Tumpukan Koran. Foto Asep |
May be yes may be no. Tapi kadang memang sengaja saya tidak menggunakan fasilitas semacam lift yang memang sudah disediakan dengan membahana oleh manajemen untuk memudahkan staff dan karyawannya sesuai dengan ruangan kerjanya masing masing.
Kalau nda sekarang kapan lagi mau olah raga pagi. Kebanyakan memang mereka yang banyak menghabiskan separuh harinya di kantor selalu jarang mendapat kesempata n untuk berolah raga, jika tidak di "paksa paksa" seperti mengadakan lomba atau kegiatan pertandingan. Tapi eits jangan salah, banyak kawan kawan saya yang memang ngantor tapi tetap suka nge GYM, Fitness, Tenis, dan juga bermain sepak bola. Saya tidak ikut semuanya. Keren kan. Jelas, keren yang tidak patut ditiru.
Ketika Semua Senang
Nah nah untuk urusan senang senang tentu semua juga senang. Ngomong ngomong soal senang saya mau OOT dikit (biasalah namanya fnas KPK kalau nda OOT nda pas donk), mengenai slogan es Magnum yang konon harganya sekitar Rp.10.000,- *(Sepuluh Ribu Rupiah) itu. Saya sendiri Alhamdulillah nda doyan yang namanya Es Es seperti itu, sukanya sama Es berbentuk cairan, seperti Es Kelapa Muda beserta keluarga dan sodaranya.
Nah dalam Slogan es Magnum itu disebut "For Pleasure Seeker". Saya sempat bertanya kepada rekan saya Mrs Sandy Clements Bule yang saya kenal cukup baik di Canada dan saya tanyakan makna dari slogan tersebut kepadanya. Dia menyebutkan bahwa kata "pleasure" dalam ikkan es Magnum itu lebih berkonotosi negatif daripada positifnya. "Pleasure" dalam terminologi dia lebih kepada "kesenangan:" dengan hal yang kurang baik (negatif) seperti "kesenangan" dengan minuman keras, wanita dan lain sebagainya.
Nah kembali ke artikel ya. Untuk urusan senang seperti ini, kami di harian Pontianak Post juga banyak mendapatkan "fun" alias "kesenangan" dalam arti yang positif. Seperti PK (Pesanan Koran atau Pesanan Khusus) atau Seremonial. "PK atau Seremonial itu semacam pesanan koran yang khusus dipesan oleh para pelanggan kepada koran minimal bisa 100 exemplar, dan maksimal tidak terbatas pesanannya" kata Mujiono, staf KOMBIS.
TUMPUK : Inilah tumpukan koran pesanan khusus yang siap diantarkan kepada pemesannya. Jumlahnya bisa ribuan. Foto Asep Haryono |
ANGKUT : Koran pun diangkut satu satu dan dimuat ke dalam mobil BOX dan siap diantarkan kepada pemesan atau kliennya. Tampak bang Firman yang sedang sibuk ini. Angkut angkuttt. Foto Asep Haryono |
Bagi kami jika ada PK atau Seremonial ini bisa dipastikan akan ada banyak pemasukan. Namanya juga kerja di swasta yang memang sarat dengan "hidup dan mati" nya usaha. Iklan atau pemasukan dari sumber order koran ini merupakan salah satu "revenue" yang layak diperhitungkan. Kalau revenue atau income banyak alias pemasukan kuenceng kan bisa berdampak pada kesejahteraan para pegawai atau karyawannya bukan, entah itu naik gaji, atau kesejahteraan lainnya. Hiehiheiehiee. Ngarep dot kom.
Bang Arif nih. Foto Asep Haryono |
Jika dalam 1 hari saja didapat revenue 6 juta rupiah, maka dalam sebulan yang dihitung selama 30 (Tiga Puluh) hari. Maka tinggal dihitung saja yakni 6.000.000 x 30 = Rp. 180.000.000 (Seratus Delapan Puluh Juta Rupiah).
Nah bayangkan itu cuma dari sebiji eh salah satu orang saja yang order koran. Uang sebesar itu kalau dibelikan KLEPON wih pasti bang Zachflazz senang sekali. Banyak sekali KLEPON nya itu.
