MTQ XXVI Kalbar Berlangsung Sukses

Catatan Asep Haryono

Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXVI Tingkat Propinsi Kalimantan Barat memang sudah usai.  Panitia pelaksana selaku tuan rumah penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXVI Tingkat Propinsi Kalimantan Barat yakni Kabupaten Kubu Raya keluar sebagai Juara Umum.

Dominasi Kabupaten Mempawah sebagai pemegang juara Umum MTQ XXV 2014 berhasil direbut oleh kontingen Kabupaten Kubu Raya yang juga selaku tuan rumah penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXVI Tingkat Propinsi Kalimantan Barat.

Antusiasme masyarakat Kubu Raya pada khususnya, dan seluruh masyarakat Kalimantan Barat pada umumya menyambut penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXVI Tingkat Propinsi Kalimantan Barat yang berlangsung di Kabupaten Kubu Raya dari tanggal 23 s/d 29 Juni 2016 itu.  Bupati Kabupaten Kubu Raya, Bapak H Rusman Ali S.H menerima Piala Bergilir dari pemegang Juara Umum MTQ XXVI tahun 2014.  

Alhamdulillah, saya mengikuti even besar ini dari awal pembukaan hingga kepada acara Closing Ceremony (Upacara penutupan) nya pada tanggal 29 Juni 2016.  Beberapa catatan yang ingin saya sampaikan dalam kesempatan yang berharga ini.


  1. Tata Letak Stand.   Dari sejak awal pelaksanaan Technical Meeting (TM),  Panitia Pelaksana sudah disampaikan agar stand stand langsung ditentukan saat itu.  Namun panitia belum mendapat kepastian dari organizer.  Akibatnya saat berlangsungnya acara hari pertama, banyak peserta STAND yang sudah mendaftar namun akhirnya gigit jari karena (standnya) dicoret secara sepihak tanpa ada pemberitahuan.   Seharusnya Panpel memberi kabar stand mana yang tidak bisa diterima atau ditolak agar tidak ada yang merasa dirugikan.
  2. Hormati Waktu Sholat  Ini yang ironi.   Bahkan saat pembukaan Bazaar MTQ XXVI Tingkat Propinsi Kalbar yang disampaikan langsung oleh Bupati Kubu Raya, H. Rusman Ali SH juga bersamaan dengan kumandang Adzan Ashar. Seharusnya Master Of Ceremony (MC) mengantur timing kapan sang Bupati harus menunda sejenak sambutannya, dan atau meletakkan agenda itu pada waktu yang tepat setelah kumandang waktu sholat.
  3. Calo Stand Berkeliaran.  Yang namanya CALO atau praktek percaloan nyaris ada di mana mana, bahkan terjadi di depan hidung kita sendiri.  Stand stand para peserta MTQ XXVI Tingkat Propinsi Kalimantan Barat ini diberikan free alias cuma cuma bin tidak perlu membayar sepeserpun bin gratis.   Namun ada juga yang harus membayar sejumlah tertentu kepada oknum peserta stand yang "menjual" stand jatahnya kepada pihak lain dengan harga tertentu.
  4. Perparkiran Liar.   Ini yang mungkin luput dari perhatian panitia pelaksana MTQ XXVI Tingkat Propinsi Kalimantan Barat.  Para pengunjung MTQ bahkan para peserta stand pameran pun harus merogoh kocek setiap kali datang atau pergi dari dan ke lokasi  stand atau pameran.  Seharusnya panitia pelaksana membentuk Parking Squad atau parkir khusus dari personel Panitia MTQ atau "meminjam" dari pemda atau pemkot Pontianak agar "devisa" dari parkir ini bisa masuk kas negara.  Pendapat parkir itu bukan main main.  Jika ada 1000 motor parkir x Rp.2.000,- = Rp. 2.000.000,- per hari hanya dari parkir.
  5. Stand Terbatas.   Jumlah pengisi stand dalam arena pameran MTQ XXVI Tingkat Propinsi Kalimantan Barat ini kurang dari 100.  Makanya wajar menjelang malam hari, halaman luar dari arena MTQ XXVI Tingkat Propinsi Kalimantan Barat sudah seperti pasar malam. Banyak sekali pedagang makanan, mainan anak anak, penjual pakaian, balon gas, dan bebagai macam jualann rakyat juga membuat "pameran" tandingan yang tidak kalah serunya dengan bagian dalam arena Bazaar/pameran itu sendiri.   
  6. Merchandise MTQ.   Pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXVI Tingkat Propinsi Kalimantan Barat ini tentu dihadiri oleh para kafilah kontestan dari seluruh Kabupaten Kota se Kalimantan Barat.  Tentu banyak dari mereka, bahkan para pengunjung sekalipun, ingin mendapatkan buah tangan atau cimdera mata khas Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXVI Tingkat Propinsi Kalimantan Barat seperti gantungan kunci, pulpen, pin,  kaos atau kemeja MTQ.  Memang ada yang menyediakan namun jumlahnya masih sangat sedikit. 
  7. Listrik Yang Prima.   Catatan lain adalah pasokan listrik selama berlangsungnya Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXVI Tingkat Propinsi Kalimantan Barat dari tanggal 23 - 29 Juni 2016 cukup baik.  Nyaris tidak banyak gangguan listrik yang berarti selama acara tersebut di gelar dari pagi hingga menjelang acara penutupan

