Akhirnya setelah melalui perjuangan yang melelahkan bolak balik kesana kemari akhirnya sudah final 3 dari 4 proposal permohonan bantuan dana perjalanan kegiatan yang udah "usang" yakni Asia Africa Youth Forum (AAYF) 2010 ditolak dengan alasan yang sampai sekarang juga tidak diketahui. Namun dengan ditolaknya proposal bantuan perjalanan ini sudah sedikit meringankan beban saya untuk cek ke sana kemari. Hanya tinggal 1 saja proposal dari Kantor Walikota Pontianak yang harus di cek lagi hari Senin yang akan datang dan akan langsung menghadap ajukan Walikota yang terletak di sekitar Jalan Zainudin itu.

Soal tolak menolak proposal ini sudah hal yang sudah pernah aku lakukan dahulu banget waktu masih menyandang status sebagai MHS alias mahasiswa hehehe. Ya iyalah jadi inget waktu jaman doloe waktu masih kuliah di era taon 1990an gitu deh. Waktu emang aku sering ditugasin untuk mengantar proposal ke berbagai instansi baik pemerintah maupun swasta. Ada juga proposal yang dilengkapi dengan surat tugas , surat rekomendasi , bahkan surat perjanjian kerja sama antara kedua belah pihak dengan dilengkapi dengan hak dan kewajiban pihak A dan Pihak B wah macam macam deh hehehehe.

Namun demikian tradisi "nodong" atau "minta minta" dengan dibungkus proposal mungkin kelak akan ditinggalkan dan sudah tidak menjadi tren lagi di masa masa yang akan datang. Kelak perlu dibuat semacam format yang baku dan jelas namun tidak mengikat untuk menyakinkan para donatur akan perlunya berpartisipasi dengan memberikan donasi sesuai dengan kemampuannya.



Dear Blog

Tadi pagi sekitar jam 07.10 WIB handphone jadul saya mengeluarkan suara standard tit..tit..tit tanda ada sebuah pesan singkat SMS (short message service-red) masuk ke dalam HP antik milikku satu satunya itu. Sekilas saya liat siapa pengirim SMS itu keliatannya adalah salah seorang peserta, Delegasi Indonesia , di Asia Africa Youth Forum (AAYF) 2010 yang baru saja usai digelar perhelatannya sejak tanggal 23 s/d 26 Agustus 2010 yang lalu. Menurut rencana hari ini, saat blog ini ditulis adalah hari Jumat tanggal 27 Agustus 2010 , seluruh delegasi peserta AAYF2010 baik yang dari Indonesia maupun dari luar negeri akan segera meninggalkan Hotel Preanger tempat menginap para delegasi

Namun apa sih isi pesan SMS yang kuterima pagi ini?. SMS dikirim oleh salah seorang peserta Delegasi Indonesia dengan nomor 0852635xxxx berisi dan berbunyi sebagai berikut. Simak aja ya
Kang. Perjalanan ini berakhir menyakitkan. Panitia is suck. I hate them. They hurt us. Aku kesal banget Kang. Kenapa harus gini? Aku benar benar sakit hati. Sedih, kecewa Hiks T-T. Kita Diusir dari hotel khusus delegasi Indonesia aja. Mereka cuma pesan Hotel buat kita till tanggal 26. Kalang Kabut kabutlah kami. Terutama yang barang barang dikeluarkan dari kamar. Tapi peserta luar kagak. Semacam Konspirasi. Yah Sengsara aku mas. Katanya transport ditanggung ne malah kendaraan aku yang bayar. Kita Kaget tiba tiba aja jam 10 pulang dari field Trip, ada khabar itu. Bayangkan? Panic? Harusnya aku masih bisa tebar pesona sama foreigners jadi gagal hikz T-T
Lalu ketika kucoba konfirmasi dengan menggunakan sisi jurnalistik yakni check and balance dengan peserta delegasi Indonesia lainnya maka di jawab SMS dengan nada yang sama yakni mengecewakan. SMS dikirim oleh nomor 0852611xxxx dengan isi sebagai berikut
Iya Kang Asep. Kami di usir. Kami terpaksa pindah. Ntahlah apa yang terjadi dengan Panitia. Dihari terakhirnya jadi berkurang profesionalismenya

Well. saat ku baca dengan baik isi SMS ini tidak serta aku jadi tersulut emosi. Karena ungkapan keluhan atau protes seseorang tidak bisa menjustifikasi kelakuan Panitia Penyelenggara AAYF2010 itu seperti yang dituduhkan sang pengirim SMS. Aku masih netral dalam hal ini. Namun melihat dari pengalaman ku saat mengikuti International Youth Forum (IYC) 2009 lalu seperti membenarkan substansi isi SMS itu yang menyebut Panitia kurang profesional. Hmmm. Tidak berubah juga rupanya. Dari taun ke taun selalu begitu. Mungkin nanti setelah semuanya memberikan respon atau masukan, barulah kita meminta penjelasan langsung kepada Panita Penyelenggara AAYF2010. Istilahnya kalaw dalam jurnalistik, kalaw ada pihak yang merasa dirugikan maka harus dikonfirmasi kedua belah pihak atau istilahnya Cover Both Side.

