Bersantai di waktu sore memang lebih enak jika dihabiskan dengan aktifitas ringan , menyenangkan, dan juga menyenangkan. Setiap orang memang punya cara tersendiri dalam menikmati sore hari yang indah itu. Sebagian keluarga menghabiskan waktu sorenya bersantai bersama keluarga menikmati sinar mentari tenggelam di pinggiran sungai Kapuas tepatnya dekat masjid Kraton Kadiriyah yang memang indah itu. Sebagian keluarga yang lainnya bahkan ada yang sekedar duduk duduk saja bersantai di depan rumah.

Anak anak muda, kaum remaja, dan gadis gadis mungkin saja bersantai dengan mengunjungi pusat pusat perbelanjaan yang ada di kota Pontianak. Perkara mereka beneran mau shopping (berbelanja-red) atau sekedar cuci mata liat kiri kanan sah sah saja, toh yang namanya ke Mall kan tidak harus berbelanja. Kata siapa jika kita mampir ke sebuah pusat perbelanjaan atau Mall kita diharuskan menghabiskan uang untuk berbelanja di sana, no no tidak harus. Ke Mall atau pusat perbelanjaan juga bisa dipakai atau dikunjungi untuk sekedar banding harga (window shopping), membaca buku gratis di toko buku Gramedia di lantai atas, atau liat liat pameran, atau even yang emang sering di gelar di Mall AYani nan megah itu. Nah kali ini saya sendiri menghabiskan waktu sore kemarin dengan bersantai menyeruput coffee nan keren dan enak banged di JCO yang terletak di bagian selasar Mall A Yani itu

Mahal Namun Nikmat
Saat kemarin itu sore, Kamis (27 Oktober 2011) tepatnya sekitar jam 17.00 WIB saya memang diundang secara pribadi oleh Pak Kevin Dalton, boss saya di KangGURU Indonesia yang berpusat di Bali. Pak Kevin Dalton yang kami juluki sebagai "Captain" itu memang secara khusus diundang oleh para alumni ADS (Australian Development Schollarship) yang mengadakan workshop dan seminar mini di hotel Mercure yang terletak di jalan Ahmad Yani Pontianak itu. Apakah kalian sudah pernah menginap di Hotel Mercure di kota Pontianak? Nah ketika saya hadir di lobby hotel Mercure Pontianak, saya pun langsung disambut oleh Captain KangGURU yang bergaya Flamboyan namun agak gaek namun masih single itu hehehe. Akhirnya setelah basa basi di lobby Mercure, saya pun diajak beliau untuk menikmati coffee sore sore , dan pilihannya jatuh ke warung kopi terdekat, namun bukan sembarang warung kopi untuk tamu asing sekelas Project Manager KangGURU Australia itu. Tentu warung kopi yang berkelas, dan kami pun memilih di JCO A Yani Mega Mall.


Jenis kopi ini dan kuenya yang kamis santap


Dan setelah berjalan kaki yang memakan waktu beberapa menit itu (Karena memang letak A Yani Megal Mall berdekatan sekali dengan Mercure Hotel-red), saya dan Kevin Dalton pun bergerak cepat dengan kecepatan yang mengaggumkan (lol-red) menuju JCO yang terletak di sudut sebelah kanan berdekatan dengan kedai makanan cepat saji itu. Dan setelah kami berdua berdiri di depan kasir, kami pun memilih menu yang sama.





Saya sih maunya ikut saja apa yang dipesankan oleh Kevin Dalton, namun Kevin meminta saya untuk menentukan pilihan minuman sendiri, dan akhirnya pilihan saya jatuh pada jenis coffee yang "biasa biasa" saja sekelas torabika brownis yang sering saya minum di kantor saban sore itu. Dan Kevin ternyata menurut saja menu yang saya pilih, sedangkan untk cake kecilnya saya tidak pesan, namun Kevin Dalton memesan dua buah cake berbentuk donat nan lembut itu juga. Setelah menentukan pilihan maka Kevin pun membayar bill di kasir, dan angkanya sekitar 46 ribu rupiah, cukup mahal memang untuk 2 (dua) belas kopi untuk ukuran saya.

Saya sendiri kalaw ngopi cukup pake kopi kelas warung berbentuk saset biasanya merek Capuccino, Coffee Mix atau Torabika Coco Granule yang ada saset kecil bubuk coklat yang ditaburi di atasnya. Nah untuk dua buah gelas kopi di JCO itu memang mahal untuk orang Indonesia seperti saya namun tidak untuk orang sekelas Kevin yang memang asli Melbourne Australia itu. Di sinilah terjadi Cultural Shock dimana saya yang tidak biasa menikmati coffee berkelas seperti itu dengan Kevin yang asli orang OZ yang sudah terbiasa dengan menu seperti itu. Tapi telling you the truth, sebenarnya saya juga sudah pernah icip icip menu hotel Kelas Bintang 5 seperti Hotel Marbela (Anyer, Banten) dan Savoy Hoyman di Bandung. Lalu icip icip menu Australia setiap kali kunjungan ke Bali yang disajikan oleh KangGURU juga sudah pernah saya rasakan. Namun untuk ngopi dengan Kevin di JCO, ya sudah saya nikmati saja, pikir saja, toh pengalaman "ajaib" seperti ini menjadi catatan berharga buat saya, menambah jam terbang saya yang memang agak kuper untuk kota Pontianak. Hehehehee.

Ngopi yuk... mareeee

Bangsa Indonesia saat ini memang sedang dirundung banyak masalah. Mulai dari masalah yang amat sederhana dalam lingkup yang kecil sampai kepada masalah besar menyangkut hajat hidup orang banyak, persatuan dan kesatuan , hingga pada masalah kedaulatan bangsa dan negara. Luar biasa masalah itu, sehingga ada yang mengatakan kalaw bangsa Indonesia bukan Indonesia namanya kalaw tidak ada masalah. Hidup memang penuh masalah, dan masalah itu akan selalu ada dilingkungan sekitar kita yang masih memerlukan penelahan bersama sama.

Masalah. Hmmm. Siapa sih yang ingin memiliki masalah wah tentu tidak ada satupun yang kalian katakan suka ya. Walaupun tulisan ini diinspirasi dari lirik lagunya si cantik Lenka Kripac menyebutkan "Trouble is A Friend" atau dalam bahasa Indonesia kira kira diterjemahkan menjadi "Masalah adalah Sahabat", namun kebanyakan orang di Indonesia kurang menyukai masalah. Namun ada juga sebagian kalangan yang senang menghadapi masalah, bahkan membuat masalah (trouble maker) itu sendiri. Hmmm. Saya sih maunya menjadi pemecah masalah (troubler solver-red) dan bukan orang yang hobinya menciptakan masalah (trouble maker-red). Namun bisakah kita berlaku atau berbuat menjadi seorang yang mumpuni dalam memecahkan masalah (Trouble solver-red) di jaman serba penuh masalah sekarang ini?

Masalah itu Baik
Coba kita telaah dengan baik mengapa kita selalu dan selalu mendapatkan masalah. Nah dalam terminologi sederhana seseorang yang mendapatkan masalah itu sebenarnya bisa berasal dari dua sumber yang berbeda. Pertama masalah yang ditimbulkan oleh pihak lain, dan yang kedua adalah masalah yang timbul karena ulah, sikap, dan perbuatan kita sendiri. Nah dari kedua katagori ini, yang manakah yang paling menjadi dominan sebagai faktor timbulnya masalah itu?. Nah pada umumnya masalah diciptakan karena kita melalaikan kewajiban atau sesuatu yang menjadi kebiasaan baik sehari hari.

Sedangkan kelakuan dan sikap kita kaitannya dengan kewajiban yang berujung pada jatuhnya masalah biasanya menyangkut kewajiban kepada negara dan bangsa. Contoh yang paling mudah adalah kewajiban kita membayar rekening PLN atau PDAM. Terlepas prilaku PLN yang sering kacow balaw listriknya yang sering padam tanpa pemberitahuan, dan kadang Air Ledeng macet, kewajiban kita sebagai warga negara yang baik adalah membayar tagihan mereka tepat pada waktunya. Jika lalai, maka masalah yang akan kita terima sebagai konsekuensinya; bisa diputus sementara atau goodbye forever.




Sedangkan masalah yang timbul karena diakibatkan oleh kelalaian atau kekhilafan orang lain juga kadang menimbulkan masalah baru buat kita, disamping aneka permasalahan yang kita miliki sendiri. Contohnya amat banyak. Salah satu contoh yang sederhana adalah kebiasaan anak muda yang mengendarai kendaraannya (motor atau mobil-red) melebihi batas kecepatan yang normal yang dianjurkan. Sebagai contoh khusus untuk lintasan jalan sepanjang Ahmad Yani di Pontianak, sudah tertera di rambu rambu lalu lintas bahwa kecepatan (batas) maksimum yang diperkenankan adalah 40 KM.

Nah yang saya liat sendiri, begitu banyak pengendara mobil dan motor yang memacu kendaraannya melebihi batas kecepatan yang dianjurkan tersebut. Akibatnya bisa fatal baik untuk si pengendara sendiri ataupun orang lain yang berisiko terlanggar atau tertabrak akibat ulahnya itu. Nah dari contoj contoh sederhana ini kita, manusia, akan selalu dikelilingi oleh masalah. Masalah itu sebenarnya Indah. Bukan berarti masalah yang ada harus kita nikmati, namun akan terasa amat indah, dan melegakan jika masalah masalah hidup bisa dan berhasil kita selesaikan dengan baik.

Kita seharusnya bersyukur jika kita mendapatkan masalah bukannya malah mengutuk dunia, dengan bahasa kamar mandi atau bahasa tidak santun lagi. Dunia itu tidak ada masalah dengan kita, tapi kita yang sering bikin masalah dengan dunia tempat kita diami sekarang ini. Banjir datang, air macet, lalu listrik sering padam, bahkan cuaca panas yang kita alami, namun kita tidak terima dengan itu semua. Seolah olah semua itu adalah masalah yang tidak bisa diterima begitu saja. Jangan begitu. Sikapi semua masalah ini dengan jernih, dengan akal sehat dan perasaan yang tenang. Dengan pemikiran dan perasaan yang tenang, itu Insya Allah masalah akan tampak jelas jalan keluarnya. Cobalah mulai sekarang tidak lagi mengutuk dunia karena banyaknya masalah yang datang dan pergi dalam hidup kita. Seperti yang sudah saya sebut di atas sebaiknya kita bersyukur mendapat masalah karena dengan demikian kita dilatih untuk bisa membuat keputusan yang tepat dan benar. Dengan masalah itulah kita akan menjadi dewasa dan lebih bijaksana dalam membuat keputusan. Bukankah masalah itu baik? Nah marilah kita berprasangka baik dan berbuat baik dalam menyikapi masalah.

Bagian Penutup
Sebagai penutup dari tulisan pendek ini saya mencoba mengambil salah satu kutipan dari Mario Teguh yang sudah saya revisi menjadi versi saya sendiri. Kutipan aselinya adalah kira kira "janganlah kita berkompromi dengan penilaian negatif orang lain terhadap diri kita, tetapi perbaikilah diri kita agar berkualitas agar orang lain memperbaiki penilaiannya kepada diri kita". Nah kutipan si mas Mario Teguh The Golden Way inilah bisa menjadi dasar dan pijakan kita dalam memandang permasalahan yang tidak lagi dengan paradigma benar atau salah si masalah itu, namun lebih merujuk kepada diri kita sendiri untuk bisa melakukan apa yang dinamakan instropeksi diri ke dalam diri, dan memandang orang lain sebagai masukan yang positif.

Kritik atau bahkan hujatan orang lain terhadap diri kita sebaiknya tidak disikapi dengan sikap defensif dalam artian "membela diri" dari "serangan" seperti itu. Bersikap bijak dan melihat ke dalam sendiri apakah memang demikian seperti yang dituduhkan orang kepada kita. Diam juga bisa berarti mengiyakan apa yang disangkakan orang kepada kita, namun diam juga bisa bermakna dalam yakni merenungi sikap dan tingkah laku kita yang memancing orang lain melakukan serangan seperti itu. Semua berpusat pada diri sendiri sebagai faktor utama dari semua masalah yang ada dalam kehidupan ini. Nah dengan memakai diri sendiri sebagai sasaran kemarahan kita, niscaya akan ada gambaran jernih mengenai akar masalah itu sendiri.

