Angin Terjang Rumah Warga

Pontianak Angin puting beliung kembali meneror Pontianak, Kamis (26/9) sekitar pukul 13.00 WIB. Kali ini, bencana itu melanda sekitar wilayah Kelurahan Pal V, Kecamatan Pontianak Barat. Pohon-pohon bertumbangan dan atap bangunan pun beterbangan. Setidaknya ada satu rumah yang rusak parah karena tertimpa pohon yang roboh.

Saksi mata di tempat kejadian mengatakan, peristiwa tersebut terjadi tepat pukul 13.00 WIB. Saat itu ia sedang berada di teras rumah. “Tadi keadaan memang sudah beda dari biasanya. Langit gelap. Angin kencang ditambah hujan lebat,” ujarnya.

Ia juga melihat pusaran angin bergulung-gulung datang dari arah depan yang seakan siap menghantam apapun yang dilewati. Setidaknya ada empat kios di sebelah rumahnya yang terkena dampak puting beliung.

“Pusaran angin itu bergerak dari arah bawah (tanah) dan menghantam ke atas langsung menerjang atap seng kios-kios hingga terlepas dan beterbangan. Untungnya rumah saya tidak kena dan aman-aman saja,” jelasnya.

Sementara itu, Titi Hasnawati terduduk pasrah melihat rumahnya yang rusak diterjang angin puting beliung. Perempuan berusia 42 itu tinggal di bilangan Jalan Husein Hamzah, Pal V, Samping Gang Karya Indah. Atap rumah Titi dan beberapa warga lain beterbangan saat angin kencang datang. Rumah-rumah di sekitar kawasan ini memang berdempetan. Tak hanya menerbangkan atap, angin kencang juga menumbangkan pohon yang letaknya hanya beberapa meter dari rumah Titi.


Baca Juga Hujan Sudah Mulai Guyur Kalbar Titik Panas diharapkan Berkurang

“Saya di rumah lagi baring karena baru habis operasi. Kejadiannya cepat sekali. Angin datang dan langsung menerbangkan atap rumah saya,” cerita wanita yang sehari-harinya berjualan buah itu. Akibat atap yang hilang, air hujan pun masuk ke rumah Titi dan peralatan elektronik miliknya. “Televisi dan kulkas rusak. Kasur pun habis basah diguyur air hujan,” katanya.

Titi menceritakan sebagian besar warga yang tinggal berdekatan dengannya masih memiliki hubungan keluarga. Ia sempat diminta untuk mengungsi sementara waktu hingga kerusakan rumahnya bisa diperbaiki. “Mungkin sementara ini saya tinggal tempat tante di sebelah. Kondisi rumahnya masih baik karena tidak terdampak angin puting beliung,” ujarnya.Titi mengaku masih shock. Ia hanya bisa menangis akibat bencana ini. “Saya hanya bisa nangis. Tak ada uang untuk betulkan kerusakan rumah,” ungkapnya.

Rumah Ira, warga di Jalan Husein Hamzah juga rusak akibat puting beliung. Bahkan adik sepupunya ikut terbang terbawa angin. “Kaki kanan adik saya luka. Mungkin kena seng atau benda tajam lainnya,” kata wanita berusia 44 tahun itu.

Ira saat itu sedang berada di dalam rumah. Di luar ia melihat ada angin bergulung dan berwarna hitam datang membawa air hujan. Kejadiannya begitu cepat. Angin langsung menghantam rumahnya dan menerbangkan atap.

Sementara Imam, adiknya sedang di depan rumah. “Saya main hp di depan rumah. Tiba-tiba datang angin kencang dan saya terbawa angin,” cerita remaja berusia 16 tahun itu. Ia lalu meraih tiang rumah dan memegangnya kuat-kuat sehingga tidak jauh diterbangkan angin. “Saya pegang tiangnya kuat-kuat. Setelah angin reda saya masuk ke dalam rumah,” ujar Imam.



TIMPA RUMAH: Petugas bersama warga motong batang pohon yang menimpa rumah warga pasca terjadi hujan disertai angin kencang di Jalan Husein Hamzah, Kamis (26/9) |HARYADI/PONTIANAKPOST
TIMPA RUMAH: Petugas bersama warga motong batang pohon yang menimpa rumah warga pasca terjadi hujan disertai angin kencang di Jalan Husein Hamzah, Kamis (26/9) |HARYADI/PONTIANAKPOST


Ada juga Nasaruddin. Namun ia tidak sampai terbawa angin. Saat itu ia sedang memperbaiki peralatan elektronik di teras rumah. “Angin bergulung seperti gelombang langsung menghantam depan rumah. Saya pun tiarap,” kata pria berusia 43 tahun itu.

Tak hanya menerbangkan atap, angin kencang juga menumbangkan pohon yang kemudian menimpa rumah kontrakannya. Akibat ditimpa pohon, sebagian besar peralatan kerjanya pun rusak. “Setelah angin reda saya langsung masuk ke dalam rumah. Saya lihat istri lari keluar dari pintu belakang dan saya pun menyusul,” sambungnya.

Nasarudin menceritakan, ia dan beberapa warga lain sudah kerap kali meminta agar pohon di depan rumah kontrakannya itu segera ditebang sebelum tumbang. Apalagi kondisi pohon sudah dipenuhi benalu. Hanya saja permintaan itu tak digubris petugas. “Mereka bilang tak ada penebangan, adanya pemangkasan karena jaringan listrik,” ujarnya.

