Yang paling sering saya liat nyaris setiap hari adalah menunggu di lampu merah. Semua orang Insya Allah sudah hafal yang atas 3 (tiga) Warna dalam traffic light yang sudah kita kenal bahkan sejak kita duduk di sekolah dasar. Lampu Merah istilah yang sering digunakan oleh para pengendara kendaraan.
Padahal dalam konteks yang sebenarnya masih ada 2 (Dua) warna lainnya dalam lampu lalu lintas itu yakni Kuning dan Hijau namun orang lebih mengenalnya sebagai Lampu Merah. Jadi begitu disebut lampu merah yang lampu lalu lintas yamg ada 3 warna itu. Jarang ada orang menyebut berhenti di Lampu Hijau atau Lampu Kuning. Hal ini masuk akal karena warna Merah dalam Traffic Light mempunya arti berhenti.
Ah sudahlah ini hanya bermain kata kata saja.Disiplin berkendaraan warga kota Pontianak yang penulis rasakan memang harus ditingkatkan lagi. Kesabaran dalam menunggu lampu berubah menjadi warna HIJAU sebagai tanda boleh melanjutkan perjalanan nyaris sering diabaikan begitu saja. Padahal lampu masih menyala Merah namun kendaraan sudah banyak yang ngacir duluan sehingga sering menimbulkan kemacetan. Belum lagi banyak yang berhenti melewati garis marka. Padahal Undang Undang yang mengatur hukuman bagi pelanggar batas Marka sudah siap mengintai jika tidak diindahkan.
SABAR : Jika sudah lampu menyala berwarna hijau baru boleh melanjutkan kendaraan. Dan jangan lupa berada di belakang garis marka jalan ya. Ingat Dsiplin lalu lintas. Foto Asep Haryono |
Ini kan sudah jelas dalam Undang Undang No. 22 Tahun 2009 yang mengatur tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan, terutama terangkaum pada Pasal 287 (2) juncto Pasal 106 (4) huruf a, b tentang rambu-rambu lalu lintas dan berhenti di belakang garis stop. Pidananya adalah kurungan dua bulan penjara atau denda sebesar Rp 500.000 (Lima Ratus Ribu Rupiah). Sudah jelas dasar hukumnya bagi para pelanggar Garis Marka. Informasi lebih lengkap bisa search di Google ya.
Kadang hal sepele yang terjadi di Jalan pun bisa menguji kesabaran kita. Sebaiknya para pengendara kendaraan roda dua atau pun bukan roda dua (baca : Mobil) bisa lebih bersabar dan menahan diri jika mendapat perlakuan tidak menyenangkan di jalan raya.
Mungkin nyaris kena serempet kendaraan lain, ada penyeberang jalan seenaknya , apa saja yang bisa memantik emosi anda. Jangan mudah terpancing Emosi atas ulah tidak disiplin sebagian orang di Jalan Raya. Menahan diri untuk tidak mengeluarkan makian, atau sumpah serapah jika mengalami hal yang tidak menyenangkan di jalan Raya. (Asep Haryono)..
DAFTAR absen saya disini
ReplyDeleteHahahah iya nih Selamat sudah diabsen. Kebetulan saya lagi nonton YouTube "mash duna lain" eiehiehheiheiieie seruuhhhhhhhhhhhhhh
Deletesaya langsung mau periksa kuku nih.
DeleteTentunya kesabaran di jalan harus kita patuhi agar lebih kesan nya saling menghargai sesama pemakai jalan.
ReplyDeleteIya bener seali. Sering sekali emosi tidak bisa terkontrol saat berkendaraa di jalann raya Itu yang harusnya kita jaga bersama sama Lancar jalannya karena patuh pda peraturan lalu lintas
Deleteseali apa sekali kang?
DeleteSebagian kota besar sekarang aneh pak, kalau kuning bukannya hati-hati malah dikebut biar nggak kena lampu merahnya :-(
ReplyDeleteNah itulah yang disinyalir menjadi salah satu sebab banyaknya terjadi kecelakaan lalu lintas yang belakangan ini marak terjadi.
Deleteasyiknya tuh kalo mobil dan motor dibuat dari bantal.
Deletesurabaya ga pernah sepi juga.. emang harus sabar, apalagi bulan2 kemaren cuaca ga mendukung.. panasnya minta ampun..
ReplyDeleteWah Surabaya ya. DUh duh markas besar Jawa Pos News Network itu ada di Surabaya. Saya ingin sekali mampir ke kota Surabaya. Nunggu undangan atau dari Sponsor aja deh hiehiehiheie. Ada yang mau nda ya? Mau nabok sayah :P
Deletesurabaya kan kotanya power metal.