Memang bukan hal yang mudah "menerima" masalah sebagai sahabat dan teman dalam kehidupan sehari hari, dan menerima kenyataan bahwa hidup kita akan selalu dikelilingi oleh masalah masalah. Menerima keadaan seperti itu mungkin jauh lebih melegakan daripada "lari" dari masalah, karena kemanapun kita pergi, kemanapun kita bersembunyi, masalah akan selalu datang mencari kita.

Masalah sudah selayaknya tidak perlu kita ciptakan, atau menciptakan masalah baru karena masalah yang sudah ada saja masih memerlukan perhatian besar dari kita semua. Masalah memang tidak perlu dicari cari, namun kita juga harus punya perisai sekaligus juga "senjata" untuk bisa mematahkan masalah yang datang. Kita semua harus berani dan bisa memecahkan masalah serumit apapun. Tidak ada masalah yang tidak dapat dipecahkan. Tidak ada masalah yang tidak ada jalan keluarnya. Terlepas dari itu semua, harapan terakhir kita tentunya memohon bantuan dan pertolongan dari Allah SWT Yang Maha Perkasa dan Maha Tahu. Meminta petunjuk Allah SWT setiap saat agar kita semua diberikan kekuatan dan kemampuan dalam memecahkan segala permasalah yang ada dalam kehidupan kita semua. Amin ya robbal Alamin

Hi semua. Ini kembali lagi saya turun nulis blog pada hari ini setelah kira kira 2 (dua) atau 3 (tiga) hari yang lalu belum banyak melakukan posting mungkin karena kesibukan saya yang luar biasa mulai dari jadi "sopir" antar jemput hingga kepada mengurus keluarga dalam hal ini mengurus anak anak. Mungkin kalaw dikhususkan mengurus satu anak saja sudah kocar kacir keteterannya. Hal senada sebenarnyas udah saya tulis dalam postingan saya sebelumnya yang berjudul "Bapak Rumah Tangga" yang sudah saya tulis beberapa hari yang lalu yang bisa rekan rekan baca sebelumnya.

Nah baiklah saya sampingkan dahulu tetek bengek urusan keluarga ini dan marilah saya ajak rekan rekan blogger tersayang dan pecinta dan pembaca setia blog saya baik yang terang terangan maupun yang gelap gelapan, tema tulisan saya hari ini adalah "Adsense Indonesia Oke Punya" yang mungkin bisa ditebak dengan mudah oleh para pembaca sekalian. Ya kali ini memang urusan pengeklikan atas klik iklan yang ditayangkan oleh website yang dihasilkan dari script iklan yang dipasang dalam website.

Hasil dari klik valid oleh para pengunjung dari IP yang valid dan sah ini maka anda sebagai pemilik website (website owner-red) akan memperoleh imbalan uang baik dalam bentuk dollar Amerika (mata uang asing-red) maupun dalam bentuk uang rupiah dalam lambang RP. Nah khusus untuk uang Dollar ada ada dalam iklan yang sudah papan atas alias Google Adsense yang amat terkenal "kejam" dan "bengis" itu. Mengapa saya katakan demikian karena sudah banyak jatuh "korban" dari para pengiklan adsense (adsense publisher-red) karena kebijakan Google Adsense yang luar biasa ketat. Berbagai tayangan kisah sukses Adsense Publisher Google dari berbagai negara kadang bisa membuat "iri" para newbie semacam saya. Saya sendiri sudah beberapa kali di"bantai" oleh Google Adsense karena dianggap melanggar TOS (Term Of Service-red) yang diberlakukan sepihak oleh Google Adsense.

Google Adsense Bukan Segalanya
Nah dari cerita "serem" di atas lantas jangan sampai membuat para pembaca setia blog saya jadi pesimis akan pemasukan dari internet terutama keasyikan berburu dollar dari Internet yang sudah banyak orang yang mencubanya itu. Google Adsense yang luar biasa kebijakkannya yang harus dipatuhi oleh para pemasang iklan dan penayang iklan (Adsense Publisher-red) dimana saja berada. Masih banyak pilihan yang tersedia bahkan untuk di dalam negeri sendiri, Indonesia.

Walaupun sudah ada kebijakkan Google Adsense untuk dipadukan dengan script ikan dan teks berbahasa Indonesia, namun pilihan untuk mendapatkan Adsense dalam negeri, made in Indonesia kini sudah banyak beredar di mana mana yang bisa anda pilih dengan bijaksana dan bisa diuji performancenya. Beberapa contoh Adsense khas Indonesia juga bisa menjadi pilihan buat rekan rekan para money mania (hehehe) ya siapa sih yang pengen duit gratis dari Internet. Hanya orang yang mungkin nda waras aja yang nda doyan duit. Tapi eits nanti dulu , sebelum mulai melangkah memilih salah satu adsense ala Indonesia ada baiknya pelajari dahulu Term Of Service (TOS) yang diberlakukan oleh penyedia jasa iklan itu.




Jadi bagi anda anda (dan mungkin saya juga-red) tentunya masih menaruh harapan akan adsense papan atas sekelas Google Adsense itu bisa memberikan hasil yang maksimal dan juga bisa diharapkan akan menambah pundi pundi keuangan kita dimasa yang akan datang dari internet. Nah pemasukan keuangan yang diperoleh dari internet ini merupakan hasil terobosan cara mudah (instant-red) tanpa banyakbekerja dan uang mengalir dengan sendirinya walaupun harus "mungut' dari dunia maya sen demi sen, atau rupiah demi serupiah. Perlahan namun pasti kualitas dari pada penyedia konten iklan ala Indonesia itu tentu akan meningkat sedikit demi sedikit.

Jangan berputus harapan juga dengan Google Adsense yang sudah kondang itu, dan tidak sedikit dari blogger dan pemilik website (website owner-red) memetik pundi pundi recehan Dollar Dollar Amerika dari Google Adsense. Banyak memang cerita dari para pemain Adsense kelas Dunia dengan menggunakan Google Adsense itu mulai dari ratusan dollar Amerika pemasukan perharinya hingga pada ribuan dollar Amerika Serikat. Siapa yang tidak bertetesan air liurnya melihat pemasukan duit berbentuk dolar dolar Amerika setiap hari bahkan setiap menitnya.

Mantap bukan. Nah jika anda masih "ngotot" dengan si mbah Google Adsense ini saya pesankan tetap teruskan perjuangan mu. Maksimalkan revenue (pemasukan-red) dari Google Adsense dan perbanyaklah konten orijinal. Saya sendiri sering membaca dan melihat video tutorial dari para pemain adsense kelas dunia yang berpesan kepada para adsense pemula seperti saya untuk rajin menulis dan menghasilkan konten yang orijinal. Nasehat lainnya adalah iklan harus blend artinya warnanya menyatu dengan konteks teksnya dan dibuat dan diletakkan pada posisi yang tepat sehingga menimbulkan kesan bahwa iklan (ads) termasuk sebagai part of your content (bagian dari konten-red). Nah menarik bukan. Jadi kembali saya tegaskan di sini tetaplah terus berjuang bersama Google Adsense, dan juga tetap melakukan diversifikasi mencari alternatif para penyedia jasa konten iklan dari Indonesia yang juga semakin maju dan berkembang itu.

Bagian Penutup
Dalam pada itu berbagai tawaran perusahaan iklan Indonesia sebenarnya lebih dari satu dan setiap dari perusahaan iklan itu menawarkan berbagai pilihan dan juga keunggulan disamping ada berbagai kelemahan yang standar misalnya iklan yang sudah dipilih itu tidak bisa diedit ulang oleh pemasangnya. Hal mendasar ini memang cukup mengganggu para newbie karena mau tidak mau harus mengcreate channel baru untuk membuat katagori iklan yang sesuai. Misalnya saya membuat channel "mywebsite" dan iklan yang akan ditampilkan itu hanya berfokus pada iklan teks saja, dan tidak bisa gabungan dari teks dan Iklan sebagaimana yang diperlihatkan oleh maestro adsense, Google Adsense, yang sudah sudah punya nama itu. Selain itu juga kadang kelemahan mendasar lainnya dari Adsense Indonesia ini adalah script iklan yang diperoleh tidak berjalan di platform Joomla standar versi 1.5 yang saya miliki. Kadang juga berjalan di Joomla dengan versi yang lain, dan selain itu juga iklan yang ditayangkan pun tidak bisa berjalan auto sebagaimana dengan script Google Adsense. Sang pemasang harus menset sendiri jenis iklan apa yang akan timbul dan beda dengan Google Adsense yang muncul iklannya yang kontekstual sesuai dengan konten yang ada didekatnya.

Namun demikian bayangkan akan pundi pundi rupiah yang instan membayang di depan mata membuat para pemasang dan penayang iklan cenderung memilih yang bisa cepat "diuangkan" maka pilihan jatuh kepada Google Adsense ala Indonesia yang kini sudah naik daun di antara para adsen mania yakni Adsense Camp yang bisa diikuti oleh siapa saja. Namun ada baiknya anda pelajari dahulu TOS (term of service) yang berlaku dan diberlakukan sepihak oleh Gooogle Adsense ala Indonesia ini. Beberapa syarat dan TOS Adsense camp ini bisa dengan mudah anda temui dalam website resminya yang beralamat di www.adensecamp.com itu. Nah dengan membaca seksama dan dalam tempo yang selama lamanya, akhirnya anda bias eh salah bisa memutuskan untuk menjadi penayang iklan (adsense publisher-red0 dari situs itu, dan tinggal melihat aksi adsense Indonesia itu yang berjalan diwebsite anda. Salah satu pertanyaan yang besar dan menggantung di kepala saya adalah bagaimana cara mendatangkan trafik atau kunjungan yang banyak dengan IP unik dan berbeda sehingga klik iklan yang diterima menjadi sah dan valid itu bisa terjadi? Saya serahkan jawaban dari pertanyaan saya ini kepada anda semua para pembaca setia blog saya.

Ikutan Adsense Indonesia? Mengapa tidak?


Photo Courtesy Liveleak

Miris dan Sedih. Itulah ungkapan dua kata hati yang menyelimuti saya saat melihat tayangan video ekslusif proses penangkapan Presiden Libya Kolonel Muammad Khadafi yang berhasil disergap ditempat persembunyiannya yang konon mirip selokan air itu. I have seen latest new video emerges of moment dictator was dragged from hiding place from liveleak official website. I really don't like to see how those rebels fighters are treating him like an animal. Those actions were really so barbaric to their prisoner.

Perasaan saya galau, kesal, sedih, dan miris bercampur menjadi satu saat saya melihat tayangan video Kolonel Khadafi yang berhasil ditangkap, dipukuli dan akhirnya ditembak secara kejam di bagian kepala dan bagian perutnya. Apakah yang sebenarnya ada di kepala para pejuang pemberontak dan pasukan Transisi saat menyeret Mantan Presiden Libya itu keluar dari persembunyiannya?. Salah dan jahat serta berbagai tuduhan kejahatan kemanusiaan yang disematkan dan dituduhkandunia kepada Khadafi tidak lantas menjadi pembenaran aksi anarkisme seperti ini. Penjahat kelas teri dan pencuri bebek sekalipun masih harus menjalani sidang dan pengadilan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya di mata hukum. Begitupula dengan dikator Khadafi yang kini dicari banyak negara terutama Amerika Serikat dan Sekutunya, serta para pasukan pemberontak Libya seharusnya memperlakukan Khadafi sebagai manusia, dan harus mempertanggungjawabkannya di mahkamah Internasional, bukan dibunuh begitu saja. Sungguh hal ini yang tidak dapat saya mengerti.

Standar Ganda
Saya memang kurang paham dan tidak banyak mengetahui sejarah Presiden Libya terguling Libya itu sejak memerintah Libya hingga berujung tragis pada kematiannya yang amat tragis itu. Sudah banyak orang yang tau bahwa si "setan besar' Amerika Serikat sudah banyak melakukan kegiatan politik standar ganda dengan membela Israel yang sudah jelas jelas menyengsarakan dan menindas rakyat Palestina. Beribu ribu bahkan berjuta rakyat Palestina sudah tewas ditangan pasukan Israel yang membabi buta membunuh, dan merampas hak rakyat Palestina untuk bisa merdeka di tanah kelahiran mereka sendiri.

