Tag :
Pontianak,
Wisata Kuliner
- Asep Haryono | Tradisi Juadah Ramadhan Di Pontianak - Powered by Blogger
Catatan Asep Haryono
Sudah tradisi selama berlangsungnya bulan Ramadhan banyak penjual penganan berbuka puasa di berbagai pelosok kota Pontianak. Tradisi yang nyaris selalu ada menyemarakkan bulan Ramadhan ini biasa disebut dengan "Juadah Ramadhan" atau "Pasar Juadah". Mungkin di daerah lain di Indonesia juga ada dan saya yakin Insya Allah ada banyak hal semacam ini di kota kota lainnya di seluruh Indonesia.
Ramadhan barokah akan semakin syahdu dengan hadirnya aneka penganan khas selama bulan Ramadhan. Ada banyak tempat penjual aneka hidngan dan makanan untuk berbuka puasa Ramadhan atau sering disalah kaprahi dengan sebutan "takjil" atau "Ta'jil".
Banyak yang menafsirkan makna "takjil" dengan gambaran sebuah atau semacam makanan. Menyegerakan membatalkan puasa dengan sesuatu adalah definisi yang utama. Nah jadi makna "Takjil" adalah "menyegerakan berbuka puasa" dan tidak ada kaitan langsung dengan jenis makanan.
Beberapa lokasi strategis sentra Pasar Juadah di Pontianak nyaris merata di berbagai lokasi seperti Pasar Juadah di kawasan Jalan Sudirman, Jalan Gajah Mada, Jalan Ahmad Yani, komplek kawasan Masjid Raya Mujahidin, dan banyak tempat lagi lainnya.
"saya biase beli kue kue yang lembut untuk buka puase di rumah bersama mamak, dan kalau beli pon tak banyak ba, yang penting adelah untuk buka puase same same" ujar Ahmad (Bukan nama sebenarnya-red) yang saya temui di kawasan Pasar Juaddah di kawasan Jalan Sungai Raya dalam. Ketika saya coba mau ambil foto (gambar) nya beliau menolak. "Tak usah befoto ba" ujarnya dalam aksen Melayu Pontianak. Saya pun menghargainya, dan tidak jadi mengambil foto nya.
Jenis makanan apa saja yang disajikan di pasar Juadah Ramadhan di Pontianak? Wah bingung saya jawabnya, karena terus terang saja tidak banyak nama nama kue yang saya hafal dan ketahui yang saya liat
Begitu banyaknya aneka kue manis, kue basah, dan kue kering yang saya liat dan semuanya menggugah selera Beberapa kue memang saya hafal luar kepala baik bentuk, warna, harga bahkan cita rasanya seperti Kue onde onde, lemper, kue lapis, aneka gorengan dan lain sebagainya. Beberapa kue manis, kue asin, dan kue basah banyak yang sering makan namun tidak tau artinya. Hehehhe. Maklum saya taunya cuma makan aja. Hiheiheihiee.
Bagaimana dengan harganya? Untuk sebuah bubur Sumsum misalnya. Camilan nan lembut yang sangat saya gemari sewaktu kecil itu dibandrol dengan harga Rp.6.000,- atau disingkat 6K. Untuk jenis kue kue manis, basah dan kering memang bervariasi. Harga minmal atau terendah misalnya untuk gorengan pisang sekitar 1K atau seribu rupiah. Jenis kue kue manis, basah dan kering lainnya harganya dari Rp.1000 s/d Rp.8.000,-
Ramainya orang berjualan penganan berbuka Puasa Ramadhan ini mulai tampak terlihat setelah pukul 15.00 WIB atau setelah waktu Sholat Ashar hingga menjelang waktu berbuka Puasa di kota Pontianak sesuai dengan jadual Imsakiyah yang diterbitkan oleh Bank Rakyat indonesia (BRi) cabang Sungai Raya Dalam berlaku untuk daerah Pontianak dan Kalbar dan sekitarnya pad koordinat 01 LS, 109,20 BT WIB sekitar pukul 17.48 WIB.
Banyak warga Pontianak yang memang membuat sendiri hidangan untuk berbuka puasa di rumahnya masing masing, namun mencoba variasi buka Puasa dengan mencari hidangan penganan berbuka puasa di pasar Juadah. Mencoba sesuatu yang baru atau menambah variasi hidangan berbuka puasa di rumah. Nah apakah sahabat juga sering mencari penganan buka puasa di luar? Selamat menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan ya. Semoga amal ibadah kita diterima oleh ALLAH SWT. (Asep Haryono)
Ramadhan barokah akan semakin syahdu dengan hadirnya aneka penganan khas selama bulan Ramadhan. Ada banyak tempat penjual aneka hidngan dan makanan untuk berbuka puasa Ramadhan atau sering disalah kaprahi dengan sebutan "takjil" atau "Ta'jil".
Banyak yang menafsirkan makna "takjil" dengan gambaran sebuah atau semacam makanan. Menyegerakan membatalkan puasa dengan sesuatu adalah definisi yang utama. Nah jadi makna "Takjil" adalah "menyegerakan berbuka puasa" dan tidak ada kaitan langsung dengan jenis makanan.