Delete@Uda Awak : Iya yang sering emmang saat terjadi pemberhentian di lampu merah. Ada banyak pelanggaran di lampu merah
ReplyDeletesola bgtu di jakarta lbh parah kang ... :)
ReplyDeletemobil, motor angkot semuanya gas pol ....
terutama angkot metromini, mau nantinya nyungsep ke urusan belakangan yang penting gas pol ngebut kejar setoran hahahahaaa....
Delete@Fiu : Iya bener banged. Jakarta sebagai barometernya ya hihihihi
Delete@Marnes Kliker : Heiheih eiya saya kadang takut juga sama sopir yang ugal ugalan gitu, Ngebu. Seyemm juga
sola apa solo Mas Fiu?
Deletekalo saya patuh lalu lintas mas :D
ReplyDeletesoalnya banyak polisi :D
Heiheiheie ini namanya "disiplin karena ada pak pulisi HIheiieiehiehieee
DeletePadahal dendanya mayan gede juga ya kang, tapi tetep aja masyarakat kita mah masih acuh tak acuh, blom lagi resiko dari segi keselamatan... memprihatinkan memang, masih minimnya kedisiplinan dan kesabaran serta masih minim akan taat aturan rambu2 lalu lintas, sepertinya hal seperti ini seakan-akan menjadi kebiasaan buruk dan sudah menjadi cultur masyarakat kita...
ReplyDelete@Marnes Kliker : Iya persis sekali. Mental para pengguna kendaraan di Indonesia pada umumnya masih perlu ditingkatkan lagi. Indikatornya mudah sekali di liat. Berbagai pelanggaran lalu lintas di jalan raya kerap terjadi bahkan untuk hal yang paling mudah sekalipun
DeleteKang marnes, Kang Asep ini memang udah gede kan. ABG.
Deletehey nggak boleh ngacir tuh ingat rambu ya, kan gak mau dibilang buta warna,,,hayoooo yg sadar donk kapan kalo seperti ini terus,,,eh btw kang asep nggak pernah main ke aku lagi??lgi sakit ya kang atau????
ReplyDeleteHi mba Dwi. Iya ada kendala banged. Selain banyak kegiatan di kantor, menerma banyak kunjungan tamu mulai dari relasi bisnis, rekan mitra usaha, mitra perusahaan, perushaan periklanan, pemasaran produk, tamu perhotelan sampai kunjungan wakil DPR MPR Jakarta di graha Pena.
DeleteCukup menyita waktu untuk Blogwalking. Makanya maksud saya membuar artiek sekaligus 20 artikel untuk masa tayang 20 hari ke depan maksudnya salah satunya adalah itu tadi. ihihihi
Makasih sudah diingatkan
sama2
Deletesaya juga sama
Deletepertigaan? pasti ada warteg!
ReplyDeletewahh bener Kang, apalagi di area Bekasi-Jakarta-Bogor-Tangerang, kesabaran itu harus tercermin dari usus yang panjang dan muka yang kerap ketekuk tanpa sadar deh.
ReplyDeleteBuat di ajak tertib kok pada susah ya
ReplyDeletePadahal buat keselamatan bersama :)
Kalo sy mah, alon alon asal kesalon kang
ReplyDeleteEh.. kelakon :)
harus tahan emosi mas, musti sabar yang penting keselamatan lebih diperhatikan mas,ingat semboyannya, jangan pertaruhkan nyawamu dengan kepuasan sesaat..
ReplyDeleteseperti kata pak Jokowi, udah saatnya warga negara kita di revolusi mentalnya. salah satunya ya seperti kata Kang Asep, mesti sabar di jalan, jangan nylonong seperti tdk ada hari esok.
ReplyDeleteDijalanan itu memang media tes mental kesabaran mas.. apalagi jika dalam keadaan buru-buru, jalanan macet lagi :D
ReplyDeleteAku tergantung mood, Kang.. Kalok lagi bagus, ya sabar. Tapi kalok lagi jelek, ya wassalam aja lah. Bahahah :D
ReplyDeleteDi jalan kita memang harus sabar. Kalau gaksabaran, bakalan bisa cilaka kita di jalan. Di jalanan itu kan bahaya bingits..
ReplyDeleteiya bang, kadang di lampu merah malah banyak yang main serobot, kalau udah tabrakan aja orang disalahkan dan gak mau kalah lagi. saya pernah juga pas lampu merah A. Yani dekat kantor pajak, pas lampu merah saya berhenti, tapi dibelakang main klakson aja, padahal tuh angka masih menunjukkan angka 7 pada detik berhentinya. langsung saja saya teriakin "bising, kayak kau jak yang punya jalan dan kepentingan". gak tau terima atau gak, tapi kayaknya memang perlu disadarkan bang. makasih infonya.
ReplyDelete