Harga harga beberapa komponen bahan dasar Sayur Mayur misalnya, Cabe, sudah mulai merangkak naik. Kalau sudah begini, justru di saat Pemerintah masih "malu malu" mengumumkan kenaikan harga BBM, membuat sebagian orang mulai "nakal dengan menimbun atau memborong Bensin. Tampak jelas dari tempat atau wadah bensin di antrian SPU ada yang berbentuk Galon atau Dirigen. Apakah mereka itu adalah para Retailer (pengecer) Bensin di pinggir jalan? Penulis tidak mengerti sama sekali.
Apakah benar BBM bersubsidi ini konon kurang tepat atau salah sasaran? Penulis mencoba mencerna ungkapan yang sering disampaikan para petinggi negeri ini terhadap rencana kenaikan atau menaikkan harga BBM. Memang sekilas dari pantauan sehari hari sepertinya tidak ada yang salah dalam Antrean BBM di SPBU.
Karena memang diperuntukkan bagi kendaraan Roda Dua atau kendaraan bermotor. Penulis belum pernah melihat secara langsung ada Mobil, Truck atau Bis yang ikut antri di BBM bersubsidi. Jadi penulis belum punya bukti foto fotonya. Namun ada sebagian masyarakat yang melihat mobil pun ikut Antre di BBM bersubsidi. Kalau itu terjadi tentu tidak dapat dibenarkan. Mungkin inilah yang dianggap sebagian masyarakat sebagai "salah sasaran". Bagaimana pendapat Sahabat Blogger?
Kalau ditanya setujukah dengan rencana kenaikan harga BBM yang segera akan diberlakukan ini? Kalau pertanyaan ini ditujukan kepada penulis tentu akan dijawab "Tidak". Alasannya jelas : Kenaikan harga BBM dipastikan akan memicu kenaikan harga harga lainnya yang akan semakin memberatkan masyarakat banyak. Ada catatan kecil di sini. Bak buah simalakama. Di satu sisi kenaikan Harga BBM ini akan memberikan kesempatan sektor lain berkembang, subsidi di alihkan secara langsung kepada masyarakat. Di sisi lain harga harga akan naik. Mau pilih yang mana? (Asep Haryono).
boleh naik asal ada bonusnya,
ReplyDeletemisal beli 1 liter dapat 2 liter
atau ada diskon nya kisaran 70% lah...:)
Mas Wong...!,,..setujusetuju..!,,
Delete@Wong Crewchild : Hahahah diskonnya gede gedean itu hiehiehiee. Iya kalau ada diskonnya enak bener yee
Delete@Aldino Syah : Heihiehie yyukkkkkkk
kok kayak toko sebelah yang berlogo R merah, sering obral diskon gede-gedean....
Delete@Khusna Khairunnisa : Hahahaha. Kalau saya sih belanja (shopping) karena memang ada keperluan belanja aja mba. Hiehiehiee. Mau ada DISKON atau NDA, saya tetap belanja keperluan barang
Deletehah?
Deletesiapa yg sedang merah?
nggak bisa dipakai dong
masyarakat yg biasanya membawa jirigen .. Pengecer
ReplyDeletetp kalau melihat kondisi wilayah melalui poto.. ada juga masyarakat membeli bensin dgn jirigen itu untuk genset,.Kang..!
pembelian melalui jirign harus ada rekomendasi tertulis dari pemerintah setempat..inih syarat mutlak Kang..!, selain "menyelamatkan" pembeli juga pengelolah Spbu..tp Spbu harus mengkondisikan .situasinya.. karna bukan kendaraan bermotor sj yg butuh..!
pada dasarnya kenaikan BBM sy tidak setuju,..karna di sini ada hak kita..namun kondisi negara kita masih sakit...!