Hmm. Apa iya benar demikian adanya. Aku masih menunggu respon atau reaksi dari peserta AAYF2010 lainnya.

Jadi wait and see.........

Dear Blog

Menurut rencana hari ini adalah hari terakhir diskusi forum Asia Afrika atau yang lebih kondang dikenal dengan Asia Africa Youth Forum (AAYF2010) yang berlangsung sejak tanggal 23 s/d 26 Agustus 2010 di Bandung (Jawa Barat). Menurut informasi dari salah satu delegasi Indonesia, Fikri Arief , semue kegiatan ini banyak diliput oleh berbagai media cetak dan elektronik di Indonesia. Sungguh merupakan suatu kebanggaan tersendiri bisa hadir di forum internasional sekelas Asia Africa Youth Forum (AAYF2010) dan menjadi wakil dan delegasi Indonesia dan bergabung dengan pemuda pemudi se Asia Afrika lainnya kumpul menjadi satu kesatuan persaudaraan dan menggalang kerja sama yang lebih erat bagi kawasab Asia Afrika pada khususnya dan dunia Internasional pada umumnya

Aku masih ingat saat mengikuti kegiatan International Youth Conference (IYC) pada tahun 2009 lalu di mana kegiatan hari terakhirnya memang khusus diperuntukkan sebagai perjalanan wisata mengunjungi obyek obyek wisata Terkenal yang ada di Propinsi Jawa Barat. Aku masih ingat saat itu kami makan siang di restoran yang terletak persis di pegunungan Puncak, dan juga mengunjungi Museum Asia Afrika Bandung, dan Pusat wisata Sari Ateur dan lain sebagainya. Wah bener bener fresh dan sangat menyenangkan. Apalagi ada kesempatan mengunjungi Istana Bogor dan berbagai tempat menarik lainnya di Bandung.

Selain itu rombongan kami IYC200 yang menaiki kira kira 7 bus DAMRI berukuran besar melintasi jalan jalan utama kota Bandung dikawal sana sini oleh aparat kepolisian yang setia mengawal kami selama di perjalanan. Wah sensasi menjadi pejabat negara memang sangat terasa dimana mana kami mendapatkan prioritas saat melintasi jalan raya yang memang sudah amat padat dengan kendaraan. Namun rombongan bis IYC2009 kami mendapatkan kemudahan dalam menembus blokade kemacetan jalan. Bangga rasanya melintas diantara rakyat sipil yang dilalui kendaraan bis kami para peserta IYC2009 yang memang terdiri dari berbagai negara di dunia itu.

Namun ada yang sedikti mengganjal saat pelaksanaan IYC2009 di Banten dan Bandung (Jawa Barat) itu yakni perlakuan istimewa yang berlebihan yang diperlihatkan oleh panitia penyelanggara Indonesia kepada para peserta IYC2009 yang berasal dari negara lain. Contohnya saat ada sesi tanya jawab, porsi kesempatan bertanya jauh lebih banyak diprioritaskan bagi peserta dari negara lain. Selain itu janji Panitia tidak tepat dan berat sebelah dan cenderung lebih memihak kepada para peserta dari Negara asing daripada dengan peserta dari Indonesia sendiri. Sebagai contoh souvenir berupa Batik khas Jawa Barat. Dalam suatu kesempatan kami diberitau oleh panitia penyelenggara bahwa semua pesertas IYC2009 tanpa terkecuali akan mendapatkan 1 (satu) buah Batik.

Namun kenyataan di lapangan menunjukkan, dan banyak saksinya , bahwa batik hanya untuk peserta Asing saja. Selain itu certificate sebagai tanda buktik kepesertaan di kegiatan ini sampai sekarang juga belum jelas. Certificate atau tanda bukti selembar keterangan sangat penting dan dapat berguna untuk berbagai keperluan baik sebagai kenang kenangan maupun untuk urusan pendidikan, karir, beasiswa LN dan lain sebagainya. Ini menjadi catatan bagi ku selama menjadi peserta International youth Conference (IYC) 2009 lalu itu.

Aku masih menunggu laporan perjalanan dan stories dari peserta Asia Africa Youth Forum (AAYF) 2010 ini. Walaupun aku sudah resmi dinyatakan lulus sebagai delegasi Indonesia di Asia Africa Youth Forum (AAYF) 2010 ini, ternyata aku tidak bisa hadir karena berbagai kendala. Kalian bisa baca kendala saya sampai tidak dapat hadir di ajang sekelas Asia Africa Youth Forum (AAYF) 2010 di sini. Adakah pengalaman kurang menyenangkan bagi ku ni juga terjadi pada peserta Africa Youth Forum (AAYF) 2010 di Bandung ini?.

