![]() |
Foto Asep Haryono |
Catatan Asep Haryono
Hiheiheiheiehiehiehiehiee jarang jarang ada postingan dimulai dengan ketawa seperti yang saya tulis pada hai ini hiehiehiee, kalaw dilihar dari judul hari ini asyiknya menjadi "single parent" (memakai tanda kutip ya-red) tentu dimaksudkan adalah candaan karena tidak dalam artian yang sesungguhnya. Seperti dalam program acara To The Point nya Metro TV (halah saya nyebut brand eui-red), maka saya juga mau langsun gituan saja. HIHiehiehe apa tuh "gituan"?
Maksudnya adalah kegiatan harian saya yang dimulai dari hari Senin sampai dengan hari Jumat yang saya lakukan pada saat sang istri tercinta berada di luar kota karena SK mengajarnya itu. Jadi selama "bos besar" sedang ada kegiatan di luar kota, maka pratis anak anak dibawah pengawasan sepenuhnya dari saya, dan itulah yang saya maksudkan dengan "single parent" ini.
Mendapat Dukungan
Pernah suatu kesempatan ketika saya memosting status di akun Facebook saya "aktifitas dimulai dari waktu subuh, memasak nasi, menyiapkan sarapan pagi anak anak, menyapu dan membersihkan lantai, dan melipat pakaian yang kering". Saya posting status di FB saya tersebut dengan santai saja tanpa beban apa apa. Mudah aja kok dengan mengirimkannya lewat SMS ke nomor 32665 dengan tanpa biaya serupiah pun. Hmmm gratis ya ya perasaan sih iya hiheiheiheie. Ealaa pake perasaan segala sihhhhhhhhh.
Begitu postingan saya kirim send, maka beberapa menit kemudian munculah respon atau reply dari teman teman FB saya dari dalam dan dari Luar Negeri. Untuk dari yang luar negeri sebut saja reply dari Mba Julie Arifin yang bertempat tinggal di The Netherlands dengan komentar singkatnya atas kicauan saya di FB saya itu."Nah gitu donk jadi suami harus kerja sama" demikian bunyi reply nya yang notifikasinya langsung saya terima di handphone jadul saya.
Maksudnya adalah kegiatan harian saya yang dimulai dari hari Senin sampai dengan hari Jumat yang saya lakukan pada saat sang istri tercinta berada di luar kota karena SK mengajarnya itu. Jadi selama "bos besar" sedang ada kegiatan di luar kota, maka pratis anak anak dibawah pengawasan sepenuhnya dari saya, dan itulah yang saya maksudkan dengan "single parent" ini.
Mendapat Dukungan
Pernah suatu kesempatan ketika saya memosting status di akun Facebook saya "aktifitas dimulai dari waktu subuh, memasak nasi, menyiapkan sarapan pagi anak anak, menyapu dan membersihkan lantai, dan melipat pakaian yang kering". Saya posting status di FB saya tersebut dengan santai saja tanpa beban apa apa. Mudah aja kok dengan mengirimkannya lewat SMS ke nomor 32665 dengan tanpa biaya serupiah pun. Hmmm gratis ya ya perasaan sih iya hiheiheiheie. Ealaa pake perasaan segala sihhhhhhhhh.
Begitu postingan saya kirim send, maka beberapa menit kemudian munculah respon atau reply dari teman teman FB saya dari dalam dan dari Luar Negeri. Untuk dari yang luar negeri sebut saja reply dari Mba Julie Arifin yang bertempat tinggal di The Netherlands dengan komentar singkatnya atas kicauan saya di FB saya itu."Nah gitu donk jadi suami harus kerja sama" demikian bunyi reply nya yang notifikasinya langsung saya terima di handphone jadul saya.
