www.simplyasep.com Israel sepertinya sudah kehabisan akal sehatnya dengan tindakan sembrononya berupaya menggagalkan inisiatif bangsa Palestina yang akan mengajukan permohonan untuk dapat diterima menjadi anggota Penuh Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Saya sendiri kurang begitu menguasai materi , syarat dan kedudukan yang harus dipenuhi oleh sebuah negara untuk bisa diterima oleh PBB menjadi anggota Tetap Dewan Keamanannya
Silahkan sahabat semuanya menggali sendiri sumber informasi mengenai syarat dan ketentuan, hak dan kewajiban Anggoa Dewan Keamanan PBB
Namun terlepas dari bahasan tema tulisan ini pada paragraf pertama artikel yang saya tulis ini, kalau kita membicarakan ulah Israel tentu tidak akan lepas dari Amerika Serikat yang sudah bersumpah akan membela hidup mati demi Israel.
Masih ingat dengan sistim persenjataan IRON DOME yang dipakai Israel untuk menangkis serangan rudal rudal yang ditembakkan dari Palestina? Itu semua bantuan dari Amerika Serikat. Jadi secara tidak langsung Palestina sudah berperang dengan Amerika Serikat. Israel dengan arogannya memblokade Palestina bertahun tahun. Segala jenis bantuan kemanusiaan yang bergerak menuju Palestina harus melewati pemeriksaan Israel terlebih dahulu. Mungkin ISrael ini kuatir kalau bantuan kemanusiaan itu disusupi persenjataan,
Persoalan dasarnya sebenarnya sudah jelas bahwa Israel menjajah Palestina sudah sejak lama, dan konflik Palestina - Israel masih belum menemui titik terangnya. Belum lagi standar ganda yang dilakukan Amerika Serikat terhadap Palestina, dan ketidak mampuan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dalam menyelesaikan konflik berkepanjangan antara Palestina dan Israel.
Nah dalam kesempatan kali ini saya mencoba menyampaikan beberapa pandangan dan pendapat saya yang pada intinya adalah Kemerdekaan adalah hak setiap bangsa, termasuk kemerdekaan bagi Rakyat Palestina dengan Negara Palestina yang berdaulat, dan Israel harus angkat kaki dari Palestina. Bagaimana dan seperti apa pandangan dan pendapat saya itu, ini dia
Pertama , PBB Harus Direformasi Sistim Kenggotaannya
Selama ini Perserikatan Bangsa Bangsa memiliki Hak veto yang hanya dimiliki oleh negara-negara tertentu saja yang saat ini dimiliki oleh Amerika Serikat, Rusia (dulu Uni Soviet), Republik Rakyat Tiongkok menggantikan Republik Tiongkok (Cina Daratan ) pada tahun 1979, Inggris dan Perancis (Wikipedia). Namun dalam perkembangan selanjutnya lIma negara pemikik Hak Veto ini dianggap banyak negara justru digunakan untuk kepentingan negara pemilik Hak Veto.
Ditengah konflik internasional yang berkepanjangan dan beraneka ragam, dan penggunaan Hak Veto sudah tidak masuk akal lagi oleh para pemiliknyam, dan cenderung digunakan asal saja, dan jelas jelas membawa kepentingan negara negara pemilik Hak Veto tersebut, banyak negara negara mengusulkan agar Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dirombak saja, dan disusun oleh sistim keanggotaannya agar tidak ada yang sewenang wenang dalam penggunaan Hak Veto ini
Wikipedia menyebut bahwa opini yang berkembang di media-media internasional menyebutkan keberadaan lima negara anggota tetap dan hak veto ditinjau kembali karena perkembangan dunia yang semakin kompleks serta sering dianggap membuat berlarut larutnya masalah internasional yang membawa akibat pada masalah kemanusiaan akibat digunakannya hak ini oleh negara-negara besar yang dianggap membawa kepentingannya sendiri dan juga kelompok bahkan Presiden Sukarno pada tahun 1960-an pun pernah mengusulkan agar PBB dirombak saja
Palestina adalah bukti korban kekejaman dan perlakuan sewenang webang dari Israel yang didukung penuh oleh Amerika Serikat yang notabene adalah pemilik Hak VETO.
