Catatan Asep Haryono
Walau lahir dan dibesarkan di kota Jakarta , saya belum banyak hafal nama jalan maupun rute rute tertentu di DKI Jakarta. Namun seperti kata pejalan wisata yang biasa saya temui di jalan jalan saat pulang dari pemakaman Ibunda di Bekasi dalam perjalanan ke Bandara Internasional Soekarno Hatta Banten tidak afdhol kalau tidak menggunakan moda kendaraan umum atau Bis. Benarkah demikian?
Ungkapan itu ada benarnya juga. Beberapa sahabat saya juga setuju. Berkeliling wisata di mana saja baik di dalam maupun di luar negeri, rasanya lebih berkesan jika menggunakan kendaraan Umum baik roda dua maupun tidak. Darat, laut maupun udara. Saat saya sekeluarga kembali ke Pontianak pada hari itu , kami start menju Bandara Soekarno Hatta dari BCP (Bekasi Cyber Park) sekitar pukul 10.00 WIB. Padahal flight (Penerbangan) saya adalah pada pukul 16.15 WIB.
Saya memang punya kebiasaan "buruk" setiap kali berangkat dengan moda angkutan udara (baca : pesawat) selalu hadir 2 sampai 3 jam sebelumnya. Alasannya sederhana saja sebagai antisipasi jika ada kendala di jalan baik itu karena jalanan macet dan lain sebagainya.
Jadi jika ada jeda beberapa jam selain kesannya kita tidak terburu buru , juga Insya Allah bisa lebih santai menikmati perjalanan itu sendiri Insya Allah. Nah itulah yang saya rasakan "wisata" di Jakarta walau hanya dari balik Jendela Kaca bis DAMRI saat menuju Bandara Soekarno Hatta. Berikut ini adalah cuplikan beberapa foto yang berhasil saya rekam:
Diantara cuplikan foto foto yang saya ambil dari balik jendela bis DAMRI ini adalah Mall nya group CIPUTRA yang sangat terkenal itu. Saya langsung teringat akan sebuah komplek perumahan Elit yang berlokasi di dekat Bandara Internasional Supadio di Pontianak (Kalimantan Barat) yang sudah berdiri dengan megahnya. CIPUTRA GARDEN, yang saya duga juga dibangun oleh developer Group Ciputra. Luar biasa.
Diantara bangunan nan megah yang berhasil saya ambil fotonya itu jelas sekali bangunan itu bukan main besarnya, dan sudah bisa dipastikan investasi yang ditaman para pengusaha kaya Jakarta nilainya mahal dengan deretan NOL NOL yang banyak. Diantara belukar hutan beton di Jakarta ternyata masih banyak juga ruang hijau yang khusus diperuntukkan untuk umum dan paru paru kota. Ada "hutan" juga diantara bangunan megah itu. (Asep Haryono).
Ungkapan itu ada benarnya juga. Beberapa sahabat saya juga setuju. Berkeliling wisata di mana saja baik di dalam maupun di luar negeri, rasanya lebih berkesan jika menggunakan kendaraan Umum baik roda dua maupun tidak. Darat, laut maupun udara. Saat saya sekeluarga kembali ke Pontianak pada hari itu , kami start menju Bandara Soekarno Hatta dari BCP (Bekasi Cyber Park) sekitar pukul 10.00 WIB. Padahal flight (Penerbangan) saya adalah pada pukul 16.15 WIB.
Saya memang punya kebiasaan "buruk" setiap kali berangkat dengan moda angkutan udara (baca : pesawat) selalu hadir 2 sampai 3 jam sebelumnya. Alasannya sederhana saja sebagai antisipasi jika ada kendala di jalan baik itu karena jalanan macet dan lain sebagainya.
