Sholat di Masjid Insya Allah akan sering penulis sambangi jika melewatinya. Namun pengalaman yang penulis alami kemarin (Rabu, 8 Oktober 2014) cukup memalukan juga. Intinya adalah penulis tidak mengetahui atau tidak membaca tulisan yang ada di bak air tersebut.
Sekitar jam 13.00 WIB penulis menyempatkan diri ke Masjid Quba, masjid yang cukup terkenal di kawasan Paris II di Pontianak. Bagi yang belum mengetahuinya kota Pontianak adalah ibukota Propinsi Kalimantan Barat. Di kota Pontianak memang ada wilayah atau kawasan yang diberi nama PARIS. Mirip nama kota Paris di Perancis. Namun PARIS di kota Pontianak merupakan kepanjangan dari "Parit Haji Husin" jadi dsingkat dengan Paris.
Nah unuk eh unik bukan?Nah hari itu, hari pertama penulis menyambangi Masjid tersebut, kebetulan ketinggalan Jamaah Sholat Dzhuhurnya. Akhirnya mau tidak mau sholat sendirian. Penulis pun menaruh sendal jepit kesayangan di halaman samping Masjid Quba, dan bergegas menuju Tempat Wudhu dengan baik air (tong air) yang cukup besar bertengger di sampungnya. Tanpa pikir panjang lagi penulis pun langsung menyingsingkan kemeja dan celana panjang kain lalu membuka kran air Wudhju.
"Maaf mas, ini bukan tempat Wudhu. Ini buat air minum para santri. Buat wudhu ada di sebelah sana" tiba tiba ada teguran ramah dari salah seorang bersorban putih berdiri di hadapan saya Wudhu. "Maaf " jawab penulis singkat saja. Pantesan kok rasanya lebih enak, lebih nikmat dan segar. Oala Penulis Wudhunya pake Air Minum para Santri rupanya. Oalaaa bisa dikutuk santri rame rame nih. Huaaaa
Rupanya memang sudah tertera di casing Tong Air nya "AIR MINUM" namun mengapa tulisan sebesar itu tidak terbaca oleh penulis ya. Dengan wajah ditekuk empat (pinjam kata Alm Zainuddin MZ) penulis pun "mundur teratur" dan berpindah ke tempat Air Wudhu yang sebenarnya. Untung aja tidak ada banyak orang yang melihatnya. Wah tengsin (malu-red) juga kalau ketauan banyak orang. Memang sudah ketahaun sih. Hiehiheiheiehiheiehe
Dulu, Beberapa tahun yang lalu, Penulis pernah Jumatan di Masjid Quba ini, dan benar benar merupakan pengalaman yang berkesan. Karena 100 persen tidak paham dengan apa yang disampaikan oleh Khatib Sholat Jumat yang bertugas waktu itu. Soalnya Full pake Bahasa Arab.
Namun anehnya beberapa tahun kemudian Justru penulis makin sering sholat di masjid tersebut karena nyaris setiap hari melewati Masjid Quba itu. Secara kebetulan anak saya, Abbie, bersekolah di SD Islamic School Al Mukhlisun yang lokasinya di belakang Masjid Quba itu. (Asep Haryono)..
Sekitar jam 13.00 WIB penulis menyempatkan diri ke Masjid Quba, masjid yang cukup terkenal di kawasan Paris II di Pontianak. Bagi yang belum mengetahuinya kota Pontianak adalah ibukota Propinsi Kalimantan Barat. Di kota Pontianak memang ada wilayah atau kawasan yang diberi nama PARIS. Mirip nama kota Paris di Perancis. Namun PARIS di kota Pontianak merupakan kepanjangan dari "Parit Haji Husin" jadi dsingkat dengan Paris.
Nah unuk eh unik bukan?Nah hari itu, hari pertama penulis menyambangi Masjid tersebut, kebetulan ketinggalan Jamaah Sholat Dzhuhurnya. Akhirnya mau tidak mau sholat sendirian. Penulis pun menaruh sendal jepit kesayangan di halaman samping Masjid Quba, dan bergegas menuju Tempat Wudhu dengan baik air (tong air) yang cukup besar bertengger di sampungnya. Tanpa pikir panjang lagi penulis pun langsung menyingsingkan kemeja dan celana panjang kain lalu membuka kran air Wudhju.