Jadi pendapat saya sesuai dengan tema tulisan saya bahwa Kemerdekaan adalah Hak Setiap Bangsa berdaulat termasuk Palestina, maka PBB Harus dirombal total sistim keanggotaannya. JIka urusannya berkaitan degan Keuangan PBB, maka negara negara di dunia siap berpartisipasi atau menggalang dana internasional untuk "membiayai" PBB. Bahkan jika perlu Hak VETO itu dihapus sehingga tidak ada lagi negara negara pemilik Hak Veto yang seenak saja menggunakan (hak Veto) tersebut
Kedua, Membuat PBB Tandingan
Jika lima negara Pemilik Hak Veto itu masih seenaknya menggunakannya, dan PBB benar benaR tidak berdaya karenanya, entah karena takut tidak dapat kucuran dana lagi dari Amerika Serikat untuk membiayai operasionalnya, maka seluruh negara di dunia untuk ramai ramai quit (keluar) dan ramai ramai resign (mengundurkan diri) dari keanggotaan PBB dan membentuk Perserikatan Bangsa Bangsa Tandingan. PBB yang sekarang harus ditinggalkan dan dunia internasional dapat segera membentuk PBB yang baru atau PBB Tandingan, the New United Nations.
Jika seluruh negara (Kecuali 5 negara tetap pemilik Hak Veto itu) harus keluar dari PBB yang sekarang dan membentuk dan menyusun PBB Tandingan dengan atau tanpa Hak Veto.
Nama PBB tandingan bisa apa saja yang pada intinya adalah Perserikatan Bangsa Bangsa atau United Nation. Nama PBB yang baru bisa saja One World (OW) atau Satu Dunia, atau United World atau Dunia yang yang satu, apa saja. Bentuk lagi 5 negera pemilik Hak Veto yang baru yang mewakili setiap benua, misalnya Benua Asia agar merata. Tentukan negara tempat akan dibangunnya pusat gedung PBB Yang baru, the new United Nation, boleh di negara mana saja. Kalau perlu dibangun di New York juga. Tapi saya yakin Presiden Amerika Serikat Mr Trump tidak akan mengizinkan dibangunnya gedung untuk Bangunan PBB Yang baru itu. Ya tidak apa. Cari saja negara lain, beres.
Uang US Dollar tidak perlu dipakai lagi. Boleh pake mata uang EURO atau mata uang lain yang disepakati bersama. Kalau boleh saya usul pakai saja mata uang Rupiah. Hahahaha. Hehehehe
Dana operasional The new United Nation atau PBB Tandingan ini hasil urunan, saweran atau patungan dari negara negara bekas anggota PBB yang lama. Bentuk atau tunjuk Sekretaris Jendral The New United Nation ini. Tunjuk General Secretary dari PBB yang baru ini. Kalau boleh saya usul adalah Menteri Luar Negeri Indonesia, Ibu Retno, sebagai Sekjen PBB Yang baru. Ekstrim memang pendapat saya ini, at least this is my opinion and ideas.
Jika teori saya ini berhasil, maka United Nation (UN) yang sekarang hanya menyisakan ketua umum atau pemimpin PBB dan lima negara anggota pemilik Hak Veto. Mereka akan tau bagaimana rasanya dikucillkan dunia internasional. Nah petanyaan baru muncul sekarang, apakah benar benar DUNIA tidak lagi memerlukan PBB yang sekarang?
Israel pun tentu akan bingung sendiri karena PBB yang ada hanya menyisakan Amerika Serikat dan 4 negara pemilik VETO lainnya yang gigit jari ditinggal dunia internasional. Dampaknya tentu akan sangat serius, karema 5 negara pemilik VETO di PBB yang lama akan melakukan perlawanan dengan segala cara termasuk memberlakukan sanksi ekonomi yang biasa menjadi "kegemaran" Amerika Serikat terhadap negara lain yang tidak mau tunduk atau memenuhi kepentingan negaranya.
Masih banyak tempat kuliah atau menimba ilmu yang keren dan bonafid dan bermutu tinggi, tidak harus study di Amerika Serikat. Juga urusan perdagangan, ekonomi, dan semuanya bisa didiskusikan dan bisa bekerja sama dengan semua negara negara anggota The New United Nations atau PBB Tandingan ini.
Hanya dengan cara ini Palestina bisa memperoleh Kemerdekaan negaranya secara penuh, dan The New UN ini, dengan Dewan Kemanan yang baru bisa memberi sanksi dan Embargo kepada Israel sekaligus dengan sekutunya, trouble maker Amerika Serikat. Mengapa mereka pikir kami tidak bisa membalas? We could have made revenge to them. (Asep Haryono)
Silahkan sahabat semuanya menggali sendiri sumber informasi mengenai syarat dan ketentuan, hak dan kewajiban Anggoa Dewan Keamanan PBB
Namun terlepas dari bahasan tema tulisan ini pada paragraf pertama artikel yang saya tulis ini, kalau kita membicarakan ulah Israel tentu tidak akan lepas dari Amerika Serikat yang sudah bersumpah akan membela hidup mati demi Israel.