Jadi jika ada jeda beberapa jam selain kesannya kita tidak terburu buru , juga Insya Allah bisa lebih santai menikmati perjalanan itu sendiri Insya Allah. Nah itulah yang saya rasakan "wisata" di Jakarta walau hanya dari balik Jendela Kaca bis DAMRI saat menuju Bandara Soekarno Hatta. Berikut ini adalah cuplikan beberapa foto yang berhasil saya rekam:
![]() |
Foto Asep Haryono / www.simplyasep.com |
![]() |
Jangan terkecoh dengan foto ini. Benar saya menggunakan DAMRI namun bukan yang jenis ini, tapi jenis yang reguler alias yang murah meriah. Foto Asep Haryono / www.simplyasep.com |
![]() |
Foto Asep Haryono / www.simplyasep.com |
![]() |
Foto Asep Haryono / www.simplyasep.com |
![]() |
Foto Asep Haryono / www.simplyasep.com |
![]() |
Foto Asep Haryono / www.simplyasep.com |
Diantara cuplikan foto foto yang saya ambil dari balik jendela bis DAMRI ini adalah Mall nya group CIPUTRA yang sangat terkenal itu. Saya langsung teringat akan sebuah komplek perumahan Elit yang berlokasi di dekat Bandara Internasional Supadio di Pontianak (Kalimantan Barat) yang sudah berdiri dengan megahnya. CIPUTRA GARDEN, yang saya duga juga dibangun oleh developer Group Ciputra. Luar biasa.
Diantara bangunan nan megah yang berhasil saya ambil fotonya itu jelas sekali bangunan itu bukan main besarnya, dan sudah bisa dipastikan investasi yang ditaman para pengusaha kaya Jakarta nilainya mahal dengan deretan NOL NOL yang banyak. Diantara belukar hutan beton di Jakarta ternyata masih banyak juga ruang hijau yang khusus diperuntukkan untuk umum dan paru paru kota. Ada "hutan" juga diantara bangunan megah itu. (Asep Haryono).
Semua kota sepertinya harus punya banyak kebun taman kota, jadi nggak hanya pencakar langit saja di tengahnya.
ReplyDelete@Nasirullah Sitam : Iya bener bangeds. Jangan lupa kan juang ruang atau space untuk keluarga hieiiehiehie
Deletesaya dong selalu inget ibuke
Deleteternyata ada hutan juga di bangunan yang mewah ini
ReplyDeleteiya
Deletehutan dari hongkong
jakarta taman kotanya kurang banget, harusnya diperbanyak lagi tuh pohonnya :|
ReplyDeletebesok deh ditanam lagi
Deletekalau inget tapi
Hutan Jakarta memang sangat berbeda dengan hutan yang ada di kalimantan atau tempat lainnya, maka kabut asap di Jakarta pun berbeda dengan yang di kalimantan itu.
ReplyDeletekenapa atuh bisa ngga hapal jakarta,coba?
cuman ngapalin plorotin clana sih
DeletePadahal saya lagi nongkrong di Mall Ciputra kang... tapi kenapa akang gak bilang - bilang mau lewat hehehe
ReplyDeletemaaf kang...
Deletekemarin kang asep lagi pacaran.
pacaran sama ibuk'e :D
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteini pasti komentarnya nggak senonoh nih
DeleteOhh...lahir dijakarta tah ..
ReplyDeleteapa kabar :D
alhamdulillah sekeluarga kang asep sehat, tapi baru dirundung duka mbak.
Deletemohon doanya atas bepergian ibunda kang asep tercinta beberapa waktu yg lalu
oalah yg dimaksud hutan jakarta itu penghijauan toh kang,saya sampai berulang2 baca mencari hutan loh.
ReplyDeletebeneran
kalau ngelihat dari gambar2 diatas sih sepertinya jakarta tertata banget nih.
ReplyDeletepadahal kenyataannya berbalik 180 derajat
hutan beton y kang...hutan beton terbakar juga bisa gaswat
ReplyDeletePaduan semen, pasir, dan batu itu telah ditanam di mana-mana, di sudut-sudut ibukota, mencengkeram bumi dengan cakar beton yang betapa sakit bila menusuk hati.
ReplyDeleteHaha sama kayak ibu aku, kalau naik pesawat, dua jam sebelum udah sampai XD Daripada telat mending nunggu yes.
ReplyDelete@Una : hahahah Tosssssssssssssssss
Delete