Diskenariokan bahwa satu pesawat Hawk 109/209 Skadron Udara 1 yang sedang melaksanakan patroli udara bersenjata di daerah rawan tertembak oleh musuh sehingga memaksa pilot eject dari pesawat.
Tak berselang lama setelah didapatkan informasi akurat terkait titik koordinat terakhir pesawat maupun kondisi pilot, unsur pendukung Lanud baik dari crew Helikopter dan tim SAR Paskhas berkoordinasi untuk melaksanakan combat SAR dengan perlindungan udara pesawat kawan mengingat lokasinya yang berada di daerah musuh.
Saat melihat jalannya latihan, Danwing 7 Lanud Supadio Kolonel Pnb Sidik Setiyono selaku Direktur Latihan (Dirlat) mengatakan jika combat SAR membutuhkan koordinasi dan komunikasi yang baik serta keakuratan informasi.
Baca juga Manuver Lapangan Alap Gesit 2021, Lanud Supadio Simulasikan Force Down Pesawat Asing
"Karena pilot ini mendarat di lokasi yang rawan, tentunya memiliki tingkat kesulitan tersendiri. Selain keahlian dibutuhkan juga koordinasi, komunikasi dan update informasi terkini agar pelaksanaan misi SAR dapat berhasil serta tidak justru menimbulkan kerugian yang lebih besar," ujar Danwing 7.
Selain misi combat SAR, dijelaskan pula bahwa Helikopter sekaligus melaksanakan dropping logistik untuk pasukan kawan yang berada di daerah sasaran.
Kemudian diakhir periode, para pelaku juga berlatih bagaimana menghadapi kontijensi darurat apabila Pangkalan Udara disabotase musuh.
Bagaimana langkah recovery sarana dan prasarana pendukung penerbangan seperti penggelaran TACAN portable, kendaraan Komob, PLLU dan Meteo mobile di tempat yang ditentukan agar kegiatan operasi penerbangan dapat tetap dilaksanakan.
Serta diakhiri dengan simulasi jika pesawat Hawk 109/209 harus melaksanakan Operasi Mandiri apabila harus landing di pangkalan alternatif tanpa ada ground crew/pendukung lainnya.
Kiriman
Kepala Penerangan,
M.H. Deni Abdullah, S.Ag
Letkol Sus NRP 522879
No comments:
Thank you for your visit.. Be sure to express your opinion. Your comment is very important to me :)