dilematis skali maslah bbm ini Kang..!,
@Aldino Syah : Iya dilematis banged. Di satu sisi masyarakat akan mendapt bantuan Tunai, sektor lain akan mendapat bantuan seperti kelautan, perikanan, dan jembatan ditambah, di sisi lain juga otomatis harga harga akan otomatis naik. Memang dilematis bangedsss
Deletemas aldi kalau ngomongin bbm komentarnya mantep banget, kayak pidatonya bung karno, sangat menguasai materi hihi
Delete@Santika Fadilah : Saya pun agak gemetar baca komentarnya mas Aldino Syah ini Berbobot sekali komentarnya,. saya sempat cari tambahan referensi untuk bisa menanggapinya. Dengkul saya gemetar juga baca komentar mas Aldi
DeleteTapi Kang Asep dah sarapan kan? Takutnya pingsan doang setelah baca komennya Mas Al :D
Delete@Marnes Kliker : Sudah sarapan tadi pagi. Nasi kuning 1 porsi. Bakwan 2 biji. Ditambah satu mangkok Kembang Tahu. Eaaa kenyang eui
Deleteklo sy setuju kang asep .... :)
ReplyDeletetapi ya jagn terlalu lama diumumkannya,, sprti ditulis diatas, akan menimbulkan oknum2 yg nakal ...
@Fiu S : Oh ya Wah kalau kita berbeda pandangan donk Hiehiehiee. Iya tidak apa, Ini Negara Demokratiws. Kita tidak harus SAMA dalam cara pandangan dan berpkir. Semua itu sah sah saja. Berbeda pendapat wajar saja :))
DeleteEiii ada Mas Ganteng,...!
DeletePermisi Kang..!, Mau ke atas..!.. awas Kaang..!..Kang..Sarung sy Kang..!..Maap..maap
yang penting masih ngopi bareng (blog)..:),.Kang..!
@Aldino Sya : Waa Sarungnya jangan nutupin wajah saya donk. Kan saya nda bisa liat ke atas. Tuh tuh ada pohon Jambu Hueeeeeeeeeee
Deletehahahahahahaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Deletesikap yg spti ini yg sehrsnya dimiliki warga negara indonesia,,, hehehe
Deletebnyknya pendapat yg masuk dan pemikiran yg berbeda, itu tdk menjadikan hati kita menjauh juga .... apalg klo dh ada kopi di tengah2 ditambah pisang goreng .... beeeeeeeeeeehhhh ,,, yolah melingkar ...heheh
@Fiu S : Hiks hiks teganya menyebut Pisang Goreng dan KOPI saat ini. Hiks Hiks Serbuuuuuuuuu warung sebelah. Yihaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Deletemana ibu warungnya ???? kok ampe gak keliatan idungnya sih di kerumunin ama cowok2 ganteng ,,,, :D
DeleteSemoga honor karyawan naik juga ya. Kinerja meningkat. Biar imbang. . .:)
ReplyDelete@Idah Ceris : Semoga harapan Mba didengar dan dibaca oleh Bapak Pimpinan, Direktur atau CEO perusahaan masing masing. Harga harga sudah mulai merangkak NAIK
Deletetambah susah aja ni kita, bbm naik harga pasti naik, sedangkan penghasilan keluarga belum ada hilal untuk naik..
ReplyDelete@santika Fadilah : Iya bener juga Seperti buah Simalakama juga, Di sisi lain masyarakat dibantu, di sisi lain masyarakar juga dirugikan pada waktu bersamaan
Deleteteh..!, hilal berapa derajat..?,
Delete@Aldino Sya : Heiheihiee udah kaya memprediksi tanggal hari raya aja heiheihee Hiehihee
Deletemw sy naikin gk mbk tika? hehe
Delete@Fiu S : Wah ini sudah mulai dah.
Deletehahahaha,,, mulai mengheningkan cipta ,,, grak .. :D
DeleteBBM naik, mungkin kalau bensin aku nggak pengaruh pak karena naik sepeda. Lha kalau sembako ikutan naik baru puyeng (biasanya sih naik satu naik semua) :-(
ReplyDelete@Rullah : Iya memang efeknya kemana mana. Kalau harga satu produk atau komoditi NAik, MAKA yang lain pun "solider" ikut ikutan naik. Alasannya klasik, biar transport naik lah ini itulah. Intinya semuanya ikutan naik HARGA nya
Deletekayaknya percuma ikut2antri deh..wong besoknya bakal ngisi lagi hehe
ReplyDelete@Mbak Susi : hahaha iya bener juga Bagi yang waktunya banyak silahkan antri heiheie. Kalau mau praktis Antre nya awal awal biar nda memanjang. Kalau perlu SPBU belum buka, kita sudah nongkrong di SPBU. Bikin tenda. Nginap semalaman
DeleteMba Susi..!, dah liat rantangnya Blom Mba..!,
Deletekmarin sy tarohnya di sbelah kursi dekat ruang tamu..!, kebetulan si Dede Sj yg ada..Mba Susi..Sepertinya lagi keondangan syukuran sunatan si memet jd..taruhnya sj di situ..Mohon Maap ya Mba..!