Israel yang dengan pongahnya menyiksa dan merampas tanah Rakyat Palestina mendapat dukungan secara penuh baik kekuatan ekonomi bahkan persenjataan bagi Israel untuk menindas rakyat Palestina. Sesungguhnya dari segi militer, Palestina tidak pernah kekurangan "akal" dan taktik untuk melawan agressor Israel yang dibantu Amerika Serikat itu. Pemuda Palestina banyak yang siap menjadi martir dalam membela Palestina untuk bisa merdeka di tanahnya sendiri. Mereka hanya kekurangan bahan pangan, ekonomi dan persenjataan. Hal ini berbeda dengan perlawanan rakyat BOSNIA yang pernah dibantai oleh SERBIA, nasib Bosnia kini jauh lebih baik karena mendapat bantuan Internasional. Kita semua prihatin dengan nasib yang menimpa saudara kita, Palestina, hingga kini masih terseok seok mengharapkan simpati dan dukungan Internasional untuk bisa diterima menjadi anggota PBB.

Dan lagi lagi Amerika Serikat menunjukkan politik double standard (standar ganda-red) nya dihadapan semu bangsa di dunia. Dengan kekuatan Hak Vetonya yang digunakan dengan sembarangan dan tanpa menghormati itikad baik bangsa Palestina, dengan gagah dan sombongnya memveto keanggotaan Palestina di majelis keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa. Mengapa sampai terjadi seperti ini, dan Amerika Serikat sudah benar benar menjelma menjadi bangsa yang barbar dan melanggar hak asasi manusia.

Negara yang dijuluki dunia sebagai negara adi daya, uncle sam, dan polisi dunia itu dengan pongahnya mendikte negara negara arab dan timur tengah untuk "tunduk" dan "patuh" pada Amerika Serikat tentunya dengan ancaman pengisolasian internasional atau tidak mendapatkan uang dan bantuan dari Amerika Serikat. Sungguh ini suatu kejahatan besar di dunia yang harus kita rumuskan bersama sama, duduk bersama sama membahas semua ini. Jikalaw dulu Presiden Iran mengatakan dengan lantang bahwa Israel harus dilenyapkan dari peta dunia ini, mungkin presiden yang klimis itu harus meralat kalimatnya menjadi "Amerika dan Israel" harus bersama sama lenyap dari peta dunia ini. Tapi nantilah waktu juga yang akan menentukannya.

CObalah kita liat bagaimana dunia internasional memperlakukan para penjahat kemanusiaan dan para penjahat perang di mahkamah internasional. Bahkan mendiang diktator sekelas mantan presiden Marcos yang diasingkan dan dibuang itu juga sudah menjalani sidang internasional. Dan yang terbaru saat ini adalah pengadilan terhadap penjahat perang Serbia, Mladko Mladic juga sudah mendapatkan sangsi dan hukuman yang berat terhadap kejahatan perang yang dituduhkan kepadanya. Begitupula dengan penjahat kelas dunia lainnya, dan juga para teroris yang kini sudah banyak yang diburu dan diadili oleh Mahkamah Internasional. Semuanya harus melalui proses pengadilan yang adil dan seadil adilnya.

Pengadlan HAM di Denhaag belanda juga sudah mengeluarkan statemen bahwa penjahat dan teroris dunia segera diadili dan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Namun tidak untuk yang bernama Osama Bin Laden, dan Khadafi ini yang harus meregang nyawa dalam suatu perburuan untuk menangkapnya. Mungkin yang agak "beruntung" adalah diktator Saddam Hussein yang sempat dirawat di Rumah Sakit, merasakan pengadilan internasional yang menyidangkan kasus dan tuduhan kejahatan yang dilakukan semasa hidupnya, walau akhirnya dijebloskan ke dalam penjara dan mendapat hukuman gantung hingga tewas.

Nah untuk Khadafi dan Osama Bin Laden ini harus tewas seketika bahkan belum sempat diseret ke meja hijau mahkamah Internasional untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Namun ini yang dinamakan pengadilan rakyat untuk para penguasa yang kejam karena hal ini bisa terjadi dimana saja. Berbagai pengalaman negara lain sudah membuktikan. Di Negara Philiphina sendiri misalnya pernah terjadi aksi massa yang kemudian disebut dengan "people power" dimana rakyat berdemo menentang penguasa yang tidak adil dan dibantu oleh militer. Begitu pula demo yang terjadi di tanah air, aksi massa mahasiswa yang menduduki gedung DPR/MPR berhasil memaksa presiden Soeharto (alm) saat itu untuk turun dari jabatannya.

Masih banyak lagi para pemimpin dunia yang berhasil dijatuhkan oleh rakyatnya sendiri. Ini tidak berlaku bagi negara negara yang dianggap "musuh" barat dimana campur tangan asing dalam menggulingkan presiden Libya nampak jelas. Apakah motif bangsa Barat yang dengan pongahnya campur tangan dan mencampuri urusan dalam negeri negara lain? Sebagian kalangan standar ganda Barat karena mereka "ada maunya" dalam membantu negara yang sedang dilanda krisis kepemimpinan. Sebut saja Arab Saudi yang pernah diinvasi Irak, negara itu kaya minyak sama halnya dengan Libya, nah faktor ekonomi dan penguasaan ladang minyak inilah ditengarai banyak pihak sebagai alasan negara Barat membantu. Apakah Amerika "rela" mengorbankan pasukannya yang berusia muda dan minim pengalaman perang hingga beribu ribu tewas membela Arab Saudi dalam yang diinvasi Irag dengan Free alias gratis. Oh tentu saja tidak. Ribuan korban pasukan AS dalam mengusir Irak dari Arab Saudi tentu ada "biaya" dan "ongkos" nya yang tentu saja tidak murah. Nah "harga" inilah yang harus dibayar. Standar Ganda negara Amerika "Setan Besar' Amerika Serikat sampai saat ini masih terjadi, dan dunia seolah tanpa daya untuk mencegahnya.

Hargai Hak Asasi Manusia
Terlepas dari standar ganda yang dijalankan Amerika Serikat atau negara negara Barat terhadap negara negara lain, penghargaan atas Hak Asasi Manusia dan kemanusiaan harus tetap ditegakkan dibagian dan dibelahan manapun di dunia ini. Negara Amerika Serikat yang konon memproklamirkan dirinya sendiri sebagai negara penegak Kemanusiaan dan hak asasi manusia seharusnya tidak menerapkan standar ganda terhadap perburuannya terhadap Kolonel Khadafi. Kalaw disangkakan sebagai Penjahat kemanusiaan, penjahat perang, koruptor, atau apalah sebutannya yang disematkan kepada Kolonel Khadafi tetaplah harus memperlakukan dia sebagai manusia yang mempunyai hak untuk hidup dan memiliki hak mendapatkan pengadilan dan perlakuan yang wajar kemanusiaan.

Bahkan konvensi perang Jenewa pun sudah menggariskan bahwa tahanan yang sudah menyerah dan tidak bersenjata (unarmed-red) harus mendapatkan perlindungan. Kita semua tau bahwa pasukan pemberontak bisa saja menyeret Khadafi keluar dari persembunyiannya dan harus diadili untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, namun kenyataan dilapangan berbeda dan tidak seindah harapan kita semua. Kita mungkin cerdas dan tau hukum, namun tidak bagi yang dinamakan "pengadilan rakyat" di mana rasa haus akan kekuasaan akhirnya menafikan kemanusiaan hingga terjadilah pembunuhan Khadafi yang seharusnya diseret ke meja hukum Mahkamah Internasional, dan bukan dieksekusi begitu saja . Miris dan sedih memang tapi inilah dunia. Nasib Khadafi (alm) kini mungkin tidak berbeda dengan nasib Osama Bin Laden yang juga harus tewas ditangan pasukan khusus NAVY SEALs kebanggaan Amerika Serikat tanpa harus diseret ke Mahmakah Internasional. Penjahat ataupun pelaku kriminal apapun levelnya tetaplah manusia yang harus mendapatkan hukuman yang adil seadil adilnya dan sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai manusia.

Khadafi memang jahat, penjahat perang dan penjahat kemanusiaan seperti yang dituduhkan dunia kepadanya, namun Khadafi juga manusia sama seperti kita yang memiliki hak untuk hidup dan mendapatkan keadilan.

Dear blog. Hari Jumat konon hari yang amat dimuliakan oleh umat Islam di seluruh dunia, dan memang sudah ada dalam kita suci Al Quran yang menyebut hari Jum'at adalah "ibu" nya hari dalam seminggu. Dalam hari Jum'at inilah kaum laki laki yang dewasa wajib mendirikan Sholat Jum'at di siang harinya. Dan jika sudah berkumandang adzan Sholat Jum'at maka segeralah mematikan PC berhenti dahulu brosing, chatting, fesbuking (hah ngarang-red), gogling, dan lain ing ing semuanya stop dulu. Jum'atan dan baru kemudian melakukan aktifitas seperti biasanya.

Hari ini adalah hari yang cukup menyibyukkan juga bagi saya pribadi yang menurut saya hari Jum'at adalah hari yang amat pendek bagi saya. Kesibukan saya yang luar biasa dalam mengurus kedua anak saya sudah saya sampaikan pada postingan saya sebelumnya yang berjudul "Bapak Rumah Tangga" yang bisa rekan rekan blogger baca jika sempat karena memang tulisannya agak lebay dan panjang lebaaaaar hehehheee. Tema tulisan saya har ini memang saya buat ringan ringan saja karena hari Jum'at hari yang pendek tidak memungkinkan saya membuat sesuatu yang aneh aneh dalam tulisan saya ini. Nah tema hari ini adalah seputar blog walking. Ya blog walking alias jalan jalan berkunjung dari satu blog ke blog yang lain dan wajar dalam dunia internet.

Saling Bertukar Trafik
Hari kemarin misalnya, saya senang sekali mendapat kunjungan dari salah seorang Blogger Madura dengan sandi Petotu yang berkunjung ke halaman blog kesayangan saya ini. Nama blogger itu adalah KHOLIL AL QUSYAIRI, dan dia dilahirkan dan dibesarkan di Desa Sana Tengah Kec. Pasean Kab. Pamekasan Madura Jawa Timur. Dia dibesarkan di sana sampai lulus MTs. ( MTs. Nurul Amal) pada tahun 2005 dia lulus dan melanjutkan ketingkat yang lebih tinggi yaitu MA. (MA. Sumber Bungur Pakong) pada tahun 2008 dia pun lulus.




Dan sekarang mas Kholil ini masih berstatus sebagai pelajar. Setelah saya cek blognya itu memang banyak informasi yang bermanfaat terutama seputar dunia Internet dan Blog. Baru kali ini saya melihat ada script submenu bisa dilakukan dan dipasang di Blogspot ini, dan saya pikir informasi ini memang amat bermanfaat kelak suatu saat saya ingin memasang submenu di blog kesayangan saya ini. Satu hal yang masih menyisakan tanda tanya besar bagi saya apakah script sub menu ini bisa disapang eh salah dipasang di website pribadi saya, www.asepharyono.com yang menggunakan Joomla versi 1.5 itu.

Kemudian pada hari ini saya mendapat kunjungan lagi dari blogger ntah dari mana asalnya karena tidak disebutkan secara jelas di blognya itu. Namnanya mas Eko Budi Santoso yang juga menorehkan pesan di shoutbox saya dan saya merasa senang sekali. Saya sendiri tidak tau darimana mereka mendapatkan alamat blog saya itu, entah karena mereka berhasil "mendeteksi" blog saya melalui searching di Google atau saat mereka berkunjung ke salah satu blog temannya dan mendapatkan alamat blog saya di antara friend listnya kan bisa aja bukan. Sepanjang yang saya amati memang ada beberapa blogger yang sengaja mencantumkan alamat blog rekan rekannya yang sering disebut dengan Blogroll itu.

Mas Eko ini adalah seorang biasa katanya di tulis di blognya, mempunyai fisik kebanyakan orang biasa, dan berkelakuan juga seperti biasanya orang, ngeblog juga seperti kebanyakan orang, dan dia juga suka menulis, mungkin juga seperti kebanyakan orang. Sejak kecil diberi nama Eko Budi Santoso, nama yang cukup panjang yang diberikan oleh seorang yang bernama pendek yaitu seorang yang paling bermanfaat dalam hidup dia. Mas Eko ini menuturkan betapa dia sangat suka dengan teknologi dan selalu belajar mendalami yang namanya SEO, hobbi banget maen game dan dengrin musik reggae, bercita-cita menjadi guru teladan yang biasa saja, tapi kaya raya, tentram, damai dan sejahtera :) (dunia dan akhirat). hehehe. Boljug mas Eko.

