MIO. Foto Dok Asep Haryono |
Selamat Hari Sabtu. Terima kasih buat kawan kawan blogger dan rekan rekan saya di mana saja berada baik yang berada di kota Pontianak, propinsi Kalimantan Barat dan atau yang berasal dari kota di propinsi lain di Indonesia (huaa bahasanya) atas kunjungannya di rumah kontrakan kami yang sederhana di Komplek Duta Bandara di edisi tulisan kemarin.
Saya sekeluarga sangat menghargainya dan sangat senang. Hari ini Sabtu tanggal 14 Juli 2012 Masehi atau bertepatan dengan tanggal 24 Syaban 1433 Hijriah dan tidak lama lagi kaum Muslim dan Muslimat di seluruh dunia akan memasuki bulan Ramadhan.
Ya Bulan suci Ramadhan sudah menghitung hari begitu kata penyanyi kondang KD atau Krisdayanti (Gini gini saya pernah satu pesawat dengan KD dan Rahul Lemos di pesawat Garuda dari Bali menuju Jakarta bisa dilihat di sini gambarnya).
Tema tulisan saya hari ini sederhana saja deh seputar penggunaan motor MIO KB 2040 UT kesayangan saya selain motor Honda SupraFit keluaran tahun Jadul 2005 tentunya. Motornya dua donk? Nda juga, motor saya tetap satu ya Honda itu tadi , sedangkan yang MIO ini kepunyaan istri yang sering gantian saya pake soalnya masih bau toko hehehe. Namanya juga sudah berkeluarga, tidak ada istilahnya "motor mu motor saya", yang ada adalah motor kita. Hihihiihihi
Kaca Spion Kanan Digondol Maling
Kejadian pertama yang diluar dugaan saya adalah kaca spion kanan hilang dicuri maling beberapa minggu yang lalu, tanggal dan bulannya tidak ingat, namun yang membuat saya keki adalah kenapa satu kaca spion saja yang digasak tamu tdak diundang (baca : maling) itu, kenapa nda sekalian aja dua duanya. Kapan kapan saya mau pasang CCTV di Motor MIO deh biar ketangkep malingnya. Hahaha
Ini jadi mengingatkan saya tahun lalu saat kehilangan spidol sampai 3 (tiga) kali. Pertama spidol warna merah hilang, dua hari kemudian spidol warna hitam hilang, dan yang terakhir spidol warna hijau hilang juga. Eh yang terakhir ketiga tiga spidol itu ketemu semua saat saya beli spidol yang ke empat. Wah jadi banyak donk spidol saya.
Akhirnya kaca Spion tinggal satu yakni kaca spion klri yang tersisa. Ini sangat bikin kagok dan jeroji saya yang sudah terbiasa naek motor dengan kaca spion lengkap di kiri dan di kanan. Jadi saat berkendaraan musti noleh kebelakang dulu jika mau berbelok ke kiri atau ke kanan.
Saya memang termasuk yang sudah terbiasa berkendaraan motor dengan dua spion lengkap di kanan kiri yah namanya juga selera. Akhirnya karena tidak nyaman pake satu kaca spion, maka dibelikanlah lagi sepasang kaca spion baru dengan ukuran yang lebih kecil dari yang sebelumnya. Tidak apalah yang penting oke dokeh (Minjem Miss Syahdini )
Ini jadi mengingatkan saya tahun lalu saat kehilangan spidol sampai 3 (tiga) kali. Pertama spidol warna merah hilang, dua hari kemudian spidol warna hitam hilang, dan yang terakhir spidol warna hijau hilang juga. Eh yang terakhir ketiga tiga spidol itu ketemu semua saat saya beli spidol yang ke empat. Wah jadi banyak donk spidol saya.
Akhirnya kaca Spion tinggal satu yakni kaca spion klri yang tersisa. Ini sangat bikin kagok dan jeroji saya yang sudah terbiasa naek motor dengan kaca spion lengkap di kiri dan di kanan. Jadi saat berkendaraan musti noleh kebelakang dulu jika mau berbelok ke kiri atau ke kanan.
TWO : Honda Supra Fit yang sebelah kiri adalah motor saya , sedangkan sebelahnya MIO adalah kepunyaan Istri. Pada prinsipnya keduanya adalah motor kita bersama bisa tuker tukeran ehehe. Ini foto dokumen lama saat sang MIO baru datang dipesan. Photo Hak Cipta Asep Haryono
Saya memang termasuk yang sudah terbiasa berkendaraan motor dengan dua spion lengkap di kanan kiri yah namanya juga selera. Akhirnya karena tidak nyaman pake satu kaca spion, maka dibelikanlah lagi sepasang kaca spion baru dengan ukuran yang lebih kecil dari yang sebelumnya. Tidak apalah yang penting oke dokeh (Minjem Miss Syahdini )
Tangki Bensi Bocor?
Nah yang terbaru adalah menetesnya bensin dari bagian bawah motor MIO yang minggu minggu ini saya pakei, padahal sudah 2 (dua) kali masuk bengkel YAHAMA eh salah YAMAHA yang terletak di bilangan jalan Gajah Mada Pontianak. Kebetulan letak bengkel dan agen dealer resmi Yamaha ini sangat dekat dengan kantor saya di Graha Pena Pontianak Post. Jadi untuk "nganter" ke Bengkel sangat dekat sekali, tinggal antar motor ke Bengkel, lalu bisa saya tinggal. Begitu selesai diserpisss, saya di telepon agar diambil. Begitu seterusnya gitulah enaknya kalaw bengkel dekat.