@Aldino Syah : Hahaha Rantangnya bersusun susun ya. Susun tiga. Yang paling atas buat taruh nasi. Rantang kedua berisi lauk pauk. Dan Rantang ketiga isinya Sate Ayam
DeleteBingung kan komen apa sayah
Saya aja bingung sendiri
Ah kadang oknum spbunya juga sih. yang pentingkan mereka itu semua bahan bakar terjual habis. kenaikan itu wajar, bahan bakar minyak kan sumber alam yg tak dapat diperbaharui. skrg yg jd pertanyaan kpn pmrntah berupaya ke bahan bakar yang dpt diperbaharui?
ReplyDelete@Taufiq : Ini pertanyaan yang berbobot. Bingung saya menanggapinya. Semoga pemerintah bisa mencarikan jalan keluar untuk mengatasi kelangkaan BBM yang konon dianggap menjadi salah satu penyebab harga BBM menjadi naik
DeleteMungkin pemerintah perlu memburu ladang MInyak Baru sehingga cadangan Minyak mentah maupun Gas Alam kita semakin bertambah banyak
naik kalo demi kesejahteraan rakyat sih gpp dehh...tapi itu sampe antri begitu yaa?
ReplyDelete@Mamie Funky : Iya mba. Foto di atas saya jepret dengan menggunakan Android Samsung Galaxy Youn ST-6310 kesayangan saya,.
DeleteMaunya jepret pake kamera NIKON COOLPIX yang memang sdah siap di saku. Namun kokang tombol pelepas rananya macet. Ya udah pake Android aja
kalo menurut saya selama negara ini masih sakit-sakitan, siapa pun presidennya yang namanya kenaikan BBM pasti bakalan terjadi di setiap kabinet pada periode tersebut, emang jadi dilem juga sih buat pemerintah sebenernya mah :)
ReplyDelete@Marnes Kliker : Serba salah juga. Untung aja "kartu kartu AJAIB" sudah mulai dbagikan . Semoga dengan kartu kartu "AJAIB" nya ini bisa memberikan sedikit jalan keluar terjadap permasalahan yang ada sekarang ini. Rakyat Indonesia sudah sulit so eh jadi jangan ditambah (sulit) lagi
Deletekalo buat saya pribadi gak masalah BBM mo naik berapa kek, asal tolong pak menteri gaji masayarakat Indonesia dinaikan 10 kali lipat aja hahahahaa...
DeleteMas Marnes kapan dirilis album warkop yg kedua..?
Delete@Marnes Kliker : Ahahaha semoga aja pada Naik Semua ya. Saya doain. Wahai bos bos dan CEO Perusahaan di seluruh Indonesia. Yuk mari kita Joget joget sekalian Gaji karyawannya di naikkan ya hiehiheiehiee
Delete@Aldino Sya : Nah kapan tuuu
fusing nih Pak Asep...apa apa muahalnya minta ampyuuuun...cabe merah udah hampir 100 ribu di sini.... Belum juga naik, tapi para pedagang udah mulai ancang-ancang menaikkan harga..
ReplyDelete@khusna Khairunnisa : Iya bener nih. Pemerintah sepertinya masih "malu malu" mengumumkan rencana kenaikan Harganya. Pedagang di pasar sudah "nguping" rencana kenaikan (harga) ini. Kalau sudah gini serba salah jadinya Fusing tralala
DeleteEnggak pilih yang mana-mana. Wkwkwk.. :D
ReplyDelete@Beby Rischka : Mbahahahahah
DeleteBBM naik
ReplyDeletekatanya biar ekonomi baik
tapi malah harga2 ikut naik
Jadi banyak yang tercekik
@Anisayu Nastutik : Hahaha iya mba. Satu naik biasanya akan diikuti oleh yang lainnya. Jadi ikut ikutan naik HIihihihihihihihiihe
Deletedan kalo bbm naik saya mau nunggu gaji naik kang,,,hahahaha,,,boleh kan ya kang???
