www.simplyasep.com Salah satu target pelaksanaan dari Operasi Zebra Kapuas 2018 yang berlangsung dari tanggal 1 s/d 12 November 2018 yang baru lalu adalah pelanggar kontra flow. Apa itu kontra flow. Dalam peraturan keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan raya disebut pengertian daripada kontra flow adalah dengan kebiasaan para pengendara kendaraan roda dua yang melawan arus.
Banyak faktor penyebab mengapa pengendara roda dua (seringnya kendaraan roda dua yang melakukan pelanggaran ini-red) lebih senang mengendarai kendaraannya dengan melawan arus adalah soal waktu.
Jika mereka tergesa gesa dan merasa tujuan yang akan dicapainya itu dekat, daripiada memutar jalan akan menghabiskan banyak waktu, jadilah mereka melakukan short cut (jalan pintas) dengan melawan arus.
Sangat Beresiko Tabrakan
Sudah sering terjadinya arus kemacetan dan berpotensi terjadinya pelanggaran lalu lintas biasanya berujung pada terjadinya kecelakaan. Memang pada umumnya kecelakaan terjadi karena seringnya melakukan pelanggaran lalu lintas terhadap peraturan yang ada. Kontra flow adalah contoh nyata dari kebiasaan buruk para pengguna jalan raya di seluruh Indonesia yang menggunakan jalan raya dengan jalur yang berlawanan arah.
Resiko bertabrakan sangat besar karena antara satu kendaraan dengan kendaraan lain saling berhadapan. Yang uniknya adalah para pelanggar Kontra Flow ini sering kedapatan menyalakan lampu sen (kiri atau kanan) nya dengan memberi sinyal seolah seolah mereka hanya sebentar saja melakukan kontra flow.
Masyarakat yang takut diperiksa surat menyurat kendaraannya karena tidak bawa, tidak punya atau tidak lengkap SIM dan STNK nya saat melihat adapanya operasi gabungan atau Razia Kendaraan biasanya lari kocar kacir dan banyak yang melawan arus (kontra Flow). Ini sering terjadi.
Pada kenyataannya jalur yang mereka tempuh panjang. Melakukan kontra flow sangat beresiko terjadinya kecelakaan arus lalu lintas , membuat gugup jalur yang normal karena berusha menghindari tabrakan dengan pengendara kontra flow. Disiplin Diri Bukan Patuh Karena Takut. Jangan kontra flow.(Asep Haryono)
Banyak faktor penyebab mengapa pengendara roda dua (seringnya kendaraan roda dua yang melakukan pelanggaran ini-red) lebih senang mengendarai kendaraannya dengan melawan arus adalah soal waktu.
![]() |
OPERASI ZEBRA: Seorang pengendara sedang diperiksa kelengkapan surat berkendaraannya saat Operasi Zebra 1 - 14 Nopember 2017 lyang alu. Foto Asep Haryono |
Jika mereka tergesa gesa dan merasa tujuan yang akan dicapainya itu dekat, daripiada memutar jalan akan menghabiskan banyak waktu, jadilah mereka melakukan short cut (jalan pintas) dengan melawan arus.
Sangat Beresiko Tabrakan
Sudah sering terjadinya arus kemacetan dan berpotensi terjadinya pelanggaran lalu lintas biasanya berujung pada terjadinya kecelakaan. Memang pada umumnya kecelakaan terjadi karena seringnya melakukan pelanggaran lalu lintas terhadap peraturan yang ada. Kontra flow adalah contoh nyata dari kebiasaan buruk para pengguna jalan raya di seluruh Indonesia yang menggunakan jalan raya dengan jalur yang berlawanan arah.
Resiko bertabrakan sangat besar karena antara satu kendaraan dengan kendaraan lain saling berhadapan. Yang uniknya adalah para pelanggar Kontra Flow ini sering kedapatan menyalakan lampu sen (kiri atau kanan) nya dengan memberi sinyal seolah seolah mereka hanya sebentar saja melakukan kontra flow.
Masyarakat yang takut diperiksa surat menyurat kendaraannya karena tidak bawa, tidak punya atau tidak lengkap SIM dan STNK nya saat melihat adapanya operasi gabungan atau Razia Kendaraan biasanya lari kocar kacir dan banyak yang melawan arus (kontra Flow). Ini sering terjadi.
Pada kenyataannya jalur yang mereka tempuh panjang. Melakukan kontra flow sangat beresiko terjadinya kecelakaan arus lalu lintas , membuat gugup jalur yang normal karena berusha menghindari tabrakan dengan pengendara kontra flow. Disiplin Diri Bukan Patuh Karena Takut. Jangan kontra flow.(Asep Haryono)
No comments:
Thank you for your visit.. Be sure to express your opinion. Your comment is very important to me :)