KENANGAN : Meja inilah menjadi saksi saya pernah duduk di kopit Website Content Specialist ya duduk di meja ini. 14 Tahun saya bekerja di perusahaan. Kini tinggal kenangan. Foto Asep Haryono |
Latar Belakang
Saya bergabung dengan Harian Pontianak Post sejak bulan Juni 2002 yang lalu dengan posisi saya waktu itu sebagai salah seorang staff EDP (Electronic Data Processing). Tugas utama saya waktu itu adalah melakukan pemutakhiran data atau update portal berita perusahaan.
Tanggal 4 Maret 2016 yang lalu saya resmi resign (Mengundurkan diri) dengan posisi terakhir sebagai Staf Sekretaris Redaksi dengan salah satu tugas utamanya adalah mengupdate portal berita perusahaan. Adapun alasan saya mengundurkan diri (resign) sudah "saya tulis dalam blog kesayangan saya ini dengan judul "Memutuskan Mengundurkan Diri" yang bisa sahabat baca.
Melepas Bayang Bayang Perusahaan
Dalam buku "Berhenti Kerja Semakin Kaya" yang ditulis oleh Aqua Dwipayana disebutkan bahwa "orang dikenal karena kemampuannya, dan bukan karena lembaga, organisasi atau perusahaannya bekerja".
Orang memberi label kepada saya dan nama perusahaan selalu dikaitkan dengan saya. Saya tegaskan di sini bahwa saya adalah saya. Pontianak Post adalah lembaran yang sudahh saya tutup. Kalau dalam cerita film film sudah "The End". Saya tidak mau dibayang bayangi nama perusahaan tempat saya bekerja selama 14 Tahun itu.
Apa yang ditulis dalam buku Best Seller karya mas Aqua Dwipayana itu memang banyak menggambarkan situasi yang saya alami sekarang ini. Baca deh buku beliau yang terkenal itu.
Insya Allah akann semakin membuka wawasan kita semua terutama buat mereka (pegawai/karyawan) yang ingin mandiri berusaha (berbisnis), meninggalkan zona nyaman sebagai orang Gajian menjadi orang yang bebas. Saya merasakan itu semuanya persis sama dengan yang ada dalam buku setebal kurang lebih 114 halaman itu.
Kini saya bebas menikmati "kejayaan" saya sebagai orang bebas. Mengatur jam kerja sendiri, dengan target yang ingin saya capai sendiri. Punya banyak waktu menekuni hobi, Bersilaturahmi , mengawasi kedua anak saya tumbuh dan besar mengantarnya ke sekolah sambil menjalankan bisnis. Seperti kata mas Aqua Dwipayana "Kini saya tidak lagi punya atasan, dan diperintah atasan kecuali TUHAN". (Asep Haryono).
Betul kata (Alm) Bob Sadino ya Kang Asep,biar kecil tapi usaha itu milik kita dan kita pula bossnya yang bisa memerintah,Biar pun besar usaha tersebut tapi kita karyawan yang slalu diperintah.
ReplyDelete@Syahran Syah : Terima kasih sudah hadir di malam ini. Ya benar sekali. ZONA NYAMAN sebenarnya itu bukan benar benar nyaman. Saya sudah merasakan sendiri saat masih menjadi pegawai atau karyawan. Bob Sadino adalah salah satu idola saya dalam berbisnis selain mas Reza M Syarif, dan beberapa tokoh bisnis lainnya. Sukses ya
DeleteSemoga keputusan mas asep resign dari perusahaan bekerja selama 14 tahun itu yang terbaik ya mas. Dan bisnis usaha milagrosnya lancar jaya :)
ReplyDeleteDulu saya sempat befikir untuk meninggalakan zona nyaman sebagai karyawan,, tapi kayanya persiapannya belum cukup,, yah tentu saja usahakan butuh modal,, heheh
ReplyDeleteom asep madura datang ne
ReplyDeleteSeperrtinya om asep mau jadi pengusaha ne, pasti sudah punya modal dan plan yang pas.
eeehhh... Bagi cerita suksesnya ya om
Setelah baca artikel ini saya merasa udah melakukan hal itumas, dimana freelance dan membuat usaha sendiri secara online, tetapi kendalinya "gaji" yang ingin kita tentukan sendiri masih tidak pasti, naik turun, jadi ada rasa hawatir dan pgn jadi karyawan malahan skrg ini, menurut mas gmna ?
ReplyDelete@Priangga Otviapta : Saya kira terpulang kepada diri kita masing masing. Kalau saya memang sudah tekad tidak mau lagi di zona penuh kepastian dengan GAJI yang diterima setiap bulan. Itulah yang sering disebut orang dengan "zona nyaman". Orang Gajian. Jadi tidak apa kok. Santai aja. Menurut pendapat saya mas Priangga sah sah saja ingin mendapatkan kepastian dengan gaji yang diterima setiap bulan (orang gajian). Boleh boleh saja. Bebas.
Delete