Kita tunggu saja....

Dear Blog,
Teman teman semua, sebangsa seTanah Air Indonesia
Rekan rekan Delegasi Indonesia di AAYF2010 Bandung
Pa Kabar kalian hari ini?

Menurut jadual dari Panitia Pelaksana Asia Africa Youth Forum (AAYF) 2010 hari ini adalah jadual kalian semua untuk adalah diskusi hingga tengah hari nanti yang terbagi dalam 3 (tiga) group). Tiap group berdiri sendiri dengan tema masing masing, misalnya Group 1 bertemakan Promoting Youth Engagement in MDGs , begitu pula dengan group 2 dan group 3 lainnya masing masing memiliki tema sendiri sendiri. Loh kok saya bisa tau? Ya Tau donk. Saya kan delegasi Indonesia di AAYF2010 ini juga, namun karena terkendala dana yang tidak memadai jadi saya tidak dapat menghadiri even keren semacam AAYF2010 ini. Dan sebagai salah satu delegasi Indonesia di AAYF2010 ini juga saya dapat salinan informasi dari Panitia Penyelenggaranya. Jadi akurat donk

Hari ini mungkin hari terakhir teman teman Delegasi Indonesia berdiskusi di ajang Asia Africa Youth Forum (AAYF) 2010 ini, karena menurut schedule dari Panitia sore atau malam nanti akan diadakan closing ceremony alias upacara penutupan yang didahului oleh penyerahan deklarasi Asia Africa kepada Panitia Pelaksana. Hmmm. Tidak terasa 3 (tiga) hari utama masa masa sibuk para Delegasi Indonesia di AAYF2010 itu bertukar pikiran , berbagi pengetahuan ilmu, dan sharing kebudayaan antara sesasam peserta yang konon berasal dari 41 (empat puluh satu) negara itu. Dan dari semua itu 85 (Delapan puluh lima-Red) peserta lainnya berasal dari Indonesia. Dan saya termasuk di dalamnya tentunya.

Mungkin rekan rekans Delegasi Indonesia AAYF2010 dan rekan blogger lainnya masih penasaran kenapa saya sampai tidak dapat hadir atau belum dapat hadir di even bergengsi sekelas Asia Africa Youth Forum (AAYF) 2010 di Bandung ini. Well, tidak apa saya postingkan di Blog saja. Soale ada kawan kantor saya yang mengatakan lebih baik menulis di Blog yang memang dipersiapkan untuk menulis, dan tidak menulis di Facebook. Setelah saya pikir pikir memang 'habitat' tulisan itu ada di blog hehehe. Ya udah why not. AKu ikut aja deh.

Ada 3 (tiga) alasan saya tidak dapat (belum dapat) hadir di Asia Africa Youth Forum (AAYF) 2010 di Bandung 23-27 Agustus 2010 walaupun saya sudah dinyatakan lolos seleksi oleh Panitia Penyelenggara dan berhak mendapat tiket sebagai salah satu delegasi Indonesia di ajang AAYF2010 ini. Alasan itu adalah sebagai berikut

  1. Kendala Dana
    Yap. Dari semua alasan yang ada, alasan Dana yang kurang memadai (bahkan amat minim menyedihkan abis eui-red) menjadi primadona alasan saya tidak dapat hadir di even Asia Africa Youth Forum (AAYF) 23-26 Agustus 2010 di Bandung. Dari 4 (empat-red) proposal permohonan Dana ke Beberapa Instansi Pemerintah semuanya masih dalam tahap proses seleksi, dan pertimbangan. Tidak tau akan dikasih atau tidak. Sedangkan dari Kantor Kepala DPRD Kabupateni Kubu Raya sudah menggelontorkan dana Rp.100.000,- (Seratus Ribu Rupiah-red). Lumayan 100 ribu juga duit kan?. Sedangkan keperluan untuk tiket ke Bandung saja saya perkirakan bisa mencapai 3 jeti maklum aja kan tanggal pelaksanaan AAYF2010 itu pertengahan mau lebaran yang aku perkirakan harga tiket pesawat akan melejit menjuling eh menjulang sampai ke awan alias mahal.

    Selain dana sendiri yang memang tidak ada (belum memadai). Ada dana sendiri tapi memang sudah saya siapkan untuk THR (Tunjangan Hari Raya) Iedul Fitrie yang tidak lama lagi akan menjelang. Selain itu keperluan lain menjelang lebaran juga tidak kalah ramenya dan siap untuk ditunaikan, selain tagihan rutin bulanan seperti biaya Baby Care keluarga, tagihan Air dan PDAM. Mungkin ada hikmah dari point 1 ini. Yakni menabung. Hehehe terus terang tabungan saya dikit bangeds. Kayaknya aku harus gemar menabung deh sejak saat ini. (Tidak ada istilah terlambat tentunya khan..)

