Kubu Raya Pengalaman Digigit Seekor Ular
Saya menceritakan sebuah pengalaman konyol, lucu, namun juga cukup mengerikan yang sepertinya akan membekas dalam hidup saya untuk waktu yang lama. Pengalaman apakah itu itu.
Ya pengalama adalah ketika saya dipatuk atau digigit seekor ular. Nah sabar sabar semuanya, tenang tenang. Nah kalau sudah tenang, duduk yang manis, saya akan ceritakan kronologisnya.
Kronologis Kejadian
Waktu Kejadian
Pada tanggal 15 Desember 2024, pukul 15.40 hari Ahad/Minggu saat sepulang dari Sholat Ashar berjamaah di Masjid Bababussalam Komplek Duta Bandara Kubu Raya Kalimantan Barat. Saat jalan kaki menuju arah pulang ke rumah saya di Blok C komplek tersebut. Saya tahu persis waktunya karena ada rekaman foto dan atau catatan/keterangan yang selalu saya tulis semacam di catatan harian sayai
Tempat Kejadian
Saat saya pulang dari Sholat Ashar Berjamaah di Masjid Babussalam Komplek Duta Bandara Kubu Raya Kalimantan Barat,
Setelah selesai Sholat Ashar Berjamaah di Masjid itu saya memutuskan untuk berjalan kaki saja keluar dari Masjid. Jalan yang saya lalui adalah jalan komplek yang tentu saja penuh dengan rumah rumah warga yang saling berdekatan, namanya juga komplek. Nah biar para pembaca mendaoatkan gambaran seperti apa tempst olah TKP (Tempat Kejadian Perkara), silahkan disimak foto foto di bawah ini.
Nah sudah jelasnya Tempat Olah TKP nya sudah jelas saya cantumkan foto fotonya d atas. Dari foto foto di atas jelas terlihat rumah warga banyak yang rimbun dengan pohon pohon di rumah masing masing. Saya lanjutkan ya
Ya pengalama adalah ketika saya dipatuk atau digigit seekor ular. Nah sabar sabar semuanya, tenang tenang. Nah kalau sudah tenang, duduk yang manis, saya akan ceritakan kronologisnya.
Kronologis Kejadian
Waktu Kejadian
Pada tanggal 15 Desember 2024, pukul 15.40 hari Ahad/Minggu saat sepulang dari Sholat Ashar berjamaah di Masjid Bababussalam Komplek Duta Bandara Kubu Raya Kalimantan Barat. Saat jalan kaki menuju arah pulang ke rumah saya di Blok C komplek tersebut. Saya tahu persis waktunya karena ada rekaman foto dan atau catatan/keterangan yang selalu saya tulis semacam di catatan harian sayai
Tempat Kejadian
Saat saya pulang dari Sholat Ashar Berjamaah di Masjid Babussalam Komplek Duta Bandara Kubu Raya Kalimantan Barat,
Setelah selesai Sholat Ashar Berjamaah di Masjid itu saya memutuskan untuk berjalan kaki saja keluar dari Masjid. Jalan yang saya lalui adalah jalan komplek yang tentu saja penuh dengan rumah rumah warga yang saling berdekatan, namanya juga komplek. Nah biar para pembaca mendaoatkan gambaran seperti apa tempst olah TKP (Tempat Kejadian Perkara), silahkan disimak foto foto di bawah ini.
Nah sudah jelasnya Tempat Olah TKP nya sudah jelas saya cantumkan foto fotonya d atas. Dari foto foto di atas jelas terlihat rumah warga banyak yang rimbun dengan pohon pohon di rumah masing masing. Saya lanjutkan ya
Saat Kejadian
Saat saya pulang dari Masjid sambil berjalan kaki menuju arah pulang saya tidak melihat jalan di depan. Saya berjalan sambil membaca buku. Kira kira sekitar 15 meter saya berjalan, kaki sebelah kanan saya seperti menginjak sesuatu yang agak licin, dan terasa jari kaki saya ada yang mencubit. Anehnya cubitannya tidak sakit seperti cubitan pada umumnya. Rasanya biasa biasa saja.
Nanun begitu saya lihat ke bawah kaki kanan saya, saya melihat ada bercak darah disekitar jari tengah kaki kiri saya. Kemudian saya reflek melihat ke sekitar saya, dan pandangan mata saya tajam melihat se ekor ulang Hijau entah berapa panjangnya saya tidak tau sedang di depan teras sebuah rumah. Posisi rumahya persis di samping saya.
