Banyak suka duka yang mewarnai penulis sekelurga selama mengontrak rumah dari tahun 2008 sampai saat tulisan ini ditulis. Ya kami mengontrak rumah di Komplek Duta Bandara daerah kawasan Bandar Udara Supadio Kubu Raya , Pontianak Kalimantan Barat.
Semuanya berawal ngontrak dari tahun 2005, dan secara kebetulan pemilik rumah kontrakan kami tersebut pernah satu lokasi tugas beberapa tahun sebelumnya.
Dalam catatan penulis tidak kurang sudah 4 (Empat) kali penulis mengontrak rumah. Pertama saat penulis masih berstatus sebagai mahasiswa Kampus Unversitas Tanjungpura di era tahun 1990 hingga 1995. Lalu kemudian menetap tidak jelas ke sana kemari. Kedua, saat sudah bekerja dan sebagai karyawan single di era tahun 2001 sampai 2005, mengontrak rumah di kawasan Kampus UNTAN. Ketiga, penulis pindah kontrakan ke Komplek Griya Husada di bilangan Sungai Raya Dalam hingga tahun 2008.
Keempat, terakhir, setelah menyunting seorang Mahasiswi IKIP PGRI Semarang, saya memboyong istri mengontrak rumah yang sekarang masih kami tempati di Komplek Duta Bandara Supadio Pontianak hingga dikaruniai sepasang putra putri yang manis amanah dari Allah SWT. Impian ingin punya rumah sendiri, tidak mengontrak rumah lagi, selalu menjadi impian indah di saat kami siang dan malam. Impian yang indah menemani di kala kami tidur di malam yang hening. Sampai kapankah kami harus terus mengontrak rumah lagi? Kapan kami bisa membangun rumah sendiri? Lelah juga jadi "kontraktor" terus. Inilah mimpi mimpi penulis selama ini.
Mulai Mewujudkan Mimpi
Mimpi indah penulis sekeluarga yang ingin membangun rumah sendiri sudah mulai sedikit diwujudkan. Semuanya memang memerlukan proses. Walaupun kami berstatus pegawai (saya Pegawai swasta dan istri PNS) , mengumpulkan rupiah demi rupiah guna mewujudkan Mimpi membangun rumah sendiri juga tidak bisa dibilang mudah. Sekilas mungkin diasumsikan mudah punya uang karena ada "dua nakhoda" yang mencari uang namun kenyataan tidak semudah membalik telapak tangan. Ada banyak kendala yang menghadang kami sekeluarga, dan semua kendala itu harus bisa diatasi dengan baik.
Hingga akhirnya terkumpulah sejumlah dana yang penulis sekeluarga anggap cukup memadai untuk mulai hunting (mencari) lokasi bidang tanah yang dianggap cukup potensial, dan mempunyai prospek yang baik. Tentu saja niat utama penulis sekeluarga untuk membeli tanah dan untuk membangun rumah di atas tanah tersebut. Tidak untuk dijual kembali seperti dugaan orang terhadap keluarga kami yang dikira sedang memupuk investasi properti. Tidak atau bukan. Setidaknya tidak untuk waktu sekarang ini. Fokus sekarang ini adalah membeli tanah dan dibangun rumah di atasnya.
Akhirnya melalui perjuangan yang tidak mengenal lelah disertai dengan membuka telinga lebar lebar akan lokasi tanah yang baik dan mempunyai nilai prospek ke depan yang cerah, akhirnya pilihan jatuh pada lokasi tanah yang masih kosong dan sedang dijual oleh Developer. Lokasinya ternyata masih di dalam komplek Duta Bandara tempat di mana kami masih mengontrak rumah sekarang ini.
