Catatan Asep Haryono
Sejak pulang dari lawatan ke makam Ibunda di Bekasi tanggal 14 September 2015, pesawat yang kami tumpangi mendarat dengan mulus di Bandara Internasional Supadio Pontianak (Ibukota Kalimantan Barat) sekitar pukul 19.10 WIB. Kabut asap pekat sudah tampak di depan mata saat pesawat kami mulai perlahan lahan berhenti dari landasan pacu. Kami semua turun dengan selamat Alhamdulillah.
Kabut asap seperti tidak pernah ada habis habisnya meneror kota Pontianak pada khususnya dan beberapa kota lainnya di seluruh propinsi Kalimantan Barat pada umumnya. Bahkan propinsi lain pun juga tidak luput dari bencana Kabut Asap parah ini seperti Riau, Jambi, dan masih banyak kota kota lainnya di Indonesia. Berbagai aksi melawan asap pun sudah digelorakan oleh seluruh Netizen di cyber space dengan hastaq ya #melawanasap. Mengapa hal ini selalu saja terjadi berulang ulang bencana kabut asap ini?.
Berbagai instruksi pun sudah dilakukan oleh pemerintah kota Pontianak untuk mengatasi bencana Kabut asap ini. Salah satu instruksi dari walikota Pontianak, Bapak Sutarmidji, adalah meliburkan anak sekelolah sampai dua kali. Terakhir seluruh anak sekolah mulai dari PAUD hingga kelas VI Sekolah Dasar diminta untuk belajar dirumah (baca: libur) hingga hari Senin mendatang 21 September 2015. Apakah jika kabut makin menjadi, anak anak sekilah kembali dilburkan kembali untuk ketiga kalinya? Wallahu Alam.
Saya sendiri sudah merasakan dampak Kabut asap ini dengan delay nya penerbangan sampai dua kali, menjelang keberangkatan hingga kembali ke kota Pontianak. Masyarakat pun dihimbau untuk tidak perlu keluar rumah jika tidak ada keperluan penting mengingat dampak kabut asap yang semakin membahayakan kesehatan. Bahkan kabut asap di kota Pontianak ini sudah menelan korban jiwa. Seorang siswa SD terkena sesak nafas hingga meninggal dunia. Dokter yang merawatnya menyebut salah satu penyebabnya adalah menghirup udara yang tidak sehat. Beritanya sudah tersebar di media lokal setempat. (Asep Haryono).
Kabut asap seperti tidak pernah ada habis habisnya meneror kota Pontianak pada khususnya dan beberapa kota lainnya di seluruh propinsi Kalimantan Barat pada umumnya. Bahkan propinsi lain pun juga tidak luput dari bencana Kabut Asap parah ini seperti Riau, Jambi, dan masih banyak kota kota lainnya di Indonesia. Berbagai aksi melawan asap pun sudah digelorakan oleh seluruh Netizen di cyber space dengan hastaq ya #melawanasap. Mengapa hal ini selalu saja terjadi berulang ulang bencana kabut asap ini?.
![]() |
SEGAR: Suasana pagi hari saat cuaca normal dan tidak ada kabut. Pagi yang sejuk segar baik untuk kesehatan. Foto diambil di akhir bulan Juli 2015 lalu pukul 6.30 WIB. Foto Asep Haryono |
Berbagai instruksi pun sudah dilakukan oleh pemerintah kota Pontianak untuk mengatasi bencana Kabut asap ini. Salah satu instruksi dari walikota Pontianak, Bapak Sutarmidji, adalah meliburkan anak sekelolah sampai dua kali. Terakhir seluruh anak sekolah mulai dari PAUD hingga kelas VI Sekolah Dasar diminta untuk belajar dirumah (baca: libur) hingga hari Senin mendatang 21 September 2015. Apakah jika kabut makin menjadi, anak anak sekilah kembali dilburkan kembali untuk ketiga kalinya? Wallahu Alam.
Saya sendiri sudah merasakan dampak Kabut asap ini dengan delay nya penerbangan sampai dua kali, menjelang keberangkatan hingga kembali ke kota Pontianak. Masyarakat pun dihimbau untuk tidak perlu keluar rumah jika tidak ada keperluan penting mengingat dampak kabut asap yang semakin membahayakan kesehatan. Bahkan kabut asap di kota Pontianak ini sudah menelan korban jiwa. Seorang siswa SD terkena sesak nafas hingga meninggal dunia. Dokter yang merawatnya menyebut salah satu penyebabnya adalah menghirup udara yang tidak sehat. Beritanya sudah tersebar di media lokal setempat. (Asep Haryono).
penangan pemreintah sdh berp persn kg asep? kok ya lama bngt malah ,,, semakin gelap gtu ...
ReplyDeleteSemoga cepat berlalu kabut asapnya mas...
ReplyDeleteduh tak cuma sumatra, kalimantan juga dikurung kabut asap. semoga secepatnya kabut asap berlalu :")
ReplyDeletenonton berita sepertinya sebab keserakahan para oknumlah yang membuat wilayah Pontianak dan beberapa wilayah di Indonesia di kepung kabut asap.
ReplyDeletekapan yea kita ini dikepung oleh real atau yuro...gituh, coba?
salam sehat dan ceria selalu ya kang bro...
Semoga kabut asapnya
ReplyDeleteBeranjak sirna
Pontianak dan sekitarnya
Kembali cerah ceria...
Ya Allah pak sampai gelap begitu, lebih parah dari tempat kakak saya
ReplyDeletesemoga lekas hujan pak, pakai masker pak kemana-mana
bener2 turut prihatin sama bencara di pontianak, kabarnya asap sekarang makin parah ya, sampe susah untuk bisa menghirup udara segar. semoga secepatnya membaik untuk kota pontianak
ReplyDeleteAku sedih dengan kabut asap, pesawatku kmrn ke palangkaraya gagal terbang ihik ihik
ReplyDelete