Tag :
Komunitas Asep,
Opini,
Paguyuban Asep Dunia
- Asep Haryono | Ingin Bergabung Di Paguyuban Asep Dunia - Powered by Blogger
Catatan Asep Haryono
Pertama kali saya mendengar adanya komunitas asep di Indonesia sebenarnya sudah sejak beberapa tahun yang lalu tepatnya tahun 2015. Saat itu kegiatan Konperensi Asep Asep (KAA) akan diselenggarakan di Bandung Jawa Barat pada tanggal 25 Oktober 2015 yang akan dihadiri sekitar 350 lebih mereka yang memiliki nama Asep di seluruh Indonesia.
Nama konperensinya sendiri memiliki kemiripan yang amat tinggi dengan Konperensi Asia-Afrika (KAA) tahun 1955 Sayang sekali karen sesuatu dan lain hal hingga pada akhirnya dengan sangat menyesal saya tidak dapat hadir waktu itu
Sepanjang catatan saya sih sudah pernah mendaftar secara daring (online) melalui website resminya waktu itu namun ada "kewajiban" untuk membayar sejumlah biaya administrasi-nya termasuk pencetakan kartu nama dan informasi barang cetakan lainnya. Saya tidak jadi mendaftar.
Beda 4 Hari
Kemudian saya mencoba menghubungi salah satu panitia Konperensi Asep Asep (KAA) waktu itu dan didapat informasi untuk hadir di acara KAA di Bandung tersebut dengan biaya perjalanan, dan akomodasi yang ditanggung sendiri oleh peserta.
Hal ini lah yang membuat saya semakin malas untuk bergabung dalam komunitas asep ini. Tahun terus berjalan hingga tidak ada kabarnya sama sekali. Dan saya pun tidak hunting (berburu) informasi hasil daripada KAA ini, Namun pernah membaca hasil liputan salah seorang pesertanya dan dimuat di salah satu koran groupnya Jawa Pos News Network yakni Pontianak Post
Hingga ada lagi "undangan" bagi para pemilik nama Asep untuk hadir di acara yang bertajuk "Halal Bihalal" para pemilk nama Asep tanggal 17 Juli 2016 bertepatan dengan hari ahad (Minggu) dengan mengambil tempat di Auditorium Pusat Peragaan Iptek, Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Hanya beda 4 (empa) hari dari tanggal kepulangan saya ke Pontanak seltelah lebih dari 3 minggu berlebaran di Yogyakarta yakni pada tanggaL 12 Juni 2016 yang lalu. Mengenai apa sebenarnya yang menjadi tujuan didirikannya Paguyuban Asep Dunia (PAD), visi misi, program kerja, dan banyak lagi lainnya silahkan berkunjung ke website resminya www.paguyubanasep.com
Saya yang memang bukan aseli urang Sunda, tetap antusias dan ingin sekali bergabung di Paguyuban Asep Dunia (PAD) ini. Yang unik di sini adalah saya bukan aseli urang Sunda, dan tidak bisa berbahasa Sunda.
Namun almarhum ayah dari Cirebon, jadi secara tidak langsung juga saya ada "darah" atau turunan Urang Sunda. Blasteran Sunda - Jawa. Almarhumah ibu saya dari Semarang (Jawa Tengah). Semoga Allah SWT menerima ayah bunda tecinta dan mendapat tempat yang layak di sisi MU. Amin Ya Rabbal Alamin
Sekarang kan banyak orang yang mampu berbahasa Sunda padahal bukan aseli Urang Sunda. Mereka yang ngumpul dalam wadah komunitas Asep ini juga berlainan profesinya. Satu hal yang perlu dicatat di sini adalah anggota dari PAD ini harus memiliki kata "Asep" di dalam namanya boleh di depan, di tengah atau dibelakang nama aselinya. .(Asep Haryono) .
Nama konperensinya sendiri memiliki kemiripan yang amat tinggi dengan Konperensi Asia-Afrika (KAA) tahun 1955 Sayang sekali karen sesuatu dan lain hal hingga pada akhirnya dengan sangat menyesal saya tidak dapat hadir waktu itu
Sepanjang catatan saya sih sudah pernah mendaftar secara daring (online) melalui website resminya waktu itu namun ada "kewajiban" untuk membayar sejumlah biaya administrasi-nya termasuk pencetakan kartu nama dan informasi barang cetakan lainnya. Saya tidak jadi mendaftar.
Beda 4 Hari
Kemudian saya mencoba menghubungi salah satu panitia Konperensi Asep Asep (KAA) waktu itu dan didapat informasi untuk hadir di acara KAA di Bandung tersebut dengan biaya perjalanan, dan akomodasi yang ditanggung sendiri oleh peserta.
Hal ini lah yang membuat saya semakin malas untuk bergabung dalam komunitas asep ini. Tahun terus berjalan hingga tidak ada kabarnya sama sekali. Dan saya pun tidak hunting (berburu) informasi hasil daripada KAA ini, Namun pernah membaca hasil liputan salah seorang pesertanya dan dimuat di salah satu koran groupnya Jawa Pos News Network yakni Pontianak Post
Hingga ada lagi "undangan" bagi para pemilik nama Asep untuk hadir di acara yang bertajuk "Halal Bihalal" para pemilk nama Asep tanggal 17 Juli 2016 bertepatan dengan hari ahad (Minggu) dengan mengambil tempat di Auditorium Pusat Peragaan Iptek, Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Hanya beda 4 (empa) hari dari tanggal kepulangan saya ke Pontanak seltelah lebih dari 3 minggu berlebaran di Yogyakarta yakni pada tanggaL 12 Juni 2016 yang lalu. Mengenai apa sebenarnya yang menjadi tujuan didirikannya Paguyuban Asep Dunia (PAD), visi misi, program kerja, dan banyak lagi lainnya silahkan berkunjung ke website resminya www.paguyubanasep.com
Saya yang memang bukan aseli urang Sunda, tetap antusias dan ingin sekali bergabung di Paguyuban Asep Dunia (PAD) ini. Yang unik di sini adalah saya bukan aseli urang Sunda, dan tidak bisa berbahasa Sunda.
Namun almarhum ayah dari Cirebon, jadi secara tidak langsung juga saya ada "darah" atau turunan Urang Sunda. Blasteran Sunda - Jawa. Almarhumah ibu saya dari Semarang (Jawa Tengah). Semoga Allah SWT menerima ayah bunda tecinta dan mendapat tempat yang layak di sisi MU. Amin Ya Rabbal Alamin
Sekarang kan banyak orang yang mampu berbahasa Sunda padahal bukan aseli Urang Sunda. Mereka yang ngumpul dalam wadah komunitas Asep ini juga berlainan profesinya. Satu hal yang perlu dicatat di sini adalah anggota dari PAD ini harus memiliki kata "Asep" di dalam namanya boleh di depan, di tengah atau dibelakang nama aselinya. .(Asep Haryono) .
![]() |
GERBANG UTAMA : Penulis saat bergaya sejenak di depan Pintu gerbang utama memasuki kawasan Candi Pambanan. |
Sayang banget ya pak nggak ngikut, soalnya semuanya modal sendiri, hihihi... Mungkin kalo dibayarin sudah pasti dibela-belain ikutan ya, hehehe... Saya juga pernah membahas masalah konferensi ini di blog saya, coba saja dicek pak...
ReplyDeletesaya juga pengen
ReplyDeletesayang sekali g ada perkumpulan rezky rezky seindonesia,heheh
ReplyDeleteSeru ya, nama Asep aja ada komunitasnya :D
ReplyDeletekeren kang