Tag :
Mudik Lebaran,
Wisata Kuliner
- Asep Haryono | DAY 03 : Keliling Kota Jogja - Powered by Blogger
![]() |
Add caption |
Memasuki DAY 03 kunjungan mudik dalam rangka lebaran di kota Jogjakarta bareng keluarga ini full kegiatan yasg dilakukan bersama sama keluarga di rumah. Namun demikian saya coba coba untuk melaksanakan beberapa agenda kunjungan yang sudah saya rencanakan sebelumnya pada hari ke tiga ini.
Beberapa titik atau spot yang saya kunjungi pada DAY 03 kunjungan mudik saya di kota Yogyakarta ini sudah saya susun malam sebelumnya, pulang Tarawih langsung nyantap cendol di rumah , eh salah langsung nyusun rencana kunjungan ke esok harinya.
Salah satu yang penting adalah tersedianya moda transportasi dulu yang harus saya pikirkan karena posisi saya sekarang di Rumah dusun Kembang, Nanggulan Kulon Progo (Atau dikenal dengan nama gaul West Prog-red) cukup jauh dari pusat kota.
Akhirnya saya minta bantuan om Sab (Masih keluarga dari istri-red) yang memang asli budak Jogjakarta alias memang paham rute rute dan tempat di Jogja, dan kebetulan jiga om Sap welcome dengan rencana jalan jalan saya itu. Sedangkan motor mtinjem dulu sama bapak Ponijo (Ayahanda istri-red) merek tertentu keluaran tahun 2002, cukup keren untuk dibawa jalan. Hhehee. Klop sudah. Selanjutnya menyiapkan peralatan "tempur' standar saya seperti HP, BB, Camdig alias kamera digital, dan uang secukupnya. Puasa kan, jadi nda ada jajan makanan hiehiehiee.
Orang bilang foto lebih "bercerita" daripada kata kata. Oleh karena itu untuk menghindari postingan ini puanjang kaya kereta api saya lampirkan foto foto hasil keliling kota Jogjakarta yang mampu saya lakukan hari itu, semoga bisa diliat liat. Hiheihiehiehiheiee. Beberapa bagian lainnya akan ditulis dalam narasi yang menceritakan foto untuk lebih spesifik lagi hiehiehiehe. Met nyimak foto fotonya ya.
Mengunjungi RUMAH WEB
Dalam kesempatan jalan jalan ini, secara kebetulan jugla membawa "misi" yakni mengurus perpanjangan sewa domain dan hosting website pribadi saya yang sudah overdue alias sudah telat mbayarnya hingga kena suspend, dan sekalian mengurus sewa domain web teman.
Selama kurang lebih 5 (lima) tahun terakhir ini saya memang pelanggan Rumah Web Jogjakarta. Rumah web ini adalah perusahaan sewa domain dan hosting yang terkenal di kota Jogjakarta. Saya belum pernah berkunjung ke markas Rumah Web sebelumnya, sedangkan kalau ke Jogja nya sudah yang ke 3 (tiga) kali. Semua domain dan hosting kawan kawan saya, sudah saya datftarkan di Rumah web Jogja ini sampai sekarang. Jadi kebetulan berada di Jogjakarta saya manfaatkan untuk datang langsung ke kantor Rumah Web yang terletak di kawasan Monumen Jogja Kembali (Monjali). Berikut foto fotonya.
Yang Unik dan Kreatif
Di sela sela hunting and mboncing (Bahasa Inggris Slengeannya sambil membonceng-red) saya mendapati hal hal atau spot di jalan tertentu di kota Jogjakarta yang menurut saya unik dan kreatif. Sebutan beggar (Bahasa Inggris yang artinya peminta minta atau pengemis) mungkin kurang tepat. Saya pribadi tidak setuju dengan sebutan beggar itu. Saya mencoba menyebutnya sebagai pekerja seni yang kreati karena usahanya yang menampilkan ragam budaya daerah.
