Catatan Asep Haryono
Tidak terasa bulan Agustus 2014 kemarin menandai tepat 24 (Dua Puluh Empat) Tahun "merantau' di Pontianak, ibukota Propinsi Kalimantan Barat. Apakah selama itu tidak pulang pulang ke kampung halamana alias mudik? Ya Tentu saja. Pertama kali menginjakkan kaki di Kota Khatulistiwa Pontianak pada bulan Agustus 2009 saat itu langsung mendatangi kampus Universitas Tanjungpura dalam rangka resgistrasi ulang karena lulus dan diterima dalam UMPTN 2009 waktu itu.
Kalau ditanya kenapa sih malah milih kampus di pulau Kalimamtan Barat? Kenapa tidak memilik kampus kampus yang ada di pulau Jawa saja. Penulis yang saat itu baru lulus SMA tahun 1989 sebenarnya sudah memilih IKIP Jakarta sebagai pilihan Pertama dan UNPAD Bandung sebagai pilihan yang kedua untuk program Study sastra Inggris. Namun tidak lulus. Kemudian ikut lagi UMPTN 1990 langsung memilih Pontianak (Kalbar) sebagai Pilihan Pertama dan IKIP Medan di pilihan kedua. Kali ini jurusannya adalah FPBS Bahasa Inggris,
Mungkin karena di dasari perasaan "takut nda lulus lagi" jadilah milih di luar Jawa saja dengan perkiraan "Insya Allah lebih berpeluag" lulus, dan Alhamdulillah lulus dan diterima di Pilihan Pertama, kota Pontianak, Kampus UNTAN.
Begitulah kira kiara awal mula Penulis mulai menginjakkan Kaki di Pontianak hingga sampai saat tulisan ini tayang di hadapan Anda, genap sudah 25 Tahun per Agustus 2014 kemarin. Suka dan Duka sudah pasti ada donk tentunya Kalau ditanya lebih banyak Suka atau Duka nya selama itu di Pontianak, tidak dapat disampaikan di sini. Marilah share suka nya saja. Lebih kepada Postive nya.
Suka duka selama kurang lebih 24 Tahun di kota Pontianak tentulah ada, sudah pastilah ada,. Namun kalau ditanya mana yang lebih banyak SUKA atau DUKA nya. Tentu tidak mudah untuk menjawabnya, Bagi perantauan setiap kali ada DUKA yang berhasil dilewati wah betapa nikmatnya itu. Nah bagi sahabat semuanya mungkin akan bertanya bagaimana bisa bertahan sampai selama itu? Apakah tidak rindu pada kampung Halaman? Apakah tidak ada niat untuk kembali ke kampung Halaman?
Jika pertanyaan itu ditanyakan kepada saya tentulah saya akan menjawabnya. Ya tentu saja, Salah satu alasan kuat untuk kembali ke kampung Halaman adalah alasan Orang Tua.
Sepeninggal ayah tercinta, kini tinggal ibu saja yang berada di Bekasi, Jawa Barat. Tentu saya tidak akan selamanya berada di Bumi Lintasan Khatulistiwa ini selamanya. Ingin rasanya pulang ke kampung Halaman memboyong semua keluarga pulang. Tentu ini bukan hal yang mudah untuk dilakukan namun bukan hal yang tidak mungkin. Kepada Allah SWT Juga semua saya serahkan. (Asep Haryono).
Kalau ditanya kenapa sih malah milih kampus di pulau Kalimamtan Barat? Kenapa tidak memilik kampus kampus yang ada di pulau Jawa saja. Penulis yang saat itu baru lulus SMA tahun 1989 sebenarnya sudah memilih IKIP Jakarta sebagai pilihan Pertama dan UNPAD Bandung sebagai pilihan yang kedua untuk program Study sastra Inggris. Namun tidak lulus. Kemudian ikut lagi UMPTN 1990 langsung memilih Pontianak (Kalbar) sebagai Pilihan Pertama dan IKIP Medan di pilihan kedua. Kali ini jurusannya adalah FPBS Bahasa Inggris,
Mungkin karena di dasari perasaan "takut nda lulus lagi" jadilah milih di luar Jawa saja dengan perkiraan "Insya Allah lebih berpeluag" lulus, dan Alhamdulillah lulus dan diterima di Pilihan Pertama, kota Pontianak, Kampus UNTAN.
