DAY 06. Belajar Memotong Kambing Aqiqah

Catatan Asep Haryono

Kalau dalam tulisan saya yang berjudul dan berisi Aqiqah dan Oleh Oleh,  kami meminta bantuan family untuk menyembelih 1 (satu) ekor Kambing Aqiqah atas nama putri kecil kami, Tazkia Montesori Putri Haryono (6 tahun), dan Alhamdulillah, acaranya berlangsung sukses. 

Hadir dalam acara Syukuran aqiqah sekaligus undangan berbuka puasa, yakni para bapak bapak warga Pundak IV Nanggulan yang kebanyakan juga adalah warga dari Jamaah Masjid At Taqwa.

Namun untuk sementara belum ada jadual dolanan (jalan jalan-red) keluar, kebetulan tetangga di Pundak IV ada yang menyelenggarakan pemotongan kambing Aqiqahan juga sama seperti yang sudah kami selenggarakan.  Memotong hewan Kambing untuk Aqiqahan bukan hal yang mudah bagi saya.  Saya mencoba mempelajari bagaimana mereka menyembelih hewan aqiqah.   Berikut catatannya


Jadi Penonton Saja
Berbekal sebilah pisau dapur dari rumah , saya pun bergegas menuju rumah tetangga saya yang jaraknya berdekatan pada jam08.10 WIB.  Saat saya datang sudah tampak 2 orang yang sedang menguliti seekor kambing, dan sedang dalam proses menguliti.  Sepertinya saya datang terlambar.

Tanpa basa basi lagi saya pun ingin membantu menguliti kambing tersebut. Namun saya jadi kagok atau gerogi ternyata kedua orang ini sepertinya sudah paham dan menguasai betul teknik menguliti kambing.  Ketika saya tanya ada berapa ekor yang akan disembelih, mas itu pun menjawab  "Untuk anak saya yang laki laki jadi menyembelih 2" kata mas Agus.

Ada beberapa Adab Menyembelih Hewan Aqiqah dan juga beberapa ketentuan yang sebaiknya diikuti saat melakukan proses penyembelihan hewan Aqiqah ini misalnya antara lain seperti mengasah pisau dengan tajam, menghadap Qiblat, membaca doa Aqiqah untuk dan atas nama siapa dan masih banyak lagi adab atau tata cara menyembelih kambing Aqiqah. 


"Jika ada kambing yang hidup berarti ada uratnya yang belum putus, oleh karena itu pisau harus kuat ke leher hewan, hingga saluran pernapasan dan saluran makanan benar-benar putus" kata mas Agus.  Sebagaimana lazimnya Aqiqah boleh menyerahkan kepada jasa atau orang lain boleh juga dilakukan sendiri biar lebih afdol.  "Saya sendiri yang melakukan penyembelihan ini" tegas mas AgusMenggunakan pisau yang tajam adalah keharusan. Makanay saya yang mau bantu degan pisau yang saya bawa dari rumah kena kritik mas Agus. "Pisau dapur tidak digunakan karenan biasa mengiris bawang jadi tidak dipakai" kata mas Agus  Weee  ternyata pisau yang saya bawa adalah jenis Pisau Dapur. "Oalaaa pantes nda dipakai" gumam saya dalam hati.

Menajamkan pisau ternyata ada dasar hukukmnya loh.  “Sesungguhnya Alloh mewajibkan berbuat baik pada segala sesuatu. Jika kalian membunuh,  maka bunuhlah dengan cara yang baik dan jika kalian menyembelih, sembelihlah dengan cara yang baik, dan hendaklah salah seorang dari kalian menajamkan pisaunya dan membuat nyaman hewan sembelihannya.”  (HR. Muslim) -  Nah sudah jelas di sini pisau yang digunakan harus benar benar tajam.

Nah karena yang memotong hewan Aqiqah adalah mereka yang sudah paham dalil dalil serta hukum Aqiqah, lengkap dengan kepiawaiannya memotong kambing Aqiqah mulai dari menguliti, memisahkan empedu dari daging, dan memotong tulang tulangnya, jadi saya cukup sebagai penonton saja.  