Walau ada kotak kaleng yang mungkin dimaksudkan untuk menampung koin atau receh dari para penumpang atau pejalan tentu bukan dimaksudkan untuk tujuan utama. Atraksi seni dan budaya daerah atau bahkan aksi teatrikal yang amereka tunjukan dalam pandangan saya berkelas, elegan dan mempunyai kreatiitas yang tinggi.
Misalnya saja saat saya berada di lampu merah arah jalan Ring Road saya melihat penari budaya daerah tertenu berlenggak lenggok sambil menampung recehan atau koin dari para pengendara yang berhenti di lampu merah. Atraksi ini menarik mata saya yang kebetulan berada di posisi depan. Dengan camdig yang sudah stand by saya abadikan momen unik ini. Atraksi mereka sangat singkat sebelum lampu hijau menyala mereka sudah selesai, dan mungkin kotak kaleng mereka sudah penuh uang.
Kemudian (masih mboncing) alias boncengan motor, saya melihat seorang pengayuh becak yang unik. Yang unik adalah kalimat di punggung sang penarik becak itu yang bertuliskan "Follow @DGejrot dapatkan KEMEK tiap hari". Hihiheihehie. KEMEK ini bahasa gaul dsari "sesuap nasi" atau "makan". Saya pun reflek mengambil fotonya. Ngomongin soal becak, saya jadi teringat sama mas Harry Van Yogya, kawan baru saya di twitter. Siapa dia?
Mas Harry Van Yogya bukanlah penarik becak biasa. Beliau juga mampu merambah dunia maya, dan akun twitternya @becakcitytour ternyata difollow balik oleh Presiden SBY. Bagi yang penasaran sama proil beliau bisa langsung lihat artikel yang memuat profil mas Harry di sini. Saya sudah berhasil mendapatkan nomor HP pribadinya. Beliau biasa mangkal di depan Hotel Airlangga yang terletak di jalan Prawirotaman, Saya dan mas Harry sudah SMS an dan Twitteran, mau kopdar. Semoga bisa terwujud, soalnya mas Harry ini sibuk ngayuh becak dan kerja bakti katanya dalam SMS terbaru kepada saya.
Melewati Kawasan Malioboro.
Ahaaaaa akhirnya saya pun melewati kawasan wisata Malioboro yang amat mendunia itu. Hiheihiee kesampaian juga akhirnya ubek ubek kawasan Malioboro walau ditengah sengatan sinar matahari ditambah kondisi saya yang sedang menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Very tiring but also exciting and interesting.
Sesekali saya pun singgah di sudut sudut tertentu di kawasan Malioboro ini dengan , tentunya, menahan pandangan dari hal hal yang bisa mengurangkan pahala puasa (cieeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee). Misalnya saja aneka Kuliner yang dijajakan pada saudut tertentu secara terbuka dan tembus pandang. Misalnya saja bakso. Sebagai peminat kuliner atau jajanan berkuah, saya pasti "sakau" kalau liat bakso menjuntai dengan bebas dilesehan hahhahahaa. Wah seruuuh. Simak aja deh beberapa foto fotonya di bawah ini:
Bagi pecinta Wisbel alias wisata Belanja, selain kawasan Malioboro, masih ada beberapa tempat lagi yang merupakan "syurga" bagi para pecinta wisata belanja seperti saya (uuhuk uhukkkk). Sebut saja kawasan Pasar Bering Harjo yang terletak di Jalan Pabringan 1 Jogjakarta, lalu ada Pasar Satwa dan Tanaman Hias (Dongkalan), lalu ada Pasar Seni Taman Sari (Ngasem), dan Pasar Rakyat Klitikan yang terletak di bilangan jalan HOS Cokroaminoto Kuncen Jogjakarta. Silahkan mas mba e. Monggoooo.... (Asep Haryono)
Beberapa titik atau spot yang saya kunjungi pada DAY 03 kunjungan mudik saya di kota Yogyakarta ini sudah saya susun malam sebelumnya, pulang Tarawih langsung nyantap cendol di rumah , eh salah langsung nyusun rencana kunjungan ke esok harinya.