  2. Kendala Perizinan atau Waktu
    Nah untuk yang satu ini bisa dimaklumi. Sebagai salah satu karyawan swasta di salah satu perusahaan koran di propinsi Kalimantan Barat, saya hanya mendapat jatah 12 (dua belas-red) hari CUTI KERJA. Nah 5 (Lima-red) hari jatah cuti saya sudah saya pergunakan saat mengikuti workshop dan Consultative Group Meeting KangGURU Indonesia di Bali medio Juni 2010 lalu. Nah praktis tersisa lebih kurang 7 (tujuh-red) hari lagi sisa cuti kerja taunan ku.

    Nah kalah ku ambil sisanya untuk kegiatan AAYF2010 ini yang konon akan menghabiskan 4 sampai 5 hari jatah cuti, lama lama jatah cuti ku untuk Mudik Lebaran ke kampung halaman menjadi tinggal 2 hari saja. Wah wah ini tidak benar kalaw saya harus memaksakan diri untuk hadir di ajang Asia Africa Youth Forum (AAYF) 2010 ini. Sebenarnya ini juga masih bisa "kompromi" asal fulus alias duit untuk berangkat ke Bandungnya mencukupi.

    Andai (berandai andai nih) dana cukup untuk menghadiri AAYF2010 ke Bandung, mungkin juga tidak akan saya hadir. Jika pun hadir mungkin tidak akan sampai selesainya kegiatan AAYF2010 hingga keacara Field Trip di hari terakhir kegiatan. Kenapa karena menurut jadual bulan November 2010 saya harus berangkat ke Denpasar, Bali untuk meeting taunan KangGURU Indonesia yang aku perkirakan akan menghabiskan 3-5 hari. Nah nah gimana tuh. Jadi jika AAYF2010 saya ambil dan hadir, maka akan semakin sempit peluang saya untuk bisa hadir di CGM Meeting di Bali. Jika disuruh memilih prioritas mana yang mau dihadiri AAYF2010 atau Meeting di Bali? Wah maunya sih dua duanya saya ambil hehehe. (Kemaruk-red). Tapi kalaw ditimbang timbang saya lebih cenderung mau hadir di Consultative Group Meeting ( CGM) di Bali saja karena menyangkut posisi saya sebagai perwakilan resmi (official representative) KangGURU Indonesia yang didanai dari AusAID dan Pemerintah Australia. Coba think about it :)

  3. Kendala Istri yang sedang Hamil
    Walau ini bersifat personal atau pribadi, namun mau tidak mau menjadi salah satu penyebab aku tidak menghadiri di acara Asia Africa Youth Forum (AAYF) 2010 23-27 Agustus 2010 di Bandung ini. Istri sudah memasuki bulan ke 6 atau 7 masa kehamilannya dan beliau mengajar di luar kota. Tidak mungkin dia mengendarai kendaraan roda dua (motor-red) ke Lokasi tugasnya mengajar di SMA Negeri 1 Kubu Raya (4 jam dari kota Pontianak-red). Dan sudah menjadi "tugas" saya untuk menjadi "tukang ojeg" alias antar jemput istri dari dan ke lokasi tugasnya mengajar.

    Jadi tidak etis dan tidak elok (bahkan mungkin dianggap tidak bertanggung jawab-red) jika saya meninggalkan istri yang sedang menunggu kelahiran ini dengan leyeh leyeh dan happy happy di AAYF2010 di Bandung dan meninggalkan istri yang kesusahan di rumah seorang diri (Kami belum memiliki pembantu-red). Apa pun akan aku korbankan asal istri di rumah terjaga dan terlindungi kondisi kehamilannya. Dan untuk itu pula saya ikhlas tidak dapat menghadiri AAYF2010 ini. Selain itu juga rumah tentu dalam keadaan kosong melompong selama 4 hari jika aku hadir di AAYF2010 di Bandung ini. Sungguh tidak elok meninggalkan rumah dalam keadaan kosong karena berpotensi mengundang tamu tidak diundang (baca: maling). Walau ada petugas jaga atau ronda, tentu kita juga wajib menjaga property rumah sendiri bukan?

  4. Aku tidak Punya Tabungan
    Nah nah ini dia sebuah contoh buruk dari diri saya yang tidak layak untuk diikuti oleh seluruh pemuda di republik tercinta ini. Tidak punya tabungan atau malas menabung. Padahal sudah buanyak artikel, tulisan , laporan dari berbagai sumber yang sudah banyak diposting diberbagai media betapa pentingnya menabung untuk masa depan. Aku akui aku termasuk yang malas untuk berinvetasi atau menabung. Nah sekarang baru kena "batu" nya yang selama ini aku remehkan dan sekarang aku sendiri yang harus menanggung akibatnya. Selama ini meremehkan menabung sekarang aku sendiri yang harus menerima konsekuensinya.