"Iya kang Asep, ini koran memang pesanan banyak dari orang ini aja mau dikirim" kata Bang Arif Jaelani. Salah seorang crew percetakan kami yang bermarkas di KM 10 Arang Limbung itu. Saya sering mendapatkan koran FREE alias gratisan dari bang Arif ini. Hiehiheiee tau aja bang, kalau saya pemburu FREE alias Gratisan. Hiehiehiee ih jadi malu deh.
Koran IKLAN VS IKLAN Koran
Nah pasti tidak akan ada habisnya kalau ngomongin soal untung atau keuntungan, ,marilah coba kita buka telinga lebar lebar keinginan para pembaca koran kita. Dengarkanlah mereka yang sudah rela mengikhlaskan uangnya untuk membeli selembar koran kita. Apa itu? Ya tentu saja berita yang bermutu dan berkualitas donk. Mereka atau masyarakat membeli koran itu untuk mendapatkan informasi yang oke dan bermanfaat. Tau sendiri masyarakat pembaca itu bermacam macam karakter dan latar belakang pendidikannya.
Ada yang pedagang, nah untuk pedagang ini khusus penasaran sama berita harga barang, misalnya harga Bawang Putih, Bawan Merah dan Cabe yang sedang gonjang ganjing ini. Bagi para pelajar sekolah juga butuh informasi korang sekolahnya, dan informasi bersifat pendidikan lainnya, dan tidak ketinggalan juga untuk kelompok pembaca lainnya para mahasiswa, bankir, pengusaha, pebisnis , bahkan ibu rumah tangga dan kaum wanita juga BERHAK mendapatkan apa yang diinginkannya di koran yang dibeli hari itu.
GAYA : Abang ini tau aja kalau saya sedang mengambil gambarnya. "Bentar kang Asep saya pake ini dulu" katanya. Oala rupanya pake kaca mata item dulu.. Foto Asep Haryono |
Dalam contoh tumpukan koran yang fotonya diunggah di sini adalah contoh PK atau Seremonial dari pemesan atau klien. Materinya bisa saja tentang Ulang Tahun dinas yang bersangkutan, peluncuran progam kegiatan seperti bakti sosial, pembagian sembako dan lain sebagainya. Pasaran akan "meriah" jika sudah memasuki Pemilu Kepala Daerah yang biasa disebut Pemilukada atau PILKADA.
Saya tau iklan memang menghasilkan duit, uang , fulus, arto, money, tapi jadi jangan kebanyakan IKLAN donk. Masa sih satu halaman penuh dan atau beberapa halaman koran belonggok IKLAN nya. (Belonggok , bahasa Pontianak yang artinya banyak). Mereka membeli koran untuk membaca berita dan informasi, bukan membaca IKLAN. Saya aja sebagai pembaca juga kadang kesel sama koran saya sendiri. Kok banyakan Iklannya sih, beritanya manaaaah? Ganti aja nanti jadi KORAN IKLAN. Hiheiheiheiee. Bikin BT (bukan Birahi Tinggi ya-red).
Jadi memang susah susah gampang mengelola koran ini. Perlu dipikirkan bagaimana baiknya mengakomodir atau memenuhi keinginan dua pihak agar sama sama puas. "Win Win Solution" lah seperti kata manajemen modern sekarang ini. Nah kalau sudah Win Win Solutions gini jadi gimana implementasi (penerapan-red) nya di lapangan donk bu. Pemasang IKLAN puas, para pembaca juga senang. Itulah yang saya maksudkan mari kita sama sama SENANG. Bukan SENANG sendiri (Asep Haryono)
pertamax ya?
ReplyDeleteooh gitu toh.. I see I see.. which means, tiap koran gak pernah khawatir gak ada yang beli koran mereka ya kang karena sudah ada pelanggan, apalagi pelanggan yg beli buanyak kayak begitu..
Deletebtw, jadi inget waktu mau ketemu kang asep di kantor ptk post, saya pake lift kang naeknya, ga pake tangga.. cape kang kalo naik tangga ke lantai atas :p
Sepertinya pertamax kali ini berhasil. KEPERTAMAXAN nya kali ini berhasil direnggut oleh Miss Syahdini. Diucapkan selamat. Mohon Mangap eh maaf persediaan hadiahnya sudah habis. Silahkan mengambilnya ke Bang Zachflazz, sesuai jam kerja ya
Deletehaahhh???
Deletekalian berdua pernah ketemuan??
gosipiiin!!
pernah 2 apa 3 kali gitu ya kang kita ketemuan.. ceritain gih kang, hihihi
Deletekertas yg berisikan ilmu dan wawasan 'koran' . hehehe..