ReplyDelete@Dwiex'z Someo : Mudah mudahan para CEO, dan Pimpinan Perusahaan pada sadar deh. Soalnya harga harga sudah ancang ancang mau naik. Gaji pasti akan berpengaruh. Sebaiknya ya ikut NAIK juga lah
Deletenaik atau tidak toh kita harus terima. harusnya naik tetapi tidak banyak krn minyak dunia turun. kasarnya dari kisaran $100 ke sekarang kisaran $80.
ReplyDeletehanya berharap proyek pemerintahan ( Jokowi ) untuk membuat pengolahan munyak mentah menjadi siap pakai segera terlaksana. ini akan mengurangi impor dan sekaligus menurunkan subsisdi.
@Anton Ja : Terima kasih sudah memberikan pencerahan dan menambah wawasan bagi para pembaca di sini.
Deletedengan naiknya BBM sudah barang tentu akan menular kesemua barang lain yakang
ReplyDelete@Yanto Cungkup : Iya mas Yanto. Jelas ini aka berimbas kemana mana hiehiehe. Nah kalau sudah begini yang salah siapa donk? Masa masyarakat yang harus disalahkan. No Way
Deletesaya nggak ikutan
Deletebeneran
Yuukk,
Delete@Uda Awak : Iya benar sekali Uda Awak. Masyarakat Indonesia sudah sangat sulit dengan berbagai masalah di Negeri ini yang seolah olah tidak ada habis habisnya. Masih lagi harus menderita karena kenaika harga harga
ReplyDeleteKalo naik pasti harga yang lain ikutan naik,,
ReplyDeleteya benar sekali. Sudah dari Jaman Kuda gigit dunkin donats, pasti efeknya lari ke harga harga barang pada ikutan "senasib" dengan BBM: Ikutan naik
DeleteBBM naik rakyat yang susah tapi jika tidak naik maka pemerintah yang susah, gimana ya? hehee
ReplyDelete@Budi Smart : Nah itu dia Bak buah simalakama jadinya Di satu sisi terbantui di sisi lain ada yang tersakiti. Harus ada "win win solution" ya
Deletewah pasti bakalan pada ikut naik nih harga harga bahan pangan ya pak. Kebetulan tarif iklan di blog saya juga sudah tak naikin nih gara gara bbm naik hehehe :D
ReplyDelete@Wahyu Eka Prasetiyarini : Heiheie iya kah: Wah kalau saya yang naikkan tarif iklan di blog sendiri bisa berdampak sistemik HIhihihihihi
DeleteAssalaamu'alaikum wr.wb, mas Asep...
ReplyDeleteKenaikan BBM juga berlaku di Malaysia. Kenaikan itu berlaku kerana pemerintah mahu mengurangkan subsidi (asalnya diberi percuma kepada rakyat dan dibayar oleh pemerintah) untuk dialih kepada keperluan lain dalam negara. memang membebankan tetapi terpaksa diterima dengan lapangnya kerana sudah lama menikmati bayaran percuma (gratis) dari pemerintah. Jika tidak ada subsidi, maka bayaran BBM akan lebih mahal.
Salam sejahtera dari Sarikei, Malaysia.
SITI FATIMAH AHMAD
Kmrn sempet dari tarakan, liat antrian kendaraan mau isi bensin sampai 3 km dan bikin macet jalanan. Jadi bersyukur tinggal di jakarta, banyak pom bensin dengan ketersediaan berlimpah.
ReplyDeletePersoalan BBM ini memang delamatis. Di satu sisi, jika harga BBM naik, maka harga-harga bahan pokok juga ikut naik yang, tentu saja, menyengsarakan rakyat kecil. Tetapi jika tidak dinaikkan, kabarnya, negara tidak punya anggaran untuk pembangunan dan lain-lain.
ReplyDelete