    Mungkin jika aku punya tabungan walaupun cuma 3 jeti suatu jumlah yang amat besar ongkos hadir di Asia Africa Youth Forum (AAYF) bagi ku yang tidak punya tabungan barang sepeserpun. Aku memang termasuk insan yang boros pengeluaran, malas mencari penghasilan tambahan dan gaya hidup yang konon cenderung hedonis dan konsumtif. Sungguh suatu contoh yang tidak layak untuk dicontoh para blogger sekalian di mana saja yang membaca artikel ini. Derita AAYF2010 yang aku rasakan, semoga tidak akan terulang lagi. Insya Allah mulai kasus AAYF2010 ini, saya akan sisihkan penghasilan saya untuk menabung untuk masa depan. Menabung itu penting. (la baru sadar-red)
Nah jelas bukan. Itulah 3 (tiga) alasan utama sehingga pada akhirnya saya tidak dapat hadir di even Asia Africa Youth Forum (AAYF2010) ini. Walaupun even ini sangat menarik karena network yang bisa dibangun bisa memberikan harapan dan kerja sama yang lebih erat di masa yang akan datang. Namun apa dikata kenyataan memang mengharuskan saya untuk sabar dan ikhlas untuk melepas Asia Africa Youth Forum(AAYF) 2010 di Bandung ini. Walaupun saya sudah merencanakan sejak awal saya mengajukan application ke panitia AAYF2010 sekitar awal Maret 2010 ini, namun rencana saya tidak sama dengan rencana ALLAH SWT. Manusia hanya merencanakan, dan ALLAH Maha Esa yang menentukan.

Mungkin ALLAH SWT mempunyai rencana lain buat ku? Wallahu Alam
Hanya ALLAH SWT saja yang tau

Dear Blog

Hari ini semua peserta yang sudah terdaftar akan menuju Bandung guna menghadiri konperensi Asia Africa Youth Forum (AAYF) 2010 yang akan diselenggarakan mulai hari ini Senin (23 Agustus 2010) hingga hari Kamis (27 Agustus 2010) yang akan datang. Tentu hiruk pikuk dan kegembiraan akan selalu menyertai semua delegasi Indonesia di acara itu, dan begitu pula dengan ratusan peserta AAYF lainnya yang ada dari negara lain. Semua tumplek di Bandung, guna bersatu merumuskan pemikiran pemuda Asia Afrika dalam rangka memperingati HUT ke 55 Deklarasi Asia Afrika di Bandung

Nah tentu para blogger masih penasaran, siapa siapa aja sih nama nama yang hadir dalam acara Asia Africa Youth Forum (AAYF 2010) di Bandung ini?. Wah tentu dengan senang hati akan saya postingkan di sini yang diambil dari situs resminya AAYF2010 Bandung. And Finally, after had a very long process to review all incoming application forms from around the world , we are very happy & proudly present to you those names mentions below are the Asia Africa Youth Forum 2010 Delegates.

Nah inilah nama peserta Asia Africa Youth Forum (AAYF2010) Bandung. Ada namaku di sana tertera dengan jelas dan gagah sebagai salah satu delegasi Indonesia. Simak di bawah ini :