Berpotensi Pemasukan
Hal ini sangat penting karena selain bisa bertukar informasi dalam masing masing blognya juga bisa saling memberikan trafik kunjungan antara satu blog dengan blog lainnya, dan ini akan semakin memperkaya kunjungan masing masing. Selain bermanfaat, hal ini bisa memungkinkan pemasukan bagi para blogger yang bersangkutan. Loh kok bisa? Ya bisa saja karena kebanyakkan blogger di Indonesia selalu memasang script iklan (adsense) baik dari adsense lokal seperti Adsense Lokal seperti adsense camp maupun adsen yang lebih "garang" atau "pelit" seperti Google Adsense yang sudah banyak memakan "korban" itu. Sudah terbukti memang banyak orang yang "patah hati" atau "patah arang" dikecewakan oleh mbah Google Adsense yang konon sudah mulai menempatkan kantornya di Indonesia. Namun juga banyak kabar dan cerita sukses para Adsense Publisher yang tersebar di banyak negara di dunia yang berhasil mendulang pundi pundi uang dollar dari hasil pemasukkan Google Adsense ini. Ini memang luar biasa , sesuatu yang mungkin tidak dibayangkan banyak orang.




Saya sendiri mungkin suatu saat ini akan total sebagai Adsense Publisher dengan menerbitkan website berdomain tingkat tinggi dan memasang script Google Adsense. Banyak sudah yang ingin saya tulis dan menurut Lisa (Blogger dan adsense publisher dari Amerika Serikat yang sukses meraup ribuan dollar-red) berpesan agar kita menulis atau membuat konten agar original dan aseli, dan menulislah apa yang kita sukai dan tau banyak tentangnya. Ini memang suatu tantangan buat saya kelak dikemudian hari.

Saya sih sudah merencanakan ingin membangun suatu website yang berisi "jualan" barang barang yang sebenarnya bukan kepunyaan saya tetapi "mengambil" barang orang lain dan menjualnya di etalase saya yang online sehingga dengan demikian saya mendapatkan komisi. Bisa juga membuat website yang khusus bertemakan obyek wisata unggulan dan cara berkunung ke lokasi itu beserta pernak pernik lainnya. Kendala sudah pasti ada, dan akan selalu ada. Salah satu kendala yang saya rasakan adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk menyewa domain dan hosting yang lumayan itu dan juga biaya perawatan dan maintenancenya. Nah untuk yang terakhir ini masih berat rasanya kalaw harus merogok kocek sendiri, dan mungkin saya akan coba mencari sumber pemasukan lain untuk "membiayai" secara konstan "perusahaan" saya di internet nantinya.

Bagian Penutup
Sejauh ini pemasukkan Google Adsense yang sudah ada dan berjalan dengan baik baru berkisar di angka 3 USD dan itupun Google Adsense yang saya buat atas nama anak saya, Abbie Muhammad Furqan Haryono, yang kini berusia hampir 3 tahun 8 bulan. Sengaja saya pasang iklan Adsense atas nama anak saya, karena saya masih uji coba dengan script Adsense Google ini yang tidak bisa saya harapkan bisa "panen" dalam waktu yang singkat. Script Adsense itu saya pasang di salah satu website klien saya yang bertemakan wisata dan pariwisata di Borneo (Kalimantan Barat) dan secara kebetulan websitenya itu berbahasa Inggris yang konon lebih "disukai" oleh Google Adsense dan paling mudah mendapat indeks dan terindeks di crawling Google dan lebih mudah mendatangkan trafik. Ah masa sih. Masa di dapur. Hehehhee

Saya sendiri pernah melihat tayangan video seorang Adsense Publisher di Amerika Serikat yang baru mendapat cek sebesar 100 USD $ setelah menunggu hingga 4,5 tahun bayangkan begitu lamanya. Tetapi ada juga yang spesial dari blooger /Adsense Publisher dari Pontianak yang bernama Mas Eddy Setiawan yang sudah "panen" dari Google Adsense ratusan dollar USD$ dari blog hanya perlu waktu sekitar 8 (delapan) bulan saja. Hehehe Semakin menarik saja dalam jagat adsense adsenan ini. Pengalaman saya dengan adsense lokal sekelas Adsense camp juga masih newbie. Ya sudah cukup dahulu postingan saya yang tidak menarik ini. Ntar kalaw diteruskan bisa bosen orang membacanya. Ada bosen kan? Saya aja bosen. Hehehhee

Abbie dan Tazkia

Kesibukan keluarga modern dewasa ini sering menuntut tersedianya waktu untuk meniti karir hingga setinggi tingginya demi mencapai tujuan yang diinginkan. Keluarga modern yang dalam hal ini secara jelas disebutkan adalah bapak dan ibu yang sama sama menjadi lokomotif alias sama sama mencari nafkah. Kedua orang tua yang sama sama mencari nafkah dan bekerja inilah yang menjadi tema tulisan saya hari ini kaitannya dengan judul hari ini "Bapak Rumah Tangga" lebih menitikberatkan kepada peranan para ayah yang selain beraktifitas kesehariannya juga bertindak sebagai pengasuh anak anak di rumah.

Ini memang sering terjadi dan memang banyak terjadi di keluarga keluarga Indonesia dewasa ini. Peran ibu atau bunda yang merawat dan membesarkan anak anaknya kini sudah bisa digantikan perannya secara temporary atau sementara oleh sang ayah atau bapak. Pertanyaannya di sini sederhana saja, kemanakah ibunya?. Seorang ayah yang mengantarkan anakknya ke sekolah dan mengambilkan raport di sekolah sering mendapati pertanyaan seperti ini, dimanakah ibunya?. Untuk menjawab pertanyaan inilah saya coba membahasnya secara sederhana saja dalam tulisan ini berpangkal pada pengalaman empiris sehari sehari saya yang sudah 3 (tiga0 tahun sebagai "bapak rumah tangga".

Peranan Menjaga Anak
Nah untuk sub bahasan ini sengaja saya tulis "peranan menjaga anak" nah kata menjaga tentu tidak sama dengan "membesarkan" atau "mendidik" anak yang mengandung dimensi yang dalam dan bermakna amat luas. Mendidik dan membesarkan anak bukanlah perkara mudah bagi mereka yang sudah berkeluarga dan memiliki anak baik anak pertama, anak kedua maupun mereka yang memiliki lebih dari 2 (dua) orang anak. Pada tulisan ini sengaja saya mengambil contoh dalam keluarga saya sendiri yang alhamdulillah ya (Syahrini mode on-red) sudah dkaruniai 2 (dua) orang anak, sepasang putra dan putri.



Yang tertua putra bernama Abbie (lengkapnya Abbie Muhammad Furqan Haryono-red) yang kini sudah masuk PlayGroup berusia 3,5 tahun, dan adiknya yang perempuan Tazkia Putri (Nama lengkapnya Tazkia Montessori Putri Haryono-red) yang kini sudah memasuki usia ke 10 (Sepuluh) bulan. Peranan mendidik dan membesarkan anak anak adalah tanggung jawab kami berdua, sejatinya, dan pernaan Ibu atau bunda tetaplah menjadi "milik" anak anak yang tidak dapat diabaikan begitu saja. Nah peranan "menjaga anak" inilah yang sudah saya mainkan selama 3 (tiga) tahun terakhir ini mengingat aktifitas dan kesibukan istri saya, Rudi Maryati, S.Pd, yang PNS Guru dan mengajar di SMA Negeri 1 Kubu Raya yang luar biasa. Waktu yang "tersisa" bagi anak anak hanyalah sekitar 3-4 hari saja dalam seminggu.

Sisa hari lainnya adalah milik Negara atau sebagai abdi negara, aparatur pemerintah mengajar di Sekolah yang terletak di kabupaten Kubu Raya. Walhasil saya mengambil alih menjaga anak saat sang istri tidak di rumah. Menjaga anak ini dikhususkna untuk anak saya yang tertua saja, Abbie "Siganteng' Muhammad Furqan Haryono yang sudah lumayan nakalnya ini. Sedangkan adik perempuannya Tazkia Putri "Lucu Sekali" ini sudah dikawal dan dirawat oleh pengasuhan kami yang sudah lama kami kenal dengan baik. Bahkan saat Abbie masih bayi hingga sekarang inilah, mereka juga sudah merawatnya. Dan Sekali lagi Abbie sudah menjadi "alumni" dan kini adiknya kembali menjadi "anak" mereka. Pola ini kami rasakan cukup membantu karena saya dan istri sama sama bekerja.

Bayangkan untuk hari hari mereka saja sudah cukup membuat kami berpikir keras bagaimana menyiasati sang waktu agar kami bisa selalu bersama dalam periode tertentu dalam satu tahun. Ini memerlkukan kecermatan dan kebiasaan karena kami sudah menjalaninya sejak masih memiliki anak pertama. Nah para pembaca setia blog saya mungkin belum mengetahui bagaimana kami berdua pontang panting menyiasati semua kesibukan, perawatan, hingga kepada perhatian untuk kami sendiri sebagai keluarga dan juga sebagai individu, nah mungkin kali ini akan saya coba gambarkan secara sederhana saja agar tidak memusingkan yang membacanya. Saya aja sudah mulai pusing bagaimana harus menyusun kalimatnya ini hehehehehhee.

Pola Pengasuhan Anak

Nah dalam subjudul ini saya akan coba membuat peta atau Map bagaimana sih pola pengasuhan anak anak yang saat ini telah dan sedang kami jalankan. Nah untuk menjelaskannya perlu saya jelaskan di sini bahwa saat ini kami sudah memiliki dua orang anak Abbie dan Tazkia yang sudah saya ceritakan di atas. Saat ini saya bekerja di salah satu perusahaan media cetak koran terbesar di Kalimantan Barat (katanya sih-red) dan istri saya PNS Guru mengajar di SMA NEgeri 1 Kubu dan mengajar antara hari Rabu sampai Sabtu setiap minggunya. Sedangkan aktifitas saya tetap berlangsung secara biasa mulai dari hari Senin sampai dengan hari Sabtu. Untuk yang tertua, si Abbie kini bersekolah di PlayGroup TK Islam Al Azhar dan masuk selama 3 (tiga) kali dalam seminggu yakni hari Senin, Rabu dan Jumat. Sedangkan istri ke lokasi tugas mengajar berangkatnya hari Selasa, dan kembali pada hari Sabtu. Nanti di bagian lain dari blog ini akan saya ceritakan peranan saya sebagai "sopir" antar jemput.

Secara sederhana dapat saya buat "peta" kesibukan keluarga kami setiap harinya dalam seminggu dalam "rumus" yang sederhana sebagai berikut :
  1. Antar Abbie ke Sekolah setiap hari Senin, Rabu dan Jumat.
  2. Antar Bunda ke Kubu setiap hari Selasa, dan Sabtu jemput pulangnya.
  3. Setiap hari saya ke Kantor dari Senin sampai Sabtu
  4. Motor cuma satu diandalkan untuk antar jemput anak anak dan bundanya.
  5. Hari Minggu hari bersama semua keluarga kumpul di rumah
Sebagai "Sopir" Antar Jemput juga tidak kalah ribetnya. Dengan mengandalkan satu motor saja untuk saat ini menjadi andalan untuk semua aktifitas yang saya sebutkan antara 1 sampai dengan 3 itu setiap harinya dalam seminggu. Ini belum ditambah lagi dengan kesibukan jika ada undangan di hari ahadnya, atau juga ada kegiatan workshop sang istri di Kota Pontianak yang tentunyas memerlukan sarana transportasi antar jemput. Hal ini menjadi kebiasaan, dan akan semakin "heboh" dengan aktifitas saya sendiri yang setiap hari berjalan ke kantor eh maksudnya naik motor ke kantor setiap hari Senin sampai dengan Sabtu setiap minggunya. Rute Supadio dan Gajah Mada ditempuh dalam waktu sekitar 25 menit dengan kecepatan kendaraan yang biasa saya pakai adalah 40 Km perjam. Cukup lelet kata orang, tidak ada masalah dengan itu bagi saya soal lelet atau tidak , tidak perlu saya tanggapi kata orang.



Memandikan Abbie setiap hari saat bersama saya di rumah, mulai dari hari Senin sampai dengan hari kamis. Bagaimana sibuknya memandikan Abbie setiap pagi yang kadang rewel tidak mau mandi. Ya Mandi donk, kalwa nda mandi kan bau hehehehe. Udah gitu saya harus memasak air hangat dulu untuk keperluan dia mandi. Acara mandi dimulai pada jam sekitar jam 06.00 WIB pagi setiap harinya, dan air hangat harus tersedianya baginya untuk mandi. Abbie sangat tidak nyaman dengan air dingin, dan memang wajar demi kesehatannya juga kan. Nah untuk memandikan ini juga ada seninya.