Setelah penulis beserta istri meninjau lokasi tanah yang dijual tersebut, dan dianggap layak, akhirnya penulis pun mendatangi Developernya untuk berdiskusi lebih jauh mengenai lokasi tanah tersebut. Sebidang tanah ukuran 10 x 17 yang terletak di kawasan Komplek Duta Bandara itu akhirnya bisa kami miliki. Step by step upaya itu sudah ditempuh. Membeli kapling tanah tersebut di atas secara cash alias tunai. Semua transaksi jual beli tanah dilakukan di hadapan Notaris yang sudah ditunjuk
Pengalaman membeli tanah secara tunai ini tidak ada sama sekali. Penulis sekeluarga masih NOL pengalaman. Namun berbekal informasi dari internet mengenai tata cara membeli properti (rumah atau tanah) ditambah diskusi dan share dari rekan lain yang sudah pengalaman dalam bidang jual beli properti, kami bisa juga melakukan akad membeli tanah sesuai dengan hukum dan ketentuan yang berlaku. Salah satunya adalah transaksi di depan Notaris.
LOKASI : Ini adalah salah satu foto lokasi Tanah yang sudah kami beli. Letaknya di Blok C masih dikomplek yang sama. Ukurannya 10x17. Foto Asep Haryono |
Setelah tahap demi tahap selesai dan dalam waktu yang tidak terlalu lama kami sekeluarga sudah menanda tangani AJB (Akta Jual Beli) tanah di kantor Notaris yang sudah ditunjuk. Sebagai informasi biaya nomor pendaftaran Akta Tanah yang kami beli sebesar Rp.250.000,- (Dua Ratus Lima Puluh Ribu) Rupiah menjadi tanggung jawab Penjual.
Sedangkan penulis sekeluarga dari pihak Pembeli dibebankan biaya pembuatan Akta Jual Beli (AJB) dan Biaya Balik Nama Sertifikat Tanahnya sebesar Rp.1.500.000,- (Satu Juta Lima Ratus Ribu Rupiah). Semuanya dilakukan oleh PPAT (Pejabat Pembuat Akta Tanah) atau Kantor Notaris yang sudah disepakati kedua belah pihak. Syukur Alhamdulillah, sertifikat tanah yang kami beli tersebut sudah keluar dan tinggal diambil di kantor PPAT yang sudah ditunjuk, Setahap ini penulis sekeluarga sudah merasa tenang.
Bagian Penutup
Setelah sebidang tanah secara gemilang berhasil di peroleh, pertanyaan berikutnya yang menggoda adalah "Kapan mau dibangun rumahnya?" Maunya sih ASAP alias as soon as possible.
Tapi mengingat penulis sekeluarga baru saja merogoh kocek yang cukup dalam untuk membeli membeli tanah tersebut secara cash , penulis kira perlu waktu untuk "mengambil nafas" dahulu agar tidak terengah engah seperti sekarang ini. Rancangan rumah Impian penulis pun tentunya akan disesuaikan dengan ukuran sudah dimulai dari sekarang.
Penulis sekeluarga sudah memiliki draft atau konsep seperti apa wujud atau bentuk rumah mungil idaman dan impian tersebut. Impian seperti apa kamar kamarnya juga sudah dibayangkan, Minimal impian penulis sekeluarga kelak setidaknya ada 3 (tiga) kamar : 1 untuk Ayah Bunda, 1 kamar untuk Tazkia Montessori Putri Haryono, (Tazkia 3 tahun) dan 1 kamar lagi untuk Abbie Muhammad Furqan Haryono (Abbie, 6 tahun). Semoga tahun depan impian penulis membangun rumah sendiri untuk keluarga bisa diwujudkan tanpa ada kendala yang berarti. Semoga impian punya rumah sendiri akan terealisasi. Amin Ya Robbal Alamin. (Asep Haryono)
Yuk Ikutan Blog Kontes Mimpi Properti ini. Buruan ya ditutup pada tanggal 31 Agustus 2014 yang akan datang. Ikutan yuk. Keterangan syarat dan ketentuan lomba Event Blog Kontes Mimpi Properti bisa dilihat di sini
Sik ... bisa dapat pertamax di sini ............. Sukses ngontesnya ya mas
ReplyDeleteThanks juga sharingnya :)
@astri damayanti : Heiehi selamat mendapat PERTAMAX> Di sini tidak ada pembatasan PERTAMAX. Semua PERTAMAX bisa diperoleh kapan saja di sini hiehiehiehiee. Amin Amin mba. Doakan menang ya Hihieiheie
Deleteharus juara!