Salah satu yang penting adalah tersedianya moda transportasi dulu yang harus saya pikirkan karena posisi saya sekarang di Rumah dusun Kembang, Nanggulan Kulon Progo (Atau dikenal dengan nama gaul West Prog-red) cukup jauh dari pusat kota.
Akhirnya saya minta bantuan om Sab (Masih keluarga dari istri-red) yang memang asli budak Jogjakarta alias memang paham rute rute dan tempat di Jogja, dan kebetulan jiga om Sap welcome dengan rencana jalan jalan saya itu. Sedangkan motor mtinjem dulu sama bapak Ponijo (Ayahanda istri-red) merek tertentu keluaran tahun 2002, cukup keren untuk dibawa jalan. Hhehee. Klop sudah. Selanjutnya menyiapkan peralatan "tempur' standar saya seperti HP, BB, Camdig alias kamera digital, dan uang secukupnya. Puasa kan, jadi nda ada jajan makanan hiehiehiee.
Orang bilang foto lebih "bercerita" daripada kata kata. Oleh karena itu untuk menghindari postingan ini puanjang kaya kereta api saya lampirkan foto foto hasil keliling kota Jogjakarta yang mampu saya lakukan hari itu, semoga bisa diliat liat. Hiheihiehiehiheiee. Beberapa bagian lainnya akan ditulis dalam narasi yang menceritakan foto untuk lebih spesifik lagi hiehiehiehe. Met nyimak foto fotonya ya.
![]() |
GUIDE : Om Sab inilah yang menjadi guide saya selama di Jogja. Masih bujangan loh. Beliau paham kota Jogjakarta. Foto Asep Haryono |
![]() |
RING ROAD : Jalur Ring Road yang puanjangnya wih. Arus lalu lintas hari itu cukup aman terkendali alias tidak macet jadi lancar semuanya. Foto Asep Haryono |
![]() |
BARU : Beberapa ruas jalan menuju Monjali banyak By Pass yang masih dalam tahap pembangunan. Foto Asep Haryono |
Mengunjungi RUMAH WEB
Dalam kesempatan jalan jalan ini, secara kebetulan jugla membawa "misi" yakni mengurus perpanjangan sewa domain dan hosting website pribadi saya yang sudah overdue alias sudah telat mbayarnya hingga kena suspend, dan sekalian mengurus sewa domain web teman.
Selama kurang lebih 5 (lima) tahun terakhir ini saya memang pelanggan Rumah Web Jogjakarta. Rumah web ini adalah perusahaan sewa domain dan hosting yang terkenal di kota Jogjakarta. Saya belum pernah berkunjung ke markas Rumah Web sebelumnya, sedangkan kalau ke Jogja nya sudah yang ke 3 (tiga) kali. Semua domain dan hosting kawan kawan saya, sudah saya datftarkan di Rumah web Jogja ini sampai sekarang. Jadi kebetulan berada di Jogjakarta saya manfaatkan untuk datang langsung ke kantor Rumah Web yang terletak di kawasan Monumen Jogja Kembali (Monjali). Berikut foto fotonya.
