Begitu saya dan tamu undangan lainnya datang langsung mengambil posisi duduk lesehan beralaskan tikar. Rumah sang tuan rumah hanya berjarak satu blok dengan rumah kediaman kami sekeluarga. Kami berada di Blok C sedangkan tuan rumah yang mengadakan acara gunting rambut ini berada di blok D. Hanya satu blok saja. Cukup dekat. Jadi untuk menuju ke TKP cukup berjalan kaki saja sudah sampai di rumah mereka dengan gegap gempita.
DOA : Membaca doa doa dan bacaan demi kesehatan dan keberkahan sang Bayi yang baru lahir. Foto Asep Haryono Foto 1 |
GELAS : Masing masing tamu mendapatkan Gelas berisi Telur rebus ini. Berkah buat Tuan Rumah beserta si jabang bayi nya. Foto Asep Haryono Foto 2 |
SNACK : Silahkan diicip icip kulinernya ya. Foto Asep Haryono Foto 3 |
Dimulai dengan membaca doa doa dari sebuah buku bacaan bertuliskan Bahasa Arab yang saya sendiri tidak tau apa namanya. Maklum saja pemahaman saya dalam Agama Islam masih banyak kekurangannya. Taunya cuma Rukun Iman dan Rukun Islam gitu deh. *mengharukan*. Nah begitu acara pembacaan doa doa (Foto 1) selesai, maka acara dilanjutkan adalah mengarak sang Bayi yang cantik mungil itu berkeliling dalam ruangan. Hanya orang orang tertentu saja yang diberikan kesempatn menggunting rambut sang bayi misanya sesepuh, tetua, dan ketua RT.
Terakhir adalah kesempatan buat para tamu dan undangan yang hadir untuk makan siang dengan menu yang lengkap. Ada rendang daging, ayam bakar, nasi panas, kerupuk beserta keluarga dan sodaranya hiehhe. Sadaaap. E. Setelah itu tamu undangan juga icip icip kuliner yang sudah disediakan tuan rumah (Foto 3).
Ada hidangan manis, juga buah buahan seperti Jeruk dan lain sebagainya. Hanya itu? Tentu saja tidak. Tuan rumah yang baik hati ini juga memberikan sekedar "bekal" atau "souvenir" berupa Gelas yang berisi 1 lembar uanh pecahan 2 ribu rupiah, dan telur rebus dalam sebuah gelas kecil. Lihay Foto 3 Adakah yang mengetahui apa makna dari gelas Pokok Telok (begitu sebutannya di sini-red)? Silahkan di share buat saya dan juga yang lainnya yang belum mengetahuinya. (Asep Haryono)
makasih mas atas infonya tradisi menggunting rambut menurut agama islam. .:)
ReplyDeleteIya sama sama :)))
DeletePertamax nih
mungkin yang ditunggu itu icip icipnya ya hehe
ReplyDeleteHiehe iya tau aja deh hieiehe
Deletesana adatnya pakai celana ya kang kalau menghadiri acara demikian, kalau di kampung sini nih, pakai sarung kayak mau sunat..hehehe
ReplyDeleteOh ya kah? Hihiehie Iya sih. Ada juga yang pake Sarung namun tidak tertangkap Kamera
Deletekalau tertangkap kang asep bisa di pelorot sarungnya..nanti bisa salah cukur rambutnya
DeleteDi daerah saya juga umumnya pake sarung Mas Agus tapi kalo di daerah istri lebih banyak yang pake celana panjang...
Deletebeda daerah beda tata cara itulah endonesah raya
DeleteHiheiheiheihee
Deletekalau di pontianak mau pakai sarung apa pakai celana sih gak masalah, gak ada aturan yang berlaku.. hehehe.. :D
Deletepasti yang kayak gini banyak makanan ya mas
ReplyDeleteoya ada juga telor rebusnya...tradisi ya
Hiheihe iya bener bener
DeleteSeru hiehihee
kyak acara nikahan,, pakai pokok telok.. ckckckc.. :D
DeleteIncip incipnya enak tuh mas, boleh dibagi nggak nih :D
ReplyDeleteHeiieh e boleeeeee
DeleteKang Asep pasti kebagian berkatnya banyak nie, dapat berapa besek kang...bagi-bagi donk hehehe....
ReplyDeleteHahahah dapat 2 donk hiehiehiehiee
Deletetelor=telok ya Pak Asep...sama kayak bahasa Jambi
ReplyDeleteacara gunting rambutnya apakah sama dengan aqiqah Pak?
aku malah taunya telor = ceplok :D
Deletepotong botak aja mas
ReplyDeletewaah disana ada acara cukur rambut bayi jugaa kang :D
ReplyDeleteada dong..
Delete@Ranii Saputra : Iya ada donk Daerah lain di Indonesia juga ada
Delete@Andy Borneo : Hieiehiehie
koq gak ngundang saya kang,, hehhe.. kalau udah ngadiri acara tetap yang di cari icip-icip'nya.. ^_^
ReplyDeleteHiehihe kalau ngundang, mengancam stabilitas kue kue nya nanti
DeleteDi tempat saya juga masih ada, sekalian akikah, tapi acaranya habis maghrib bukan siang ..
ReplyDelete