![]() |
Abbie Muhammad Furqan Haryono dan adiknya Tazkia Montessori Putri Haryono |
"Congratulations Asep, your wife is very lucky to have you as a good husband. Hope it will inspire all husband around the world to be like you" kata Rennie, staf pengajar Indonesia Australia Language Foundation (I/A/L/F) Denpasar, Bali yang juga mengirim komen atas postingan status FB saya hari itu. Dan masih buaaaaaaaaaanyak sms sms notifikasinya yang saya terima hari itu yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu (Lebay mode on , seleb sindrom, GE ER kronis-red)
- Mencucai Pakaian
Nah inilah salah satu aktifitas saya menjadi "Single Parent" selama 5 (lima) hari dalam seminggu, atau 20 (dua puluh) hari dalam sebulan. Jadualnya dari hari Selasa sampai dengan hari Sabtu saja setiap minggunya. Sedangkan "bos besar" baru pulang dan kumpul bersama lagi sekeluarga di hari Sabtu sampai dengan hari Selasa saja. Nah nah aktifias menucai (baca : "mencuci" yang saya pronounce latah ala bule secara huruf I dibacai dengan "ai" jadilah mencucai-red).
Pakaian yang dicucai terdiri atas baju dan pakaian Abbie dan Tazki, kemeja dan seragam kerja saya, dan juga blus dan busana bundanya, jadi bisa menggunung cuciannya untuk segera di cucai hiheiheieieiheiee. Saya cucai pake cara tradisional. Tuh pakaian kotor ditaburi oleh serbuk cuci semacam Daia (Halah saya nyebut merek oi-red) didiamkan dulu sekitar 20 (dua puluh menit) barulah kemudian dikucek kucek pake tangan. Bisa juga pake penggilasan dari kayu hiheiheeNO MACHINE : Inilah hasil "kerja keras" saya mencucai baju, pakain, kemeja anak anak dan juga pakaian orang tuanya murni tanpa pake mesin cucai; Dijemur di udara terbuka. Foto Asep Haryono
Tidak ada mesin cucai di rumah walaupun secara teknis bisa diusahaken (apa ken ken tuh udah kayak menteri ngomong aja lu Sep) sih pake ken ken dan secara finansil juga dana tersedia untuk itu, namun masalahnya di sini adalah saya tidak mau punya (mesin cucai). Kadang jemuran yang sudah kering ini rubuh kena terpa angin kencang, dan lebih keki lagi jika ada jemuran yang masuk ke dalam got di depan rumah. Brrrrrrrrr harus cucai lagi. Hiksssss - Jadi "Supir Ojek" Ke Sekolah
Anak saya yang pertama, Abbie, sudah duduk di TK A Perguruan Islam Al Azhar Pontianak yang terletak dibilangan Jalan Ahmad Yani Pontianak yang bisa ditempuh kira kira 20 (dua puluh) menit dari Rumah Kontrakan kami di komplek Duta Bandara. Saya antar Abbie ke Sekolah (antar dan jemput tentunya-red) setiap hari Senin sampai dengan Jum'at. 5 (Lima) kali dalam seminggu, begitulah ketentuan yang berlaku di sekolahnya itu.
Beruntung sekali saya ngantor satu arah dengan sekolah Abbie. Jadi "drop" dulu Abbie ke Sekolah, lalu saya lanjut ke Graha Pena Pontianak Post yang terletak di Jalan Gajah Mada Pontianak. Begitu pas jam 11.40 WIB saya pun cabut dari kantor langsung menjemput Abbie di sekolah, lalu melanjutkan rute arah pulang ke komplek Duta Bandara.
Ini belum termasuk memandikan Abbie dan Tazkia keduanya. Yah namanya Adik Kakak kadang mereka berebut makanan ringan yang satu tidak mau kalah yang satunya lagi nda mau ngasih jadilah pada ribut kadang berantem di antara keduanya. Dan semuanya itu membuat suasana menjadi semarak di dalam rumah dengan canda dan keributan anak anak. Bising di telinga memang jika adiknya mewek tapi itulah nikmatnya berkerluarga.
Saya tidak atau belum bisa masak masakan organik layaknya ibu rumah tangga seperti sayur asem, sayur bayam beserta keluarga dan sodaranya walaupun secara teknis bisa dijajal kan sudah ada buku resep. Tapi waktunya itu mas bro yang saya tidak punya.