Begitulah kira kiara awal mula Penulis mulai menginjakkan Kaki di Pontianak hingga sampai saat tulisan ini tayang di hadapan Anda, genap sudah 25 Tahun per Agustus 2014 kemarin. Suka dan Duka sudah pasti ada donk tentunya Kalau ditanya lebih banyak Suka atau Duka nya selama itu di Pontianak, tidak dapat disampaikan di sini. Marilah share suka nya saja. Lebih kepada Postive nya.
![]() |
GAJAH MADA : Salah satu sudut kota Pontianak yang diambil gambarnya Rabu, 12 November 2014. Lokasinya Jalan Gajah Mada. Diambil dari gedung Graha Pena. Foto Asep Haryono |
Suka duka selama kurang lebih 24 Tahun di kota Pontianak tentulah ada, sudah pastilah ada,. Namun kalau ditanya mana yang lebih banyak SUKA atau DUKA nya. Tentu tidak mudah untuk menjawabnya, Bagi perantauan setiap kali ada DUKA yang berhasil dilewati wah betapa nikmatnya itu. Nah bagi sahabat semuanya mungkin akan bertanya bagaimana bisa bertahan sampai selama itu? Apakah tidak rindu pada kampung Halaman? Apakah tidak ada niat untuk kembali ke kampung Halaman?
Jika pertanyaan itu ditanyakan kepada saya tentulah saya akan menjawabnya. Ya tentu saja, Salah satu alasan kuat untuk kembali ke kampung Halaman adalah alasan Orang Tua.
Sepeninggal ayah tercinta, kini tinggal ibu saja yang berada di Bekasi, Jawa Barat. Tentu saya tidak akan selamanya berada di Bumi Lintasan Khatulistiwa ini selamanya. Ingin rasanya pulang ke kampung Halaman memboyong semua keluarga pulang. Tentu ini bukan hal yang mudah untuk dilakukan namun bukan hal yang tidak mungkin. Kepada Allah SWT Juga semua saya serahkan. (Asep Haryono).
24 tahun waktu yang lama untuk menelusuri setiap sudut Pontianak, saya yakin mas Asep sudah sangat kental dengan adat budaya di Pontianak..
ReplyDeletesaya saja belum pernah ke Pontianak, paling jauh cuma ke Medan..
Gagal PERTAMAX deh saya Pak Asep. ya udah saya pulang lagi deh Ke Jawa. minta Ongkos nya akh Pak Asep... :) hhehheh
Deleteiya betul pastinya kang asep sudah sangat kental dgan adat budaya disana
Delete@Ana Sriwahyuni : Wah justru MEDAN juga yang belum pernah saya singgahi mba. Hiehiehiee. Soal Budaya Pontianak ya dikit dikitlah paham Bahasa Pontianak cukup mudah dilafalkan Mirip bahasa orang Malaysia pengucapannye ''e'
Delete@Saud Karrysta : Wahahah beres beres Soal Ongkos sih beres. Saya kan masih punya ATM bang Zach Flazz. Tinggal nunggu kiriman PIN sama PIN nya Sabar ya
@Dwiex'z Someo : Amin ya Rabbal Alaminn
melayu campuran mungkin ya mas :)
DeleteBisa juga kayaknya
DeleteSudah lama di sana ya, Pak?
ReplyDeleteApakah istri bapak juga orang Pontianak? Haiyah, ini nanya gini karena jarang BW hehehe
Bagaiman suka dan dukanya selama tinggal di Kota Pontianak itu Pak Asep.. nanti saya liput buat siaran berita di Karrysta Breaking News nih Pak :) hhhh
Delete@anazkia : Hahahhaaha iya gak apa apa kok. Santai saja sama Kang Asep mah. Hiehiheiee Istri saya orang Jogjakarta
Delete@Karrysta : Wahahaha wah keren keren. Hieie sudah ada liputan juga nih. Wow jurnalistik cekaleeee. Iya kalau ditanya SUKA dan DUKA nya wah macam macam deh. Udah kaya permen Nano Nano
Lama juga ya Pak Tinggal di Pontianak saya malah sehari juga belum kesana? gimana ccoba rasanya tinggal di Kota Khatulistiwa itu pak..?
ReplyDeleteRasanya gimana ya. Hiehiehie. datang aja langsung ke Pontianak ya. Nanti kalau mampir ke sini, saya akan tunjukkan kota Pontianak seutuhnya hihihiihihihiihii
Deletelahhh ya sama lah mas saud.. jangan kan sehari tuk membayangkan saja belum ada mas...