Tidak sekedar membasuh air di badannya tapi juga menggosokkan kaki dan tangannya dari kotoran dan daki kala dia main seharian. Dan juga mendidiknya menggosok gidi dengan pasta gigi Komodo eh kodomo kesukaannya. Sudah gitu selesai kali mandi, saya juga memasangkan kemeja atau baju dan celananya. Menyisirkannya, membedaknya, dan kalwa sempat membuatnya sarapan. Sarapan bisa sarapan berat nasi, dengan lauk naget atau telor ceplok, atau cukup sereal kesukannya kokran hehehe, Wah wah sampai hafal saya. Maklum inilah peran "Bapak Rumah Tangga" yang saya jalankan hingga memasuki tahun ke 2 lamanya. Wah tidak terasa lama juga ya. Dan setelah rapih semuanya, saya mengantarkan Abbie ke sekolah, khusus untuk hari Senin, Rabu dan juga Jum'at setiap minggunya.

Di luar hari itu, Abbie setelah rapih dan sarapan akan diantar ke rumah "pengasuhnya" yakni keluarga Muhyar yang letaknya memang berdekatan dengan rumah kontrkan kami yang memang sama sama di Komplek Duta Bandara Supadio Jalan Ahmad Yani II Pontianak. Sedangkan untuk saya sendiri kalaw masak di rumah sederhana saja, karena memang saya dasarnya tidak bisa masak. Tidak bisa masak atau memang dasarnya saya malas belajar masak hehehe. Ya gitu deh. Jadi untuk saya sendiri sih untuk makan malam (Dinner) cukup memasak sendiri mie goreng, mie rebus, telor ceplok, kornetr atau goreng ikan, tempe aja deh yang praktis. Kadang juga saya saya mempraktekkan resep masakan yang diajarkan istri, ya tidak apa deh semua bahan dicampur. Yang penting dirasakan oleh lidah saya enak, dan saya makan sendiri kan hehehe. Yuk mareee

Abbie diantar ke PlayGroup TK ISlam Al Azhar setiap hari Senin, Rabu dan Jumat. Mulai masuk ke dalam kelas pada pukul 07.30 WIB dan Keluar kelas alias pulang pada jam sekitar 10.15 WIB. Setelah saya antar jemput dari dan ke Sekolah lalu ke rumah pengasuhnya, saya pun bergegas kembali ke kantor saya yang terletak di bilangan Gajah Mada. Kesibukan ini rutin setiap hari Senin, Rabu dan juga Jumat, dan kesibukan ini akan bertambah dengan mengantar bundanya ke Dermaga Steher Rasau setiap hari Selasa.

Jadi pas hari Selasa menjemput pulang Abbie dari Sekolah jam 10.15 WIB maka saya pun langsung tancap gas motor mengantar istri tercinta ke dermaha steher rasau di siang harinya atau sekitar jam 12.30 WIB. Lama waktu tempuh dari Duta Bandara Supadio ke Dermaga Steher Rasau biasanya sekitar 45 menit sampai dengan 1 jam tergantung pada cuaca dan kecepatan yang diambil, Makin cepat kecepatan tentunya Insya Allah akan cepat sampai, apalagi kondisi jalan dari Kuala Dua menuju Rasau lumayan berantakan dan kadang ada mulus juga. Wah macam macam deh.

Sudah diantar di Rasau, saya pun kembali meluncur ke Gajah Mada Pontianak yang jarak tempuh dari Rasau tentu dua kali lipatnya, dan bisa ditempuh sekitar 1 jam setengah. Agak lama memang karena fisik sudah letih, dan kecepatan motor saya pun semakin lambat. Sudah pasti sesampai di meja kerja saya pun tampak lecek, kumal dan tentu saja bau matahari. Dampak lainnya adalah kulit saya yang semakin kelam alias tidak putih lagi karena terkena sinar matahari baik secara langsung maupun tidak dalam proses antar jemput ini. Banyak kendala memang, ini belum termasuk kendala motor bocor di jalan, bang kempes, dan juga cuaca ekstrim misalnya hujan lebat yang juga bisa menghambar perjalanan kami semua itu. Nah jika semuanya sudah dilaksanakan baik dalam proses antar jemput, nah hari hari yang ditunggu pun akhirnya tiba yakni hari Ahad (Minggu-red). Pada hari ahad inilah adalah waktu yang amat mahal bagi kami sekeluarga. Karena pada hari inilah anak anak dijemput dari rumah pengasuhnya dan kembali kepada kami, dan kami sekeluarga di rumah. Kesibukan dan kepenatan kembali terulang jika sudah memasuki hari Senin dan segala sesuatunya berputar lagi dengan kesibukan rutin yang sudah saya gambarkan di atas.

Bagian Penutup
Itulah kerepotan kami sekarang yang punya 2 (anak) ini. Kami berdua sama sama bekerja, dan pola pengasuhan sepenuhnya tetap menjadi tanggung jawab kami berdua, orang tuanya, namun demikian peranan pengasuh anak anak kami (sebut saja baby sitter-red) yang juga merupakan sebuah keluarga Pak Muhyar tentu menjadi bagian yang tidak terlepaskan dari anak anak dan sudah kami anggap sebagai "orang tua" bagi anak anak kami. Panggilan bapak dan ibu adalah untuk Pak Muhyar dan Bu Muhyar, sedangkan panggilan Ayah dan Bunda tetap terpulang kepada kami, saya sebagai AYAH dan istri saya sebagai BUNDAnya.

Jadi jangan heran kalaw anak tertua kami yang diplaygroup Al Azhar itu, Abbie, ditanya orang "siapa nama bapak dan ibunya?", tentu Abbie akan menjawabnya "Pak Muhyar dan Bu Muhyar". Tetapi tanyalah Abbie dengan pertanyaan "Siapa ayah dan bundanya?" jawabannya pasti kepada kami berdua, saya sebagai Ayah, dan istri sebagai bunda. Saya rasa inilah bagian akhir dari tulisan lebih tepatnya cerita kami bersama anak anak, dan peranan "Bapak Rumah Tangga" yang saya jalankan selama 1 sampai tiga tahun terakhir ini. Memiliki anak apalagi sampai 2 memerlukan kecermatan, ketelatenan, dan juga kesabaran tersendiri. Sibuk, lelah namun tetap mengasyikkan. Letih badan kami berdua, orang tuanya, hilang jika mendengar tangis sang bayi dan celoteh nakal dan senyum anak anak di rumah.



Dear blog. Kemarin hari Selasa, 18 Oktober 2012 saya membaca postingan sebuah blog dari rekan saya Dini The Kupu yang berisi dan berjudul Saling Mengingatkan yang menurut saya artikelnya cukup menarik dan substansi dari tulisan beliau itu adalah agar kita saling ingat mengingatkan. Dalam timeline diblognya yang penuh gambar kupu kupu yang menjadi ciri khasnya itu, saya dan the Kupu sudah sepakat dalam satu hal yakni untuk saling ingat mengingatkan dalam hal kebaikan, dan sindir menyindir sebaiknya dihindari karena lebih cenderung mengarah kepada pribadi dan bersifat personal yang berpotensi menimbulkan rasa sakit hati yang mendengarnya.

Hal ini memang bisa dimaklumi karena perasaan setiap orang tidak sama, dan setiap orang berhak menyatakan pendapatnya terhadap suatu perlakuan atau aksi orang lain terhadapnya. Seperti yang sudah saya tulisa dalam berbagai kesempatan bahwa kita memperlakukan orang lain sebagaimana kita ingin diperlakukan. Jadi jika menyakiti orang lain dengan kata kata yang kualitatif serta tajam, maka perasaan orang itu akan tidak senang dan bisa terluka serta sakit hati. Nah begitupula jika kita juga diperlakukan hal yang sama dari orang lain. Kebenaran yang menjadi substansi di sini adalah hal yang harus kita cermati dengan baik. Budaya dan watak orang Indonesia atau budaya timur pada umumnya kuran bisa "menerima" sindiran yang bersifat ekstrim, kasar dan kualitatif.

Kebenaran adalah Raja
Dalam tulisan ini saya coba menuliskan tema "Disindir VS Diingatkan" yang saya dapatkan idenya dari tulisan the Kupu itu. Menarik memang karena substansinya sama yakni saling mengingatkan. Hanya saja dalam hal bentuknya yang berbeda dan kemasannya juga beda. Disindir berarti kita diingatkan akan sesuatu yang tidak dilakukan orang lain yang menurut pendapatnya harus dan sebaiknya dilakukan. Sindiran baik secara halus maupun kasar adalah bentuk perhatian yang diberikan orang lain terhadap kita atas sesuatu yang menurut pendapatanya belum atau tidak kita lakukan.

Persoalannya di sini adalah "pesan" yang dimaksud dalam kalimat sindiran halus atau kasar itu karena kita tidak bisa menjamin apakah substansi pesan sindiran itu mengandung kebenaran atau bersifat personal menyerang pribadi orang lain. Ini yang harus kita samakan dahulu persepsinya. Contoh sudah banyak. Yang paling mudah adalah dengan menggambarkan aksi demo demo rakyat terhadap pemerintah, nah demo demo yang dilakukan di jalan jalan itu juga kadang mengusung sindiran secara halus atau kasar baik secara sporadis dengan aksi yang cenderung anarkis atau aksi seni teatrikal yang pada intinya menyindir pemerintah yang sedang berkuasa. Substansi demo demo ini adalah menyoroti kebijakan pemerintah yang cendrung tidak memperhatikan kesejahteraan rakyat. Sindiran yang dilancarkan tersebut baik secara halus maupun kasar diterima oleh masyarakat karena dianggap "mewakili" perasaan berjuta juta rakyat Indonesia. Substansi sindirannya mengandung kebenaran. Sindiran sindiran semacam ini lebih diterima oleh masyarakat dan mendapat dukungan penuh dari masyarakat yang merasa "terwakili" pendapatnya oleh aksi aksi mereka.

Walaupun kebenaran adalah raja, persoalannya disini adalah budaya yang bersinggungan dengan kebiasaan atau norma yang berlaku di masyarakat ketimuran kita. Orang cencerung tidak senang jika disindir oleh orang lain, dan memang sindiran yang dimaksud cenderung lebih mengarah kepada serangan terhadap individu atau bersifat personal. Kadang kala hal hal semafcam ini juga sebagai akibat dan kata kata yang kita ucapkan sendiri yang memicu ketersinggungan oleh orang lain yang merasa merupakan "bagian" dari serangannya itu. Ada seorang rekan facebook saya (saya rahasiakan namanya-red) yang memposting di statusnya bahwa masalah Patok adalah hal yang tidak perlu diributkan karena sudah ada titik koordinat yang tidak mungkin bergeser atau berpindah. Menurutnya patok tidak perlu dimasalahkan walaupun hilang sekalipun karena sudah ada peta koordinat yang tetap. Dia menyorot media media di Jakarta yang lebih meributkan soal patok dan bukan substansi koordinatnya yang sudah ada dan bersifat tetap dan dia menyatakan kualitas media tersebut sudah terlihat dari hal hal yang tidak substansial tapi terus diributkan.

Sontak stattemen FBnya itu mendapat reaksi yang keras dari timeline orang lain yang merasa "tersinggung" oleh staemen terakhirnya itu. Banyak yang menuding statemennya cenderung menyamaratakan semua awak media yang dia tuding "keliatan kualitasnya" sehingga akhirnya terjadi polemik baru yang sudah melebar kemana mana hingga pada akhirnya mengarah kepada pernyataan sindir menyindir dan menyerang kepada individu dan pribadi sang penulis. Hmm nah ini adalah contoh sederhana "pertarungan debat kusir" *(kalau boleh saya sebut demikian-red) yang terjadi di dunia maya. Mengapa bisa terjadi hal seperti ini. Bukankah beda pendapat adalah hal yang wajar tentunya bukan, dan itulah yang dinamakan demokrasi yang memang semestinya kita jaga aturan mainnya bersama sama agar tidak kebablasan.

Mulutmu adalah harimau mu kata pepatah. Jadi hal yang wajar wajar saja jika ada orang yang tidak terima atas statemen yang kita buat, perkataan yang kita ucapkan atau perbuatan yang kita lakukan yang memang tidak disengaja untuk menyindir orang lain. Kebenaran adalah raja, namun demikian kebenaran harus disikapi dengan bijaksana agar pesan kebenaran yang dimaksud bisa diterima oleh orang lain. Ini bukan hal yang mudah karena setiap orang mempunyai tingkat sensifitas yang berbeda beda antara satu dengan yang lainnya. Hal yang remeh remeh saja menurut kita bisa berakibat fatal jika menyinggung orang lain yang menurutnya hal remeh anggapan kita itu adalah hal yang serius bagi orang lain. Kita tidak mungkin melarang orang lain marah kepada kita, karena marah adalah hak orang lain sebagaiman kita tidak mungkin melarang orang lain menyatakan pendapatnya. Sekali lagi pendapat adalah hak kita semua, maka jadikanlah kebenaran adalah raja yang adil. Adil dalam memberikan penafsiran yang sama bagi setiap orang sehingga bisa diterima sebagai sebuah kebenaran bersama.