![]() |
JUADAH RAMADHAN : Hidangan berbuka puasa Juadah Ramadhan banyak di jual di kota Pontianak. Harga yang terjangkau dan rasa yang enak. Foto Asep Haryono |
![]() |
PILIH : Juadah Ramadhan terdiri dari kue basah, kue manis dan kue kering yang dibandrol mulai dari harga 1000 rupiah. Foto Asep Haryono |
Beberapa lokasi strategis sentra Pasar Juadah di Pontianak nyaris merata di berbagai lokasi seperti Pasar Juadah di kawasan Jalan Sudirman, Jalan Gajah Mada, Jalan Ahmad Yani, komplek kawasan Masjid Raya Mujahidin, dan banyak tempat lagi lainnya.
"saya biase beli kue kue yang lembut untuk buka puase di rumah bersama mamak, dan kalau beli pon tak banyak ba, yang penting adelah untuk buka puase same same" ujar Ahmad (Bukan nama sebenarnya-red) yang saya temui di kawasan Pasar Juaddah di kawasan Jalan Sungai Raya dalam. Ketika saya coba mau ambil foto (gambar) nya beliau menolak. "Tak usah befoto ba" ujarnya dalam aksen Melayu Pontianak. Saya pun menghargainya, dan tidak jadi mengambil foto nya.
Jenis makanan apa saja yang disajikan di pasar Juadah Ramadhan di Pontianak? Wah bingung saya jawabnya, karena terus terang saja tidak banyak nama nama kue yang saya hafal dan ketahui yang saya liat
Begitu banyaknya aneka kue manis, kue basah, dan kue kering yang saya liat dan semuanya menggugah selera Beberapa kue memang saya hafal luar kepala baik bentuk, warna, harga bahkan cita rasanya seperti Kue onde onde, lemper, kue lapis, aneka gorengan dan lain sebagainya. Beberapa kue manis, kue asin, dan kue basah banyak yang sering makan namun tidak tau artinya. Hehehhe. Maklum saya taunya cuma makan aja. Hiheiheihiee.
Bagaimana dengan harganya? Untuk sebuah bubur Sumsum misalnya. Camilan nan lembut yang sangat saya gemari sewaktu kecil itu dibandrol dengan harga Rp.6.000,- atau disingkat 6K. Untuk jenis kue kue manis, basah dan kering memang bervariasi. Harga minmal atau terendah misalnya untuk gorengan pisang sekitar 1K atau seribu rupiah. Jenis kue kue manis, basah dan kering lainnya harganya dari Rp.1000 s/d Rp.8.000,-
Ramainya orang berjualan penganan berbuka Puasa Ramadhan ini mulai tampak terlihat setelah pukul 15.00 WIB atau setelah waktu Sholat Ashar hingga menjelang waktu berbuka Puasa di kota Pontianak sesuai dengan jadual Imsakiyah yang diterbitkan oleh Bank Rakyat indonesia (BRi) cabang Sungai Raya Dalam berlaku untuk daerah Pontianak dan Kalbar dan sekitarnya pad koordinat 01 LS, 109,20 BT WIB sekitar pukul 17.48 WIB.
Banyak warga Pontianak yang memang membuat sendiri hidangan untuk berbuka puasa di rumahnya masing masing, namun mencoba variasi buka Puasa dengan mencari hidangan penganan berbuka puasa di pasar Juadah. Mencoba sesuatu yang baru atau menambah variasi hidangan berbuka puasa di rumah. Nah apakah sahabat juga sering mencari penganan buka puasa di luar? Selamat menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan ya. Semoga amal ibadah kita diterima oleh ALLAH SWT. (Asep Haryono)
Juadah apa bedanya sama Jawadah makanan dari sunda itu mas ? harga nya sangat terjangkau ya mas hanya Rp.1000 :)
ReplyDeleteBtw untuk masalah takjil saya kira makanan manis untuk berbuka puasa eh tapi ternyata gak ada kaitannya sama sekali dengan makanan :) hhe
@Effendi Nurdiaman : Kalau di Pontianak memang tradisi Juadah Ramadhan ini sudah lama, sudah bertahun tahun. Sejak saya menginjakkan kaki di Pontianak tahun 1990 pasar Juadah sudah ramai di Pontianak. Harga 1000 itu harga paling rendah, untuk tertingginya bisa di atas 5000
Deletesayangnya jauh ya gan, coba kalau di daerahku ada, maklum sy dikampung
ReplyDeleteHampir setiap kota seperti ini, suasana yang selalu di rindukan ketika ramadhan tiba :)
ReplyDeleteSelain tradisi yang umum ini, yang paling di tunggu itu sotong pangkong di jalan penjara... ramenya minta ampun kang
ReplyDeleteramadhan sebentar lagi, hehehehe.. Ramadhan masih lama ya,, jadi sedihh
ReplyDeleteudah pernah si ngerasain makanan yang namanya juadah. Btw, bulan ramadhan sebentar lagi ni :)
ReplyDelete@permainan tradisional indonesia : Heheheh iya bener benerrr
DeleteWah, ndak kerasa sekarang udah hampir setengah bulan Ramadhan mas. Semoga tradisi jualan jadah ini tetep berkembang ya mas.
ReplyDelete