokok akan bangkrut, Otomatis Perusahaan rokok akan gulung tikar dan Mem PHK ribuan karyawannya. Sehingga secara tidak langsung anda turut "berpartisipasi" dalam menciptakan Pengangguran baru di Indonesia. Apakah anda akan menerima tuduhan tersebut?
Sahabat jangan cemberut dahulu kalau dituding demikian. Pemerintah sendiri juga patut dipertanyakan kembali komitmennya untuk tetap menaikkan pemasukan ke kas negara untuk tidak terlalu fokus pada menaikkan Cukai Rokok dalam proyek yang dinamakan "dana bagi hasil cukai dan tembakau" atau dikenal dengan DBHCT ini. Apakah sahabat sudah tau informasi ini? Ya Dana Cukai dinaikkan dan diambil oleh Pemerintah Pusat dan kemudian dibagikan lagi kepada pemerintah daerah. Luar biasa.
Dengan kata lain Propinsi Daerah turut "menikmati" uang yang dibagikan oleh negara dari hasil pendapatan kenaikan Cukai yang terhimpun dalam program "Dana Bagi Hasil Cukai dan Tembakau" ini.
Dalam Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 44/PMK.07/2013 tentang Alokasi Sementara Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau Tahun Anggaran 2013 terdapat rincian alokasi Sementara Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau Tahun Anggaran 2013. Dibawah ini adalah propinsi daerah yang "menikmati" dana Dana Bagi Hasil Cukai dan Tembakau yang meliputi daerah
sebagai berikut (Dalam Rupiah) :
Dari tabel penerimaan tiap propinsi daerah , nama Propinsi Kalimantan Barat tidak tercantum sama sekali. Menurut informasi dari berbagai sumber menyebutkan Propinsi Kalimantan Barat tidak terdapat satu pun Pabrik Rokok. Dari tabel di atas jelas di sini bahwa Propinsi Jawa Timur mencetak penerimaan Dana Bagi Hasil Cukai Rokok dari Pemerintah yang terbesar
Apakah daerah daerah yang mendapat transfer dana Pemerintah dari hasil Cukai Tembakau ini adalah mereka yang memiliki Pabrik Rokok di daerahnya masing masing? Bagaimana dengan pertanyaan saya : Haruskah Rokok Dlarang? Anda mau berhenti Merokok?.(Dari Berbagai Sumber)
Bagaimana tidak dilema. Jika ROKOK dibabat habis lengkap dengan produsen atau pabrik yang menghasilkannya, dijamin akan ada ratusan ribu pengangguran baru. Pabrik rokok juga termasuk yang menyerap tenaga kerja terbanyak saat ini di Indonesia, selain itu banyak dana dana CSR dan bantuan pembinaan olah raga tertentu di Indonesia juga mendapat kucuran dana segar dai pabrik rokok ini. Di sisi yang lain asap rokok juga menimbulkan bahaya dan mengganggu kesehatan banyak orang.
![]() |
Merokok Tidak Baik untuk kesehatan diri dan kantong anda. Bukan masalah anda merokok. Anda seorang perokok juga tidak masalah. Tapi jika orang lain menderita karena asap rokok yang anda timbulkan berarti anda cari masalah. Sumber Foto Riau Aktual |
Kesehatan Itu Mahal
Siapa yang mau sakit? Saya rasa tidak ada satupin eh salah satupun manusia di dunia ini yang mau jatuh sakit, mau sakit, atau tertarik akan sakit?. Karena yang namanya sakit tentu saja tidak enak, jadi kalaw ada yang bilang sakit itu enak saya rasa perlu diperiksa kejiwaannya (Hehe becanda ya). Tapi tunggu dulu sakit apa dulu yang saya maksudkan sebagai pembuka tulisan saya yang singkat pada hari ini?
Ya tentu sakit dalam artian fisik seperti sakit gigi (Pernah sakit gigi rupanya-red), Sakit Flu, sakit tenggorokan , sakit mata (kebanyakan liat duit-red) , serta sakit sakit lainnya diluar sakit hati tentunya. Kalwa urusannya sudah sakit hati, lempengan saya tidak tau jawabannya, nah anak anak muda yang sedang kasmaran atau mereka yang sedang jatuh cinta tentu bisa memberikan jawabannya.