Ini dia pelakunya. Silahkan dilihat foto/videonya di bawah ini
Sudah lihat pelakunya? Itulajh sang ularnya.Yang saya lihat langsung sih kepala kecuilll banget. Lidahnaya bercabang dua khas ular. Kelapa eh kepala sang Ular memang kecil , Badannya panjangnya berapa ya? Nah kira kira panjanganya berapa lah kalau melihat video atau foto di atas. Saya juga bingung mau kasih panjang berapa CM. Hehehhee
Mungkin teman teman sekalian ada yang bertanya. Nah siapa yang memfoto atau memvideo sang ular? Jawabannya saya sendiri. Kok ? Iya benar, Saya selalu membawa HP Samsung A10s jadul saya kemana mana dalam tas kecil sayal Dalam tas kecil saya lengkap isinya ada charger, pulpen,, headset, , pulpen, buku notes kecil, dan Identitas diri (Seperti KTP, SIM) dll). Hanya power bank yang saya belum punya. Hehe. Udah seperti orang traveling. Hahhaa. Iya saya juga fans sama traveling loh. Oke lanjut ya
Setelah saya berhasil foto atau video sang Ular yang seperti sedang santai di depan teras sebuah rumah, saya kembali melihat jari tengah kaki kiri saya yang ada bercak darah. Saya bingung ini darah siapa. Darah sang ular karena terpijak kaki saya, atau darah kaki saya sendiri karena digigit dia. Saya tidak mau berspekulasi, saya langsung minta bantuan jamaah Sholat Ashar lainnya yang masih terlihat.
Banyak jamaah yang sama sama Sholat Ashar sama saya di jmasjid tadi turut membantu memberikan bantuan. Termasuk membunuh sang ular. Saya panik saat itu apakah sang Ular Berbisa atau tidak saya tidak tahu. Pertolongan darutat pun diberikan saat itu. Kaki saya dicuci terutama yang ada noda darah misterius di jari tengah kaki kanan saya.
Pak Muhyar rmemberi saya segelas air putih. "Ayo diminum Yah biar kalau ada bisanya tidak menana mana". Pak Muhyar tetangga saya yang baik hati yang sudah saya anggap sebagai anggota keluarga. Beliau beserta istrinay yang mengasuh kedua anak saya saat mereka masih kecil.
Warga pun mulai berdatangan, dan melihat kondisi sang Ular yang sudah terkulai (mungkin sudah tewas) dibunuh warga. Mereka menyebut sang Ular itu adalah jenis ular biasa. Tidak Berbisa, Jenis ular Pohon yang banyak bertengger di rumah rumah warga. Seorang warga Komplek menyebut itu kata orang jenis Ular Lidi. Keringat saya masih bercucuran saat itu, campur aduk antra stress, dan takut bercampur jadi satu.
Berikut ada komentar warga:
"Tenang pak Asep. Itu jenis ular pohon yang kamek bilang biase disebut Ular Lidi" kata H.Mulyadi Hamra, seorang warga Komplek.
"Oh itu tidak berbisa pak. Ular Pohon itu namanya. Biasa berkelahi sama kuncimng pelhiraan di rumah saya" kata seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya
"Ya ada bisanya Kang Asep jenis ular tu. Tapi tak bahaye. Beda sama ular yang saya usir beberapa hari yang lalu panjang 1 meter dan itu berbisa" Kata Pak H.M.Tohir
Kedjadian ini rupanya sontak heboh di sosial media terutama di Grup WA Chat Masjid Babussalam. Saya tidak tau siapa yang “membocorkan” tau tau ramai saja di grup chat kami itu. Banyak yang berkomentar atas kejadian yang saya alami. Dari komentar keprihatinan, hingga komentar yang konyol dan lucu lucu. Hehehe. Ramai lah pokoknya
Ini dia tangkapan layarnya
Dugaan Jenis ULAR
Selang beberapa hari kemudian sudah sejak peristiwa digigitnya, saya merasa aman, Subuh saat saya membuka mata saya, Alhamdulillah masih dalam lndungan dari Allah SWT.
Setelah saya merasa damai, dan tenang kemiudian saya search informasi dair berbagai sumber tentang Dugaan Jenis Ular yang mematuk saya itu. Terus terang saya bingung juga karena saya bukan ahli Ular, jadi saya menebak nebak saya dalam search informasinya dengan kata kunci (keyword) yang saya dapatkan dari warga komplek yang saya gunakan untuk mencari informasi. Kata kunci yang saya pakai adalah “ular lidi” atau “ular pohon”.