Ada juga Ira. Wanita berusia 44 tahun ini panik ketika barang-barang jualannya di warung diterbangkan angin. “Saya lagi di warung. Ada yang minta buatkan minuman. Angin itu sudah mulai kencang. Etalase di warung sampai jatuh,” katanya.

Saat memperbaiki etalase yang terjatuh itu, ia melihat angin bergulung membawa air seperti ombak datang dari arah depan warungnya. Angin langsung menghantam pohon yang kemudian menimpa rumah kontrakan Nasaruddin. Warung milik Ira bersebelahan dengan rumah kontrakan Nasarudin.

“Saya panik dan kemudian lari ke dalam kios. Di dalam sudah ada beberapa orang lainnya. Pintu kios pun langsung tertutup,” tuturnya. Bangunan lain yang juga terkena angin adalah milik Fery, tetapi tidak terlalu parah. Bangunan milik Fery berupa kios dan satu deretan dengan warung milik Ira. “Hanya bagian atap depan saja yang terangkat sedikit. Tapi kios sebelah habis atapnya diterbangkan angin,” cerita pria berusia 34 tahun ini.


Baca juga 25 Ribu Ha Lahan Terbakar

Saat kejadian, Fery sedang makan siang di kios miliknya. Kejadian itu diketahui anak buahnya. “Anginnya kencang sekali, tapi yang tahu langsung itu pekerja saya,” ujar pemilik bengkel las ini. Sementara itu kerusakan akibat angin kencang itu juga terjadi Jalan Raya Kakap Pal IX, Kecamatan Sungai Kakap. Gerobak jualan milik PKL rusak dan barang-barang jualannya berserakan karena diterbangkan angin.

Bahkan beberapa pagar seng milik rumah warga juga roboh. Pohon-pohon di sepanjang jalan juga beberapa yang tumbang. Begitu juga pohon yang tumbang di Jalan Husein Hamzah. Petugas pemadaman kebakaran dan BPBD sudah memotong dahan-dahan dari pohon yang tumbang di jalan. Termasuk pohon yang menimpa rumah Nasarudin. Jalan Husein Hamzah sempat dialihkan menjadi satu arah saat pembersihan.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pontianak, Saptiko juga mengkonfirmasi total kerusakan yang terdata oleh tim BPBD Kota Pontianak hingga pukul 18.00 WIB. Menurutnya ada temuan empat pohon tumbang di beberapa lokasi. Satu di antaranya menimpa rumah warga. Selain itu, ada pula temuan satu rumah, dua kios dan satu café yang atap sengnya terlepas. Ia memastikan tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

“Untuk rumah yang sengnya terlepas sudah kita datangi dan kita bantu upaya perbaikan, di Gang H Usman, Jalan Husein Hamzah, Pontianak Barat. Selain itu, untuk rumah yang tertimpa pohon tumbang juga sudah kita evakuasi dengan bantuan Dinas PUPR. Kita memangkas pohon besar yang menimpa rumah tersebut dengan mesin chain saw,” ungkapnya.

Saptiko menambahkan, saat ini pihaknya masih melakukan pendataan untuk rumah warga lain yang mengalami kerusakan untuk kemudian diberi bantuan berupa atap seng. “Bantuan diberikan dengan syarat seng yang rusak akibat angin puting beliung sudah tidak bisa digunakan lagi alias rusak, ataupun hilang karena terlempar,” ujarnya.

Menurut Saptiko, kerusakan serupa juga terjadi di beberapa tempat di wilayah Kubu Raya. Sementara untuk data pastinya, ia tak bisa menyebutkan secara pasti mengingat hal tersebut merupakan wewenang BPBD Kubu Raya.

Sebagai informasi, Saptiko juga meminta seluruh masyarakat agar mengunduh aplikasi SIPD (Sistem Informasi dan Peringatan Dini) bencana Pontianak. Hal ini ditujukan agar warga mendapat informasi terkait edukasi bencana dan bisa melapor jika terjadi bencana melalui aplikasi tersebut.”Jadi kalau terjadi bencana bisa dilaporkan melalui aplikasi tersebut, dan BPBD bisa segera menindaklanjuti,” pungkasnya.

Angin kencang yang menyasar sebagian wilayah Kota Pontianak dan menyebabkan munculnya puting beliung ternyata berkecepatan maksimum 35 knot atau 64.82 km per jam. Hal itu berdasarkan hasil pengamatan Stasiun Meteorologi Maritim. Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 12.41.

“Angin datangnya dari Tenggara,” kata Sutikno Forecaster, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Supadio Pontianak, Kamis(26/9). Menurutnya, update peringatan dini cuaca di Kalbar pada 26 September 2019 pukul 17.00 bahwa terjadi hujan dengan intensitas sedang dan lebat disertai petir atau guntur berikut angin kencang berdurasi singkat pukul 17.30 Wib. (mse/sig/den)


Sumber Pontianak Post


Judul Asli 
Angin Terjang Puluhan Rumah Warga

Penulis 
MSE - SIG-DEN - Wartawan Pontianak Post

 Artikel ini sudah diterbitkan di website aslinya yang beralamat di  https://pontianakpost.co.id/angin-terjang-rumah-warga

No comments:

Thank you for your visit.. Be sure to express your opinion. Your comment is very important to me :)

Bandara Supadio Pontianak From Bali With Love Selfie Dengan Selebritis
Designed by vnBloggertheme.com | Copyright © 2013 Asep Haryono Personal Blog From Indonesia