Kalaw cuma masak mie rebus, masak Nasi aja, goreng telur dadar, bikin Omelet Mie atau Pizza Mie aja yang saya sudah gape hiehheie. Sudah pengalaman buat cemilan Pizza mie atau Omelet Mie hiehiheie. Jadi kalau saya buat sarapan pagi buat anak anak ya dibuat praktis aja gitu deh. OSeng oseng Mie goreng pake bumbu siap saji, goreng Naget lah atau telur dadar gitu deh. Praktis maunya saya sih
Jika sudah menjelang malam, saya masih harus "berkutat" dengan anak anak untuk mengajaknya bermain kereta Api Thomas and His Friends, sedangkan adiknya senang dengan Boneka Teddy Bearnya. KEduanya larut bersam sama bermain di ruangan tengah hingga jatuh waktu mereka untuk bobo. Keduanya masih ngedot (minum susu pake botol dot-red) kalaw adiknya pake Lactogen, kalau kakaknya pake Dancow 3+ (huaaaaaaaa saya nyebut merek-red). Jika anak anak sudah terlelap dalam mimpinya, barulah saya merasa damai dan legaa dan bisa bersantai sejenak.(Asep Haryono)
wah pak Asep hebat
ReplyDeletemenjalankan segala aktivitas yang notabene dikerjakan wanita tapi mampu ditangani pak Asep
salut deh pak
@Mei Wulandari : Alhamdulillah. Segala puji hanya milik Allah SWT saja. Dan ini semuanya saya lakukan dengan ikhlas. N
Deleteamanya berumah tangga, berkeluarga itu bagaikan sebuah tim, jadi perlu ada kerja sama dan saling bahu membahu satu sama lainnya. Saling mengisi. Selaras Serasi Seimbang. Udah Kaya GBHN aja eui. Terima kasih sudah mampir ya mba Mei
sempurna Kang. bener kata Mbak Mei. Kang Asep hebat.
Deleteempat sehat lima sempurna
Deleteenam kebanyakan...
Tujuh kebanjiran
DeleteKeren Pak Asep.
ReplyDeleteSukses selalu Pak...
@Dapah Blog : Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah SWT. Terima Kasih. Sukses selalu juga buat Dapah Blog. Insya Allah saya akan segera lakukan kunjungan balik ke blog mu. Salam dari Pontianak. Kalimantan Barat
DeleteKang Asep memeng keren. kayak duren
Deleterigig rigig dong..?
Deletetutul-tutul
Deletejangan lupa pak...
ReplyDeleteSANTAI SEJENAK-nya dengan SECANGKIR TEH DAN SEKERAT ROTI.. :D
@a.i.r : Hiheiheie iya Insya ALlah saya tidak akan lupa dengan cemilan maut enaknya itu, secangkir teh hangat apalagi ditambah susu dan juga sekerat Roti, dan lebih asyik lagi dikasih mentega atau selai strawberry yang saya sukai hiehieiheee. Duh duh jadi laper
Deletegimana nih, bubur apa roti?
DeleteOh jelas BUBUR menempati urutan nomor 1, dan teratas dalam jejeran top makanan fave saya hiehiehiehiehiehiheiheiehiehe. Bubur Never dies
Deletebubur nevermind
DeleteBapak yang hebat
ReplyDeleteSukses terus pak
hehehe
panen pujian
Deleterajin matun...
DeleteHeihehie rupanya bukan hanya Jambu Bol Monyet (oops nanti stupid monkey bisa marah neh saya sebut temen temennya-red) yang bisa di panen. Bukan hanya padi aja yang bisa juga di panen, rupanya pujian juga bisa di panen. HIehiheie baru tau iehihehehee. Halah *plak
Deletehebat kang Asep ini tak kebayang capeknya jadi single perent karena saya juga pernah mengalami hehe............
ReplyDeletekang asep kan otot kawat balung wesi Mas. nggak ada capeknya.
Delete@Thanjawa Arif : Alhamdulillah. Segala puji hanya milik Allah SWT. Cape? Ya tentu saja cape soalnya namanya juga fisik kadang merasa lelah, namun itu semua didasari rasa ikhlas. Dan setiap lepas Isya, saat kedua anak anak saya pada terlelap, baru itulah saya merasa sangat lelah, dan muda mengantuk. Exausted.