Tema tulisan hari ini memang kesehatan yang kebetulan saja jatuh pada hari Kamis, tanggal 31 Mei 2012 yang sudah ditetapkan sebagai hari Bebas Tembakau Sedunia. Apa iya sedunia? Ya benar memang Hari bebas Tembakau Sedunia karena sudah ditetapkan sejak tahun 1987 oleh negara-negara anggota WHO melalui sidang umum kesehatan dunia tanggal 7 april 1987. Hahaha kok tau sih, ya tau donk kan tinggal copy paste dari sumbernya disini hehehe.
Mengapa Harus Sehat?
Sudah banyak artikel, tulisan dan laporan yang dibuat oleh berbagai pihak betapa pentingnya menjaga kesehatan, baik kesehatan diri sendiri, kesehatan lingkungan , kesehatan jiwa dan juga kesehatan kantong. Upps untuk yang saya sebut terakhir (kesehatan kantong-red) obatnya hanya satu yakni dapat uang yang banyak gitu aja, dan itu adalah obat yang paling manjur.
O tidak bukan begitu maksud saya. Kita memang sebaiknya bisa menjaga kesehatan diri sendiri, dan juga kesehatan lingkungan karena keduanya sangat berpengaruh bagi kesehatan. Sok Tau Mode On. Menjaga kesehatan diri kadang jauh lebih sulit daripada menjaga kesehatan lingkungan karena menyangkut personal atau kebiasaan orang secara individual. Sedangkan menjaga kesehatan lingkungan adalah tanggung jawab bersama, jadi banyak orang yang ramai ramai menjaga kesehatan lingkungannya. Jadi jika anda absen gotong royong bersihkan sampah, kan masih banyak tetangga yang pergi. Nah anda bebas bukan? Hehehehe
Coba bayangkan saja kalaw tiba tiba anda sakit flu dan bersin bersin ke mana mana tanpa anda tutup dengan sapu tangan atau kain, dan tentunya, dan sudah pasti, debu debu beterbangan yang mengandung bakteri bakteri penyakit menyebar melalui udara bebas, lalu udara bebas itu tertiup angin dan menyebarlah virus bersin anda ke mana mana.
Dan yang paling beresiko adalah saya. Ya Siapa tau anda bersin di dekat saya, dan tentu saja saya berpeluang kena virus anda, dan saya bisa sakit karena anda. Nah loh. Kalau sudah begini saya tetular, tentu anda akan saya jadikan tersangka.
Tapi ngomong ngomong soal jatuh sakit, ini saya jadi teringat cerita rekan saya. Sebut saja namanya Bedul, nah si bedul ini kebetulan saja sakit typhus (tipes-red) dan harus di rawat di salah satu rumah sakit yang terletak di bilangan jalan Adi Sucipto.
Nah si Bedul ini kebetulan banyak rekan dan kerabat dan menjenguknya. dan membawakan untuknya berbagai macam buah buahan mulai dari anggur, jeruk, dan juga apel yang ranum ranum. Si Bedul tentu saja senang karena banyaknya buah buahan yang dibawa sahat dan reaknnya, namun di sisi lain dia juga sedih. Kok bisa sedih? Karena dia tidak bisa menikmati buah buahan itu dengan baik karena tentu saja lidahnya terasa pahit. Nah nah. Tentu tidak enak kalwa sakit bukan? Makan apa saja walau enak dan nyaman rasanya tentu tidak enak dilidah si sakit.
Haruskan MEROKOK itu Dilarang?
Berbagai bentuk kejahatan rokok sudah banyak yang tau. Berbagai informasi mengenai bahaya Merokok dan dampaknya bagi kesehatand diri dan lingkungan juga sudah banyak tersebar di berbagai media. Masyarakat sudah paham dampak buruk Asap Rokok dan Kebiasaan merokok bagi kesehatan. Berbanding lurus dengan para penggemar rokok atau perokok menyebar dan ada dimana mana disekeliling kita.
