Saat sepulang dari kegiatan Local Leadership Day (LLD) II 7-9 Maret 2014 di Salatiga (Jawa Tengah) kemarin, ternyata saya tidak pulang ke Pontianak (Kalimantan Barat) melainkan mampir dahulu ke rumah mertua di Kulon Progo Jogjakarta. Tanggal 10 Maret 2014 (Hari Senin) saya pun menumpang salah satu bis Panitia LLD II yang membawa saya dan peserta LLD II lainnya menuju Parkiran Malioboro , Jogjakarta. kalimatnya. Nah di Parkiran Malioboro itulah pandangan mata saya tertumbuk pada seorang pengayuh becak yang sedang bersantai sambil mendengar musik. Fotonya saya unggah di bawah ini :
Saya amati dari jarak dekat mas pengayuh becak ini duduk bersandar di dalam becaknya sambil mendengarkan musik dari kotak hitamnya Saya amati itu adalah perangkat BlackBerry warna Hitam merek Gemini. Soalnya yang model seperti sama persis dengan perangkat BB yang saya punya. Salah satu yang menarik perhatian saya dari pengayuh becak ini adalah roda becaknya yang sporty dan keren bangeds. Selain itu becak ini sudah dilengkapi dengan mesin dan memiliki knalpot. Saya aja baru ngeh setelah mengamati foto yang jepret itu. Keren
Sebenarnya ada 2 (dua) hal lain yang membuat saya terus saja memandangi Pengayuh becak ini. Ada dua hal memory yang terulang dalam rekaman di kepala saya begitu melihat penarik becak tersebut
Pertama : saya jadi teringat dengan mas Harry Van Yogya. Siapakah Mas Harry Van Yogya itu bisa dibaca artikel lengkapnya dalam tulisan disini. Semuanya tersaji di sana Namun pada intinya adalah mas Harry Van Yogya adalah seorang penarik Becak yang biasa mangkal di depan hotel Airlangga Jalan Prawirotaman Jogjakarta. Beliau lah orang pertama di Indonesia dari kalangan sipil yang akun twitternya di follow oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo BambangYudhoyono. Saya bertemu mas Harry Van Yogya. di Jogjakarta tahun lalu.
Kedua : Saya teringat dengan Almarhum Kakek di Bekasi. Kakek dahulu juga berprofesi sebagai pengayuh becak. Sama persis dengan dua cerita di atas . Sejak saya kecil, sekitar usia SD, sering dikasih uang seratus rupiah sama Kakek. Kadang kalau lagi suntuk saya lari ke pangkalan kakek yang hanya beda gang di Pademangan, Jakarta Utara. Dari Almarhum jugalah nama kecil saya "cepot" diberikan
"Cepot" yang konon merupakan bagian dari cerita rakyat di daerah Jawa Barat. Mohon maaf kalau salah, Mohon dikoreksi ya Nah sampai sekarang nama "cepot" saya abadikan sebagai nama kesayangan saya sebagai bentuk penghargaan saya terhadap kakek yang sudah berpulang menghadap Allah SWT saat saya duduk di semester IV sekitar tahun 1994 yang lalu. Kakek, saya rindu sama kakek. Rest In Peace Kakek. (Asep Haryono)
![]() |
SANTAI : Pengayuh becak ini santai menunggu penumpangnya di parkiran Malioboro Jogjakarta. Diambil fotonya hari Senin 10 Maret 2014. Foto Asep Haryono |
Saya amati dari jarak dekat mas pengayuh becak ini duduk bersandar di dalam becaknya sambil mendengarkan musik dari kotak hitamnya Saya amati itu adalah perangkat BlackBerry warna Hitam merek Gemini. Soalnya yang model seperti sama persis dengan perangkat BB yang saya punya. Salah satu yang menarik perhatian saya dari pengayuh becak ini adalah roda becaknya yang sporty dan keren bangeds. Selain itu becak ini sudah dilengkapi dengan mesin dan memiliki knalpot. Saya aja baru ngeh setelah mengamati foto yang jepret itu. Keren
Sebenarnya ada 2 (dua) hal lain yang membuat saya terus saja memandangi Pengayuh becak ini. Ada dua hal memory yang terulang dalam rekaman di kepala saya begitu melihat penarik becak tersebut
Pertama : saya jadi teringat dengan mas Harry Van Yogya. Siapakah Mas Harry Van Yogya itu bisa dibaca artikel lengkapnya dalam tulisan disini. Semuanya tersaji di sana Namun pada intinya adalah mas Harry Van Yogya adalah seorang penarik Becak yang biasa mangkal di depan hotel Airlangga Jalan Prawirotaman Jogjakarta. Beliau lah orang pertama di Indonesia dari kalangan sipil yang akun twitternya di follow oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo BambangYudhoyono. Saya bertemu mas Harry Van Yogya. di Jogjakarta tahun lalu.
Kedua : Saya teringat dengan Almarhum Kakek di Bekasi. Kakek dahulu juga berprofesi sebagai pengayuh becak. Sama persis dengan dua cerita di atas . Sejak saya kecil, sekitar usia SD, sering dikasih uang seratus rupiah sama Kakek. Kadang kalau lagi suntuk saya lari ke pangkalan kakek yang hanya beda gang di Pademangan, Jakarta Utara. Dari Almarhum jugalah nama kecil saya "cepot" diberikan
"Cepot" yang konon merupakan bagian dari cerita rakyat di daerah Jawa Barat. Mohon maaf kalau salah, Mohon dikoreksi ya Nah sampai sekarang nama "cepot" saya abadikan sebagai nama kesayangan saya sebagai bentuk penghargaan saya terhadap kakek yang sudah berpulang menghadap Allah SWT saat saya duduk di semester IV sekitar tahun 1994 yang lalu. Kakek, saya rindu sama kakek. Rest In Peace Kakek. (Asep Haryono)
gaul juga ya pengayuh becaknya. hehee
ReplyDelete@Budi Smart : Iya bener. Rodanya aja keren hiehiehie. Semuanya
Deletewah keren becaknya yah mas karena ada mesin dan knalpotnya juga yah hehe...
