Walaupun banyak cerita cerita seputar moda Taksi dan Sopir Taksi nya sendiri, penulis mengharapkan Sahabat Blogger untuk tetap bersikap biasa saja. Waspada memang perlu dan memang seharusnya sikap waspada dan berhati hati tetap melekat kepada kita. Hanya saja jangan sampai membuat kita menjadi paranoid (atau semacam ketakutan) dan berprasangka buruk terhadap Sopir Taksi. Yang namanya Kejahatan tidak harus terjadi di dalam Taksi. Nyaris di semua moda transportasi selalu ada kemungkinan terjadi tindak kriminal.
Salah satu Taksi yang relatif dipercaya dan relatif aman adalah Taksi si "burung biru" (BlueBird). Moda ini menjadi langganan penulis biasanya untuk rute dari Rumah menuju Bandara, dan atau sebaliknya dari Bandara ke Rumah. Sesekali Taxi juga digumakan untuk berkunjung dan bersilaturahmi dengan sanak keluarga yang berada di lain tempat walau masih dalam satu kota. Bagaimana dengan tarif Taksi si "Burung Biru" ini? Relatif sajalah. Semakin jauh biasanya sebanding dengan harganya. Penulis pernah order Taksi BlueBird dari Bekasi ke Bandara SOETTA yang masuk wilayah Banten. Tarifnya sekitar 200 ribuan rupiah. Uhuiiiiiiiiiiiiii. Hiehiehiehiehiee
Kenalilah ID Card sang Sopir Taxi BlueBird yang hendak digunakan. Syukur jika Sahabat Blogger hapal ciri ciri fisik sang Sopir Taksi. Catat dalam hati atau catat dalam kertas Nama , NIP serta kode Taksi nya. Hal ini akan sangat bermanfaat jika (misalnya) Sahabat Blogger tertinggal barang berharga di Taksi. Sahabat bisa melaporkan langsung kepada Call Centre Taxi Bluebird. Sertakan identitas Sahabat blogger beserta data data transaksi Taksi (order) hari itu. Tujuan dari mana ke mana, berapa orang yang naik dalam Mobil dan tentu saja ID Card, Nama, dan Nomor Registrasi TAXI nya. Biasanya setiap Taxi BlueBird mempunya Nomor Call Sign-nya seperti dalam foto di bawah ini
DATANG : Jika tidak ada Taxi di sekitar rumah sahabat, segera call centre Taxi Bluebird adalah solusi yang jitu untuk menyewa Taxi datan ke rumah. Foto Asep Haryono |
Tidak takut ditipu? Sepanjang pengalaman naik moda TAKSI ini belum pernag mengalami hal hal yang demikian. Apakah karena penulis ini laki laki sehingga bebas dari ancaman kejahatan dalam TAKSI? Tidak juga tuh. Justru kini laki laki banyak menjadi target kejahatan. Contoh realnya saat kasus pelecehan seksual yang menimpa anak anak lagi booming beberapa waktu lalu. Mencuatnya kasus di Jakarta International School (JIS) Misalnya. Justru anak laki laki lah yang jadi target pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum oknum tertentu.
Mungkin karena seringnya order Taksi BlueBird via Call Centre , jadi begitu order Taksi untuk suatu keperluan dengan menyebutkan nomor HP penulis, nama dan alamat, dari pihak Call Centre Blue Bird sudah mengenal nya, Alamat pengORDER ternyata sudah masuk dalam database Call Centre Blue Bird. Jadi tanpa perlu banyak menjelaskan rute rute menuju rumahnya, Taksi BlueBird sudah langsung di kirim kepada pengorder,. Hehehehe. Enak juga kalau gini, nda repot jelasinnya. (Asep Haryono)..
saya juga pernah beberapa kali memanfaatkan jasa taxi bluebird, kang.
ReplyDeleteweleh weleh.. tumben saya dapat pertamax disini
DeleteTernyata, jika naik taxi perusahaan apapun kita harus mengenal identintas sopirnya ya, mas? Untuk berjaga-jaga jika terjadi sesuatu yang tak diinginkan...
ReplyDeletepaling kalo mau mudik pak saya pernah naik Taksi dari terminal sampai rumah, sekarang jarang, malah gak pernah lagi naik Taksi... maklum di kampung hehehee..
ReplyDeletenice tips mas, meskipun saya sendiri tidak begitu sering menggunakan jasa taxi,, mungkin ini bisa berguna, jika nanti saya akan menggunakan jasa taxi,.. :)
ReplyDeletekalo mau manggil min kudu 25 rb... dan itu udah jauh loooh. kalau menurut saya sih taxi ini murah dan nyaman
ReplyDelete