Bagian Penutup
Sebagai akhir dan penutup dari tulisan saya yang berjudul "disindir atau diingatkan" di sini adalah bahwa budaya ketimuran orang Indonesia masih belum bisa menerima sindiran keras atau sindiran kasar apalagi bersifat kualitatif walaupun substansi kebenarannya bersifat umum dan jeneral. Orang cenderung tidak bisa menerima makian, cacian, cercaan, dan sumpah serapah dari orang lain yang bisa memicu kepada aksi aksi yang lebih ekstrim dari pihak lain. Jika orang tidak terima atas perlakuan orang lain bisa berimpak pada persoalan hukum dimana orang bisa mengadukan masalah ini kepada aparat penegak hukum dengan delik aduan perbuatan tidak menyenangkan.

Kita tidak mau mengalami hal ini bukan?. SIndiran apapun yang kita maksudnkan kepada orang lain, dan orang lain tau bahwa sindiran itu ditujukan kepadanya bisa melakukan hal hal yang tidak kita inginkan. Jangan jangan deh. Maksud kita tentunya baik dengan mengingkatkan orang lain terhadap sesuatu kebaikan, atau bahkan maksud baik kita dengan melancarkan sindiran halus atau kasar kadang tidak berjalan mulus bagi orang lain. Maksud baik kita tidak selalu diterima positif oleh masyarakat. Baiknya atau benarnya saja kita masih disalahkan oleh Masyarakat. Itulah seninya bergaul dimasyarakat kita yang majemuk dan berbeda beda karakternya. Seperti yang sudah saya bahas di atas bahwa diingatkan atau disindir sebenarnya mempunyai makna hakiki yang sama yakni mengandung kebenaran. Hanya saja perbedaan mendasarnya adalah kebenaran yang dimaksud itu tidak selalu kebenaran jeneral dan bersifat umum namun cenderung kepada apa yang menurut si penyindir itu benar. Ini yang keliru. Berbuatlah hal yang benar dan mengandung kebenaran, dan bukan menurut anda benar. Kalaw yang terakhir ini kita jadikan patokan akan semakin kacaw dunia ini karena masing masing melakukan justifikasi atau pembenaran masing masing.

Keep up the good work
Headphone saya yang baru hehehe. Pamer dot kom

Helo semuanya. Wah senang sekali akhirnya setelah wonderful weekend, kini saya Asep Haryono kembali in action memposting di blog kesayangan saya hari ini. Yah blog yang sederhana yang mengambil hosting di blogger sejak beberapa tahun yang lalu. Beberapa teman saya malah banyak yang ngefans sama wordpress yang konon fitur dan fasiltasnya sudah amat mengagumkan dan SEO (Search Engine Optimization-red) itu. Sebenere saya sendiri juga sudah punya satu akun di wordpress namun sampai sekarang masih belum ada kesempatan buat otak atik fitur dan control panel dari wordpress.

Saya berharap sih ada yang mengajarin, tapi siapa ya yang mau mengajarin edit, dan atur di control panel wordpress yang keren itu. Mau juga sih mencari sesuatu fitur dan hosting blog yang baru, yah nanti saja deh lain waktu. Oh ya tema tulisan saya hari ini sederhana saja yakni senangnya saya punya headphone yang baru. Wedew asyik donk punya headphone yang baru ya Sep? ya iyalah , ya iya donk. Masa sih minjem terus sama orang kantor setiap hari, dan malu juga rasanya minjem headphone miliknya hampir setiap hari. Walaupun setiap kali make, selalu menempatkannya lagi ke tempat semula, terasa cape juga kalw tiap hari juga bolak balik ya ndak sih?

Headphone Pinjeman
Bermula dari headphone saya yang dahulu saya beli di salah satu toko CD yang terletak di jalan Graha Korpri yang bernama CD ROOM Centre. Wah wah saya menyebut nama nih harusnya mereka bayar. Kan jadi iklan kombis namanya hehehee. Memang asyik saat itu membeli baru buka bungkus dengan harga kalaw nda salah sih sekitar Rp.60.000,- s/d Rp.80.000,- gitu deh nda ingat persis soale belinya hampir setahun atau dua tahun yang lalu. Memang bentuknya biasa aja, bulet kaya ada semacam konde tetapi kondenya bukan di kepala.

Konde yang saya maksud di sini adalah bentok salon suaranya yang bulat kaya Explanade di Singapura (mangap eh maaf kalaw salah nulisnya ya-red) yang dipasang di kiri dan kanan telinga pemakainya. Nah headphone saya itu juga dilengkapi perangkat untuk chatroom seperti yahoo messenger dan lain sebagainya. Tapi pada kenyataannya saya hanya pake fitur buat mendengar musik aja baik yang berformat MP3 maupun untuk mendengar realtime atau mendengar online dari Youtube, maupun dari situs situs lainnya. Memang asyik pokoke, apalagi bisa mendengarkan streaming radio Australia di Melbourne sehingga bisa mengasah terus kemampuan mendengar (listening-red) yang tidak kalah penting dari 4 macro skills Bahasa Inggris saya yang sampai saat ini masih terus saya tingkatkan.

Namun entah kenapa tiba tiba, hari itu, sekitar bulan September 2011, ketika saya plug Headphone saya dan mendapati suara di kiri dan kanan tidak terdengar sama sekali. Langsung saja saya berpikiran ini pasti kerjaan admin kantor saya yang nda sreg kalaw saya mendengar lagu secara real online dari youtube yang bisa mengakibatkan download data besar sehingga berpotensi menyebabkan akses internet kantor menjadi terganggu. Namun selidik punya selidik ternyata headphone saya yang udah nda beres bagian dalamnya. Bahkan saya sudah mencuba memperbaiki headphone saya yang rusak itu pada bang Hen, salah seorang tetangga saya di komplek Duta Bandara, dan setelah diperbaiki bukannya malah baik, malah tambah amburadul, dan tidak berbentuk sama sekali pada colokan plugnya hehehehe. Ya udah kalaw begitu, headphone saya yang sudah nda beres ini sekalian aja di "puso" kan alias dibuang gitu. Saya taruh aja di box buku di samping meja kerja saya di bagian bawah, yang akhirnya hilang juga diambil orang. Hehehehe. Ambillah sana headphone ku yang udah rusak itu.

Walhasil saya praktis tidak punya headphone lagi. Saya kurang suka kalaw harus mendengarkan musik dengan menggunakan pengeras suara (loudspeaker-red) sehingga bisa berpotensi mengganggu orang orang di sekitar kita. Kita kan tidak akan pernah tau perasaan orang lain dengan sikap kita itu. Tidak semua orang menyukai jenis musik yang kita dengar. Lagipula ngapain sih pake loudspeaker segala, biar orang orang tau musik kesukaan kita gitu ya. Orang tentu kadang kurang nyaman mendengar musik keras dari orang lain. Ini bukan tipe saya. Saya sangat menghargai privacy orang lain yang mungkin tidak merasa nyaman kalaw musik yang saya putar itu memekakkan telinga orang lain.

Saya senang menjaga privacy sendiri, dan untuk itulah pilihan headphone saya pakai sehingga musik yang saya putar dan dengarkan sendiri itu tidak menganggu orang lain. Saya meminjam headphone milik Ade Riyanto, senior pracetak, rekan kerja saya hingga beberapa minggu lamanya. Walapun dia "welcome" aja headphonenya di pake, saya merasa tetap tidak nyaman kalaw harus meminjam headphonenya setiap hari. Akhirnya saya putuskan untuk mandiri alias beli sendiri lagi headphone yang baru yang gambarnya sudah saya pasang di halaman awal blog ini. Soal merek saya tidak perduli, apa saja yang penting harga terjangkau, kualitas baik, dan mantaf.

Saya Senang Musik
Walhasil tidak seru rasanya kerja di kantor without listening to music I love. Memang rasanya tidak sreg dan tidak pas saja kalaw saya bekerja tanpa mendengarkan musik yang saya sukai. Saya memang fans berat sama lagu lagu barat lama (oldies atau jadul-red) yang terasa begitu inspiratif dan sensasional. Memang yang namanya selera tidak bisa diperdebatkan. Setiap orang berhak memiliki kegemaran dan kesukaan akan musik.

Genre musik apapun tetap saja memiliki keunikan, dan keasyikan tersendiri. Saya sangat senang dengan lagu lagu lama seperti itu, dan jika ditanya nama band atau penyanyi kesukaan saya, tentu saya suka beberapa yang sangat saya sukai seperti George Baker Selection, ABBA, Mendiang Michael Jackson, SCORPIONS, dan masih banyak lainnya. Selain saya suka liriknya yang indah, dan lagu yang bagus dengan vokal biduan yang jernih, saya juga bisa mempelajari liriknya juga secara langsung melatih Bahasa Inggris saya terutama skill listening dan juga writing. Karena dalam lirik lagu tersebut pastilah bahasa Inggris sastra atau bahasa Inggris puisi yang agak "beda" penafsirannya. Nah menarik sekali mendengarkan musik dari headphone ini. Kesenangan dapat, dan belajar meningkatkan kemampuan listening dan writing Bahasa Inggris juga terasah dan dilatih setiap saat. Benar benar mengasyiikan ya.



MURAH : Murah meriah harganya cuma 50 ribu perak aja. Photo Asep


Akhirnya hari itu ahad (16 Oktober 2011) di dampingi oleh keluarga, saya pun membeli satu set headphone yang gambarnya saya tampilkan di atas, merek SENIC ah merek apa aja tidak ada masalah buat saya. Seperti yang sudah saya tulis di atas ini, merek bukan lagi menjadi pokok persoalan saya dalam membeli perangkat audio dengar antar muka ini. Asal dipake dengan apik, Insya Allah akan awet aja. Dan akhirnya pilihan saya jatuhkan untuk model yang seperti ini, warnanya oke dan macho dan bukan pink. Hehehhee rese juga kalw dapat headphone tapi warnanya pink rasanya aneh saja kalwa pake warna pink, nda Asep bangeds gitu deh.

Dan akhirnya hari ini, saat saya di kantor pada pagi hari, headphone yang masih bau toko itu saya ujicobakan dengan memutar lagu dari youtube lagi tembang lama dari Nicole yang berjudul "Give me More time" yang asyik dan keren itu. Wah Alhamdulillah, terdengar jernih bangeds, mungkin karena masih baru kali ya jadi masih kinclong gitu deh. Saya akan coba fitur chatnya di lain waktu aja, dengan Yahoo Messenger, yah siapa tau berfungsi. Namun fungsi utama headphone yang saya pake sudah berjalan di jalan yang benar hehehe. Mantaf gan.. Pokoke tiada hari tanpa mendengar musik, yang asyik dan keren keren. Kalaw mendengarkan musik dari Komputer bisa dari youtube dan juga dari situs pemutar lagu gratis lainnya. Sayang sekali lagu lagu itu tidak bisa didownload karena sudah memasuki hak cipta dan kita harus bayar gitu deh, ya bagus lah. Tidak baik juga menjadi pembajak lagu orang kan kasian juga kan. HEhehe Ya sudah dengar aja langsung dari internet ya, ya kalaw kepengen memiliki ya tinggal beli CD atau kasetnya yang aseli, dan jangan bajakan loh hehehehheee.


Selamat mendengarkan lagu ya
Enjoy aja gan..
Saat ke Bali tahun 2010

Seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwa Gempa yang menerjang kota Denpasar, kuta di Pulau Bali kemarin memang menghentakkan kita semua di seluruh Indonesia. Informasi yang begitu cepat tersebar di berbagai media cetak maupun online semakin santer dan kita semua sudah mengetahui detailnya. Gempa berkekuatan sekitar 6 skala richter itu memang tidak menimbulkan korban jiwa, namun tidak urung telah banyak menciderai para siswa sebuah SMK di Denpasar, dan banyak bangunan yang rusak ringan karenanya,. Gempa di Bali ini memang amat unik. Unik bukan karena Gempanya terjadi di pulau Dewat, sebab gempa bisa terhadi di mana saja, namun karena beredar isu santer Gempa di Bali karena banyaknya maksiat di pulau tersebut hingga menimbulkan murka Tuhan dan mengakibatkan Gempa. Sontak saya tertawa mendengar isu sampah ini akhirnya sampai juga ketelinga saya.