ReplyDelete@Anthonie E. Pratama : Iya keren hihihihi. TErima kasih sudah hadir di pagi ini ya mas. Salam dari Pontianak
DeleteTernyata, meskupun sudah dilengkapi mesin dan knalpot, becak tersebut tetap ada pedalnya ya?
ReplyDelete@Muhammad Lutfi Hakim : Hihih iya ada ada
Deletesaya lihat becaknya kok jadi geli banget, itu becaknya kok keren gitu. tukang becaknya juga main BB lagi.
ReplyDeletekalau becak kek gitu tarifnya berapa?
Mas Harry hebat ya, bisa jadi orang pertama yang bisa mendapatkan follow dari presiden.
@Haris Luqman Hakim : Iya saya sudah jumpa dengan Mas Harry Van Jogja tahun lalu. Orangnya keren sederhana dan cukup mahir bahasa Perancis dan Inggris
Deleteunik sekali pengayuh becak yang satu ini. menurut saya dia sangat memperhatikan becaknya.
ReplyDelete@Elsawati Dewi : iya gaul hiheiihee
Deletepasti kakeknya kang Asep bangga di alam sana melihat keberadaan salah satu cucunya kini
ReplyDeleteAlhamdulillah Segala puji hanya milik ALLAH SWT
Deletebecaknya udah pake mesin tapi kok masih di kayuh ya Kang...???
ReplyDeleteHieihie itu namanya buat cadangan kali ya. Kalau mesinnya ngadat bin mogok akan kembali ke ngengkol alias kayuh hiheiheiheiheie
DeleteKenangan masa lalu yang berkesan kadang menarik perhatian pada hal yang bersangkutan dengannya.
ReplyDeleteBukan begitu cepot ? ^_^
You call me "cepot"? woww :)))))
DeleteIya benar sekali
hehe, asyik ya kang kalo punya panggilan sayang, apalagi dari kakek yang saat ini sudah bahagia di sana. tapi kang cepot, eh, salah.. kang asep, kapan2 kita sewa becak yuk, lalu keliling kota. mau nggak? kota apa aja yang penting becak.
ReplyDeleteIya bang Zachflazz. Aminnn Terima kasih doanya . Semoga kakek mendapat tempat yang layak di sisin Allah SWT. Aminnnnnn
DeleteItu becak motor yang akhir-akhir ini "agak" menuai kontroversi karena kebijakan dari pemerintah bagi para tukang becak hanya menganggap becak itu ya jenis becak yang dikayuh, bukan yang ada motornya seperti di gambar.
ReplyDeleteDi Jogja, becak jelas sudah kalah saing dengan sepeda motor. Hampir semua warga kelas menengah ke bawah di kota Jogja mengendarai sepeda motor. Sehingga becak lambat laun tersisih menjadi kendaraan wisata seperti yang getol dipromosikan oleh mas Harry Van Yogya.
Mungkin saat mas Asep masih kecil, becak yang dikemudikan oleh kakeknya mas Asep masih merupakan salah satu pilihan moda transportasi warga Ibukota ya? Becak mulai dilarang pas jamannya gubernur Ali Sadikin klo ga salah.
Iya benar. Jaman saya SD sekitar taon 1976 an ya, Taun Jadul hihihi. Iya waktu itu saya tinggal di Pademangan, Jakarta Utara. Becak waktu itu sangat digemari warga pademangan khsusunya. Saya juga dengar info itu
Deleteiya, pertama kali lihat becak ini kok ada yang beda dan keren gitu ya.. ternyataaaa bannya yang kereeen :D
ReplyDeleteBukan hanya BAN nya yang keren mba. Hhihi. Tuh liyad. Becakny ada mesin dan juga knalpotnya. BEcak bermotor kayaknya ya
DeleteBecak nya Sangat Kreativ sekali :)
ReplyDeleteSalam kenal :)
Hihihh iya
DeleteWeeeh keren becaknya.. tapi paling keren knalpotnya itu lho... hehe
ReplyDeleteIya knalpotnya keren ya Hhihihii
Deleteluar biasa ya pak perjuangannya untuk mencari nafkah. Kita patut bersykur karena kita bisa hidup lebih baik dengan pekerjaan yang baik :)
ReplyDeleteIya mba Benar sekali Kita harus bersyukur atas nikmat dari Allah SWT
DeletePengayuh becak juga manusia kan mas jadi gak perlu lagi di ngehin! buktinya pak SBY saja mau ngefollow nya iya nggak..?
ReplyDelete@Pengayuh Becak : benar sekali mas. Setuju :))
DeleteDua hari yang lalu, saya nemuin becak seperti itu di Tasik, Jawa Barat. Saya kira itu hanya unik buat saya saja yang kurang gaul, ternyata di Jogja juga masih unik ya Mas. Apalagi itu sampai punya BB segala, keren deh...
ReplyDeleteEmang keren Mas, lihat aja tangki BBMnya, tertata rapi sekali. Tulisan adminnya juga keren abis, enak dibaca :D
ReplyDelete