"Maaf mas, ini bukan tempat Wudhu. Ini buat air minum para santri. Buat wudhu ada di sebelah sana" tiba tiba ada teguran ramah dari salah seorang bersorban putih berdiri di hadapan saya Wudhu. "Maaf " jawab penulis singkat saja. Pantesan kok rasanya lebih enak, lebih nikmat dan segar. Oala Penulis Wudhunya pake Air Minum para Santri rupanya. Oalaaa bisa dikutuk santri rame rame nih. Huaaaa
Rupanya memang sudah tertera di casing Tong Air nya "AIR MINUM" namun mengapa tulisan sebesar itu tidak terbaca oleh penulis ya. Dengan wajah ditekuk empat (pinjam kata Alm Zainuddin MZ) penulis pun "mundur teratur" dan berpindah ke tempat Air Wudhu yang sebenarnya. Untung aja tidak ada banyak orang yang melihatnya. Wah tengsin (malu-red) juga kalau ketauan banyak orang. Memang sudah ketahaun sih. Hiehiheiheiehiheiehe
![]() |
AIR MINUM : Ada tulisan dalam kemasan tong air ini "AIR MINUM". Penulis tidak membaca tulisan ini sehingga main pake aja padahal itu tempat air Minum para Santrri. Foto Asep Haryono |
![]() |
TEDUH : Bagian dalam Masjid Quba yang terasa teduh. Tanpa banyak kipas angin, sudah terasa angin segar menyusup ke dalam ruangan ini,. Subhanallah Foto Asep Haryono |
Dulu, Beberapa tahun yang lalu, Penulis pernah Jumatan di Masjid Quba ini, dan benar benar merupakan pengalaman yang berkesan. Karena 100 persen tidak paham dengan apa yang disampaikan oleh Khatib Sholat Jumat yang bertugas waktu itu. Soalnya Full pake Bahasa Arab.
Namun anehnya beberapa tahun kemudian Justru penulis makin sering sholat di masjid tersebut karena nyaris setiap hari melewati Masjid Quba itu. Secara kebetulan anak saya, Abbie, bersekolah di SD Islamic School Al Mukhlisun yang lokasinya di belakang Masjid Quba itu. (Asep Haryono)..
kirain paris perancis :)
ReplyDeleteitu tong air minum gede banget, pantesan mirip kran air wudhu...hehehe
Hahaha iya mirip bangeds. Saya kira tadi air buat WUDHU soalnya casing nya sama. Waaaaaaa saya nda liat tulisan "AIR MINUM" nya
DeleteSuaranya udah poliphonix dong ya
Deletemungkin tulisannya kegedean ya kang hehehe
Deleteiya mbak...kayak tempat wudhu...naruhnya juga di situ, ndak pas menurut saya wkwkwk
Deletesantai, yang pasti kan sama2 halal diminum
Delete@Unsyarifa : Hiehiehei ya bener. GEDE bangeds. Heiheie Jadi nda kebaca ya, Padahal kan bisa pake GALON AIR MINERAL besar di dalam ya. Kan yang nda sempat membaca bisa kecele. Malu juga saya waktu itu
ReplyDeleteSaking gedenya Galon air minum itu sampai sampai
DeletePak Asep jadi kesamaran dikiranya buat Wudhuu
hahhah.. Pasti kaget deh Pak Asep saat ada yang
Ngingetinya ya Pak? hhh *salam ceria :)
@Saud Karrysta : Iya gede bangeds. Bukan Bingit. Wahahaha. Soalnya menurut pemahaman saya "bingit" seperti dipaksakan jadi bahasa Gaul. Maaf ini pendapat saya. Yang ngefans sama "bingit" lanjut aja. Tarik manngggggg
Deletesalam ceria juga
DeleteKetahuan gak fokus ya mas :D
ReplyDelete@Astri Damayanti : Hahahah. Sepertinya sih hiehiehiee NDa fokus Kadang di depan ATM blank gitu aja hahahaha
DeleteUntung yang di belakangnya bukan saya
DeleteUntung gak ada wartawan ya kang. Ups kang Asep khan wartawan ... hehehehe
Deletekang asep mana pernah fokus kalo udah keluar jurus
DeleteSeperti Pak Asep saking semangatnya hendak beribadah di Masjid. Sampai gak baca Galon air Minum sampai buat
ReplyDeleteWudhu hheheh.. Luar biasa ya Pak Galon air minum