Penonton yang belajar kepada ahlinya Belajar Memotong Kambing Aqiqah   Sungguh sebuah aktifitas yang baru bagi saya.  Di sela sea mudik lenbaran di Djogjakarta, hari ini saa belajar bagaimana adab cara memotong kambing Aqiqah kepada tetangga sayaSebuah ilmu pengetahuan yang berguna dan menambah wawasan saya di sela sela mudik lebaran ini. (Asep Haryono)


GANTUNG :  Setelah proses menguliti kambing selesai kemudian digantung untuk proses pemotongannya  Foto Asep Haryono
GANTUNG :  Setelah proses menguliti kambing selesai kemudian digantung untuk proses pemotongannya  Foto Asep Haryono


GANTUNG :  Setelah proses menguliti kambing selesai kemudian digantung untuk proses pemotongannya  Foto Asep Haryono


GANTUNG :  Setelah proses menguliti kambing selesai kemudian digantung untuk proses pemotongannya  Foto Asep Haryono


DIPISAH :  Setelah isi perut kambing dikeluarkan, masih harus diperiksa lagi jika ada bangian daging yang masih bisa diambil seperti paru paru dan hati.  Waspada empedu nya harus dipisah dengan hati hati jangan sampai pisah  Foto Asep Haryono
DIPISAH :  Setelah isi perut kambing dikeluarkan, masih harus diperiksa lagi jika ada bangian daging yang masih bisa diambil seperti paru paru dan hati.  Waspada empedu nya harus dipisah dengan hati hati jangan sampai pisah  Foto Asep Haryono


EMPEDU :  Mas Agus memperlihat kantong empedu yang berhasil dipisahkan dari dagingnya.  Jika pecah niscaya semua dagingnya akan terasa tidak enak untuk disantap.  Jaga jangan sampai pecah.  Foto Asep HaryonoEMPEDU :  Mas Agus memperlihat kantong empedu yang berhasil dipisahkan dari dagingnya.  Jika pecah niscaya semua dagingnya akan terasa tidak enak untuk disantap.  Jaga jangan sampai pecah.  Foto Asep Haryono
EMPEDU :  Mas Agus memperlihat kantong empedu yang berhasil dipisahkan dari dagingnya.  Jika pecah niscaya semua dagingnya akan terasa tidak enak untuk disantap.  Jaga jangan sampai pecah.  Foto Asep Haryono


DAGING :  Daging segar yang sudah di "preteli" dimasukkan ke dalam baskom yang bersih siap untuk dicincang sesuai selera.  Foto Asep Haryono
DAGING :  Daging segar yang sudah di "preteli" dimasukkan ke dalam baskom yang bersih siap untuk dicincang sesuai selera.  Foto Asep Haryono


TAJAM :  Bisa dibayangkan betapa tajamnya pisau atau belati yang dipegang agus mampu memotong tulang belulang kambing.  Karung dibelakangnya adalah tempat kulit sang kambing (lihat anak panah-red)  Foto Asep Haryono
TAJAM :  Bisa dibayangkan betapa tajamnya pisau atau belati yang dipegang agus mampu memotong tulang belulang kambing.  Karung dibelakangnya adalah tempat kulit sang kambing (lihat anak panah-red)  Foto Asep Haryono

2 comments:

  1. eh, kang bukannya dikuliti itu sambil digantung ya?. hehehe..... Katanya akang bawa pisau ternyata bawa kamera :)

    ReplyDelete
  2. saya malah belajar memotong kambingnya di blogg akang... gak apa khan ya kang... hehehe

    ReplyDelete

Obrigada pela visita.. Não deixe de expressar sua opinião. Seu comentário é muito importante pra mim :)

Vielen Dank für Ihren Besuch. Sagen Sie Ihre Meinung. Ihr Kommentar ist mir sehr wichtig

Grazie per la tua visita .. Assicurati di esprimere la tua opinione. Il tuo commento è molto importante per me

Merci pour votre visite .. Assurez-vous d'exprimer votre opinion. Votre commentaire est très important pour moi

Spasibo za vash vizit. Obyazatel'no vyskazhite svoye mneniye. Vash kommentariy ochen' vazhen dlya menya

Thank you for your visit.. Be sure to express your opinion. Your comment is very important to me :)

Terima kasih atas kunjungan anda. Pastikan untuk mengekspresikan pendapat Anda.

Komentar Anda sangat penting bagi saya :)

Bandara Supadio Pontianak From Bali With Love Selfie Dengan Selebritis
| Copyright © 2013 Asep Haryono Personal Blog From Indonesia