Tag :
Opini
- Asep Haryono | 2 Hal Di Bulan Puasa Ramadhan Yang Paling Menguji Kesabaran Kita - Powered by Blogger
Bulan Ramadhan 1439 Hijriah
adalah bulan yang sangat ditunggu tunggu oleh semua kaum Muslimin dan Muslimat
di seluruh dunia tidak terkecuali di Indonesia pada umumnya dan di Pontianak
dan sekitarnya pada khususnya. Puasa memang bisa kapan saja namun berpuasa di
bulan suci Ramadhan lebih istimewa daripada puasa puasa lainnya. Puasa Ramadhan
menguji kesabaran kita dalam banyak hal.
Berpuasa (shaum) di bulan
Ramadhan tidak sekedar menahan haus dan lapar saja namun juga harus mampu
menahan diri dari hal hal yang tidak saja berpotensi mengurangi pahala puasa
Ramadhan kita juga berpotensi mengundang dosa bagi para pelakukanya. Nah berikut ini 2 hal yang terjadi dalam
kehidupan sehari hari kita yang menurut saya paling menguji kesabaran kita saat
menjalan Shaum di bulan Suci Ramadhan
![]() |
PUASA : Tidak hanya menahan lapar dan haus saja, ada banyak hal yang harus kita jaga agar puasa kita tidak berkurang makna dan pahalanya. Foto ilustrasi milik Asep Haryono |
Pertama,
Menjaga Ucapan Dan Perkataan
Hal pertama yang ingin saya
coba kupas pada tulisan kali ini adalah ucapan dan perkataan. Pepatah
mengatakan “mulut mu adalah harimau mu”
sepertinya relevan sekarang ini, apalagi saat berpuasa di bulan Ramadhan nan
Indah ini Orang bilang Lidah tidak bertulang, jadi hindari menggunakan lidah
anda dalam berbicara kepada orang lain.
Luka di badan karena pisau bisa diobati, namun luka hati karena ucapan dan perkataan, kemana lagi obat harus dicari. Orang yang terluka dan tersayat hatinya karena ucapan dan perkataan yang keji, kejam dan menyakitkan akan berdampak psikis yang luar biasa. Luka hatinya bisa membekas seumur hidupnya.
Kritik dengan bahasa yang
keras beda 180 derajat dengan kritik dengan bahasa yang kasar. Seperti halnya
dalam olah raga seperti Rugby. Rugby
adalah salah satu olah raga yang digemari tidak saja di Amerika Serikat juga
oleh penggemar olah raga ini di seantero dunia.
Olah raga ini memang olah
raga full
body contact dan masuk dalam kelompok olah raga keras, bukan kasar.
Begitu juga dengan sepakbola. Ada
permainan keras, dan ada permainan kasar. Dan masih banyak contoh
analaginya.
Mungkin anda sedang berusaha
menyampaikan kritik dan atau mengkritisi orang lain adalah hal yang wajar saja.
Namun kritik yang bagaimana yang dimaksud juga harus mendapat perhatian kita
bersama. Kritik membangun atau menjatuhkan?
Maksud anda mungkin baik,
namun jika (kritik) itu melampaui batas apalagi dengan mengguankan kata kata
kualitatif bisa menjadi penghinaan bukan lagi kritikan. Jangan menghina,
mencela atau mencibir dalam kritik anda.
Jangan menjadi anggota KELOMPENCIR : Kelompok Penghina dan Pencibir
Kedua,
Ikhlas Dalam Memberi. Jangan Diungkit Ungkit
Hal kedua yang bisa
berpotensi mengurangi pahala kita saat berpuasa di bulan Ramadhan adalah
keikhlasan dalam memberi kepada orang lain. Tidak mengungkit ungkitnya
dikemudian hari. Ibarat sebuah mobil. Mobil akan berjalan karena semua komponen
mobil lengkap dan ada dan saling bekerja sama.
Mobil tidak akan berjalan
jika tidak ada bensin di dalam tankinya
Mobil tidak akan melaju dengan benar jika tidak ada pengemudinya. Mobil tidak bisa berjalan jika tidak memiliki
roda rodanya. Lantas apa yang dapat
disimpullkan dari contoh yang sederhana ini.
Artinya tidak ada satu pun
dalam unsur di mobil itu yang paling “berjasa” dari yang lain. Semua komponen
baik roda, bensin, sang sopir adalah sebuah team yang kompak dan solid. Semuanya
memegang role (perannya) masing masing.
Tidak boleh ada yang merasa paling berjasa dari yang lain. Semua
komponen mobil punya peranan penting agar mobil bisa berjalan.
Ini ada kaitannya dengan
poin yang pertama di atas. Memberi
dengan ikhlas adalah hal yang sederhana namun paling sulit untuk diterapkan. Memberi
“sesuatu” kepada orang lain tidak selalu berwujud benda seperti makanan, uang
dan lain sebagainya. Anda memberi sumbangsih pemikiran, idea, gagasan juga bisa
dikatakan pemberian non benda. Jika anda memberi sesuatu kepada orang jangan
diiringi dengan ucapan yang menyakitkan.
Banyak orang terlalu pintar
dalam menilai orang lain, namun terlalu bodoh untuk menilai dirinya sendiri Kuman diseberang lautan keliatan sedangkan
gajah dipelupuk mata tidak terlihat.
Mencari cari kejelekan orang lain dan bahkan anda hafal setiap kesalahan
orang lain begitu fasih, runut dan detailnya.
Kesalahan adalah hal yang manusiawi.
Namun anda selalu menghafal
setial detail kesalahannya. Walaupun kesalahan itu benar adanya namun tetap
saja tidak ada manfaatnya anda menghafal luar kepala semua keburukan dan
kesalahannya. Apa manfaatnya bagi anda?.
Kepuasan kah? No way. Setiap
dari kita memiliki sisi baik dan sisi yang buruk.
Ingatlah semua kebaikannya,
bukan mengingat sampai hafal luar kepala segala kesalahannya. Apakah anda merasa paling suci dari dia? Anda
juga memiliki kekurangan dan kesalahan yang anda tidak sadari kepada dia, namun
dia tidak mau mengungkapkan atau mengatakannya kepada anda. Jadi buat apa anda
melakukan itu? (Asep Haryono)
No comments:
Thank you for your visit.. Be sure to express your opinion. Your comment is very important to me :)