Masih ingat dengan sistim persenjataan IRON DOME yang dipakai Israel untuk menangkis serangan rudal rudal yang ditembakkan dari Palestina? Itu semua bantuan dari Amerika Serikat. Jadi secara tidak langsung Palestina sudah berperang dengan Amerika Serikat. Israel dengan arogannya memblokade Palestina bertahun tahun. Segala jenis bantuan kemanusiaan yang bergerak menuju Palestina harus melewati pemeriksaan Israel terlebih dahulu. Mungkin ISrael ini kuatir kalau bantuan kemanusiaan itu disusupi persenjataan,
Persoalan dasarnya sebenarnya sudah jelas bahwa Israel menjajah Palestina sudah sejak lama, dan konflik Palestina - Israel masih belum menemui titik terangnya. Belum lagi standar ganda yang dilakukan Amerika Serikat terhadap Palestina, dan ketidak mampuan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dalam menyelesaikan konflik berkepanjangan antara Palestina dan Israel.
Nah dalam kesempatan kali ini saya mencoba menyampaikan beberapa pandangan dan pendapat saya yang pada intinya adalah Kemerdekaan adalah hak setiap bangsa, termasuk kemerdekaan bagi Rakyat Palestina dengan Negara Palestina yang berdaulat, dan Israel harus angkat kaki dari Palestina. Bagaimana dan seperti apa pandangan dan pendapat saya itu, ini dia
![]() |
Kemerdekaan Untuk Palestina adalah harga mati. Gambar dari Internet |
Pertama , PBB Harus Direformasi Sistim Kenggotaannya
Selama ini Perserikatan Bangsa Bangsa memiliki Hak veto yang hanya dimiliki oleh negara-negara tertentu saja yang saat ini dimiliki oleh Amerika Serikat, Rusia (dulu Uni Soviet), Republik Rakyat Tiongkok menggantikan Republik Tiongkok (Cina Daratan ) pada tahun 1979, Inggris dan Perancis (Wikipedia). Namun dalam perkembangan selanjutnya lIma negara pemikik Hak Veto ini dianggap banyak negara justru digunakan untuk kepentingan negara pemilik Hak Veto.
Ditengah konflik internasional yang berkepanjangan dan beraneka ragam, dan penggunaan Hak Veto sudah tidak masuk akal lagi oleh para pemiliknyam, dan cenderung digunakan asal saja, dan jelas jelas membawa kepentingan negara negara pemilik Hak Veto tersebut, banyak negara negara mengusulkan agar Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dirombak saja, dan disusun oleh sistim keanggotaannya agar tidak ada yang sewenang wenang dalam penggunaan Hak Veto ini
Wikipedia menyebut bahwa opini yang berkembang di media-media internasional menyebutkan keberadaan lima negara anggota tetap dan hak veto ditinjau kembali karena perkembangan dunia yang semakin kompleks serta sering dianggap membuat berlarut larutnya masalah internasional yang membawa akibat pada masalah kemanusiaan akibat digunakannya hak ini oleh negara-negara besar yang dianggap membawa kepentingannya sendiri dan juga kelompok bahkan Presiden Sukarno pada tahun 1960-an pun pernah mengusulkan agar PBB dirombak saja
Palestina adalah bukti korban kekejaman dan perlakuan sewenang webang dari Israel yang didukung penuh oleh Amerika Serikat yang notabene adalah pemilik Hak VETO.
Jadi pendapat saya sesuai dengan tema tulisan saya bahwa Kemerdekaan adalah Hak Setiap Bangsa berdaulat termasuk Palestina, maka PBB Harus dirombal total sistim keanggotaannya. JIka urusannya berkaitan degan Keuangan PBB, maka negara negara di dunia siap berpartisipasi atau menggalang dana internasional untuk "membiayai" PBB. Bahkan jika perlu Hak VETO itu dihapus sehingga tidak ada lagi negara negara pemilik Hak Veto yang seenak saja menggunakan (hak Veto) tersebut
Kedua, Membuat PBB Tandingan
Jika lima negara Pemilik Hak Veto itu masih seenaknya menggunakannya, dan PBB benar benaR tidak berdaya karenanya, entah karena takut tidak dapat kucuran dana lagi dari Amerika Serikat untuk membiayai operasionalnya, maka seluruh negara di dunia untuk ramai ramai quit (keluar) dan ramai ramai resign (mengundurkan diri) dari keanggotaan PBB dan membentuk Perserikatan Bangsa Bangsa Tandingan. PBB yang sekarang harus ditinggalkan dan dunia internasional dapat segera membentuk PBB yang baru atau PBB Tandingan, the New United Nations.