Akhirnya karena kesal juga netes tes tes terus bahkan ada di tiga titik kaya hujan rintik rintik tangki bensi di bagian bawah motor MIO saya itu , sehingg aroma bau bensin sangat menyengat jika disimpan di dalam rumah atau di teras rumah saya. Akhirnya saya pun habis kesabaran juga (La katanya sabar kok bisa habis sih sabarnya Sep), akhirnya saya ke Bengkel lagi untuk yang ke 3 (tiga) kalinya, dan kali ini ditangani langsung oleh Kepala Mekanik Yamaha di sana.
Sayang sekali saat masuk ke bengkel yang ke 3 kali itu bukan saya yang "nganter" motor MIO ke Bengkel, namun sang istri tercinta yang berangkat ke sana. Setelah mendapatkan penjelasan dari kepala Mekanik akhirnya ces pleng MIO nya oke dokeh lagi. Wah mantap juga slogan Miss Syahdini Oke Dokeh ini ya. Mancaaps
Nah yang terbaru adalah menetesnya bensin dari bagian bawah motor MIO yang minggu minggu ini saya pakei, padahal sudah 2 (dua) kali masuk bengkel YAHAMA eh salah YAMAHA yang terletak di bilangan jalan Gajah Mada Pontianak. Kebetulan letak bengkel dan agen dealer resmi Yamaha ini sangat dekat dengan kantor saya di Graha Pena Pontianak Post. Jadi untuk "nganter" ke Bengkel sangat dekat sekali, tinggal antar motor ke Bengkel, lalu bisa saya tinggal. Begitu selesai diserpisss, saya di telepon agar diambil. Begitu seterusnya gitulah enaknya kalaw bengkel dekat.
Akhirnya karena kesal juga netes tes tes terus bahkan ada di tiga titik kaya hujan rintik rintik tangki bensi di bagian bawah motor MIO saya itu , sehingg aroma bau bensin sangat menyengat jika disimpan di dalam rumah atau di teras rumah saya. Akhirnya saya pun habis kesabaran juga (La katanya sabar kok bisa habis sih sabarnya Sep), akhirnya saya ke Bengkel lagi untuk yang ke 3 (tiga) kalinya, dan kali ini ditangani langsung oleh Kepala Mekanik Yamaha di sana.
Sayang sekali saat masuk ke bengkel yang ke 3 kali itu bukan saya yang "nganter" motor MIO ke Bengkel, namun sang istri tercinta yang berangkat ke sana. Setelah mendapatkan penjelasan dari kepala Mekanik akhirnya ces pleng MIO nya oke dokeh lagi. Wah mantap juga slogan Miss Syahdini Oke Dokeh ini ya. Mancaaps
DISERVIS : Inilah MIO yang sedang dikerjain sama Mekaniknya. Yang ini tentu bukan Kepala Mekaniknya. Foto Hak cipta Asep Haryono |
Perawatan Motor Yamaha yang saya baca tertulis " (1). Kelayakan Rem, (2).Stang Kemudi. (3).Rantai atau sprocket. (4). Fungsi Lampu. (5) Kondisi oli mesin. (6). Battery dan yang terakhir adalah (7).Kelayakan Ban" nah itulah yang saya catat di spanduk Yamaha di bengkel tadi. Karena masih garansi dan ada buku Servicenya semuanya masih FREE alias gratis. Mungkin bulan depan sudah habis masa garansinya, jadi jika ingjn Ganti Olie ya harus bayar sendiri.
Karena sudah terbiasa dengan Motor 4 tak seperti Honda SupraFit , saya masih harus membiasakan diri berkendara motor jenis matik ini yang tidak perlu ganti gigi atau berpindah Gigi. Menurut pendapat saya pribadi untuk konsumsi pemakaian bahan bakar bensin jelas HONDA lebih unggul dari jenis Yamaha MIO jenis Matik yang masuk ke bengkel ini. Sebagai perbandingan (dan ini berdasarkan pengalaman saya sendiri) untuk konsumsi 10 ribu rupiah bensin yang saya isi di Pom Bensin setara 2.2 Liter itu bisa untuk 5 hari bagi HONDA namun tidak bagi Yamaha MIO.
Jarak tempuh saya batasi antara Komplek Duta Bandara ke Jalan Gajah Mada 2 kali setiap hari pulang pergi (Saya belum sempat ukur berapa Kilometer jarak keduanya) dengan kecepatan maksimal 40 KM/Perjam. Memang untuk kawasan jalan Ahmad Yani di Pontianak kecepatan yang dianjurkan adalah 40 KM/per jam. Nah untuk pemakaian konsumsk bahan bakar Bensin, jelas HONDA lebih unggul.
Bapak bapak dari Yamaha jangan marah ya sama saya. Ini pendapat saya pribadi loh. Tapi MIO lebih Unggul di segi kepraktisannya karena tidak perlu berganti atau berpindah gigi. Mau pilih yang mana MIO atau HONDA? Terserah pada kawan kawan semua memutuskannya. Thanks for reading (Asep Haryomo)
Jarak tempuh saya batasi antara Komplek Duta Bandara ke Jalan Gajah Mada 2 kali setiap hari pulang pergi (Saya belum sempat ukur berapa Kilometer jarak keduanya) dengan kecepatan maksimal 40 KM/Perjam. Memang untuk kawasan jalan Ahmad Yani di Pontianak kecepatan yang dianjurkan adalah 40 KM/per jam. Nah untuk pemakaian konsumsk bahan bakar Bensin, jelas HONDA lebih unggul.
Bapak bapak dari Yamaha jangan marah ya sama saya. Ini pendapat saya pribadi loh. Tapi MIO lebih Unggul di segi kepraktisannya karena tidak perlu berganti atau berpindah gigi. Mau pilih yang mana MIO atau HONDA? Terserah pada kawan kawan semua memutuskannya. Thanks for reading (Asep Haryomo)