Sudah beberapa mimggu terakhir ini situasi cuaca di Pontianak, ibukota propinsi Kalimantan Barat, sudah disesaki oleh kabut asap yang kian lama semakin intens dan semakin sering menyelimuti kota. Bahkan saat pagi hari tadi, saya sempat melihat di belakang rumah matahari yang sudah mulai meninggi tampak tidak keliatan lagi sinarnya karena sudah tertutup asap kabut yang semakin tebal bahkan di pagi hari. Matahari tampak seperti bulatan noktah berwarna merah dengan warna kuning ditengahnya.
Dinas Kesehatan Kalimantan Barat sudah mengeluarkan edaran yang ditujukan kepada seluruh sekolah di Pontianak pada khususnya untuk mewaspadai asap kabut yang datangnya nyaris "langganan" setiap tahun ini. Seperti kebiasaan pada musim kemarau pada umumnya, kabut asap tahun ini juga disertai dengan ancaman penyakit saluran pernapasan (ISPA), Diare dan beberapa penyakit lainnya.
Belum lagi ditambah dengan marakknya pemadaman listrik bergilir atau mendadak dan air PDAM yang kurang lancar semakin lengkaplah penderitaan masyarakat Pontianak pada khususnya, dan seluruh Kalimantan Barat pada umumnya. Di daerah lain juga mengalami hal yang sama dengan yang terjadi di kota Pontianak : Kabut asap, penyakit ISPA, ledeng macet ditambah bonus seringnya kebakaran. Saya jadi bingung dan tidak habis berpikir, sudah kemarau seperti ini ternyata masih saja ada warga yang tidak sadar dan masih melanjutkan aktifitas pembakaran lahan (land clearing) sehingga berpotensi menyumbang asap lebih pekat lagi.
Sudah banyak himbauan dari Dinas Kesehatan (DINKES) Propinsi Kalimantan Barat yang menghimbau warga kota Pontianak dan daerah lainnya yang terkena dampak Kabut Asap tebal ini untuk tidak keluar rumah malam hari. Kabut tebal yang menyesakkan dada ini semakin mengerikan jika sudah memasuki waktu malam hari. Semakin tebal dan mulai mengganggu jarak pandang kendaraan. Di Hari siang saja pandangan kendaraan sudah mulai terganggu apalagi di malam hari. Bagaimana dengan cuaca di daerah atau kota Sahabat Blogger sekarang ini? Share ya. (Asep Haryono)
Dinas Kesehatan Kalimantan Barat sudah mengeluarkan edaran yang ditujukan kepada seluruh sekolah di Pontianak pada khususnya untuk mewaspadai asap kabut yang datangnya nyaris "langganan" setiap tahun ini. Seperti kebiasaan pada musim kemarau pada umumnya, kabut asap tahun ini juga disertai dengan ancaman penyakit saluran pernapasan (ISPA), Diare dan beberapa penyakit lainnya.
Belum lagi ditambah dengan marakknya pemadaman listrik bergilir atau mendadak dan air PDAM yang kurang lancar semakin lengkaplah penderitaan masyarakat Pontianak pada khususnya, dan seluruh Kalimantan Barat pada umumnya. Di daerah lain juga mengalami hal yang sama dengan yang terjadi di kota Pontianak : Kabut asap, penyakit ISPA, ledeng macet ditambah bonus seringnya kebakaran. Saya jadi bingung dan tidak habis berpikir, sudah kemarau seperti ini ternyata masih saja ada warga yang tidak sadar dan masih melanjutkan aktifitas pembakaran lahan (land clearing) sehingga berpotensi menyumbang asap lebih pekat lagi.
![]() |
MALU : Matahari pun malu malu menampakkan sinarnya. Foto diambil jam 07.00 WIB Hari Rabu 5 Pebruari 2014 dibelakang rumah. Asap mulai tampak bahkan dipagj hari seperti ini Foto Asep Haryono |
![]() |
SEBAB : Asap tebal merangsak mulai dari areal persawahan di tepi jalan Soekarno Hatta Ahmad Yani II. Apakah dari sini asap mulai memasuki kota? . Foto Asep Haryono |
Sudah banyak himbauan dari Dinas Kesehatan (DINKES) Propinsi Kalimantan Barat yang menghimbau warga kota Pontianak dan daerah lainnya yang terkena dampak Kabut Asap tebal ini untuk tidak keluar rumah malam hari. Kabut tebal yang menyesakkan dada ini semakin mengerikan jika sudah memasuki waktu malam hari. Semakin tebal dan mulai mengganggu jarak pandang kendaraan. Di Hari siang saja pandangan kendaraan sudah mulai terganggu apalagi di malam hari. Bagaimana dengan cuaca di daerah atau kota Sahabat Blogger sekarang ini? Share ya. (Asep Haryono)
Pak Asep, tos dulu...sama kami juga sedang berjibaku dengan kabut asap niiiih...
ReplyDeletesemoga putra putri sehat-sehat ya Pak...keluar rumah wajib pakai masker sekarang, kayak kami
@khusna Khairunnisa : Met pagi mba Khusna. Iya sama ya hiheiieiheit. Tosss dulu. Semoga Kabut asap ini segera berakhir. Kasihan anak anak yang sekolah mulai terganggu
Deletedlm musibah pun masih bisa tos ya?
DeleteSemoga keluarga blogger semua diberikan kesehatan. Aamiin.
amin yaarobbal'alamin
DeleteYa Allah, om, kabut asapnya tebal sekali. Baru sekali ini membaca pengalaman langsung dari warga Kalimantan, Om.
ReplyDeleteSemoga kabut asapnya cepet reda, Om :), saya sambung doa agar yang bakar2 hutan cepat disadarkan. Hehe.
