Siapa sih yang tidak tergoda akan banyaknya jajanan pasar yang khas dan mengundang selera saya waktu itu. Saya sendiri kurang tau apa namanya. Hanya deskripsi atau gambarannya saja yang bisa saya paparkan dalam artikel ini. Silahkan sahabat blogger yang dari Jogjakarta barangkali bisa menambah, mengoreksi, atau memperbaiki kesalahan dalam tulisan ini. Monggo ya. Nah beberapa jajanan khas yang saya liat waktu itu misalnya aneka miehun goreng lengkap dengan sambelnya yang merah menyala. Gorengan mirip dengan pempek Plembang, serta Geblek.
Yang terakhir yang saya sebut "Geblek" kalau dilafalkan bunyinya mirip "Gelas", "Gembira" "Gelagat" dan lain sebagainya. Jadi "Ge" dilafalkan seperti itu. Bukan "Geser" , "Gesekan" dan lain sebagainya. Kuliner Geblek ini secara tekstur mempunyai kemiripa yang sangat tinggi dengan Pempek Plembang. Rasanya memang agak gurih karena mengandung bahan dasar Ikan, kata orang sih. Kalau digoreng dengan benar, maka akan tetap kenyal dan alot jika sudah digigit. Mau disantap gitu aja setelah digoreng cukup enak dalam lidah saya. Mau dicocol dengan sambel botol juga boleh. Setiap kali berkunjung ke Kulon Progo, nyaris tidak pernah saya lewatkan untuk bawa oleh oleh Geblek ini.
GEBLEK : Ini Geblek yang seruh. Oleh oleh Kulon Progo yang selalu saya kangenin. Foto diambil bulan Nopember 2010. Foto Asep Haryono |
MIHUN SPESIAL : Ada banyak jajanan pasar berupa makanan khas di Kulon Progo yang mengundang selera. Foto diambil bulan Nopember 2010. Foto Asep Haryono |
Ini tidak seperti Belut Goreng yang sudah kondang yang biasa dijual di Pasar Godean, Jogjakarta, yang konon nyaris tersedia disetiap musim. Penjualan Geblek ini adalah musiman. Mohon dikoreksi jika salah ya Soalnya menurut penuturan warga Kulon Progo jika tidak musimnya, agak susah mencari penganan khas Geblek ini. Harganya pun relatif murah per kilonya, karena memang dijual kiloan.
Saya malah berpikir gini, apa bisa adonan pembuatan Geblek ini dipermodern sedikit misalnya dengan menambah varian rasa lain misalnya udang , ikan tenggiri (lah nanti malah disangka plagiat Pempek Plembang donk-red), atau menu ikan apa saja. Kalau perlu di dalam geblek "disusupi" telur, atau orak arik cacahan daging atau kentang. Hiehiheiheie. Ini pasti ide ngawur dari sayah. Nanti kalau konten Geblek di percanggih, malah nda keliatan lagi orisinalitas Geblek donk. (Asep Haryono).
wah saya paling suka mas kalau makan jajanan pasar seperti yang difoto atas, jadi pengen nyoba makanannya nih :)
ReplyDelete@Anthonie E. Pratama : Iya jajanan khas Pasar , apalagi saat berkunjung ke obyek wisata, wah pasti ngangenin hiihih. Terima Kasih sudah mampir di hari ini.
Deleteiya mas saya malah lebih seneng makan jajanan pasar daripada di restaurant, lebih nikmat soalnya hehe...
Deletelain kali kalau main ke kulon progo perlu di cobain nih, kayaknya enak.
ReplyDeletemungkin juga akan ada perubahan varian untuk konsumen agar enggak merasa bosan dengan rasa yang itu-itu aja.
nama jajanannya juga unik gitu.
@Haris Luqman Hakim : Hiheiheihe iya kah? Hiehiheieie . Untung aja ada jalur penerbangan langsung Pontianak -Jogjakarta dengan Expres Air. Oh ya artikel mas tentang "bukannya lupa tapi mendadak tidak ingat" sangat appealing. Tulisannya sangat memikat :))
Deletebelom sempet baca kuliner gebleknya kang...mendadak ada sesuatu...baru merhatiin foto penari bali yang ada disampingnya azh tuh....ko' cantik ya...;o)
ReplyDelete@Mang Lembu: Hiheheiheieeiya iya sengaja. Kan dalam rangka Hari Nyepi. Jadi isenh aja buat banner sederhana buat saudara saudara kita yang sedang meryakan Nyepi. Itu aseli penari Bali, saat kami ke Bali dalam kegiatan KanggUru sekitar tahun 2004 lalu. Lokasnya di Legian Paradiso Hotel Kuta, Bali. Eaaaaaaaaaaaa cakep ya? Wow mantap sekali VIew mang Lembu
Deletewah.. kelihatan enak mihun itu.. pertama kali saya melihat geblek itu, ia sejenis snack ya?
ReplyDelete@Mizz Aiza : I am not good at describing what kind of the food called "Geblek". It can be simply described as small meals, or snack perhaps. I am not sure I don't know :))
Deletewih sudah lama ya pak tapi bapak masih inget aja kuliner yang satu ini
ReplyDeletehehehe
@Mas Onqi : Iya sudah lama. Tapi akan senantiasa seru kalau dituliskan
Deleteenak kayaknya kulinernya mas
ReplyDeleteIya Alhamdulillah
DeleteGeblek itu nggak musiman Kang, tiap bulan selalu ada. Tapi stoknya pasang-surut tergantung stok tepung tapioka sebagai bahan baku geblek. Geblek paling enak disantap pas hangat, sama sambal tempe. Di pasar Jonggrangan, Girimulyo ada geblek yang dalamnya diisi sama sambel tempe.
ReplyDeleteAhaaaaaaaaaaaaaaa terima kasih sudah memberikann koreksi nya ttg geblek. Buat yang lainnya yang dari Jogjakarta atau yang tau banyak soal Geblek, masih ditunggu komentarm kritik, dan koreksi nya ya
Deleteboro boro maen ke kulo progo dijakarta aja saya masih nyasar :D
ReplyDeleteHehehhee
DeleteIya enak juga. Ada rasa ikannya :))
ReplyDeleteBelut goreng enak banget tuh buat nyemil Kang. :D
ReplyDeleteSalam