Masjid Makan Makan? Mengapa Tidak

Tag : Keseharian - Asep Haryono | Masjid Makan Makan? Mengapa Tidak - Powered by Blogger

Pontianak Sudah bukan rahasia lagi kalau menjamurnya Masjid Masjid memberikan sajian makan siang gratis bagi para jamaahnya. Fenomena “masjid makan makan” atau lazim disebut dengan 3M memang sudah diraskan banyak manfaatnya tidak saja dirasakan oleh pengurus (Takmir), atau jamaahnya, juga bagi masyarakat sekitar Masjid itu berada. Tidak saja di Wilayah Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat tempat penulis berada saat ini namun juga di seluruh pelosok tanag air

Nah pengalaman mengesankan yang penulis alami beberapa hari kemarin sengaja penulis coba bagikan dalam kesempatan yang berbahagia ini. Sebenarnya Penulis agak ragu saat menuangkan ini ke dalam tulisan karena Jamaah atau yang bersedekah ingin bersedeqah diam diam dan tidak mau dipibulikasikan di platform media sosial manapin

M asjid Makan Makan.  Foto Asep Haryono

Makan Siang Setelah Sholat Jum’at

Siang itu setelah sholat Jumat selesai, hari Jumat (22 Nopember 2024) ketika Penulis hendak beranjak pulang, penulis diajak makan siang bersama dengan beberapa Jamaah lainnya.

Masjid Babussalam Komplek Duta Bandara Permai. Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat tepatnya tempat kejadian itu terjadi. Masjid Makan Makan? Ya seperti itulah kenyataannya. Namun agar tidak melebar kemana mana penafsirannya, maka penulis ingin mempersempit cakupan tulisannya dengan pendekatan sederhana yang pada intinya ditraktir makan siang gratis. Kira kira seperti itu

Namun jika ditelusuri lebih bijaksana lagi bahwa program 3M atau Masjid Makan Makan bukanlah hal yang tidak mungkin diwujudkan di semu Masjid Masjid tentu dengan syarat dan Ketentuan yang berlaku tentunya, dimana salah satu tolok ukurnya adalah manfaat yang dirasakan Jamaahnya. Siapa sih yang tidak mau?

Begitu perut sudah mulai terasa lapar, dan tiba tiba disuguhi Makan Siang gratis. Tentu keren. Nah program semacam 3M ini harus didasari keikhlasan dari semua pihak yang terlibat. Namun dari sisi manajemennya, Program 3M ini sebaiknya tidak menggunakan dana atau anggaran Masjid, melainkan dari Jamaahnya sendiri. Hal ini semua untuk menghindari fitnah atau kesalahpahaman baik sesama pengurus dan atau dengan para Jamaahnya sendiri.

Tujuan mulia dari program 3M atau Masjid Makan Makan tentunya selain untuk meningkatkan tali silaturahmi dan menumbuhkan kecintaan untuk bersedeqah. Sedeqah bisa berbentuk apa saja. Boleh Makanan. Boleh Minuman. Boleh dengan Uang. Boleh dengan Tenaga. Boleh dengan Senyum saja. Ya senyum juga sedekah. Namun konteksnya tidak seperti di bagian akhir yang saya sebut di sini.

Mengapa Harus setelah Sholat Jum’at? Memang tidak seharusnya di hari Jum’at.. Jamaah bisa bersedekah di hari apa saja, semua hari adalah Baik. Namun dalam pengamatan Penulis. Program 3M atau Masjid Makan Makan pada umumnya dilaksanakan setelah sholat Jum’at karena dengan asumsi pada hari itu Jamaahnya membludak.

Yang saya alami kemarin, adalah fenomena ditraktir orang saja. Namun traktirannya bukan di cafe, bukan di restoran, bukan di rumah makan, namun di Masjid. Apa Masjid tempat makan makan? Masjid memang tempat sarana ibadah Umat Muslim, konteksnya di sini adalah Masjid memiliki nilai fungsi sosial dan kemasyarakat dalam arti kata Masjid memberdayakan masyarakat untuk terlibat untuk kemakmuran bersama sama.