Terdapat banyak informasi yang beredar di sana,
Saya akan coba sampaikan yang saya temukan. Namun dengan catatan ini hanya dugaan saya saja. Mengenai Jenis Ular yang mematuk saya itu. Jika ada pembaca yang lebih mengetahuinya. Mohon saya dikabari dan diingatkan
Berikut adalah dugaan jenis Ular yang mematuk saya berdasarkan kata kunci pencaharian “ular Lidi” atau “ular Pohon”
Ular Lidi (Liopeltis tricolor)
Malayan Ringneck
Family : Colubridae
Subfamily : Colubrinae
Genus : Liopeltis
Species : Liopeltis tricolor
Panjang Maksimum : 56cm
Gambar diambil dari Ular Indonesia |
Kontribusi pada ekosistem : Menjaga keseimbangan populasi jangkrik, belalang dan serangga lain.Bahaya bagi manusia: Ular ini tidak memiliki bisa dan giginya terlalu kecil untuk menyakiti manusia.
Status konservasi dan ancaman : Liopeltis tricolor tidak memiliki masalah konservasi di Indonesia, dan jarang/tidak pernah diperjual belikan sebagai hewan peliharaan. Spesies ini dicatat sebagai Least Concern di IUCN Red List. Distribusi : Pulau Kami, Kalimantan, Bangka, Jawa, Nias, Kepulauan Riau, Sumatera. Liopeltis tricolor adalah jenis ular yang kurang diketahui di Indonesia, diperlukan tindakan riset dan penelitian mengenai spesies unik ini.
Badan mereka berwarna kehijauan atau zaitun pada bagian atas dan kuning pada bagian perutnya. Ular ini memiliki sebuah garis hitam pada setiap sisi kepalanya, yang melewati setiap mata, namun garis hitam tersebut mulai hilang sesaat mencapai di belakang kepalanya. Makanan utama mereka merupakan serangga, khususnya jangkrik, namun juga dapat memakan serangga lain seperti belalang dan tonggeret, mereka hidup di tanah.
Mereka biasa ditemukan bersembunyi di sekitar tumpukan daun mati atau vegetasi pendek yang lebat. Ular ini merupakan ular yang cukup jarang dijumpai. Badannya berbentuk silindris dan dilapisi sisik yang halus. Mereka dapat ditemukan hingga ketinggan 1200m (Sumber informasi : Ular Indonesia )
Opheodrys Aestivus.
Nah referensi lainnya menyebutkan jenis ular nya bernama Opheodrys Aestivus. Nah dari referensi menyebutkan Opheodrys aestivus atau yang memiliki nama Inggris Rough green Snake biasanya umum ditemukan di Amerika Serikat bagian tenggara.
Rough green snake biasanya hidup di hutan terbuka. Sesuai namanya, mereka memiliki tubuh berwarna hijau terang di bagian atas dan kekuningan di bagian bawah.Warna tubuhnya menjadi kamuflase sempurna bagi mereka, sehingga memudahkan ular ini untuk bersembunyi di area hijau.Ular ini memiliki tubuh yang sangat panjang dan ramping, hampir mencapai lebih dari 100 cm. Mereka umumnya memangsa serangga seperti jangkrik, belalang, kodok kecil, dan laba-laba.
Sumber : 9 Jenis Ular Yang Tidak berbisa
KESIMPULAN
Nah itulah kira kira berdasarkan penelusuran informasi yang saya dapatkan berdasarkan sumber cerita warga di tempat tinggal saya. Seperti yang saya sebut di atas, ini hanyalah dugaan saya saja. Toh saya juga bukan ahli apa apa.
Saya menelusuri informasi jenis ular yang menggigit saya itu berdasarkan kata kunci (keyword) dari warga Komplek yang saya gunakan untuk melakukan pencarian informasi di internet
Karena saya juga tidak tau harus mencari kemana tentang jenis ular yang mematuk saya kemarin itu. Jadi penelusuran informasinya berdasarkan kata kunci yang saya ketahui dari warga komplek tempat tinggal saya saja. Jika ada pembaca yang lebih mengetahuinya, mohon saya dikabari. Sekali lagi terima kasih atas waktunya membaca artikel saya ini pada hari ini.
Andai jenis Ular berbisa yang mematuk saya hari itu mungkin saya sudah berada di alam dimensi lain. "Semua kejadian pasti ada hikmahnya" kata KH Ahmad Farhan, Ketua Masjid Babussalam. Hikmah yang saya petik dari peristiwa menakutkan ini adalah kalau berjalan ya hati hati. lihat jalanan di depan. Hanya Allah SWT yang MAHA MENGETAHUI Wallahu Alam Bishawab. (Asep Haryono)
No comments:
Thank you for your visit.. Be sure to express your opinion. Your comment is very important to me :)