@Hafian : Hihihihii iya kah. Memang sedang musim musimnya kemarau dan kabut asap di mana mana. Di kota kota lainnya seperti kotanya mba Khusna j, RIAU, juga dilanda kabut asap yang mulai mengganggu aktifitas warga. Smoga kabut asap ini segera berakhir
Deletesemoga keluarga kang asep baik baik saja, dan kampungnya aman kang. Selama ini tindakan kongkrit dinas kesehatan dan dinas terkait apa kang dalam menanggulangi asap ini?
ReplyDeletekalau jualan masker laris gak kang ?
@Agus Setya : Alhamdulillah. Keluarga di rumah sehat sehat saja. Sepertinya memang harus pake masker juga nih. Kan sudah banyak tersedia di apotik apotik terdekat di Pontianak. Harganya pun murah meriah, Hanya seribu rupiah per 1 masker sekali pakai. Maksudnya jika sudah seharian dipakai sebaiknya dibuang dan diganti dengan yang baru
DeleteSeperti mendung mau hujan
ReplyDeleteTapi tak kunjung berjatuhan
Malah mentari mengintip pelan
Karena perasaan
Hihihihi memang keren puisinya mba Anisayu ini
DeleteIbarat sudah jatoh ketimpa tanngga pulak ya, kang.
ReplyDeleteKl pemadaman listriknya mungkin masih masuk akal, lah kl PDAM? kn itu perlu utk pertolongan pertama.
Iya nih Alhamdulillah kalau di tempat saya di daerah Supadio air ledeng cukup lancar. Semoga di daerah lainnya cukup lancar juga
Deletekiriman dari mana pak?
ReplyDeletemoga cepat reda
Iya mba, Entah kiriman daru mana hihihi
DeleteSemoga reda. Aminnnnnnnnnnnnnn
ya, sepertinya memang benar Indonesia lagi dalam siaga bencana heu
ReplyDelete@Intan Sudibjo : Iya nih INDONESIA sedang gawat darurat bencana. Dimana mana ada musibah. Jakarta Banjir, Gunung Sinabung meletus Tanah longsor dan kabut asap. Semoga semuanya segera berakhir
Deletekejadian kabut asap ini sudah menjadi agenda rutin setiap tahunnya, entah kenapa belum ada solusinya dari pihak pemerintah dan masyarakat...selalu saja tiba masa tiba akal dalam mengatasinya...
ReplyDeletesalam dari banjarbaru, Kalimantan selatan
@Wieka Wintari : BEnar sekali mba. Kaimantan Barat memang langgana ASAP setiap tahun. PEnyebabnya ada macam macam. Salah satu penyebabnya adalah pembukaan hutan untuk dijadikan areal persawahan dengan cara di bakar (Land clearing). Masih banyak lagi penyebabnya
Deletewahh..ini dari kebakaran hutan bukan mas asep? bahaya juga yahhh kalo tiap hari menghirup asap ini...ck ck ck....parah juga asapnya
ReplyDeleteIya bener sekali @Mamie Funky. Kebakaran lahan juga menyumbang kabut asap semakin tebal Dari pantauan satelit keliatan spot spot atau titik titik api di beberapa lahan di Kalimantan Barat. ASAP memang tebal di mana mana terutama di pagi hari Kasihan anak anak yang sekolah pagi. Untung saja ada edaran anak anak sekolah diliburkan beberapa hari karena situasi asap yang semakin membahayakan kesehatan
Deletemesti pake masker
ReplyDeletedisini malah lagi hujan trus, cuaca segeer
Wah iya ya. Syukurlah hujan segerrr hiihhi
DeleteDikirim air nya ke sini ya
Lagi kemarau nih Air ledeng macet
Semoga saja asapnya cepat selesai dan udara kembali menjadi segar agar tidak menggangu kesehatan pernapasan masyarakat disana
ReplyDeleteIya bang Abed Saragih, Semoda doanya dikabulkan oleh Allah SWT
DeleteAminnnnnnnnnnnnnn
waah, karena kebakaran hutan yah kang?
ReplyDeletetapi di Bogor lagi musim hujan.. disana kemarau ya?
Iya nih
Deletehi hi mba Ani. Terima Kasih sudah mampir di blogna Kang Asep. Iya nih Pontianak sedang dilanda Kabut Asap yang menyessakkan dada. Kalau pagi udah kabut tebal. Kasihan anak anak. Untung aja sekolah anak anak libur dua hari karena situasi kabut yang semakin mengkhawatirkan.
ReplyDeletewah bahaya juga ya pak kabut asap tersebut untuk kesehatan :)
ReplyDeletebisa menimbulkan penyakit pernafasan :)
Iya untung saja anak anak sekolah diliburkan. Karena sudah mulai berbahaya bagi kesehatan anak anak sekolah
Deletewah berarti di tempat saya paling beda sendiri ya kang..? di tempat saya tidak terkena kabut asap kang..?
ReplyDeletedan di tempat saya juga sudah hampir satu bulan nggak ada hujan kang.. kayak kemarau, padahal jakarta nggak berhenti ujannya sampai sekarang hahahaha
Iya ya. Jakarta masih terus diberitakan soal HUJAN dan BANJIR dimana mana. Lain daerah lain cuacanya ya, Ada yang hujan dan ada pula yang kemarau
Deletesayang sekali yah ada oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dengan membakar hutan, jika dibiarkan lama-lama hutan di Indonesia bisa gundul dan pastinya bencana semakin banyak terjadi, semoga pemerintah bisa mengantisipasi masalah ini yah mas.
ReplyDeleteSudah ada payung hukumnya nih,. Bagi pembakar lahan akan diberikan hukuman maksimal baik perdata dan ancaman pidana
Delete