Deleteiya mas kadang bener, perasaan takut kaya sinyalnya manusia, untuk melakukan sesuatu
ReplyDeleteIya bener bener mas hiheiieiee|
DeleteKita segera kopdaran lagi ya
wah lama sekali kang.. pasti sekarang dah sukses. oh emang aslinya dari mana kang
ReplyDeleteAmin Ya Robbal Alamin. Didoain nih. Semoga doanya dikabulkan Allah SWT. Saya lahir (kebetulan) di Jakarta. Dari SD-SMP di Jakarta. Lalu SMA saya pindah ke Bekasi. Lalu kuliah ke Pontianak bla bla bla
Delete24 tahun pak, wah aku malah di Jogja baru 7 tahun :-)
ReplyDeleteWah begitu semangatnya sampai nge klik 2 kali komentar
Delete24 tahun pak, wah aku malah di Jogja baru 7 tahun :-)
ReplyDeleteOh ya?
Deleteselamat hari jadi yang ke @$ tahun untuk Pontianak, masih sedang seger dan bugar-bugarnya umur segituh mah, produktifitas juga sedang di atas daun..selamat ya
ReplyDeleteok terima kasi
Deletesiapa diantara berdua yang masih segar bugar?
DeleteBang Zach
Deletehuwaaaa 25 tahun berati saya masih baru lahir kang asep udah disana ya
ReplyDeleteOh ya kah? Wah bisa gitu ya
DeleteWow. Sembriwing lah
Seperti kata pepatah sih. Dimana langit dipijak disitu langit dijunjung. Suka duka pasti ada tentunya. Agak susah menjawab pertanyaan Uda Awak ini. Hmmm
ReplyDeleteLama juga tuh merantaunya bang. Tapi ada pepatah mengatakan, "Seindah2nya kampungnya orang, tetap lebih indah di kampung sendiri". Hehehe..
ReplyDeleteEh, bang. Kerja di Graha Pena juga ya...??
@Ian Konjo : Iya bener sekali. Masa depan memang membentang di kampung Halaman. Wallahu alam. Hanya Allah SWT Yang Tahu
DeleteIya saya di Graha Pena Pontianak Post. Saya staf Sekretaris Redaksi/Website Content Specialist
ohh sekretarisnya yang mbak-mbak pake kacamata itu ya Kang?
DeleteIya kayaknya sih. Kemarin dia minta tanda tangan sama sayah. Ya udah saya kasih aja. Sekalian sama tanda kaki juga
Delete24 Tahun di kota Pontianak pasti kang asep sudah melalang buana ne.. merasakan pahit dan manis di kota itu....
ReplyDeletesemoga kenangan terindah disana bisa di cerita ke anak-anak kang asep yaa...
Iya Alhamdulillah Suka dan Duka tentunya bener sekali,. Iya Insya Allah terima kasih sudah mampir ya hieiehiehiee
Deletetermasuk cerita ke cucu dong
Deletehehhee
Deletesama Kang, saya pun bercita2 ingin kembali ke kampung halaman. karena di sanalah segala inspirasi berasal, dan akan sejuk saat menutup mata nanti pun di tempat indah itu.
ReplyDeleteOh nyaman
DeleteDoa ini adalah perwakilan
dari hati dan perasaan
yang lagi ku angan-angan
@Zach Flazz : Mengharukan komentar bang Zach
Delete@Anisayu Nastutik : Hiheiheihieee
tiada seindah kampung halaman
Delete24 tahun sudah
ReplyDeletesemoga terus kearah
selalu indah dan berkah
tetap selalu ramah
dirantau pemilik tanah
Hiehieh iya mba. Terima Kasih
DeleteJauh juga merantaunya sobat, dari Bekasi ke Pontianak.
ReplyDeleteKalau sya mah cukup dr Jakarta ke Bogor aja.
Hahaha oya ya
DeleteAsyikkk tuh
Di cariin ma tukang baso yg di bekasi tuh kang
ReplyDeleteMasih inget kan
Heiheihei Wahaha
DeleteTau aja saya fans bakso nih hiehiheiee
sudah 24 tahun ya kang (lumayan lama tapi tak terasa artinya kang Asep kerasan)
ReplyDelete