Saya tertawa bukan karena gempa itu lucu, sama sekali bukan. Saya tertawa spontan saja mendengar isu yang tidak masuk akal ini. Karena apa, ya karena isu yang beredar itu amat menyesatkan. Isu yang beredar saat ini memang santer, bahwa Pulau Bali kena Gempa karena banyak turis asing (bule-red) yang berbuat maksiat di Pulau Bali. Bahkan rekan saya, sesama perwakilan KangGURU Australia di Indonesia, sebut saja Mr Fulan mengirimkan SMS nya kepada saya beberapa jam setelah gempa itu menerjang Bali. Dalam SMSnya dia mengatakan agar warga bule di Bali tobat untuk tidak lagi berbuat maksiat di Bali. Weleh weleh sampai segitunya isu isu tidak baik ini menyebar.

Bali Memang Surga Turis
Well, kita semua tau persis bahwa Pulau Bali memang amat terkenal di Indonesia. Turis manca negara, terutama Australia, memang amat gandrung datang ke Pulau Bali. Bom Bali I dan II yang pernah meluluhlantakan pulau Bali sekitar taun 2002 yang lalu seakan tidak berpengaruh sama sekali. Pariwisata di Bali terus bangkit dari keterpurukannya akibat bom yang amat mengerikan itu. Saya sendiri yang sudah 9 (sembilan-red) kali mengunjungi pulau Bali sejak tahun 2004 yang lalu juga mengagumi pulau Bali dengan segudang wisata eksotisnya, kulinernya (Karena saya doyan makan-red) dan juga pemandangan alam pulau Bali yang memang indah dan memanjakan mata siapa pun yang datang melihatnya

Apa yang kalian ketahui tentang Bali? Pulau yang amat dikenal mendunia ini lebih terkenal dibandingkan dengan "induk"nya yakni Indonesia. Setiap orang di Indonesia pasti tahu pulau Dewata atau Bali. Ya pulau Bali. Mendengar kata Pulau Dewata atau Bali , ingatan kita pasti melayang kepada Joger, Pantai Kuta, Uluwatu, Pasar Sukowati lengkap dengan tarian tarian dan juga pesona bule bule di sana. Ah ingatan anda itu memang tidak berbeda dengan apa yang sudah saya rasakan. Lantas apa yang menjadi daya tarik bagi anda hingga selalu ingin dan ingin sekali mengunjungi pulau Bali? Atau bagi anda yang sudah pernah ke Bali, lalu apa yang menjadi daya tarik pulau Bali sehingga anda ingin kembali mengunjungi kembali pulau Bali itu?

Obyek wisata yang pertama sekali yang saya datangi saat pertama kali mengunjungi pulau Bali tentu saja monumen Bali Bombing yang terletak di posisi Kuta. Memang saat saya melihat monumen Bom Bali pada tahun 2007 lalu memang sudah tidak ada lagi karangan bunga duka cita. Memang sudah bersih semua wis plek. Memang saat itu saya sempat melihat beberapa bule yang menaruh karangan bunga di Monumen Bom Bali. Peristiwa Bom Bali memang sempat membuat pariwisata Bali terpuruk beberapa saat, namun kemudian Bali kembali bangkit meraih cita citanya kembali sebagai lokomotif wisata di Indonesia. Kini semakin banyak saja turis turis asing berdatang ke Pulau Bali untuk berbagai tujuan baik untuk kepentingan bisnis, urusan family, berinvestasi, berwisata kuliner, bernostalgia, dan tentunya juga untuk bersenang senang (pleasure-red) di pulau Bali. Memang ada larangan bersenang senang? Tentu saja tidak ada larangan, dan siapapun boleh menikmati hidup dan bersenang senang bukan. Namun demikian ekses negatif dan stigma miring selalu dilekatkan pada setiap turis yang datang ke Bali selalu didentikan dengan berbuat maksiat. Mengapa harus di Bali kalau soal Maksiat? DI mana mana selalu ada maksiat jangankan di Bali, di kota kota lain di seluruh Indonesia juga ada maksiat. Maksiat bisa terjadi di mana mana, dan tidak harus di Bali.


Kita Perlu Introspeksi
Dengan musibah gempa ini seakan mengingatkan diri kita akan musibah gempa gempa lainnya di Indonesia. Fenomena ini memang menarik dikaji dari berbagai sisi, mulai dari sisi historis dalam artian sejarah lempengan gempa di Indonesia, sisi agama dalam hal ini kepercayaan dan keyakinan kita kepada sang Pencipta, dan juag dari sisi gosip gosip lainnya yang sering menyertai disetiap musibah yang terjadi di Indonesia. Mungkin kita semua sudah saatnya untuk tidak menjudge suatu wilayah, suatu kota atau suatu pulau apa pun di Indonesia dan menyalahkannya jika terjadi musibah.

Masih segar dalam ingatan kita Tsunami yang menerjang Aceh beberapa tahun yang lalu, apakah masih kita salahkan Aceh ada maksiat sehingga menimbulkan murka Allah SWT dengan menurunkan bencana alam Tsunami yang dahsyat dan menimbulkan ribuan korban jiwa itu? Kita tidak boleh menyalahkan siapa siapa atas setiap musibah yang terjadi di Indonesia. Gempa dan Tsunami di Aceh, Gunung Meletus di Jogjakarta, dan Gempa terbaru di Bali, adalah musibah yang merupakan siklus alami dari alam semesta dan tentunya juga atas sepengetahuan dari Allah SWT. Kita harus introspeksi diri. Sekali lagi saya tekankan untuk tidak menyalahkan siapa siapa atas musibah dan bencana yang bersifat masif melanda Indonesia ini. Saya pribadi sangat geram dan sangat mengecam adanya opini yang menyatakan bahwa bencana yang menimpa pulau Dewata tersebut adalah azab yang menimpa pulau tersebut.

Yang namanya perbuatan Maksiat tidak harus di pulau Bali. Saya mengatakan ini bukan bermaksud "membela" Bali namun lebih bermakna meluruskan opini yang beredar santer saat ini yang mengatkaan bahwa bencana yang menimpa pulau Dewata tersebut adalah azab yang menimpa pulau tersebut karena banyaknya maksiat di sana. Seperti kata Bang Napi bahwa kejahatan bisa terjadi karena ada niat dan kesempatan. Saya jadi bertanya apa hubungan antara niat dan kesempatan untuk suatu kejahatan?
  1. NIAT
    rang kalaw sudah berniat jelek atau berniat melakukan perbuatan yang tidak baik apakah itu mencuri dan lain sebagainya, adalah perbuatan terencana. Jika itu dilakukan dalam rangka untuk berniat menghabisi nyawa orang lain, apa pun motifnya, mendapat ancaman hukum berat. Mengapa terancam hukuman berat? Ya karena sudah ada niat untuk melakukan hal ini.

    Jika niat sudah kuat, apa pun bisa dilakukan. Kesempatan bisa diciptakan karena memang sudah ada niat kuat melakukan perbuatan yang tidak terpuji itu. Lain halnya jika kesempatan yang dia inginkan, atau dibuat tidak terlaksana dengan baik, ini bisa dikatakan niatnya terkendala. Lain halnya jika si pelaku sadar walaupun kesempatan berbuat jelek sudah dia ciptakan, tapi kalwa si pelaku berubah pikiran bisa saja dia mengurungkan niatnya untuk berbuat jahat.

    Niat amat berperan penting dalam hidup seseorang. Niat yang sudah benar benar tertanam dalam dada seseorang akan dieksekusi dan akan dilaksanakan jika sudah datang masa (waktu) yang tepat. Bahkan jika niat sudah membara, apalagi niat yang baik, tentu akan melakukan apa saja agar niat baiknya terwujud. Anda punya niat menyumbang, maka anda bisa menyumbang di mana saja bisa anda lakukan. sama halnya jika anda punya niat jelek. Jika niat jelek sudah ada diotak anda, maka apapun akan anda lakukan agar niat jelek anda itu terwujud. Niat adalah biang keladi dari semua tindak kejahatan dimuka bumi ini.
  2. KESEMPATAN
    Nah ini juga ada kaitannya dengan Niat yang sudah saya paparkan secara singkat pada bagian atas. Kesempatan (opportunity). Jika tidak ada niat jahat dalam diri seseorang, walaupun didepannya ada kesempatan, maka sudah dipastikan orang itu tidak akan melakukan tindak kejahatan. Bahkan orang itu bisa saja mengembalikan kepada yang berhak atasnya. Sebagai contoh yang amat sederhana adalah menemukan dompet di jalan. Jika orang itu berniat baik, maka ia akan mengembalikan dompet beserta isinya itu kepada pemiliknya.

    Contoh sederhana lainnya adalah kantin kejujuran. Nah kantin kejujuran adalah kantin tanpa awak. Maksudnya semua penganan, makanan disajikan di meja. Jadi jika anda jujur dan tidak ada niat "korupsi" kue yang anda makan, maka anda akan membayar kue di kantin kejujuran sebanyak kue yang anda makan. Jangan curang. Makan Bakwan habis 5 biji tapi ngakunya makan 2 saja, dan membayar sesuai yang dia bilang, yakni 2. Bukankah itu anda sudah berniat tidak baik?. Jadi dalam pemikiran saya, kesempatan itu bersifat relatif. Jika anda memang sudah dari awal punya niat jelek, kesempatan bisa diciptakan, Dan jika ada kesempatan terbuka tentu akan anda sambar. Namun jika anda memang tidak punya niat jelek, atau niat berbuat tidak baik, maka kesempatan terbuka pun tidak akan ada perdulikan

Nah maksiat adalah juga sebagai salah satu bentuk manifestasi Kejahatan. Jadi berhentilah menyalahkan orang lain atau pihak lain atas datangnya suatu musibah. Kita semua harus introspeksi ke dalam diri kita masing masing. Benarkah kita ini sudah melaksanakan perintah Allah SWT (Bagi yang beragama Islam seperti saya-red) yakni dengan menjalankan semua perintah ALLAH dan menjauhi segala laranganNYA?. Musibah dan bencana yang kerap kali melanda bangsa Indonesia seharusnya disikapi dengan dewasa dan bijaksana. Tidak menyalahkan alam semesta yang sudah beredar sesuai siklus yang ditentukan oleh Allah SWT. Tidak menyalahkan orang lain atas musibah yang datang kepadanya. Namun dari semua itu, yang harus kita perhatikan sekarang ini, adalah introspeksi ke dalam diri kita. Menjalankan semua perintah ALLAH dan menjauhi segala laranganNYA adalah suatu statemen yang amat dalam yang mengandung nilai dimensi vertikal (kepada TUHAN YME-red) dan dimensi horizontal (yakni hubungan sesama masyarakat-red) yang harus kita jaga bersama sama.

Mari kita instrospeksi diri kita masing masing....


Assalamualaikum Wr Wb. Selamat hari Kamis. Melihat dari judul tulisan saya pada hari ini memang bertutur tentang pengalaman saya yang pernah bertugas atau ditugasi menjaga billing warung internet (cyber cafe-red). Memang kejadiannya sudah lama, namun demikian ada beberapa hal menarik yang ingin saya tuliskan di blog saya ini catatan perjalanan selama menjadi petugas warnet di 3 (tiga) tempat dalam kurun waktu sekitar tahun 2001 hingga 2002 tahun yang lalu.

Memang sih tulisan ini sudah saya publikasikan secara lengkap dalam website pribadi saya www.asepharyono.com namun demikian tidak apa saya tuliskan di sini karena ada beberapa catatan lainnya juga yang ingin saya sampaikan. Cerita kali ini akan saya mulai secara sederhana saja urutannya mulai dari tahun sekitar 1999 yang lalu. Saat itu status saya adalah "pengacara" alias pengangguran banyak acara. Saat itu Warung Internet (warnet-red) Kopma Untan sudah ada. Saat itu saya diwawancara dengan satu calon lainnya. Tetapi beruntung calon saya yang satu lagi keterima sebagai Guru kalaw nda salah. Dengan diantar sama Deddie Jaya Kuning gue pun melamar di sana.