Deletewajib dijadikan juara.
Delete@Zach Flazz : Aminnn
Delete@Mang Lembu : Aminnnnnnnnn
hebat kang asep belinya cash nggak pake riba... semoga taun depan rumahnya udah siap ditempatin :DD
Deletemempunyai rumah sendiri adalah idaman setiap orang ya Pak. masak sih kalah sama keong :)
ReplyDelete@Kang Ucup : Hiehiehie. Iya Keong sudah punya rumah bahkan sejak sang keong Lahir ya hihiihi Makasih sudah mampir ya Kang Ucup, Salam dari Pontianak
Deletesalam kembali
Deletesalam juga dari Subang ... Ups dari Jakarta Barat.... ahh Pagaden Barat
Deletekura-kura sama ngga?
Delete@zach flazz : Salam salaman
Delete@Yono Karyono : Salam sayang dari Pontianak Kecup basah nda
@Cilembu Thea : sama aja
kang adem banget ya rumahnya,,,seneng banget lihat hamparan hijaunya rerumputan,,,aku mau main2 kang,,,semoga Allah mengizinkan aku silaturahmi ke kang Asep ya,,,
ReplyDelete@Dwiex'z Someo : Alhamdulillah. Amin Ya Robbal Alamin. Silahkan mba. Semoga dikabulkan oleh Allah SWT rencana silaturahminya. Kami akan tunjukan nanti kota Pontianak seutuhnya. Hihihihihihi Pissssssssssss
Deletesaya gimana?
Deletesaya juga diajak dong ya?
Deletesaya jagain pos ronda ajah deh
Deleteayo kita rame2 ke rumah kang asep ya,,,,ntar kang asep gelar tikar ya kang,,,
Delete@zach flazz : Baiknya gimana hayuu
Delete@Yono Karyono : Bole rame rame aja gak papa Hihihi
@Mang Lembu : oh ya Pos Ronda kalau jam siang ini kosong bangedss
@Dwiex'z Someo : Wah wah kalau mau ke rumah saya, kira apa nih yang harus disediakan selain tikar ? Kue sama klepon kan sudah sama bang Zach. Ubi Cilembu sama mang Lembu
Kalo saya santai Kang, pelan-pelan saja. Pertama sekali, bikin dulu pondasi yang kokoh sesuai denah yang diinginkan. Seiring berjalannya waktu, kalo ada rejeki lebih, bikin tembok rumah hingga atapnya. Yang penting aman dari hujan dan gangguan cuaca lainnya, sukur-sukur dinding sebelah luar diceplokin semen biar makin aman. Nah kalo ada rejeki lagi, bikin sesi MCK plus pasang listrik. Nah, sejak saat itulah rumah siap untuk dihuni. Dan pelan-pelan mulai bangun sana-sini, saat kita sudah mulai menghuninya.
ReplyDelete@zach flazz : Iya benar sekali. Step by step aja. FONDASi, dinding sama atap sudah termasuk hal UTAMA yang menjadi prioritas kala membangun rumah ya bang Zach, Super sekali,. Banyak yang menyarankan demikian
DeleteNah untuk Denahnya mendingan pesen ke saya aja kang mas, saya kasih harga sepesial pakai telor deh
Deletesaya tambah pakai kerupuk yaa, yang pedes sekalian
Delete@Yono Karyono :: Hahahaha,
Delete@Rexy Aulega : Bukannya kalau pedes musti pake cabe atau sambel bukan kerupuk?