Dari sekian banyak catatan yang dapat saya sampaikan di atas,  faktor cuaca atau alam adalah hal yang diluar rasio manusia.  Semua yang terjadi adalah kehendak Allah SWT.  Betapa pun kokoh dan kuatnya tiang beton penyangga gerbang masuk areal
Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXVI Tingkat Propinsi Kalimantan Barat akhirnya runtuh juga karena terpaan angin kencang dan badai di hari ke 5.  
Beruntung tidak ada korban jiwa akibat terjangan angin kencang tersebut.   Secara umum boleh saya sampaikan di sini bahwa penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXVI Tingkat Propinsi Kalimantan Barat tahun 2016 ini berlangsung dengan Sukses.  (Asep Haryono)

GERBANG : Ini adalah gerbang utama untuk memasuki kawasan arena Pameran dan areal utama MTQ.  Foto Asep Haryono
GERBANG : Ini adalah gerbang utama untuk memasuki kawasan arena Pameran dan areal utama MTQ.  Foto Asep Haryono

PAPAN  :  Stand stand dibangun di atas tanah  becek. Jembatan perlu dibangun agar pengunjung tidak kena becek jika turun  hujan. Foto Asep Haryono
PAPAN  :  Stand stand dibangun di atas tanah  becek. Jembatan perlu dibangun agar pengunjung tidak kena becek jika turun  hujan. Foto Asep Haryono

PKL   :  Stand stand PKL yang tidak diterima oleh panitia menggelar dagangan di luar gerbang pintu masuk MTQ yang juga tidak kalah ramaiya dengan yang di dalam. Foto Asep Haryono
PKL   :  Stand stand PKL yang tidak diterima oleh panitia menggelar dagangan di luar gerbang pintu masuk MTQ yang juga tidak kalah ramaiya dengan yang di dalam. Foto Asep Haryono

AREAL UTAMA  :  Berjalan cukup jauh dari gerbang utama menuju arean utama MTQ XXVI Kalbar ini.  Jauh namun indah karena memang arsitekturnya indah.. Foto Asep Haryono
AREAL UTAMA  :  Berjalan cukup jauh dari gerbang utama menuju arean utama MTQ XXVI Kalbar ini.  Jauh namun indah karena memang arsitekturnya indah.. Foto Asep Haryono

INDAH  :  Masjid Bir Ali difoto di sore hari menjelang magrib apalagi dengan latar nelakangnya kuning keemasan saat matarhi terbenam. Megah dan Indah.  Subhannalh. Foto Asep Haryono
INDAH  :  Masjid Bir Ali difoto di sore hari menjelang magrib apalagi dengan latar nelakangnya kuning keemasan saat matarhi terbenam. Megah dan Indah.  Subhannalh. Foto Asep Haryono

ROBOH   :  Baliho raksasa dengan penyangga beton di gerbang utama Pameran MTQ roboh.  Beruntung tidak ada korban jiwa dari peristiwa ini.  Foto Asep Haryono
ROBOH   :  Baliho raksasa dengan penyangga beton di gerbang utama Pameran MTQ roboh.  Beruntung tidak ada korban jiwa dari peristiwa ini.  Foto Asep Haryono

KUBU RAYA :  Stand tuan rumah Kabupaten Kubu Raya yang cukup lengkap materi dan konten pamerannya.. Foto Asep Haryono
KUBU RAYA :  Stand tuan rumah Kabupaten Kubu Raya yang cukup lengkap materi dan konten pamerannya.. Foto Asep Haryono

3 comments:

  1. tahun ini di kalbar ya kang. tahun kemarin di daerah saya kang.

    ia sih mas pegaturan waktu hususnya waktu sholat memang harus bisa jadi perhatian.

    ReplyDelete
  2. Ada bazaarnya juga ya Kang...

    ReplyDelete

Thank you for your visit.. Be sure to express your opinion. Your comment is very important to me :)

Bandara Supadio Pontianak From Bali With Love Selfie Dengan Selebritis
| Copyright © 2013 Asep Haryono Personal Blog From Indonesia