Delete@zachflazz : Alhamdulillah. Dulu mau jadi ROBOCOP namun nda jadi karena spare partnya banyak yang hilang
syukurilah Kang masih diberikan waktu yang fleksibel untuk mengawal anak-anak di sela2 kesibukan kerja. bekerja di pontianak khususnya di Banjarmasin Pos rupanya cocok buat Kang Asep. bayangkan jika Kang Asep tinggal di Bekasi dan kerja di Jakarta, anak2 jadi susah dapet waktu Kang Asep.
ReplyDeletemulia sekali Kang dedikasinya. ini menginspirasi kami semua. semoga jadi ladang pahala ya Kang. sukses selalu.
(ngomong2, kalo lagi nyuci, sambil nggosip nggak sama ibu2 sebelah rumah - nyuci di belakang rumah kan view-nya ibu2 sebelah yang juga lagi nyuci bukan? bisa saling say hello dan ngegosip dengan suara keras tuh. mantep... //lari ahh, seblum pancinya kelempar sama kapten amerika.. ehh kapten pontianak)
selain nyuci,jago ngegosipjuga yah..?
Delete@zachflazz : Hiheie urusan nyuci sebenarnya agak jadul juga saya. Belajar mencucai (baca : cuci) juga dari sang istri yang lebih telaten dalam mencuci. Saya pernah mencucai pakaian warna yang dicampur dengan kemeja putih.
DeleteAkhirnya yang putih kecampur atau kelunturan warna berwarna. Sekarang urusan cucai mencucai kami lakukan bergantian jadualnya dengan sang istri. Jangan kuatir soal gosip, soale tidak ada yang digosipkan. Tetangga di kiri dan dikanan pada jarang dirumah soale hiehiehiehiee.
@rawins : Iya gosipin rumah sendiri. Hieihiehiehiehiheieiee
Saya sempat tertipu dengan judul postingnya. Untung saya baca sampai selesai. Hehehehe saya juga begitu pak, di rumah cuma nyuci dan beres2 rumah jak.
ReplyDeletejarang-jarang suami yg mau seperti itu kang dan itu yg namanya sayang keluarga dan sayang sama istri..
ReplyDeletekang asep kuat komitmennya dalam berumahtangga, bang cik. layak ditiru
Delete@cik awi dan @zachflazz : Alhamdulillah. Segala Puji hanya milik Allah SWT. Saya hanya mengucapkan terima kasih. Apa yang dilakukan ini hanyalah diniatkan kepada Allah SWT, Insya Allah dengan hati yang lapang dan ikhlas
DeletePostingannya sangat bagus, membaca saja saya terasa ikut gembira karena melihat awal dari isi postingan sudah ditandai dengan senyuman yg ceria dan tawa, saya menyukai cerita ini rupanya sudah disiapkan cukup memakan waktu mulai hari senin hingga jua;at.
ReplyDeletesangat menarik dan terima kasih telah berbagi
salam sukses kawan.
@Penyuluh Perikanan : Ya pak terima kasih. Wah komentar bapak selalu mengena di hati saya, selalu bijaksana dan penuh ngemong bagi kami yang muda muda. Halah muda dari Hongkong. Hheieoiee maaf pak becanda saja. Salam
DeleteGreat post. I was checking continuously this blog and I am impressed!
ReplyDeleteExtremely useful information particularly the last part :) I care for such information a lot.
I was seeking this certain info for a very long time.
Thank you and best of luck.
my web site: http://amazingteenbabes.com/
Promosi kok di sini kok mas mas. elaa pasang iklan. Sorry sir dont iklan here.
Deleteberkunjung sob, maaf baru bisa menyapa... :)
ReplyDeleteHi hi juga. Terima Kasih sudah berkunjung dan membaca baca artikel di sini, semoga ada manfaatnya ya. Salam dari kami sekeluarga di Pontianak. Kalimantan Barat
Deleteoh. memula baca tajuk momoy pikirin apa tadi. hehe...