![]() |
MEJENG : Penulis saat di depan Markas Rumah Web yang terletak di kawasan Monumen Jogja Kembali (Monjali). Foto Asep Haryono |
![]() |
SAMPING : Bayangan saya gedung Rumah Web kayak kampus alias besar. Rupanya cukup sederhana namun tertata dan sangat asri dan apik dipandang mata Foto Asep Haryono |
![]() |
MASUK : Lihat pintu disebelah kiri saya berdiri Itulah pintu masuk ke kantor Rumah Web. Saya diterima oleh staf Rumah web bagian Billing, Mba Elin. Foto Asep Haryono |
![]() |
BELAKANG : Bagian belakang gedung Rumah Web yang saya ambil gambarnya, Tentu saja saya sudah izin kepada staf Rumah Web untuk mengambil gambar ini. Foto Asep Haryono |
Untuk mencapai markas Rumah Web cukup mudah kok
epatnya depan pondok pesantren taruna alquran. Bangunannya ada dua lantai berwarna Hijau. Sama persis dalam foto foto yang saya ambil di atas. Atau bisa langsung liat detail alamat Runah Web di bawah ini :
epatnya depan pondok pesantren taruna alquran. Bangunannya ada dua lantai berwarna Hijau. Sama persis dalam foto foto yang saya ambil di atas. Atau bisa langsung liat detail alamat Runah Web di bawah ini :
Rumahweb Indonesia
Jl. Lempongsari no 39C Sleman
Yogyakarta - Indonesia
Phone : (62) 274 7442344 / 882257
Fax: (62) 274 4463621ka
Jl. Lempongsari no 39C Sleman
Yogyakarta - Indonesia
Phone : (62) 274 7442344 / 882257
Fax: (62) 274 4463621ka
Yang Unik dan Kreatif
Di sela sela hunting and mboncing (Bahasa Inggris Slengeannya sambil membonceng-red) saya mendapati hal hal atau spot di jalan tertentu di kota Jogjakarta yang menurut saya unik dan kreatif. Sebutan beggar (Bahasa Inggris yang artinya peminta minta atau pengemis) mungkin kurang tepat. Saya pribadi tidak setuju dengan sebutan beggar itu. Saya mencoba menyebutnya sebagai pekerja seni yang kreati karena usahanya yang menampilkan ragam budaya daerah.
Walau ada kotak kaleng yang mungkin dimaksudkan untuk menampung koin atau receh dari para penumpang atau pejalan tentu bukan dimaksudkan untuk tujuan utama. Atraksi seni dan budaya daerah atau bahkan aksi teatrikal yang amereka tunjukan dalam pandangan saya berkelas, elegan dan mempunyai kreatiitas yang tinggi.
Misalnya saja saat saya berada di lampu merah arah jalan Ring Road saya melihat penari budaya daerah tertenu berlenggak lenggok sambil menampung recehan atau koin dari para pengendara yang berhenti di lampu merah. Atraksi ini menarik mata saya yang kebetulan berada di posisi depan. Dengan camdig yang sudah stand by saya abadikan momen unik ini. Atraksi mereka sangat singkat sebelum lampu hijau menyala mereka sudah selesai, dan mungkin kotak kaleng mereka sudah penuh uang.
Kemudian (masih mboncing) alias boncengan motor, saya melihat seorang pengayuh becak yang unik. Yang unik adalah kalimat di punggung sang penarik becak itu yang bertuliskan "Follow @DGejrot dapatkan KEMEK tiap hari". Hihiheihehie. KEMEK ini bahasa gaul dsari "sesuap nasi" atau "makan". Saya pun reflek mengambil fotonya. Ngomongin soal becak, saya jadi teringat sama mas Harry Van Yogya, kawan baru saya di twitter. Siapa dia?
Mas Harry Van Yogya bukanlah penarik becak biasa. Beliau juga mampu merambah dunia maya, dan akun twitternya @becakcitytour ternyata difollow balik oleh Presiden SBY. Bagi yang penasaran sama proil beliau bisa langsung lihat artikel yang memuat profil mas Harry di sini. Saya sudah berhasil mendapatkan nomor HP pribadinya. Beliau biasa mangkal di depan Hotel Airlangga yang terletak di jalan Prawirotaman, Saya dan mas Harry sudah SMS an dan Twitteran, mau kopdar. Semoga bisa terwujud, soalnya mas Harry ini sibuk ngayuh becak dan kerja bakti katanya dalam SMS terbaru kepada saya.
![]() |
UNIK : Dengan menampilkan budaya daerah tertentu mereka berkreasi seperti dalam lagunya Katon Bagaskara -"Musisi jalanan mulai beraksi". Foto Asep Haryono |
![]() |
SIAP : Dengan posisi satu tangan pegang setir motor satu tangan saya lagi ambil foto ini. Beruntung saya berada di depan deretan garis marka. Foto Asep Haryono |
Melewati Kawasan Malioboro.