Afghanistan Muhammad Khabir
Australia Olivia Cawthorne
Bangladesh Majedul Islam
Brunei Haji Khairul Arifin Bin Abdul Haji Aji
Brunei Mohammad Adi Shariman
Brunei Mohammad Ruzaimi
Cambodia Tith Chandarasy
Cambodia Bun Chandoung Sthapana
Cambodia Bunly Soeung
Cambodia Ting Layheang
Cambodia Sous Paomealea
Cambodia Chan Setha
Cameroon Divine Ntiokam
Cameroon Silenou Demanou Blondel
Central Africa SIBIRO Philippe Junior
China Wen-Yu Weng
China Zhai Qi
China Zheng Fang
Congo Jack Chimwaza
Egypt Basant Mahmoud Abdelmohsen
Egypt Mohamed Abdesalam
Egypt Ahmed Ibrahim El Sayed
Egypt Yara Ibrahim Hussein
Egypt Walaa Ahmed Hussien
Egypt Mamdouh Nageh Hussien Ahmed
Egypt Mahmoud Mohamed Abdel Wahed
Gabon Mavioga
Ghana Miss Kyere Akua Asamoah
India Neha Buch
Indonesia Arif Zuhdi
Indonesia Asep Haryono
Indonesia Dian Mayasari
Indonesia Endah Wijayanti
Indonesia Indah Gilang Pusparani
Indonesia Setiawaty Nuralamy
Indonesia Sitirahma Dhesmarleni
Indonesia Syahid Derajat
Indonesia Fida Annisah
Indonesia Ami Raisya Syanalia
Indonesia Ketut Anandagiri
Indonesia Ryan Aldiansyah Akbar
Indonesia Andra Riandita
Indonesia Virgi Agita Sari
Indonesia Sri Konsep Harum Wicaksono
Indonesia Trisno Putra
Indonesia Zia Firdaus Nuzula
Indonesia Ghulam Tafrihi
Indonesia Muhammad Abd Hayyil AlAyyubi
Indonesia Eriez Carissa Agiesta
Indonesia Viesda Pithaloka
Indonesia Rini Mayasari
Indonesia Melidawati
Indonesia Saskia Raishaputri
Indonesia Hidayat Syarifuddin
Indonesia Astrib Wulandari
Indonesia Muhammad Arif Julianto
Indonesia Faisal Jamil
Indonesia Eryanti Tri Ramadhani
Indonesia Lamria Noviana
Indonesia Arifin Ihsan Rismansyah
Indonesia Muhammad Yunus Sharoni
Indonesia Costan Rumapea
Indonesia Yofrina Octika Gultom
Indonesia Indra Gautama
Indonesia Myra Mentari
Indonesia Rahma Intan Pratiwi
Indonesia Muhammad Faruq Adhi Muharom
Indonesia Dimas Arie Prasodjo
Indonesia Saidah Sahlah
Indonesia Dlluha Mutammimah
Indonesia Sigit Dwi Saputro
Indonesia Averoes Zulqornein
Indonesia Pieter Hadik Victory Waruwu
Indonesia Revianeu Setiadikusuma
Indonesia Eva Selenia
Indonesia Ulya
Indonesia Rida Mazharani
Indonesia Farizal Rahman
Indonesia Muh. Sidiq Fauzan
Indonesia M. Fakhri Gazali
Indonesia Widy Dinarti
Indonesia Gemilang Zul Mallarangeng
Indonesia Bayu Deya Giovani
Indonesia Reza Ramadhansyah Daryan
Indonesia Amalia Citra Lestari
Indonesia Ahmad Fikri Alhadi
Indonesia Erfan Zain
Indonesia Angga Dwi Martha
Indonesia Karlina Sutaprawira
Indonesia Ambun Dekesu Buraallo T
Indonesia Amalia Citra Lestari
Indonesia Reza Ramadhansyah Daryan
Indonesia Ahmad Rifki Alhadi
Irak Rafid Adday Shahad
Irak Nisreen Sameer Jabbar
Irak Mohammed Hussein Ali
Irak Abdul Kareem Jasim Kareem
Japan Naito Kohei
Japan Kaori Marohira
Jordania Amer Jamil Aref Al-Malahmeh
Kenya Gregory Otieno
Kenya Tezra Okwaro Nanzala
Kenya Obunga Leonardo Omondi
Kenya Mutinda.S. Mutuku
Kenya Ngomano Evanson Githinji
Kenya Atieno Ndomo
Kenya Mwaura Kaara
Kuwait Khaled M. Alffarhan
Kuwait Fahad S. Aljaimaz
Liberia Jonathan N. Smith
Malaysia Mohd Safik Bin Saprawi
Malaysia Khairul Anuar Bin Baki
Malaysia Loong Chia May
Malaysia Sivadas S/O Mathialagan
Myannmar Aung Kyaw Moe (leader)
Myannmar Zaw Lin Pyone
Myannmar Win Ei Khine
Namibia Inge Neuda
Namibia Hemdrick Kavughu
Nepal Yogendra Bahadur Shahi
Nepal Gagan Thapa
Nigeria Chinedu Oraka
Nigeria Dennis Bamidele Sunday
Nigeria Oladehinde Abayomi Balogun
Nigeria Farayola Abiodun Christopher
Nigeria Adebayor Atinuke Bukola
Pakistan Muhammad Waqas Nazar Tiwana
Philippine Arvin M. Bandojo
Philippine Darwin P Jaime
Philippine Saripoden T. Moctar
Philippine Josephine Barbie M. Balilia
Philippine Maria Isabel Macasieb
Philippine Sahraman D. Hadji Latif
Philippine Jalloud R. Abdul
Philippine Jaime Garchitorena
Philippine Daryl Alfred Tadique
Philippine Jaime Angelo Reyes
Philippine Charlene P. Manese
PNG Serena Sasingian
Rwanda Ntezimana Aloys
Rwanda Mutagama Damas Frank
Rwanda Mumulisa Fiona
Singapore Sarah Binte Adam Sugumav
Singapore Sam Shu Hui
Singapore Ying Zhi Jun John
Sudan Elgasim Mohamed Abd Alla
Sudan Hadeel Mohamad hasim Abd Alla
Sudan Ellaza Najmeldeen
Swaziland Bongani Andrew Simelane
Tanzania Stephen Obed Swai
Thailand Sasithon Remgwit
Thailand Juthathip Ukritchoet-Han
Thailand Nuanpan Thamanovanish
Thailand Nirut Bannob
Thailand Rewadee Choothong
Thailand Aekkapot Kitchakarn
Thailand Miss Siwaporn Boonruang
Thailand Miss ChawalitaAuyjay
Thailand Miss Rattana Butman
Thailand Miss Pitchaya Kaewphan
Thailand Rattapong Wongkanya
Thailand Preeyada Loawatakeepong
Timor Leste Angela Tavars de Jesus
Timor Leste Adilsonio da Costa Junior
Timor Leste Adelina Meluk de Jesus Lobu
Timor Leste Manuel Mendonca Araujo
Timor Leste Amandio da Cruz Sarmento
Timor Leste Celia Lopes da Silva
Timor Leste Antonio de Jesus Ley
Timor Leste Filipus Fereira
Uganda Mugawa Musa
Zambia Pennipher Vida Sikainda
Zimbabwe Enock Musungwini
Zimbabwe Gillmore Tafadzwa Moyo

Ku ucapkan selamat ya teman temans semua. Aku secara pribadi bangga kepada kalian semua, para Delegasi Indonesia. Andai aku bisa ikut bersama kalian kali ini.