Deleteoh iya..
Asep Haryono boleh minta tolong kan?
tolong buatkan 'sign' untuk blog sdftyujklvbn pls :)
cth: http://sdftyujklvbn.blogspot.com/p/unikers-eksis.html
'cuma tulis di kertas doang ko'
Makasih yaa brooo!
btw itu kang, iklannya kok underwear gitu o_0
ReplyDeleteIklan yang mana? Iklan Google Adsense kah? Itu memang iklan yang "hidup" alias akan berganti ganti setiap menit. Tergantung rotasi iklan itu dari pemasang iklannya di Amerik Serikat. Mohon mangap itu diluar kehendak diri ini, script Google Adsense kadang provoktif adsensenya
Deleteho oh.. kageeet saya kang wkwkwk
Deletekok pas masuk ke sini saya ndak liat iklan iklannya tuh
Deletesama dong
Deletespesial buat saya berarti :">
Deleteternyata saya ketiga. sedih :(
ReplyDeleteAihhh..saya baru takun kang Asep kerja di Koran. Huebat tenan .... pantes ajah pinter nulis.
Delete@Indah P : Oh ya kah? Alhamdulillah. Terima Kasih
Deletejadi selama ini Mbak Indah nggak baca postingan Kang Asep ya? huhh!!
Deletejangan sedih,, saya lebih telat lagi datang'nya.. gak tau yang ke berapa nih.. :D
Deletekoran bagi mahasiswa juga bisa membuat senang kang asep, bisa di kilokan untuk menyambung hidup.
ReplyDelete@Agus Setya : Hiheiheihee iya sama lah. Tapi urusan kilo mengiloin sudah lama saya lakokin bahkan sejak saya masih SD dulu. Jaman saya kecil dulu, sering ngiloin tembaga lalu dijual ke tukang besi, untuk beli beras. HIHeiiehie. Kenangan itu masih membekas
Deletehidup penuh perjuangan kang, makanya sekarang bisa tahan banting
Deletesaya lebih tertarik dengan tulisan "es cairan".
ReplyDeleteSepanjang pelajaran kimia dan fisika saya di sekolah, yang namanya proses membuat es itu dari cair ke padat.
Sudah pasti segala sesuatu yang bernama 'es' akan berbentuk padat. dan dingin pastinya.
Kalau 'es cairan' ? hm,, saya harus buka buku fisika edisi mana yah, yang menuliskan es itu cair.... *ada yang tau??*
>>sok serius<<
@Sonna Anggoro : Hiheihieei terima kasih sudah diingatkan. Hiehiehe dapat masukan yang berharga dari mha Sonna Anggoro. Terima Kasih sudah dikoreksi
Deleteterserah Kang Asep ajalah, yang penting Mbak Sonna bahagia
Deletepak zach frustasi.. biasanya yg kayak gitu pak zach yg koreksi
DeleteHiheiheiee bang Zach keduluan, sepertinya sih prustesien hiehiheiee. Pisssssssss
Deletehuahahahahahahahahahaha
Delete*dah, saya cuma mo ketawa aja*
Mampir dulu kang asep.. cuma sempat baca judul, lagi buru2 ntar saya baca ulang lagi deh... mampir kang
ReplyDelete@Payz0 : Oh ya hiehiehie silahkan kan. Jangan buru buru makan buburnya. Ditunggu dulu sampai agak dingin baru boleh disantap. Mau pake kerupuk atau nda, tergantung selera aja hieiehiheiee. Trims sudah mampir juga. hiehihiehiheieie
Deletemas Pay lagi nguber siapa sihh??
Deleteolah raga otot kaki dari lantai pertama sampai lantai 5 tiap hari? wow jadi inget waktu saya SMP nih, kebetulan suka ke lantai paling atas yang memang belum ada liftnya di sekolah.
ReplyDeletehehe
kalau koran yang dipesan udah sebanyak itu berarti pelanggannya emang udah banyak ya kang. Seru sepertinya waktu ngepaknya.
mengenai soal magnum, saya juga ndak suka sama eskrim itu, kalau temen-temennya sih okelah masih masuk ke lidah. selera aja kali ya kang terlepas dari logo iklannya yang tentang 'kesenangan' itu.