Ahaaaaa akhirnya saya pun melewati kawasan wisata Malioboro yang amat mendunia itu. Hiheihiee kesampaian juga akhirnya ubek ubek kawasan Malioboro walau ditengah sengatan sinar matahari ditambah kondisi saya yang sedang menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Very tiring but also exciting and interesting.
Sesekali saya pun singgah di sudut sudut tertentu di kawasan Malioboro ini dengan , tentunya, menahan pandangan dari hal hal yang bisa mengurangkan pahala puasa (cieeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee). Misalnya saja aneka Kuliner yang dijajakan pada saudut tertentu secara terbuka dan tembus pandang. Misalnya saja bakso. Sebagai peminat kuliner atau jajanan berkuah, saya pasti "sakau" kalau liat bakso menjuntai dengan bebas dilesehan hahhahahaa. Wah seruuuh. Simak aja deh beberapa foto fotonya di bawah ini:
![]() |
Foto Asep Haryono |
![]() |
Foto Asep Haryono |
![]() |
Foto Asep Haryono |
Bagi pecinta Wisbel alias wisata Belanja, selain kawasan Malioboro, masih ada beberapa tempat lagi yang merupakan "syurga" bagi para pecinta wisata belanja seperti saya (uuhuk uhukkkk). Sebut saja kawasan Pasar Bering Harjo yang terletak di Jalan Pabringan 1 Jogjakarta, lalu ada Pasar Satwa dan Tanaman Hias (Dongkalan), lalu ada Pasar Seni Taman Sari (Ngasem), dan Pasar Rakyat Klitikan yang terletak di bilangan jalan HOS Cokroaminoto Kuncen Jogjakarta. Silahkan mas mba e. Monggoooo.... (Asep Haryono)
wah jalan2xnya seru pastinya, maklum lama gak muter2x di jogja ya pak...sayang gak mampir ke saya..heheeee
ReplyDelete@Mba Iis : Hihiheie ini artikel masih diketik, sudah ada pengunjungnya hiehee. Terima kasih ya mba. Jogjanya dimana nih? hhiehiheiee
Deletebisa dong ketemuan, Kang Asep dan Mbak Iis.
Delete@Zachflazz : Belum tau juga nih soalnya liat sikonnya bang Zachflazz. Mas Djangkaru Bumi dan Mas Rawins juga lagi diusahakan kopdar. Soalnya saya mungkin sampai lebaran hari kedua Lebaran aja di Jogjakarta
Deleteenakan mana Kang, Yogya sama Pontianak?
ReplyDeletehahahahah, Kedua kota tentu punya kelebihan dan kekurangannya masing masing. Pontianak unggul dalam wisata jenis tertentu, dan Jogja unggul nyaris di semua lini baik wisata kuliner, wisata budaya, wisata minat khusus dan lain sebagainya. Tentu jauh tentunya Pontianak dibanding dengan Jogjakarta. Pemda Pontianak tentu akan belajar dari kota Jogjakarta
DeleteAku kira tadi Kang Asep mau njawab "...enakan bubur ayam duoooong!!!"
Delete@Rudy Arra : Huaaaaaaaaaaaaahahahahaa iya bener sekali hiehiehiee. Tadinya mau jawab itu hiehiheiheiee
DeleteKangen Malioboro euyy...
ReplyDeletehahahahaa
Deleteasyik ya Pak Asep...
ReplyDeletetiap mudik, saya nggak selalu jalan-jalan, sesekali saja kalau ada waktu longgar. Kalau mudiknya bertiga dengan suami, baru jalan-jalan, bila tidak, cukup di rumah saja, soalnya masih agak kerepotan naik motor berdua saja dengan Zaki. Kalau ada yang nganter---baru deh meluncur. Diantara sudut Jogja, Gramedia dan Pasar Beringharjolah tujuan utama...belanja dan kulakan baju batik. hehehe