Good luck

Dear Blog,

Sudah hampir sepekan lebih aku pergi kesana kemari mengantarkan proposal mohon bantuan dana ke berbagai instansi pemerintah di propinsi Kalimantan Barat .Memangnya Proposal apa sih yang kubawa berhari hari itu?. Tentu saja proposal bantuan dana untuk bisa mengantarkanku berangkat ke Bandung (Jawa Barat) dalam rangka menghadiri Forum Asia Afrika (Asia Africa Youth Forum) 2010 yang direncanakan dilaksanakan pada tanggal 23 - 26 Agustus 2010 mendatang.

Pengalaman di "ping pong" karena urusan administrasi yang berbelit belit memang sudah sejak lama aku rasakan. Lambatnya fungsi pelayanan dari instansi pemerintah ini memang sudah aku alami sejak lama. Ada memang beberapa instansi pemerintah yang top bangeds pelayanannya kepada masyarakat seperti Perpanjangan STNK/SIM dan Pembuatan atau perpanjangan Kartu Tanda Penduduk (KTP) Pontianak. Kedua instansi pemerintah itu kunilai terbaik dan terdepan dalam memberikan pelayanan yang memuaskan kepada masyarakat.

Proposal Yang Masih Harus Menunggu
Nah dari sub judul tulisan ini tertulis judul "bolak balik terus" ya memang birokrasi di Pemerintahan memang melelahkan, dan kamu harus siap siap dilempar ke sana kemari untuk alasan yang mungkin anda sendiri tidak akan bisa dimengerti. Apakah memang fungsi pelayanan dari instansi Pemerintah memang lamban, atau memang dari masyarakatnya sendiri yang tidak paham birokrasi dan tatacara alur pengurusn administrasi di instansi pemerintah tersebut. Yang jelas aku juga merasakan hal hal demikian dan memang cukup melelahkan bolak balik ke sana kemari pake motor siang siang di saat bulan Puasa Ramadhan ini.

Coba aja liat contoh yang aku alami saat mengantarkan Proposal AAYF 2010 Bandung ke salah satu instansi pemerintah di Jalan Ahmad Yani hari kemarin (Jumat 13 Agustus 2010). Bolak balik dan proses penyeleksian proposalnya memerlukan waktu yang cukup lama kira kira hampir 1 (satu) minggu dari satu meja ke meja yang lain.

Jadi kesimpulannya mungkin karena prinsip "Uang masuk dipermudah, uang keluar dipersulit" ini bisa jadi menjadi kiblat instansi pemerintah atau swasta sekalipun. Memang tidak semuanya demikian, tapi ini hanya dugaan ku saja. Aku tidak menuduh loh. Contohnya yang sudah aku sebutkan tadi untuk perpanjangan STNK/SIM amat memuaskan khususnya untuk ku sistim pelayanannya.

Karena apa? Ya karena saya memberi "uang masuk" kepada kas Pemerintah jadi pelayanannya dipermudah. Giliran saya membawa proposal permohonan dana kepada instansi instansi pemerintah tertentu dipingpong ke sana kemari. Karena apa? ya karena saya memohon dana dari Pemerintah dan itu bersifat "uang keluar" jadi berbelit birokrasinya. Hahahhaa. Ada logikanya memang.

Ini adalah kali ke 3 aku tidak dapat menghadiri seminar atau konperensi bertaraf Internasional tahun ini. Walaupun namaku sudah terdaftar sebagai peserta delegasi Indonesia di web Asia Africa Youth Forum 2010 sejak beberapa hari yang lalu, Selain konperensi One Young World (OYW) di London, dan konperensi HIV/AIDS di Vienna Austria tentunya. Tidak apa, Mungkin belum rezeki. Insya Allah masih banyak kesempatan yang lain di masa yang akan datang. Aku harus terus meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris ku tentunya dengan terus belajar dan berlatih setiap hari. Insya Allah aku akan berhasil di langkah selanjutnya. Insya Allah. I hope so and I know so

Dear Blog,

Sudah hampir sepekan lebih aku pergi kesana kemari mengantarkan proposal mohon bantuan dana ke berbagai instansi pemerintah di propinsi Kalimantan Barat .Memangnya Proposal apa sih yang kubawa berhari hari itu?. Tentu saja proposal bantuan dana untuk bisa mengantarkanku berangkat ke Bandung (Jawa Barat) dalam rangka menghadiri Forum Asia Afrika (Asia Africa Youth Forum) 2010 yang direncanakan dilaksanakan pada tanggal 23 - 26 Agustus 2010 mendatang.