Jika seluruh negara (Kecuali 5 negara tetap pemilik Hak Veto itu) harus keluar dari PBB yang sekarang dan membentuk dan menyusun PBB Tandingan dengan atau tanpa Hak Veto.
Nama PBB tandingan bisa apa saja yang pada intinya adalah Perserikatan Bangsa Bangsa atau United Nation. Nama PBB yang baru bisa saja One World (OW) atau Satu Dunia, atau United World atau Dunia yang yang satu, apa saja. Bentuk lagi 5 negera pemilik Hak Veto yang baru yang mewakili setiap benua, misalnya Benua Asia agar merata. Tentukan negara tempat akan dibangunnya pusat gedung PBB Yang baru, the new United Nation, boleh di negara mana saja. Kalau perlu dibangun di New York juga. Tapi saya yakin Presiden Amerika Serikat Mr Trump tidak akan mengizinkan dibangunnya gedung untuk Bangunan PBB Yang baru itu. Ya tidak apa. Cari saja negara lain, beres.
Uang US Dollar tidak perlu dipakai lagi. Boleh pake mata uang EURO atau mata uang lain yang disepakati bersama. Kalau boleh saya usul pakai saja mata uang Rupiah. Hahahaha. Hehehehe
Dana operasional The new United Nation atau PBB Tandingan ini hasil urunan, saweran atau patungan dari negara negara bekas anggota PBB yang lama. Bentuk atau tunjuk Sekretaris Jendral The New United Nation ini. Tunjuk General Secretary dari PBB yang baru ini. Kalau boleh saya usul adalah Menteri Luar Negeri Indonesia, Ibu Retno, sebagai Sekjen PBB Yang baru. Ekstrim memang pendapat saya ini, at least this is my opinion and ideas.
Jika teori saya ini berhasil, maka United Nation (UN) yang sekarang hanya menyisakan ketua umum atau pemimpin PBB dan lima negara anggota pemilik Hak Veto. Mereka akan tau bagaimana rasanya dikucillkan dunia internasional. Nah petanyaan baru muncul sekarang, apakah benar benar DUNIA tidak lagi memerlukan PBB yang sekarang?
Israel pun tentu akan bingung sendiri karena PBB yang ada hanya menyisakan Amerika Serikat dan 4 negara pemilik VETO lainnya yang gigit jari ditinggal dunia internasional. Dampaknya tentu akan sangat serius, karema 5 negara pemilik VETO di PBB yang lama akan melakukan perlawanan dengan segala cara termasuk memberlakukan sanksi ekonomi yang biasa menjadi "kegemaran" Amerika Serikat terhadap negara lain yang tidak mau tunduk atau memenuhi kepentingan negaranya.
Masih banyak tempat kuliah atau menimba ilmu yang keren dan bonafid dan bermutu tinggi, tidak harus study di Amerika Serikat. Juga urusan perdagangan, ekonomi, dan semuanya bisa didiskusikan dan bisa bekerja sama dengan semua negara negara anggota The New United Nations atau PBB Tandingan ini.
Hanya dengan cara ini Palestina bisa memperoleh Kemerdekaan negaranya secara penuh, dan The New UN ini, dengan Dewan Kemanan yang baru bisa memberi sanksi dan Embargo kepada Israel sekaligus dengan sekutunya, trouble maker Amerika Serikat. Mengapa mereka pikir kami tidak bisa membalas? We could have made revenge to them. (Asep Haryono)
Semoga Palestina benar-benar bisa merdeka sepenuhnya, aamiin..
ReplyDeleteSukses terus kang.
Mampir balik ya, nuhun.
@Kynda : Iya Israel Laknatullah. Benar kata mantan Presiden Iran, Ahmadinejad. Israel memang harus dihapuskan dari peta dunia. Israel harus hengkang dari tanah air Palestina atau akan menhadapi gelombang protes dan perlawanan dari dunia Islam. Terima Kasih sudah berkunjung. Salam dari Pontianak. In syaa Allah saya kunjungan balik
Delete