Kayaknya waktu mas Asep Foto, cuacanya mendung hehehe
ReplyDeletebisa hiyah...bisa tidak....
Deletekasih tau ngga yeaaa....?!
Saya juga pengen punya rumah sendiri mas, tapi belum punya pasangan Hidup nih ( Istri ) wkwkwk
ReplyDeleteMending punya rumah dulu mas, nanti kalau nikahan langsung dirumahnya itu, khan gak repot
Deleteikut kontes ya ini pak
ReplyDeletesemoga mimpinya segera terwujud pak
@Dedaunan : Iya ini artikel diikut sertakan dalam lomba. Semoga doanya mba dikabulkan Allah SWT
Deletekalo menang traktir loh kang :D
ReplyDelete@Rexy Aulega : Amin ya Robbal Alamin
Deletebismillah, semoga tahun depan, kamar cantik untuk Tazkia, Mas Abby dan ayah bunda terwujud...
ReplyDeletehamdalah kami juga pernah merasakan nikmatnya kontrak rumah Pak Asep, dulu waktu tinggal di Jambi. sekarang kami tinggal di komplek karyawan, bersyukur tidak perlu membayar sewa rumah, listrik dan air nonstop gratis karena sumber energi itu diproduksi sendiri oleh pabrik. tapi walau bagaimanapun juga, keinginan untuk memiliki rumah sendiri selalu ada dan juga mimpi kami siang malam... pengennya punya rumah di Jogja, biar dekat dengan orang tua.
sukses untuk kontesnya Pak...
menundukkan kepala...
Deleteberdoa untuk kontes kali ini pun di juarai oleh artikel ini....aaaamiiin
@khusna khairunnisa : Kalau sudah sebut JOGJA, kami juga sudah ada draft atau konsep untuk kembali ke kampung halan di Jogjakarta. Setelah Ayahanda saya wafat, pengen rasanya kembali pulang ke kampung membesarkan anak anak di sana. Namun ini masih optional sifatnya. Masih dalam pilihan
Delete@Mang Lembu ; Amin Ya Rabb
Semoga dapat tercapai jadi juara lombanya kang , nanti ajak saya ke rumah kang asep ya...
ReplyDelete@Mang Yono : Amin Amin AMin Ya Robbal Alaminnnnnnnn
Deletepelan-pelan aja Kang beli rumahnya
ReplyDeletekayak lagunya mbak Tantri Kotak "pelan-pelan saja"
@Ocha Rhoshandha Ykt : Iya Ocha, Tebatnya membangun rumah kok. Kalau Tanah memang beli. Iheihiehe. Eaaaaaaaa ada lagu KOTAK di sini
DeleteSaya juga punya mimpi
ReplyDeletememiliki rumah sendiri
alhamdulillah kini
walau sederhana kupunya istana sendiri
nyaman dihati dan ekonomi...
Pa Asep, do'akan juga saya biar suatu saat bisa punya rumah sendiri...pasti sangat menyenangkan ya pa..^^
ReplyDeleteSaya juga punya mimpi yang sama pak, pengen punya rumah sendiri, tapi sebelumnya cari istru dulu saya, hehehe... Semoga lancar ya pak dan segera tercapai impian memiliki rumah sendiri :)
ReplyDeletesetiap orang pasti menginginkan hal yang sama yakni ingin punya rumah sendiri,semoga cepat tercapai ya
ReplyDeletemantep juga nih mas asep mimpimnya ..... syang sy telat untuk ikut kontesnya ...hehe
ReplyDeleteKeren Kang, selamat ya udah jadi salah satu pemenang kontes mimpi properti. Semoga semakin sukses, amin...
ReplyDelete@Bang Dwi Wahyudi : Alhamdulillah. Terima Kasih bang Yud
DeleteSelamat mas, sudah berhasil keluar sebagai pemenang, mudah - mudahan sukses ganda, tulisannya sudah menang dan impian memiliki rumah segera terwujud.
ReplyDelete