Pontianak Dilanda Musim Hujan

Tag : Pontianak - Asep Haryono | Pontianak Dilanda Musim Hujan - Powered by Blogger

Catatan Asep Haryono

MENDUNG :  Awan gelap di atas kota Pontianak.  Foto diambil pada tanggal 10 Desember 2015 pukul 07.15 WIB.  Foto Asep Haryono/www.simplyasep.com

Dan Hujan pun turun dengan derasnya.  Foto Asep Haryono/www.simplyasep.com

Tidak terasa kita sudah memasuki pertengahan bulan Desember 2015. Dalam hitungan beberapa hari ke depan tahun 2015 ini akan segera kita tinggalkan. Semoga kita semua diberikan kesempatan untuk bisa menikmati malam pergantian tahun 2015 nanti Amin Ya Rabbal Alamin. Mengapa demikian? Karena kita semua tidak akan tau, usia umur rezeki jodoh dan maut adalah urusan Allah SWT.  

Kota Pontianak dalam beberapa minggu terakhir ini, mungkin sejak akhir bulan November 2015 yang lalu sering dilanda hujan yang tidak bisa diprediksi datang.  Cuaca di kota Pontianak kadang tidak bisa ditebak.

Hari ini panas terik, ke esokan harinya turun Hujan lebat. Begitu seterusnya.  Konon kata orang Pontianak bilang cuaca seperti ini umum terjadi antara bulan November dan Desember 2015.  "Bagi yang tidak biase dengan kote Pontianak ni bise tumbang badan tu karne cuace tidak rudu rudu" kata Wandi (Bukan nama sebenarnya) dengan aksen melayu Pontianaknya yang kental.  Seorang warga Pontianak yang saya temui kemarin.

Persiapkan Diri
Di musim hujan ini memang banyak kendala yang ditimbulkannya, selain hikmah dan manfaat yang bisa kita dapatkan dari turunnya sang hujan itu. Beberapa manfaat yang bisa kita rasakan saat turunnya sang hujan adalah basahnya berbagai tempat di seluruh Indonesia bahkan dunia.  Di berbagai belahan dunia lainnya bahkan curah hujan yang teramat deras banyak menyebabkan banjir hebat.  

Seperti yang terjadi di kota orang tua angkat saya di Kanada, Nyonya Sandi Clement. "Things are starting to flood and I might be stranded in my house if the waters continue to rise"  (Semuanya hal sudah mulai kebanjiranm, dan saya mungkin akan terdampar kalau air terus menerus naik)   katanya dalam WA yang dikirim tadi malam waktu.

Ikan ikan bersliweran di sungai sungai, parit, dan juga pinggir jalan lainnya yang sering mendapatkan perhatian dari para pemancing mania terutama anak anak di kota ini.  Anak anak memang suka dengan mancing ikan. Namun dari semua manfaat itu, tentu tidak terbilang juga beberapa masalah dan kendala yang ditimbulkan dari curah hujan yang berlebihan sehingga menimbulkan banjir di mana mana itu.

Banjir
Nah inilah salah satu dampak langsung dari terjadinya perubahan cuaca yang tidak lazim dan tidak beraturan yang terjadi di Indonesia dan juga di daerah lain di seluruh dunia. Musibah banjir di Thailand, dan sebagian wilayah Jakarta dilanda kebanjiran menyebabkan banyak warga yang harus mau tidak mau pindah dan menyelamatkan diri dan harta benda mereka. Saya sendiri sudah merasakan beberapa kali kebanjiran sejak saya masih kecil di Jakarta hingga di rumah kontrakan saya sendiri di Komplek Duta Bandara yang terletak di Jalan Ahmad Yani yang juga sering dilanda kebanjiran.

Air yang menggenang di mana mana sering membuat saya dan keluarga harus waspada dan sedikit ekstra dalam mengamankan barang, arsip dan juga dokumen dari kemungkinan basah oleh air hujan. Kebiasaan membuang sampah tidak pada tempatnya juga dituding menjadi salah satu biang keledai eh keladi terjadi banjir di mana mana. Nah apakah kalian sering membuat sampah sembarangan?  Jangan ya. Sebab sampah yang tidak pada tempatnya berpotensi menutup saluran air hingga mampet dan bisa berakibat banjir. Kalau sudah banjir yang rugi tentu kita semuanya.

Batuk dan Pilek
Kedua kombinasi ini memang serasi, Batuk dan Pilek, sering berdatangan bersamaan atau setelah satu sama lainnya. Nah kedua penyakit ini memang umum ada di musim hujan yang sering melanda anak anak di bawah umur dan juga orang dewasa yang mungkin saja belum memiliki fisik yang kuat dari menahan ekses negatif perubahan cuaca atau anomali cuaca belakangan yang tidak jelas belakangan ini di seluruh Indonesia dan dunia. Ecieee bahasanya.

Hidung yang berair bahkan mengeluarkan cairan kental (maaf, semcam ingus-red) akhirnya menjadi pertanda sakit pilek sudah datang, dan pada sebagian anak anak gejala pilek ini kemudian dilanjutkan dengan gejala batuk batuk. Sudah sewajarnya kita memberikan perhatian kepada mereka, dan melindungi mereka dari kemungkinan sakitnya bertambah parah atau semakin buruk dikemudian hari jika segera tidak diberikan pertolongan medis melalui Dokter atau Puskesmas setempat.

Air hujan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat Pontianak juga harus dicermati dengan baik.  Ini memang menyangkut tradisi dan kebiasaan warga.   Kita harus menghormati tradisi dan kebiasaan warga kota Pontianak yang sering menggunakan air Hujan untuk berbagai keperluan termasuk untuk keperluan keluarga.  Datangnya kemarau hebat yang pernah melanda kota Pontianak beberapa tahun lalu juga banyak memberikan warna tersendiri bagi warga setempat.  Jika air tidak ada, memanfaatkan air paret pun bisa diolah sedemikian rupa hingga bisa digunakan untuk keperluan mencuci dan mandi.


Bagian Penutup
Nah dari sekian banyak masalah yang ditimbulkan hujan, tentu masih banyak lagi kendala yang ditimbulkan dari curah hujan yang besar saat ini. Namun dari semua itu patut kita syukuri bersama bahwa musibah yang ada sekarang ini yang melanda sodara sodara kita di tanah air dan di belahan dunia lain yang merana dan menderita karena banjir, tentu kita wajib saling membantu dan meringankan beban mereka.

Menolong sesama adalah baik, namun yang lebih baik lagi adalah menjaga keseimbangan alam dan menjaga lingkungan ditempat kita masing masing. Tidak sembarangan membuang sampah di jalan adalah salah satu bentuk aksi dan keperdulian kita terhadap lingkungan yang harus kita pertahankan dan kalaw bisa kita tingkatkan lagi di masa yang akan datang. Sebagai penutup dari tulisan yang singkat ini, marilah kita waspada di musim Hujan yang sudah tiba ini, jagalah kesehatan kita , kesehatan anak anak kita semua dari kemungkinan terjangkit sakit dan penyakit musim hujan. (Asep Haryono).