Kalau masalah OOT ala KPK yaudah saya tutup komentar kali ini dengan komentar OOT biar melengkapi...
Udah nyuci panci kang asep?
#komenOOTkreatif
@uzayzie : Olah raga turun tangga setiap hari memang dianjurkan. Hiehiheihee. Dari lantai 1 sampai lantai 5 setiap hari. Makin tinggi makin kuat gaya gravitasinya.
DeleteNDa enak naiknya, tapi yang paling asyik itu turunnya. HIheieieiieee. Makasih sudah berkunjung ya. Iya sudah. Tadi siang saya sudah makan siang. Ealah nanya panci atau makan siang sih?
Pantes tiap ada update terbaru dari blog ini nggak masuk dasbor, baru nyadar ternyata saya blum follow toh, tapi perasaan udah deh dulu...
ReplyDeleteOya kah? Kadang saya menulis konsep dulu, lalu di preview atau publish sementara. Jika sudah kelar semuanya saya SET dengan sistim agenda atau terpublikasi pake jadual atau skedul.
DeleteSeringkali saat saya publish sementara, sudah ada komentar yang masuk, padahal naskah sedang diketik ketik ketiknya hiheiheiheiee.
tapi kadang ilang Bang Uz.
Deletesaya pernah follow Mbak Ririe, ternyata nggak muncul di list bacaan loh, ya follow lagi
Berarti bang Zach sedang tidak beruntung seberuntung beruntungnya
DeleteYa Kang, mesti menang-menang solution memang, dan ikhlas menjembatani, itu yang terpenting.
ReplyDeletenggak pake lift lebih baik gitu Kang. tapi kalo nggak pake pemanasan, kadang2 kerasa banget kagetnya nih nafas. ya? apalagi saya yang di lantai 13.
iya bener mas asep yg katakan pak dhe.
Deletebener sebener-benernya kata Mbak Indah
DeleteKalau mau cepat pake kerekan aja bang Zachflazz. Diikat dibadan, lalu ditarik ke atas pake mesin pengerek. Cepat sampai deh. Nah begitu pula kalau pulangnya, tinggal lompat atau terjun bebas. Dibawahnya pake bantalan. Cepet juga nyampeinya
DeleteHAmpri semua koran sekarang penuh iklan. Saya jadi bingung, tebal halaman tapi materi beritanya sedikit. Dan saya sering menerima koran bekas yang tidak laku untuk bungkus cabe :)
ReplyDelete@Djangkaru Bumi : Iya ini memang dilematis. Iklan memang merupakan penghasilan atau pemasukan. Setiap media cetak pasti akan memuat iklan karena memang uangnya banyak dari situ.
Deletebang, kenapa sih apdetan postingan abang ini ga masuk dasborku? uda aku follow dan follow lagi ţernyata ga muncul juga, kesininya juga manual musti ketik dulu alamatnya, kira2 yg bermasalah blognya siapa ya?
ReplyDeleteoia PK itu kayak gimanq gt, soalnya kalo di tempatku PK artinya penjahat kelamin, cqiqiqiqi
pasti blognya Kang Asep yang bermasalah. jurusnya salah
Delete@Uswah : Hiheiheiee saya aja bingung. Saya pun kadang mengalami hal yang sama. Updatetan baru bang Zachflazz setiap Senin pun selalu tidak muncul di Dashboard saya.
DeleteJuga update mas Rawins juga tidak muncul. Sudah follow dan folllow lagi juga sama hasilnya. Ada yang nda beres kayaknya blog saya nih. Apa salah merapal jurus ya. Soalnya masih di Jurus Kodok
Kadang saya malah seneng baca iklannya lo.. Dari pada politik..(bosen).
ReplyDelete@Dhiyas KN : Hhohohohho. HIheiheiheie. Selamat datang di blog saya ya hiheiheiee. Saya baru saja liat liat blog mu wowwwwwww canggih tenan.
DeleteSaya suka arsitektur blog mu yang futuristik. Senang rasanya, dan rasanya betah betah aja di sana hiehiehheiee. Ada Naga nyah hiheiheiheiee.
Iya sama saya juga kurang suka Politik. Sebel aja hiehiehiheiee
wartawan nggak boleh nggak suka politiiik
Delete#biarin kita sebut wartawan lagi
woow.. banyak juga PK'nya ya bang.. mantap banget Pontianak Post.. :D
ReplyDelete