Pengalaman di "ping pong" karena urusan administrasi yang berbelit belit memang sudah sejak lama aku rasakan. Lambatnya fungsi pelayanan dari instansi pemerintah ini memang sudah aku alami sejak lama. Ada memang beberapa instansi pemerintah yang top bangeds pelayanannya kepada masyarakat seperti Perpanjangan STNK/SIM dan Pembuatan atau perpanjangan Kartu Tanda Penduduk (KTP) Pontianak. Kedua instansi pemerintah itu kunilai terbaik dan terdepan dalam memberikan pelayanan yang memuaskan kepada masyarakat.

Bolak Balik Terus e
Nah dari sub judul tulisan ini tertulis judul "bolak balik terus" ya memang birokrasi di Pemerintahan memang melelahkan, dan kamu harus siap siap dilempar ke sana kemari untuk alasan yang mungkin anda sendiri tidak akan bisa dimengerti. Apakah memang fungsi pelayanan dari instansi Pemerintah memang lamban, atau memang dari masyarakatnya sendiri yang tidak paham birokrasi dan tatacara alur pengurusn administrasi di instansi pemerintah tersebut. Yang jelas aku juga merasakan hal hal demikian dan memang cukup melelahkan bolak balik ke sana kemari pake motor siang siang di saat bulan Puasa Ramadhan ini.

Coba aja liat contoh yang aku alami saat mengantarkan Proposal AAYF 2010 Bandung ke salah satu instansi pemerintah di Jalan Ahmad Yani hari kemarin (Jumat 13 Agustus 2010). Bolak balik dan proses penyeleksian proposalnya memerlukan waktu yang cukup lama kira kira hampir 1 (satu) minggu dari satu meja ke meja yang lain.

Jadi kesimpulannya mungkin karena prinsip "Uang masuk dipermudah, uang keluar dipersulit" ini bisa jadi menjadi kiblat instansi pemerintah atau swasta sekalipun. Memang tidak semuanya demikian, tapi ini hanya dugaan ku saja. Aku tidak menuduh loh. Contohnya yang sudah aku sebutkan tadi untuk perpanjangan STNK/SIM amat memuaskan khususnya untuk ku sistim pelayanannya. Karena apa? Ya karena saya memberi "uang masuk" kepada kas Pemerintah jadi pelayanannya dipermudah. Giliran saya membawa proposal permohonan dana kepada instansi instansi pemerintah tertentu dipingpong ke sana kemari. Karena apa? ya karena saya memohon dana dari Pemerintah dan itu bersifat "uang keluar" jadi berbelit birokrasinya. Hahahhaa. Ada logikanya memang.

Kesimpulan Tapi ada yang unik juga loh. Saat aku dan keluarga shopping (cieeee belanja eui -red) di Ahmad Yani Megal Mall awal bulan Agustus lalu, antrian memanjang mengular di mana mana justru di areal pembayaran (cashier-red). Nah orang mau bayar, mau menyerahkan uang aja masih sulit. Cobalah pos pos pembayaran belanja (cashier point-red) itu diperbanyak. Juga hal ini bisa diterapkan di instansi yang fungsi utamanya memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Kas kas pembayaran diperbanyak misalnya di loket PLN, loket PDAM , loket Pajak, loket Perpanjangan/Pembuatan STNK/SIM, serta loket di kantor IMIGRASI tempat pembuatan paspor baru.

Berikan kemudahan masyarakat dalam menunaikan kewajibannya membayar pajak, listik, air dan lain sebagainya kepada Pemerintah. Berikan kemudahan masyarakat dalam menunaikan kewajibannya kepada Masyarakat seperti membayar rekening listrik, air serta pajak. Jangan biarkan masyarakat mengantri lama dalam membayar kewajibannya itu. Demikian halnya pemerintah harus tanggap akan permintaan bantuan dana dari masyarakat kepada pemerintah melalui proposal proposal itu. Banyak lapisan masyarakat yang memerlukan bantuan dana dari pemerintah untuk berbagai keperluan. Pemuda, Masyarakt, Kalangan keagamaan, LSM, dan lainlain mengantarkan proposal permohonan dana kepada Masyarakat. Berikanlah masyarakat bantuan dana untuk memudah tujuan baik mereka.

Seperti yang sudah saya singgung diatas. "Uang masuk dipermudah, Uang Keluar Dipersulit" sebaiknya akan diganti redaksi susunan kalimatnya menjadi "Uang Masuk Dipermudah, Uang Keluar Dipermudah" nah cocok kan ya hahahaha
Bandara Supadio Pontianak From Bali With Love Selfie Dengan Selebritis
| Copyright © 2013 Asep Haryono Personal Blog From Indonesia