Saat itu memang terbetik kabar kalaw saat itu (taun 1999-red) Koperasi Mahasiswa (Kopma) Untan lagi buka lowongan Petugas Jaga Warnet yang akan menjaga Warnet Kopma , dan informasi itu juga sampai ke telinga saya. Singkat kata saya juga mencoba melamar jadi Petugas Jaga Warung Internet satu satunya saat itu pada tahun 1999. Selidik punya selidik ternyata warnet tersebut merupakan kerjasama antara Pontianak post dengan pihak kampus Untan. Pihak Untan yang menyediakan lokasi, listrik dan Bangunan, dan Pihak Pontianak Post yang menyediakan perangkat Hardware dan software PC dan lain sebagainya. Singkat cerita (singkat terus hehehehe).

Mulailah saya bekerja di Warnet Kopma Untan itu dengan jadwal shift malam. Sedangkan shift siangnya oleh petugas cewe yang bernama Ade Irma Kristiana yang asal Bandung itu. Gajo eh salah gaji pertama dari Warnet Kopma cukup amat lumayan. Melebihi berkali kali lipat dari honor saya mengajar Bahasa Inggris door to door yang berkisar di angka 75 ribu rupiah itu. Baru kali inilah masa masa saya 'berkenalan' dengan uang ratusan ribu rupiah. Saya aja sempat "shock" melihat lembaran uang sebanyak itu di masa itu, dan merasa bengong bengong setengah nda percaya. Satu hal yang sangat mengesankan selama saya bekerja di Warnet Kopma adalah Sumargono.

Teman saya yang satu ini saya acungkan jempol karena memiliki kepribadian dan kejujuran yang luar biasa. Pernah suatu ketika Sumargono, yang bertugas menjaga wartel yang letaknya bersebelahan dengan warnet, menerima uang pembayaran telepon wartel pelanggannya, dan kembaliannya sebesar 100 rupiah tidak ada. Saat itu kebetulan uang recehan pecahan 100 rupiah tidak ada di kasir Sumargono. Pelanggan wartel pun tidak mempermasalahkannya, dan beranjak pulang, toh cuma 100 perak ini. Tapi tidak bagi seorang Sumargono.

Dia tungguin si pelanggan itu kembali ke Wartel, dan saat pelanggan kembali ke Wartel, uang kembalian 100 rupiah yang dulu belum dikembalikan, di sampaikan lagi kepadanya. Luar biasaa. Kalaw banyak pejabat negara kita yang jujurnya luar biasa seperti mas Gono ini Insya Allah saya yakin tidak akan ada korupsi di negeri ini. Dengan mas Gono inilah saya belajar banyak tentang Agama Islam, kejujuran , beliau kadang mengkritik kalaw saya lambat bangun pagi untuk mendirikan sholat Subuh di masjid Al Muhtadin Untan yang jaraknya deket bangad. Kini Mas Gono sudah menikah, dan kabarnya sudah memilki satu orang puteri. Suatu saat saya ingin jumpa lagi dengan mas Gono di Jogja Insya Allah

Kutu Loncat Warnet ke Warnet
Pengalaman hidup saat itu (era taun 1999-red) benar benar memberikan pelajaran dan pembelajaran berharga bagi saya. Mendidik saya bagaimana sebaiknya memperlakukan sang waktu dan juga uang. Betapa susahnya memperoleh seribu rupiah dari hasil keringat sendiri. Sampai saya harus menjadi tukang antar surat di Masjid Al Muhtadin Untan dengan modal sepeda keliling sana sini antar surat. Honor antar surat Masjid sebesar 75 ribu rupiah benar benar suatu pencapaian yang luar biasa saat saya tidak punya pekerjaan tetap saat itu, dan benar benar harus mandiri sana sini. Jabatannya sih keren "Sekretaris Eksekutif" kata salah seorang pengurus masjid Al Muhtadin itu, dan kenyataannya pekerjaannya hanyalah "pengantar surat" alias the post man hehehehee. Udah gitu masih ada cobaan lagi. Sepeda yang biasa saya gunakan untuk antar mengantar surat yakni sepeda jenis BMX warna hijau metalik pemberian Nasri Ajo si Kumbang lenyap diambil maling. Innalillahi...

Warnet Dragon Singkawang
Akhirnya pengalaman seperti inilah yang kemudian mengantarkan saya menjaga warnet yang masih dimiliki oleh Pontianak Post yang terletak di kota Singkawang. Ya benar saya pernah bekerja di Warnet Dragon Singkawang. Ini masih dalam kelanjutan cerita dari Warnet Kopma Untan yang saya bahas di awal tulisan di atas. Ok saya cerita ya. Dikit aja kok. Setelah lepas dari Warnet Koperasi Mahasiswa (kopma) Untan , singkat cerita saya langsung ditugaskan ke Warnet Dragon yang satu gedung dengan Biro Pontianak Post Singkawang. Jl.Pai Bakir Nomor 25 Singkawang (Sekarang biro Singkawang sudah pindah-red). Saat itu kepala Bironya kalaw nda salah Bang Herly "kopinen" Kusmayadi. Orangnya baik dan berkulit putih, penuh humor dan sangat pengertian. Warnet Dragon Singkawang (saat itu) satu satunya warnet yang ada di kota Singkawang. Tahunnya kalaw nda salah taon 2000 an deh. Wuih ramai sekali pengunjungnya di saat pembukaannya. Nah saat itulah honor yang saya terima jauh lebih besar saat saya menjaga warnet Koperasi Mahasiswa (kopma) UNTAN. Subhannalah.


Inilah Welly Armeria

Saat di warnet Singkawang DRAGON inilah , shift saya bertugas dipasangkan dengan Welly Armenia yang juga ditugasi pada shift malam sama seperti saya. Sedangkan kalaw siang hari petugas warnetnya Cewek kelahiran Singkawang blasteran cina, namanya Sri Wahyuni. Orangnya baik dan menguasai bahasa Cina Singkawang. Sedangkan Welly juga demikian, punya wajah Cina. Welly orangnya baik dan tipe pria yang ramah, makanya saat dia menikah dengan pujaan hatinya saya bela belain hadir sebagai bentuk apresiasi sama Welly. Bayangkan aja Welly harus mengantar Undangan ke Pontianak, jadi saya harus datang di acara bahagia Welly. :)). Baik Welly dan Sri , Mereka berdua mempunyai Ibu yang asli keturunan Cina.

Makanya enak kalaw ada pengunjung warnet yang rata rata anak keturunan Cina, saya sering minta diterjemahkan kalaw mereka pada ribut alias ngegosipppsss. Selama menjaga warnet di sana, saya praktis perlu lagi sewa kos lain, karena toh "markas" saya tinggal juga di biro yang bersangkutan yang letaknya di lantai III bergabung dengan anak anak koran kalaw pagi. banyak pengalaman unik di sana selama saya tinggal di biro, sepeti misalnya saya sering mendengar kalaw ruangan tempat kita mangkal itu ada "penghuni" nya. Dan bahkan saya pernah bermimpi memang ada penunggu perempuan di sana.

Percaya atau tidak bagi anda, saya kembalikan lagi kepada anda para pembaca semua. Wallah HuAlam. Kepala Biro Singkawang pun sudah saya alami transisinya. Berbagai kepala biro berganti ganti sudah saya saksikan sendiri. Ya benar saya mengalami berkali kali pergantian kepala Biro Singkawang mulai dari Bang Herly Kusmayadi, Mursalin Anjang, dan Hasyim Ashari. Kabar terakhri dari rekan saya Wellu Armenia itu adalah Welly kehilangan adik tercintanya (saya kurang tahu namanya, tapi masih ingat paras wajahnya-red) karena musibah kecelakaan lalu lintas. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran dari Allah SWT. Amin Ya Robbal Alamin

Warnet Melawi, Sintang
Inilah bagian terakhir dari Trilogi kerja di warnet sepanjang hidup saya yang Insya Allah tidak akan saya lewatkan begitu aja. Sebenere banyak kisah kisah lain yang tidak kalah menariknya untuk dibahas misalnya gosip perselingkuhan, hingga hal hal lainnya. Namun mengingat keterbatasan ruangan, dan juga tidak etis rasanya membicarakan aib orang. Biarlah itu juga menjadi bagian kenangan masa lalu yang menjadi pelajaran berharga bagi diri saya sendiri. Kita ambil sisi positifnya. Setelah lepas dari Warnet Koperasi Mahasiswa (kopma) Untan dan Warnet Dragon Singkawang , saya langsung ditugaskan oleh Bapak Ganis "Wak Gan" Suryansyah untuk mengisi formasi Jaga Warnet Melawi di Sintang. Sama seperti warnet Singkawang, maka Warnet Melawi Sintang (saat itu) satu satunya warnet yang ada di kota Sintang. Bayangkan saja 1 jam akses Internet Rp.10.000,- (Sepuluh ribu rupiah) tetapi tetap saja ramai. Bahkan pengunjungnya lebih banyak dari kalangan anak sekolah daripada kelompok Umum

Sama seperti di dua warnet sebelumnya, nah dengan Warnet Melawi Sintang ini saya dipasangkan dengan petugas cewe. Namanya Mardiah, atau dipanggil dengan sebutan Diah pada shift malam. Saya bertugas di shift Malam, Sedangkan kalaw siang hari dipegang Diah. Orangnya baik dan sederhana. Dalam kesehariannya saya di sana, saya ikut katering sama Diah, dan tentunya bayar donk. Hari gene gratis kelaut aja. Diah dan adiknya yang memang fanatik lagu india itu selalu bekerja sama secara tim dengan kami. Selain itu di Biro Sintang masih ada lagi Pak Yaswin (Kepala Biro), Anang Suriansyah (Pemasaran). Jadi kita selalu ramai ramai setiap harinya. Seru banged, dan heboh. Saat itulah saya "berkenalan" dengan apa yang namanya telepon genggama alias HP. HP saya saat itu merek Sony Erricson berukuran gede, tapi bangganya minta ampun dah. Hahahhaa,. Maklum baru kenal yang namanya Hape. Senangnya bukan main, seperti ke awan awan rasanya.

Adewadi beserta istri


Dalam perkembang selanjutnya saya kemudian satu gedung dengan Ade Muhammad Iswadi ataw dipanggil dengan Ami. Cowok yang masih keturunan langsung raja Sintang itu menemani saya menjaga warnet. Hanya saja AMI ini bukan jaga warnet seperti saya. Dia saat itu sebagai wartawan Pontianak Post biro Sintang yang kebetulan tempat tinggalnya menempati "markas" yang sama dengan saya yakni di Biro Sintang itu. Hehehehehe. Dia di kamar belakang, dan saya di kamar tengah. Sampai sekarang saya masih sering kontak dengan beliau.

Dan memang pada periode tahun 2006 ini akhirnya saya jumpa lagi dengan mas Ade di kantor Graha Pariwara Jln Arteri Supadio Pontianak. Dalam perkembangan berikutnya Pak Ade AMI Iswadi ini kembali ditugaskan ke Sintang, dan terakhir kabar saya dengar sekarang AMI sudah jadi BOS alias Ketua KPU Sintang. Mantaf gan. Entah memang kebetulan atau tidak, bahkan sampai sekarang pun saya menyewa rumah beliau yang ada di Duta Bandara Jln Arteri Supadio Pontianak. Saya menempati rumah beliau bersama istri mulai tahun 2007 sampai sekarang "Asep dan ami sudah kaya adek beradek saja" begitu kata ibundanya. mudah mudahan silaturahmi akan tetap berjalan dan langgeng.

Penutup
Memang suka duka selama saya berjaga di warung intenet juga menorehkan berbagai aktifitas lainnya yang bertemakan internet. Dalam masa masa sulit itulah saya mempelajari sendiri bagaimana membuat website sederhana dengan HTML dan kemudian beralir dengan menggunakan software pembuat website sederhana. Disusul kemudian dengan mengikuti berbagai kursus penunjang lainnya saat di "tarik" ke Pontianak seperti mengikuti kursus Macromedia Front Page dan juga Lotus 123.

Sayang sekali khusus untuk LOTUS 123 ini sudah banyak ditinggalkan orang. Kini orang sudah beralih dengan menggunakan software yang jauh lebih canggih yakni Excell dan juga pengolah data lainnya. Kembali ke jaga menjaga Warnet ini sebenarnya masih ada beberapa catatan dalam hal manajemen pengelolaan sebuah warung internet yang bisa kita petik manfaatnya. Dalam tulisan mendatang akan saya sampaikan 5 (lima) hal penting, dan merupakan pokok poko dasar pengelolaan warnet yang bisa dengan mudah diterapkan dan dipraktekkan.

Keep up the good work ya


Bandara Supadio Pontianak From Bali With Love Selfie Dengan Selebritis
| Copyright © 2013 Asep Haryono Personal Blog From Indonesia