Ini memang dilema. Kita tidak mungkin , sekali lagi, melarang orang untuk merokok karena rokok sendiri dijual bebas di mana mana. Rokok merupakan salah satu produk yang banyak memberikan kontribusi yang positif bagi rakyat. Sudah bukan rahasia lagi banyak Beasiswa Olah raga dan even even olah raga nasional seperti Bulu Tangkis yang banyak mencetak atlit Bulutangkis yang ditakuti dunia semuanya berkat dukungansponsor Rokok.
Ini adalah fakta yang tidak bisa kita tolak. Perusahaan rokok di tanah air menyumbang banyak bagi kemajuan dunia Olah Raga Bulutangkis di Indonesia. Tidak perlu saya sebutkan nama produk Rokoknya. Saya kira sahabat semuanya sudah tau. Belum lagi perusahaan Rokok menyerap ratusan hingga ribuan tenaga Kerja. Selain Pajak rokok nya yang sangat besar dan memberikan pemasukan devisa yang aduhai bagi APBN Negara. Kalau sudah begini perusaan Rokok bak Hero (pahlawan) Bangsa.
Menurut Hasan Aoni Azis, sekretaris Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia mengatakan bahwa jika rencana Pemerintah menaikkan tarif cukai rokok berpengaruh negatif bagi Industri rokok nasional. Beliau mengatakan hal ini karena dampaknya akan sangat besar bagi perusahaannya. "Saat tarif cukai naik, beban produsen akan naik, sebab perusahaan harus menambah setoran cukai ke Pemerintah" tegas Hasan. (Tabloid KONTAN, halaman 15 tanggal 6 Februari 2015).
Andai perusahaan Rokok pada bangkrut alias Gulung Tikar. pasokan pemasukan devisa dalam bentuk cukai rokok kepada negara akan terhenti. Perusahaan rokok tutup maka otomatis mereka akan "merumahkan" (PHK-red) ribuan karyawannya. Ini akan berdampak semakin bertambahnya angka pengangguran di Indonesia. Semakin banyak pengangguran akan semakin rumit lagi pesoalan bangsa yang akan timbul.
Anda mau berhenti Merokok?
Alhamdulillah saya sendiri tidak atau bukan perokok baik Aktif maupun pasif. Malangnya saya yang bukan atau tidak perokok ini juga "menikmati" atau di "paksa" menikmati asap rokok dari perokok yang ada di sekitar saya. Misalnya saat di ruang tunggu publik seperti Halte, ada banyak perokok di sekitar saya. Tidak mungkin saya meminta orang untuk mematikan rokoknya. Bisa bisa saya dimarahin orang. Nekatisme itu namanya.
Agak susah juga saya menuliskan bagaimana atau adakah cara atau kita untuk berhenti merokok. Tentunya untuk mendapatkan data yang valid saya harus melakukan wawancara secara langsung kepada mereka yang sekarang ini perokok. Ada banyak memang kawan kerja saya yang diwaktu senggangnya tidak bisa meninggalkan kegemarannya merokok. "enak Sep habis makan lalu merokok sadaaaap. Coba deh" kata seorang kawan saya yang tidak mau disebutkan namanya itu. Hah, saya disuruh coba? Tidak la yawwww
Dalam buku "Anda Mau Berhenti Merokok Pasti Berhasil" yang ditulis oleh Dr.R.A.Nainggoland, cetakan ke 19 Terbitan Indonesia Publishing House Bandung, Cetakan ke 19 Tahun 2012 - ISBN 979-504-017-0, dalam Bab IV - Cara cara berhenti Merokok disebutkan ada beberapa caranya agar kebiasaan Merokok bisa dihentikan. Menurut Dr.R.A.Nainggoland kebiasaan merokok bisa dihentikan dengan cara
- Yakin dahulu bahwa anda bisa berhenti merokok
- Hindari teman teman yang perokok
- Menjauhi Rokok itu sendiri
- Buatlah diri anda sibuk
- Minumlah Air Bening Sebanyak Banyaknya.
- Pembersih Tubuh Dari Luar
- Makanlah Makanan Yang Sederhana
- Berjalan Jalan Ke Luar Rumah Setelah Makan.
- Cukup Waktu Tidur Dan Istirahat.