Segede gitu. kalau buat di ruamh sendiri bisa cukup
2 bulan atau lebih hhhhhh.. ada ada saja ya Pak Asep :D
@Saud Karrysta : Alhamdulillah. Didoakan terus semoga benar benar Istiqamah dan setia beribadah di Masjid. Amin Ya Rabb
Deletedari tampilannya memang seperti tempat buat wudhu ya Pak :D
ReplyDeletengakak deh saya bacanya Pak :D
@Kang Ucup : iya. Sama ya sama Tabung Air buat Wudhu atau buat keperluan penampungan airnya. Kecele juga ternyata saya yang salah. Saya salah nda membaca ada plang tulisan "AIR MINUM". Waaa maluuu
DeletePengalamannya lucu itu pak :-D
ReplyDeleteBaru nyadar kalau Paris itu dekat Pontianak :-D
Di Jogja juga ada paris pak, Parangtritis sering disingkat Paris juga :-D
@Rullah : Wah nyebut Jogjakarta. Waaa kangen tiba tiba diri ini sama Jogjakarta. Hiehiehiehe. Dari kota Jogjakarta jugalah saya menemukan tambatan Hati yang sudah memberikan sepasang putra putri,. Amanah dari Allah SWT. Waaaaaa jadi curcolll
Deleteheehee, soalnya memang biasa tu untuk tempat wudhu ya kang :D
ReplyDelete@Ibrahim M.Pd : ini bisa menjadi masukan juga buat para pengurus Masjid Quba Pontianak. Karena saya tidak yakin orang lain tidak mengalami hal yang sama dengan apa yang sudah saya alami. Kecele. Karena bentuk wadah airnya punya kemiripan yang amat tinggi dengan wadah air untuk WUDHU
Deletenama nya juga orang nggak tahu ya gan, jadi masih bisa dimaklumi kalau salah sangka ya gan
ReplyDeletesalam kenal gan dari newbi
Thank you for your comment on my blog... I have lots of dreams and different goals happening all the time :) Have a lovely day :)
ReplyDeleteMasjid ini yg rencananya mau di perbesar ya kang
ReplyDeletediperpanjang dan diperlebar tepatnya
DeleteWah bagus sekali mesjidnya menyediakan minum untuk para santri ya
ReplyDeleteMemang sih kang kalau buru - buru suka gak teliti, tulisan segede itu gak kebaca / gak kelihatan... saya pernah di kantor orang lain nabrak pintu kaca, ya itu tadi karena buru - buru sampai gak keikiran bahwa itu pintu kaca.. untung kacanya gak pecah, walau jidat saya benjut dikit .... hehehe
ReplyDeletesantai, saya juga pernah ngalamin mang
Deletetoss
hahahaa... kok bisa sih kang, padahal udah ada tulisannya air minum.. -_- hehehe
ReplyDeletekang asep ini bisa aja, tulisan gede tapi namanya juga tidak baca tetep aja ndak tau...kalau rutin jamaah terus di masjid jadi ayeeem hati kang
ReplyDeleteayem bahasa indonesianya kan ayam
Deletewahahaha...itu kok gentong air minumnya bisa segede itu masaknya berapa lama ya mas ?
ReplyDeletebicara mengenai khutbah full arab saat ini sangat sulit d temukan...biasanya yang masih menggunakannya di lingkungan pesantren...
paling dua menit
Deleteini hebatnya Kang Asep. udah keliru begitu, tapi dibikin postingan malah jadi menarik.
ReplyDeletedasar pemilik sense suratkabar.
lah,,,yang seperti itu seperti tandon air emang,,,eh,,tempat air,,,bukan air minum loh ya,,kok la dalah,,,air minum ukuran tandon segitu,,,nggak kotor ya ntar airnya kang???kalo ngebersihinnya gak kesulitan tuh,,,
ReplyDeleteMba Dwi. Saya pun berpikir demikian. Wadah air minum sebesar gitu harus sering diganti airnya. Soalnya rawan terhadap bakteri yang mungkin masih melekat pada plastik wadah airnya
Deletesama mas...kemarin saya sama anak2 sholat di situ,...wuhdhu di situ pulak....di ingatkan jamaah kalo itu bukan tempat wudhu,...tp tandon air minum
ReplyDelete