Help us to keep our home

Pentol Kuah Atau Pentol Bakar ?

LAST UPDATE : August 30th,2025 : 09.24 AM

Bakso: More Than Just Meatballs in the Heart of Indonesians

If you ask Indonesians what food reminds them of home, chances are bakso will be one of the top answers. Sure, it looks like just a bowl of meatballs in broth, but for the people of Indonesia, bakso is so much more. It’s comfort food, a slice of nostalgia, and even a symbol of togetherness. Let’s dive into why this humble dish holds such a special place in the heart of Indonesians.
Everyday Comfort Food

One of the best things about bakso is that it’s everywhere. From a pushcart roaming through neighborhoods, to small warungs on the corner, and even upscale restaurants, bakso is always within reach. People often joke that wherever there are Indonesians, there will be bakso and honestly, it’s true.

It’s also affordable and filling, which is why it’s loved by everyone, from school kids to office workers. A hot bowl of bakso, with steaming broth and noodles, is enough to keep you going through the day.

You may also read  - Menikmati Semangkuk Bakso Rudal Pontianak

Childhood Nostalgia
For many Indonesians, bakso isn’t just about the taste it’s about the memories. Picture this: a quiet afternoon suddenly interrupted by the sound of a wooden knock (kentongan) or a bicycle bell. That sound means the bakso seller is nearby, and excitement fills the air. Kids rush out of their homes with coins in hand, ready to enjoy a bowl.

It’s moments like these that stick with people into adulthood. Even today, many adults smile when they hear the familiar “ting-ting” sound of the bakso cart, because it instantly brings back childhood memories.

A Dish for Everyone
Another reason bakso is so loved is because it’s universal. It doesn’t matter if you’re a student on a budget, a busy parent, or even a president bakso is for everyone. In fact, even former U.S. President Barack Obama mentioned that he loved eating bakso when he lived in Jakarta as a child. That just shows how deep this dish runs in Indonesian culture.

And let’s not forget the many variations! There’s the classic bakso with noodles, bakso filled with quail eggs, bakso beranak (a giant meatball with smaller ones inside), or even tofu bakso. Each region in Indonesia seems to have its own creative twist, but no matter how it’s served, the essence of bakso is the same.

A Taste of Home
For Indonesians living abroad, bakso often becomes a taste of home. No matter how far away they are, a bowl of bakso instantly reminds them of family, friends, and the warmth of Indonesia. It’s more than just soup with meatballs it’s a cultural identity, a dish that unites people across regions, classes, and even generations.


Salah satu kuliner di Pontianak yang sedang tren ini adalah jajanan pasar yang dinamakan Pentol Kuah atau Pentol Bakar. Apakah kamu pernah mencoba jajanan sederhana murah meriah ini? Atau belum pernah mencobanya atau belum pernah mendengarnya sama sekali?

Well, Pentol Kuah atau Pentol Bakar saat ini cukup banyak penjual dan peminatnya di kota Pontianak dan juga kota kota lainnya di seluruh Indonesia. Makanan yang berbahan dasar bakso yang dikemas dalam bentuk sate dan dibakar dan atau diberi kuah pada prinsipnya adalah bakso yang dibakar atau diberi kuah.

Untuk Pentol Kuah seperti Bakso biasa yang di "mini" kan. Karena konten dan atau isi daripada Pentol Kuah adalah sama persis dengan Bakso reguler yang biasa dijual dengan gerobak atau kedai. 

Beberapa komponen dalam Pentol Kuah yang identik dengan Bakso reguler yakni ada Mie (Baik mie putih atau mie kuning), ada baksonya itu sendiri (kadang ada tahu, dan ada yang berbentuk pipih baksonya-red), sayuran seperti Sawi, dan beberapa penyedap serta bawang goreng. Kuahnya pun kuah daging berupa kaldu. Semuanya memang persis Bakso reguler hanya bentuknya saja di "mini" kan.


PANGGANG :  Inilah pentol yang sudah siap dibakar. Baksi Bakar. Diolesi bumbu dan dibakar sampai kecoklatan. Foto Asep Haryono
PANGGANG :  Inilah pentol yang sudah siap dibakar. Baksi Bakar. Diolesi bumbu dan dibakar sampai kecoklatan. Foto Asep Haryono
ANAK ANAK SUKA :  Anak anak saya suka sekali dengan pentol bakar. Abbie (8) dan adiknya Tazkia (6) di Depan Masjid Al Muhtadin Untan beberapa waktu yang lalu. Foto Asep Haryono
ANAK ANAK SUKA :  Anak anak saya suka sekali dengan pentol bakar. Abbie (8) dan adiknya Tazkia (6) di Depan Masjid Al Muhtadin Untan beberapa waktu yang lalu. Foto Asep Haryono

Bagaimana dengan olahan Bakso Bakar? Nah khusus untuk Bakso Bakar, atau Pentol Bakar pada prinsipnya adalah bakso biasa yang secara teknis sudah masak atau sudah matang. Proses pembakarannya adalah "asesories" atau "kosmetik" saja karena tanpa dibakar pun sang Bakso memang sudah matang atau siap disantap.   Itulah yang dinamakan Bakso Bakar  atau Pentol Bakar.


Untuk proses pematangannya memang di atas bara api. Perlu juga diwaspadai oleh para konsumen atau penikmat Bakso yang dibakar ini agar memperhatikan proses pembakarannya.  Bakso bakar atau pentol bakar harus terbebas dari bara api yang menempelnya. Dengan kata lain proses pembuatan Bakso Bakar atau pentol Bakar ini memperhatikan aspek higienis dan kesehatannya juga. Tidak sekedar asal bakar, masak dan diberikan kepada konsumen yang menjadi penikmatnya.

Kamu boleh baca - Nikmatnya Bakso Malang AREMA Di Pontianak

Bagaimana dengan harga per tusuk Bakso Bakar atau Pentol ini?  Untuk harga satu tusuk Bakso Bakar yang terdiri atas 4 sampai 5 bulatn dalam satu tusuk sate saja.   Harga standar untuk 1 porsi Bakso Bakar atau Bakso Pentol ini dipatok harga
 sebesar Rp.2.000,- (dua ribu rupiah) saja per satu tusuk saja. Jangan tanta peminatnya  Mulai dari anak anak hingga dewasa menggemari jajanan ini. (Asep Haryono)

No comments:

Thank you for your visit.. Be sure to express your opinion. Your comment is very important to me :)

Bandara Supadio Pontianak From Bali With Love Selfie Dengan Selebritis
| Copyright © 2013 Asep Haryono Personal Blog From Indonesia