- Percaya Allah Dapat Menolong
Nah apakah jika Sahabat sudah melaksanakan hal hal yang disebutkan dalam buku "Anda Mau Berhenti Merokok Pasti Berhasil" yang ditulis oleh Dr.R.A.Nainggoland, itu akan berdampak kepada penurunan Daya Beli rokok sehingga mengakibatkan "kepulan" Bisnis penjualan rokok di Indonesia akan cenderung menurun? Apakah kelak para perokok Indonesia pada mau insaf dan berhenti Merokok akan banyak menyebabkan Produsen Rokok jadi bangkrut dan gulung tikar?
Jika , misalnya saja, sudah tidak ada lagi perokok atau minimal jumlah Perokok di Indonesia menurun tajam bisa diperkirakan angka penjualan Rokok akan anjlok sangat tajam. Produsen Rokok akan bangkrut, Otomatis Perusahaan rokok akan gulung tikar dan Mem PHK ribuan karyawannya. Sehingga secara tidak langsung anda turut "berpartisipasi" dalam menciptakan Pengangguran baru di Indonesia. Apakah anda akan menerima tuduhan tersebut?
Sahabat jangan cemberut dahulu kalau dituding demikian. Pemerintah sendiri juga patut dipertanyakan kembali komitmennya untuk tetap menaikkan pemasukan ke kas negara untuk tidak terlalu fokus pada menaikkan Cukai Rokok dalam proyek yang dinamakan "dana bagi hasil cukai dan tembakau" atau dikenal dengan DBHCT ini. Apakah sahabat sudah tau informasi ini? Ya Dana Cukai dinaikkan dan diambil oleh Pemerintah Pusat dan kemudian dibagikan lagi kepada pemerintah daerah. Luar biasa.
Dengan kata lain Propinsi Daerah turut "menikmati" uang yang dibagikan oleh negara dari hasil pendapatan kenaikan Cukai yang terhimpun dalam program "Dana Bagi Hasil Cukai dan Tembakau" ini.
Dalam Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 44/PMK.07/2013 tentang Alokasi Sementara Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau Tahun Anggaran 2013 terdapat rincian alokasi Sementara Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau Tahun Anggaran 2013. Dibawah ini adalah propinsi daerah yang "menikmati" dana Dana Bagi Hasil Cukai dan Tembakau yang meliputi daerah
sebagai berikut (Dalam Rupiah) :
- Provinsi Aceh. (8.197.520.523)
- Sumatera Utara. (14.516.850.607)
- Sumatera Barat. (6.855.084.756)
- Jambi. (4.410.011.497)
- Sumatera Selatan. (4.178.513.786)
- Lampung. (6.811.069.075)
- Jawa Barat. (169.123.027.219)
- Jawa Tengah. (458.724.812.958)_
- Daerah Istimewa Jogjakarta. (16.754.942.271)
- Jawa Timur. (855.240.890.747)
- Kalimantan Tengah. (3.785.428.816)
- Sulawesi Tengah. (4.307.713.440)
- Sulawesi Selatan. (11.297.604.543)
- Sulawesi Utara. (3.561.487.443)
- Bali. (10.230.018.243)
- Nusa Tenggara Barat (NTB). (176.014.627.962)
- Nusa Tenggara Timur (NTT). (6.406.292.057
Dari tabel penerimaan tiap propinsi daerah , nama Propinsi Kalimantan Barat tidak tercantum sama sekali. Menurut informasi dari berbagai sumber menyebutkan Propinsi Kalimantan Barat tidak terdapat satu pun Pabrik Rokok. Dari tabel di atas jelas di sini bahwa Propinsi Jawa Timur mencetak penerimaan Dana Bagi Hasil Cukai Rokok dari Pemerintah yang terbesar
Apakah daerah daerah yang mendapat transfer dana Pemerintah dari hasil Cukai Tembakau ini adalah mereka yang memiliki Pabrik Rokok di daerahnya masing masing? Bagaimana dengan pertanyaan saya : Haruskah Rokok Dlarang? Anda mau berhenti Merokok?.(Dari Berbagai Sumber)
merokok itu sekarang sudah jadi kebutuhan pokok bagi yang sudah menyandu, akan sulit sekali bila rokok dilarang, cuman alagkah baiknya diatur aja seperti tempat untuk para perokok, agat tidak mengganggu bagi perokok pasif
ReplyDelete