ReplyDeleterupa-rupanya kak asep kena buat kerja rumah.
haha...suspen saja
kenapa suspen Moy? Kak Asep tak pernah suspen-suspennya sejak kenal budaya panci loh.. panci bisa buat rebus air, bisa pula buat ditabuh
Delete@Princes MOMOY : I put a word "single parent" here as a joke only. My wife is fine. This stories is about my own activity at home taking care of all households jobs and also taking care of my two children. My wife is busy out side of the town, and I have to cover up my responsibility at home and two children.
Delete@zachflazz : Hihdeiehe iya Panci never dies. eleh eleh eleh ini sudah pulang dari Denpasar kah Bang Zachflazz. Wah ole olehnya pasti buanyyyyyyyaak nih ditunggu cerita ceritanya ya
semangat ya bang :)
ReplyDeletejadi ingat sama bapak saya dulu. hehe
semangat dong. apalagi kalo udah pegang senjata. tau Mbak Rakyan, apa senjata Kang Asep? ya betul: panci. itu bedanya sama kapten amerika yang wajan penggorengan.
Delete@Rakyan Widhowati Tanjung : Hi mba Terima kasih sudah mampir ke sini. Duh saya jadi malu soale jarang mampir ke blognya mba Rakyan Widhowati Tanjung.
DeleteHiheihee pa kabarya nih? Pontianak sedang musim hujan e. Oh ya kenapa dengan bapak mba Rakyan Widhowati Tanjung? Apa dia juga suka nguprek di rumah ya hiehiheiheiheihee
Memang ya... adik mewek itu nikmat bagi seorang kakak.
ReplyDeleteHiehehihiehihiehie...
Asik deh yang seleb dikomenin status fbnya ama banyak orang hihihi!
@Untje van Wiebs : huaaaaaaaaaaaa ada blogger favorit saya hadir di sini. Huaaaaaa senenge atiku hiehiehiehiee. Jingkrak guling guling salto langsung nyebur ke empang Byurrrrrrrrrrrr
DeleteJiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhh!!!
Deletehttp://simplyasep.blogspot.com/2012/12/kenali-dan-cintai-negeri-mu-ayo-ke.html
ReplyDeleteSorry, the page you were looking for in this blog does not exist.
@Rawins : hiheiheiee iya ini tulisan yang sudah lama jadi dan disiap ditayangkan di hari yang mendatang, ntah hari Senin besok (10 Desember) atau lusa atau hari hari lainnya. HIheihiee makanya saya "simpan" saja dahulu, temanya tentang kampanye Ayo Ke Museum kok hiehiehiee. Udah ada bocornnya.
DeleteMohon mangap eh maaf atas ketidaknyaamanan ini ya mas Rawins yang ganteng hiiehiehheiee
wah, jadi bapak sekalian ibu bagi anak2 ya Kang Asep. mantap nih bagi2 pengalaman buat yang sudah berkeluarga tentunya.
ReplyDelete@Bung Penho : Hiheie Alhamdulillah. Terima kasih sudah mampir ke sini bung Penho. Iya nih merangkap sebagai "Bapak Rumah Tangga" mengurus tetek bengek rumah, keperluan anak anak, dan untuk saya sendiri.
DeleteCuma satu yang belum saya kuasai yakni masak memasak. Kalaw cuma masak mie rebus, masak nasi dan masak air sih jago. CUma itu aja yang saya bisa Hiheiheiheee
mantap pak Asep, bisa take handle kerjaan istrinya,,,
ReplyDeletedua jempol buat pak Asep. Smga kelak dapat suami yang kayak gitu juga, bisa ambil peran.. :)
@riaberbagi :Alhamdulillah. Segala puji hanya milik Allah SWT. Terima kasih atas dukungannya ya mba Ria , semoga semua ini menjadi nilai ibadah dan menambah ketakwaan kita terhadap Allah SWT
DeleteSemangat pak, stdakny jd ikut mrasakan pekerjaan istri, aha aha it is good
ReplyDeletebapak2 kyknya harus byk juga nih yg belajar ngurus rumah tangga kyk pak Asep :D
ReplyDelete